Anda di halaman 1dari 4

STUDI KASUS CKD + ANEMIA

KASUS :
Px. Ny. A (65 th), Dx. CKD + Anemia (DPJP : dr. Rudyanto, SP. PD) MRS
- Riwayat penyakit : DM
- Riwayat pengobatan : insulin levemir dan insulin novorapid
- Terapi yang didapatkan selama MRS
inj. Ceftriaxon 2x1, inj ranitidine 2x1, inj. Ondansentron 3x4 mg, inj cortidex (dexametason) 3x1,
po allopurinol 300 mg 1x1, inj pantoprazol 1x1, inj tofedex (Dexketopofen) 1x1, po lansoprazol
2x1, po braxidin 2x1, drip tramadol
- Data lab
Lab Hasil Nilai Normal
Leukosit 7.090/ul 3.600-11.000/ul
Hb 8.9 g/dl 11.7-15.5 g/dl
GDS 132 mg/dl <200 mg/dl
SGOT 23 U/L <31 U/L
SGPT 10 U/L <31 U/L
BUN 49.2 mg/dl 7-20 mg/dl
Creatinin 7.9 mg/dl 0.5-0.9 mg/dl
Asam urat 7.8 mg/dl 2.6-6 mg/dl
Chol total 101 mg/dl <200 mg/dl
LDL 65 mg/dl <100 mg/dl
TG 49 mg/dl <150 mg/dl
Clorida 99 mmol/L 96-110 mmol/L
Kalium 4.6 mmol/L 3.5-5.5 mmol/L
Natrium 139 mmol/L 136-150 mmol/L

- TTV : TD 150/80 mmHg, Nadi 86x/menit, suhu 36oC, RR 20x/menit, GCS 456, SPO2 98%
- Hasil USG abdomen : kesan ascites, spondilosis lumbalis, tak tampak tanda ileus, tak tampak
batu opaque sepanjang tr. Urinarius
- Keluhan px : perut terasa nyeri  belum bisa BAK dan BAB (px menolak pemasangan cathteter)
 Px belum bisa BAB dengan lancar  dengan pemberian fleet enema 1 kali bisa BAB
namun sedikit, kepatuhan dalam menggunakan terapi syr laxadin untuk BAB pasien
kurang
 Px mengeluh nyeri perut

ASESSMENT :
- Creatinin, BUN ↑
BUN dan Creatinin pasien tinggi yang menandakan adanya penurunan fungsi ginjal pada pasien
yang dapat dilihat stage nya dengan perhitungan eGFR dengan perhitungan metode MDRD atau
dengan aplikasi medscape untuk menghitung eGFR pasien
Rumus MDRD

Perhitungan eGFR pasien metode MDRD dengan menggunakan aplikasi medscape


Dari perhitungan MDRD pasien didapatkan nilai 5.45 mL/min/1.73 m2 yang menandakan pasien
CKD stage 5 (gagal ginjal)

Sumber : Selzer, Richard. 2011. Chronic Kidney Disease (Clinical Practice


Recommendation For Primary Care Phycisian And Healthcare Providers).
Divisions Of Nephrology & Hypertension And General Internal Medicine

Sumber : KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline for the Evaluation and Management of
Chronic Kidney Disease. National Kidney Foundation
- Kesan Ascites pada hasil USG pasien
Asites pada pasien pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dapat disebabkan karena beberapa
hal yaitu

Sumber : Nao-Rayak. 2015. Nephrogenic Ascites- Case Report. Saudi J Kidney Dis
Transpl 2015;26(4):773-777

- Hb pasien ↓  belum diterapi


- Tekanan darah px ↑  belum diterapi
- Analgesik yang aman untuk px CKD
PLAN :
- Hb pasien mengalami penurunan atau terjadi anemia pada pasien dengan dx CKD dapat terjadi
karena berkurangnya produksi eritropoitin (EPO) diginjal. EPO adalah hormon yang berfungsi
untuk mengatur produksi sel darah merah di sumsum tulang. Sel darah merah dan hormon
eritropoietin adalah dua komponen tubuh yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama
lain. Hormon ini diproduksi oleh ginjal untuk dibawa menuju sumsum tulang ketika jumlah
oksigen atau sel darah merah di dalam darah berkurang. Pemberian terapi ESA (erythropoiesis
stimulating agent) bervariasi tiap indidu dengan diagnosis yang berbeda-beda, selain itu pasien
dengan kehilangan banyak darah dan kekurangan vitamin zat besi harus diselesaikan terlebih
dahulu sebelum pemberian ESA agar tidak terjadi hiporesponsive saat pemberian ESA

Sumber : Selzer, Richard. 2011. Chronic Kidney Disease (Clinical Practice


Recommendation For Primary Care Phycisian And Healthcare Providers).
Divisions Of Nephrology & Hypertension And General Internal Medicine

- Tekanan darah pada pasien tinggi  pemberian antihipertensi pada pasien CKD untuk pilihan
utamanya yaitu ACEI dan ARB karena pemberian ACEI/ARB pada pasien dengan CKD stage 3
atau lebih dapat mengurangi terjadinya proteinuria pada pasien CKD sehingga mengurangi
progresifitas penyakit pada pasien CKD (American Heart Association, 2018).

JNC 8

- Advis pemberian analgesic yang aman digunakan untuk px CKD sepeti paracetamol atau
golongan opioid seprti codein 10 mg atau tramadol  pemberian terapi analgesic tersebut lebih
rendah efek samping ke ginjal dibandingkan dengan golongan NSAID (NHS Foundation Trust,
2010).
Sumber : NHS Foundation Trust. Analgesia in patients with impaired renal function –
Formulary Guidance. 2017. Doncaster and Bassetlaw Hospitals

Pasien mendapatkan po tofedex yang merupakan terapi NSAID yang menghambat Cox2 dan Cox1 yang
dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.

Sumber : Kaweput, Wisit. 2016. Selective cyclooxygenase-2 inhibitor use and progression of
renal function in patients with chronic kidney disease: a single-center retrospective
cohort study. International Journal of Nephrology and Renovascular Disease. 2016: 9

Anda mungkin juga menyukai