Anda di halaman 1dari 27

ELIMINASI DAN KLIRENS OBAT

ELIMINASI Kinetika orde satu

UTUH ENZIMATIK

EKSKRESI METABOLISME

METABOLIT NONENZIMATIK
GINJAL (URINE) HATI
Hidrolisis
Empedu Ginjal
Kulit (keringat) Paru-paru
Saliva Usus
Paru-paru (volatile) Kulit
ASI (laktasi)
 Interaksi antara protein plasma dan obat
setelah pemberian sistemik dapat
berdampak pada respon terapetik.

Elimination Plasma
Metabolites enzymes + drug Drug + Protein Drug - Protein

Tissues
 Excreted as metabolites Drug + Receptor Drug - Receptor

Excreted Unchanged
Therapeutic Response
KLIRENS

 Klirens didefinisikan sebagai volume cairan


tubuh yang dibersihkan dari obat per satuan
waktu
 Satuan klirens  volume / waktu (ml/menit)

 Keuntungan pendekatan klirens untuk proses


eliminasi adalah berlaku untuk semua proses
laju eliminasi
GINJAL
GINJAL
 Unit fungsional dasar dari ginjal adalah
nephrons
 Nephron bertanggungjawab dalam
mengeluarkan limbah metabolit dan
memelihara keseimbangan air dan elektrolit
 Masing-masing ginjal terdiri dari 1,5 juta
nephron
 Loop of Henle  reabsorpsi air  urin lebih
pekat
SUPLAI DARAH
 Ginjal  0,5% dari total tubuh tapi menerima aliran darah
(cardiac output) sekitar 20 – 25%

 Penyaringan darah terjadi di Bowman’s capsule

 Renal Blood Flow (RBF) volume darah yang melewati


pembuluh renal per satuan waktu (1,2 Liter/menit)

 Renal Plasma Flow (RPF) adalah RBF dikurangi volume sel


darah merah

 RPF  faktor penting dalam kecepatan penyaringan obat di


glomerulus
SUPLAI DARAH

 RPF = RBF – (RBF X Hct)


 Hct  hematocrit (45 % dari total volume
darah)
 RPF = 1,2 – (1,2 x 0,45) = 0,66 Liter/menit
(660 ml/menit atau 950 Liter/hari)
 Glomerular Filtration Rate (GFR)  125
mL/menit atau 20% nya dari RPF
 Fraksi penyaringan = GFR/RPF
PENGATURAN
RBF
Autoregulasi yang
dimaksud adalah
pada keadaan ginjal
normal kecepatan
aliran darah selalu
konstan pada
perubahan tekanan
darah arteri yang
cukup besar

Sehingga fraksi
filtrasi (GFR/RPF)
relatif konstan
PENYARINGAN GLOMERULAR DAN
PEMBENTUKAN URIN
 GFR sekitar 125 ml/menit pada laki-laki
dewasa normal
 Jadi sekitar 180 liter cairan perhari disaring
melalui ginjal
 Namun demikian besarnya volume penyaringan
hanya menghasilkan volume urin sekitar 1 –
1,5 liter  artinya sekitar 99% direabsorbsi
ASPEK KUANTITATIF PEMBENTUKAN URIN
Subtansi Tersaring dire disekresi diekskresi Persen
absorpsi reabsorpsi
Ion sodium (mEq) 26.000 25.850 150 99,4
Ion Klorida (mEq) 18.000 17.850 150 99,2
Ion bikarbonat 4.900 4.900 0 100
(mEq)
Urea (mM) 870 460 410 53
Glukosa (mM) 800 800 0 100
Air (mL) 180.000 179.000 1.000 99,4
Ion hidrogen Bervariasi Bervariasi
Ion pottasium 900 900 100 100 100
(mEq)

Keterangan: Data Tabel dalam 24 jam


EKSKRESI OBAT DI RENAL

 Ekskresi Renal adalah rute eliminasi utama


bagi sebagian besar obat
Yaitu untuk obat-obat
 nonvolatil,

 larut air,

 berbobot molekul kecil,

 dan lambat dimetabolisme di hati


EKSKRESI RENAL

Melibatkan proses
 Glomerular filtration

 Active tubular secretion

 Tubular reabsorption

Ekskresi renal = filtrasi + sekresi - reabsorpsi


GLOMERULAR FILTRATION

 Molekul kecil lolos (BM < 500) baik bentuk


terion maupun tak terion
 Obat terikat protein tidak lolos

 Gaya utama yang mendorong proses filtrasi di


glomerulus adalah tekanan hidrostatik
GLOMERULAR FILTRATION RATE (GFR)
 Dihitung dari proses eliminasi obat hanya
melalui filtrasi
 Tidak menghitung proses reabsorpsi dan
sekresi
 Contoh obat  inulin dan kreatinin
 Klirens inulin sama dengan GFR  125 – 130
mL/menit
 Filtrasi glomerular berhubungan langsung
dengan obat bentuk bebas (tdk terikat protein)
 Bentuk bebas tinggi  filtrasi glomerular tinggi
ACTIVE TUBULAR SECRETION

