Anda di halaman 1dari 4

LARUTAN MATA

(OBAT TETES MATA ATROPIN SULFAT)

I. Tujuan Praktikum
Untuk merancang dan membuat formula untuk sediaan larutan mata yaitu sediaan tetes
mata.
II. Dasar Teori
Tetes mata, salap mata, pencuci mata dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus
serta inserte sebagai bentuk depo, yang ditentukan untuk digunakan pada mata utuh atau
terluka. Obat mata digunakan untuk menghasilkan efek diagnostik dan terapetik lokal, dan
yang lain untuk merealisasikan kerja farmakologis, yang terjadi setelah berlangsungnya
penetrasi bahan obat dalam jaringan yang umumnya terdapat disekitar mata.Pada umumnya
bersifat isotonis dan isohidris.
Aspek-aspek tersebut sangat jarang dalam kondisi optimal pada harga pH fisiologis.
Harga pH yang tepat yang dimiliki larutan, merupakan harga kompromis antara faktor-faktor
yang telah disebutkan tadi. Harga itu disebut sebagai harga euhidris misalnya garam alkaloida
yang umumnya dipakai sebagai tetes mata memiliki stabilitas maksimal dalam daerah pH 2 –
4, yang jelas sangat tidak fisiologis. Hal yang sama terjadi pada anestetikal lokal untuk terapi
mata (stabilitas maksimumnya pada harga pH 2,3 -5,4). Yang terakhir ini dengan menaiknya
harga ph juga menunjukan peningkatan efektifitas atas dasar membaiknya penettrasi pada
kornea. Dengan mempertimbangkan keseimbangan fisiologisnya, larutan ini dieuhidritkan
sampai pada harga pH 5, 5 – 6,5.
III. Alat dan Bahan
 Alat :  Cawan porselin
 Beaker gelas 100 ml, 50  Bahan :
 Atropin sulfat
ml
 Aqua dest
 Gelas ukur 100 ml, 10
 Larutan NaH2PO4
ml
 Corong 0,8%
 Larutan Na2HPO4
 Batang pengaduk
 Kaca arloji 0,947%
 Pinset  Larutan NaCL
 Flakon dan tutup  Kapas steril
 Spatula
IV. Perhitungan Dan Penimbangan Bahan
Formula tetes mata atropin sulfat
R/ Atropin sulfat 0,033
Lar. Dapar isotonic Ph 6,5 ad 10ml
Bahan ditambahkan 20%
Larutan dapar pospat isotonis Ph 6,5 = 120/100 x 10ml = 12ml
Tropin sulfat = 12ml / 10ml x 0,033 = 0,0396 g = 0,04 g
Formula lar.dapat pospat
R/ lar. NaH2PO4 0,8% 70ml 100ml
Lar. NaHPO4 0,947% 30ml
NaCl yang dibutuhkan 0,50/100ml
Untuk isotonis (g/100ml)
Penimbangan bahan untuk membuat lar.dapar pospat
1. Lar. NaH2PO4 0,8% 70ml = 70/100ml x 12ml = 8,4 ml
Penimbangan :
NaH2PO4 u/ 8,4ml (0,8% b/v) 0,8 g / 100ml 8,4 / 100 ml x 0,8 g =
0,067 g
2. Lar. Na2HPO4 0,947% 30 ml = 30 ml / 100ml x 12ml = 3,6 ml
Penimbangan :
NaH2PO4 u/ 3,6 ml (0,947% b/v) 0,947g/100 ml 3,6 ml / 100 ml x
0,947 g = 0,034 g
3. Penimbangan NaCl 0,5 g / 100 ml = 12 ml / 100ml x 0,5 g = 0,06 g/ 100ml
4. Penimbangan atropin sulfat = 0,04 g
V. Cara Kerja
1. Membuat aqua dest steril, dan mengkalibrasi flakon ad 10 ml
2. Mensterilkan semua pertalatan di oven dan autoclave
3. Menyiapkan semua bahan
4. Melarutkan atropin sulfat dengan aqua dest steril 5ml dalam beker gelas
5. Menambahkan larutan NaH2PO4 aduk ad homogen hingga jernih
6. Menambahkan larutan Na2HPO4 aduk ad homogen hingga jernih
7. Menambahkan NaCl aduk ad larut bening
8. Menambahkan aqua dest steril ad 12 ml , aduk dengan batang pengaduk ad
larut
9. Semua larutan disaring dengan kertas saring steril, saringan pertama disisihkan
0,5ml, kemudian saringan selanjutnya ditampung di flakon ad tanda kalibrasi
dan steril
10. Mensterilkan obat dalam flakon beserta tutupnya dengan autoclave suhu
121oC selama 20 menit
VI. Hasil Percobaan
No Pengamatan Hasil
1 Warna Jernih
2 Endapan Tidak ada endapan
3 Kelarutan Larut
4 pH 6
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini membuat obat tetes mata menggunakan zat aktif atropine
sulfat. Pembuatan sediaan obat tetes atropine sulfat dibuat dengan menggunakan pelarut air.
Atropine sulfat sangat mudah larut dalam air, sehingga pembuatanya juga lebih stabil dengan
pelarut air. Pembawa air yang digunakan adalah a.p.i (aqua pro injeksi). Pada formulasinya
ditambahakan zat tambahan Natrium Cloridum (NaCl), karena jika tidak ditambahkan NaCl
obat tetes mata tidak memenuhi syarat yaitu hipotonis. Jika larutan obat tetes mata dalam
keadaan hipotonis disuntikan ke tubuh manusia akan berbahaya karena menyebabkan
pecahnya pembuluh darah. Semua alat-alat harus disterilisasikan agar mendapatkan larutan
yang steril, bebas partikel asing dan mikroorganisme. Agar obat tetes mata dan cuci mata
nyaman dan tidak pedih dimata saat digunakan maka harus dibuat isotonis dengan
penambahan NaCl.

Pada praktikum pembuatan obat tetes mata atropin sulfat ada beberapa yang perlu di
perhatikan. Ini di karenakan atropin sulfat ott ( obat tidak tercampur ) dengan na2hpo4 yang
artinya menyebabkan sediaan akhir akan keruh, sedangkan syarat obat tetes mata salah
satunya adalah harus jernih, sehingga dalam pembuatannya atropin sulfat di larutkan terlebih
dahulu dengan aquadest baru dicampurkan dengan nha2po4, setelah itu baru na2hpo4 untuk
menghindari bahan yg ott.

Dalam pembuatan obat tetes mata perlu di perhatikan pHnya supanya tetap dalam
rentang kesetabilan bahan, pH air mata normal 7,4 pH pada obat tetes mata atropin yang
dibuat pada praktikum ini dibawah normal yang berarti hipotonis. Hal ini menyebabkan obat
tetes mata akan terdrong keluar oleh cairan mata saat dipakai. Sterilisasi dilakukan dengan
autoclave yang merupakan alat pemanas yang menggunakan uap dan suhu yang bertekanan
tinggi (121oC) selamat kurang ebih 15menit.

VIII. Kesimpulan
Pada praktikum ini telah memenuhi tujuan yaitu membuat dan merancang obat tetes mata
atropin sulfat. Pada pembuatan perlu diperhatikan adanya bahan yang OTT antara atropin
sulfat dengan Na2HPO4. PH yang diperoleh tidak sesuai dengan ph normal air mata yaitu
6, hal ini mungkin disebabkan karena cara kerja yang kurang aseptis dan tidak ada
pegaturan suhu ruangan.

IX. Daftar Pustaka

Farmakope Indonesia Edisi III

Farmakope Indonesia Edisi IV

Voight.1995 Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University. Press Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai