Anda di halaman 1dari 4

KASUS

Tn. SU (57 th, 65 kg, 158 cm) yang sedang dirawat di bangsal dengan stroke bleeding, pada
hari ke-5 mengeluh nyeri dada sebelah kanan disertai demam, menggigil, kemudian sesak
napas. Setelah dilakukan uji kultur, diketahui bahwa pasien terinfeksi bakteri Staphylococcus
aureus sehingga didiagnosis menderita Pneumonia Nosokomial.
Pasien mendapat terapi dengan meropenem 3x1 g iv, paracetamol 3 x 1 flask iv, Aminofusin
2 flask, Futrolit 2 fl.
• Hasil observasi TTV pada hari ke-5:
TD : 140/80 mmHg
HR : 106 x/min
RR : 32x/min
T : 38,2oC
• Hasil lab hari ke-5:
AL : 18.600
PMN : 88%
Bands : 10%
Limfosit : 2%

Pada hari ke-8 sesak pasien semakin meningkat sehingga harus diberikan kanul oksigen
dengan masker oksigen. Kesadaran pasien menurun dan suhu pasien terukur 37,5oC. Setelah
diperiksa lebih detail ternyata pneumonia pasien belum teratasi.

• Pertanyaan :
Sebagai farmasis, bagaimanakah rekomendasi terapi yang tepat untuk menyelesaikan kasus
pneumonia yang dialami pasien di RS tersebut. Sertakan guideline terapinya.
I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : Tn. SU


Umur : 57 Tahun (65 kg, 158 cm)

II. SUBJEKTIF
1. Pasien mengalami stroke bleeding.
2. Pasien mengalami nyeri dada sebelah kanan disertai demam, menggigil, kemudian
sesak nafas dengan diagnosis pneumonia nosokomial.

III. OBJEKTIF
Hasil Pemeriksaan

Parameter Normal
TD 140/80 mmHg
(mmHg) Tidak normal
(Tinggi) 90/60-120/80
HR (x/min) 106 x/min
Tidak normal
(Tinggi) 60-100 x/min
o
T ( C) 38,2oC
Tidak normal
(Tinggi) 36,5-37,5 oC
AL 18.600

PMN 88%
61-84 %
Bands 10%
0-5 %
Limfosit 2%
Rendah 25-40 %

Data Penggunaan Obat

No Nama Obat Indikasi Dosis Rute Interaksi ESO Outcome


pemberian terapi
1. Meropenem Antibiotik 3x IV - Mual, Mengatasi
Sehari muntah, pneumoni
diare, nyeri a dengan
perut, membunu
gangguan h bakteri
fungsi hati, bakteri
trombositop Staphyloc
enia. occus
aureus.

2. Paracetamol Antipiretik 3x IV - Hipotensi. Menurunka


Sehari n suhu
tubuh.
3. Aminofusin Larutan 2 Fl IV - Mual. Sebagai
elektrolit terapi
suportif
4. Futrolit Larutan 2 Fl IV - Flebitis. Sebagai
elektrolit terapi
suportif

IV. ASSESMENT

Problem Subjektif / Terapi Analisis DRP


Medik Objektif

Pneumonia nyeri dada Meropenem 3 x Terapi belum Pneumonia


nosokomial sebelah kanan, 1 g iv teratasi masih belum
sesak napas/ HR bisa teratasi,
106x/menit efek
antibiotic
dari
pneumonia
kurang kuat

Demam Mengigil/ suhu Paracetamol 3 Terapi sudah Terapi sudah


38,2ºC x 1 flask iv teratasi tepat

- - Aminofusin Menambah Terapi sudah


nutrisi tepat

- - futrolit Menambah Terapi sudah


elektrolit tepat

V. PLANNING

1. Pemberian meropenem sudah tepat, tetapi efeknya kurang kuat sehingga pneumonia
belum teratasi maka ditambahkan antibiotic lain, contonya ; linesolid 600 mg/12 jam
atau teikoplanin 400 mg/hari
2. Pemberian paracetamol sudah tepat untuk mengatasi demam dan menggigil, sehingga
tidak perlu dihilangkan ataupun diganti
3. Pemberian aminofusin sudah tepat dalam pemberiannya, karena dapat memberikan
efek hepatoproktektor sehingga dapat mencenggah terjadinya nekrosis hati karena
penggunaan obat yang berlebihan
4. Pemberian futrolit sudah tepat untuk memenuhi kebutuhan cairan karbohidrat dan
elektrolit yang menurun karena penyakit pneumonia
5. Diberikan terapi nonfarmakologi yang meliputi ;
 Istirahat
 Banyak makanan berkalori
 Olahraga, contohnya yoga; untuk membantu memperlancar peredaran darah
tubuh
 Terapi oksigen

VI. MONITORING

1. Pengawasan terhadap suhu tubuh, harus ditingkatkan karena jika terjadi


peningkatan secara tiba-tiba dapat terjadi kejang-kejang
2. Pengecekan lab secara berkala
3. Pengunaan aminofusin secara teratur agar efek hepatoproktetor dari penggunaan
obat yang banyak atau polifarmasi, terutama paracetamol

DAFTAR PUSTAKA

PDPI 2003. Pneumonia nusocomial

Anda mungkin juga menyukai