 Sekresi obat di tubular dimediasi oleh


transporter (protein) menggunakan energi 
transpor aktif
 Sehingga dpt melawan gradien konsentrasi

 Namun kapasitasnya terbatas dan dapat jenuh

 Pengaruh ikatan protein sedikit terhadap


proses eliminasi pada obat yang disekresi aktif
 Contoh penisilin ikatan dengan proteinnya kuat
namun cepat dieliminasi
TUBULAR REABSORPTION

 Reabsorpsi terjadi pada obat yang telah lewat


proses filtrasi
 Mekanisme  difusi pasif atau aktif

 Glukosa 100% direabsorpsi  klirensnya nol

 Proses reabsopsi dipengaruhi oleh pH urin dan


pKa obat
 Bentuk tak terion yang direabsorpsi
KLIRENS

Klirens obat adalah terminologi farmakokinetik


yang menggambarkan eliminasi obat dalam
tubuh tanpa mengidentifikasi mekanisme
prosesnya
KLIRENS TOTAL
 Klirens renal

 Klirens hati

 Klirens paru-paru
CONTOH SOAL

 Hitung klirens total (dalam satuan mL/jam) dari


pasien laki-laki 70 Kg. Kinetika obat mengikuti
model satu kompartemen, mempunyai waktu
paruh 3 jam dan volume distribusi 100 mL/Kg
KLIRENS RENAL
𝐾𝑒𝑐.𝑓𝑖𝑙𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖+𝐾𝑒𝑐 𝑠𝑒𝑘𝑟𝑒𝑠𝑖 −𝑘𝑒𝑐.𝑟𝑒𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑝𝑠𝑖
 𝐶𝑙𝑟𝑒𝑛𝑎𝑙 =
𝐶𝑝
 Klirens renal obat sering dibandingkan dengan
obat pembanding yaitu inulin
 Inulin dieksresi hanya melaui proses filtrasi
(tidak disekresi dan tidak direabsorpsi)
KLIRENS RENAL
Ratio Klirens Kemungkinan mekanisme

𝐶𝑙𝑜𝑏𝑎𝑡 Obat sebagian direabsorpsi


<1
𝐶𝑙𝑖𝑛𝑢𝑙𝑖𝑛
𝐶𝑙𝑜𝑏𝑎𝑡 Obat hanya difiltrasi
=1
𝐶𝑙𝑖𝑛𝑢𝑙𝑖𝑛
𝐶𝑙𝑜𝑏𝑎𝑡 Obat disekresi secara aktif
>1
𝐶𝑙𝑖𝑛𝑢𝑙𝑖𝑛
PERHITUNGAN KLIRENS
Hanya filtrasi
𝐶𝑙𝑅
𝑘𝑒 =
𝑉𝐷
𝑘𝑒 = 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑟𝑒𝑠𝑖

Filtrasi dan reabsorpsi


𝐶𝑙𝑅 (1 − 𝑓𝑟)
𝑘𝑒 =
𝑉𝐷
fr = fraksi reabsorpsi
PERHITUNGAN KLIRENS

 𝐶𝑙 𝑇 = 𝑘𝑉𝐷
 𝐶𝑙𝑅 = 𝑘𝑒 𝑉𝐷

 𝐶𝑙ℎ = 𝑘𝑚 𝑉𝐷
T = total
R = renal
h = hepatik
e = eksresi
m = metabolisme
𝐶𝑙 𝑇 = 𝐶𝑙𝑅 + 𝐶𝑙ℎ
𝑘𝑉𝐷 = 𝑘𝑒 𝑉𝐷 + 𝑘𝑚 𝑉𝐷
𝑘 = 𝑘𝑒 + 𝑘𝑚
CONTOH SOAL
 Obat dieliminasi orde satu melalui ekskresi renal dan
metabolisme di hati. Obat mengikuti model satu
kompartemen obat diberikan dosis tunggal (100 mg)
rute oral. Obat 90% tersedia di sistemik. Jumlah obat
utuh yang dikumpulkan dari urin sebesar 60 mg,
sedangkan berupa metabolitnya sebesar 30 mg (hasil
penyetaraan dengan bentuk utuhnya) waktu paruh obat
tersebut 3,3 jam dan volume distibusinya adalah 1000
mL. Dari informasi di atas hitung
a. Klirens total
b. Klirens renal
c. Klirens non renal
JAWABAN

a. 𝐶𝑙 𝑇 = 𝑘𝑉𝐷
0,693
𝐶𝑙 𝑇 = 𝑥1000 𝑚𝐿 = 210 𝑚𝐿/𝑗𝑎𝑚
3,3
0,693 60 0,14
b. 𝑘𝑒 = =
3,3 30+60 𝑗𝑎𝑚
𝐶𝑙𝑅 = 𝑘𝑒 𝑉𝐷
𝐶𝑙𝑅 = 0,14𝑥1000 = 140 𝑚𝐿/𝑗𝑎𝑚
c. 𝐶𝑙ℎ = 𝐶𝑙 𝑇 − 𝐶𝑙𝑅
𝐶𝑙ℎ = 210 − 140 = 70 𝑚𝐿/𝑗𝑎𝑚

Anda mungkin juga menyukai