Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI ANATOMI FISIOLOGI PARU

Kelompok 6
1. Iis Setyowati (22164713A)
2. Lilis Suryani (22164898A)
3. Bagus Hadi S (22164987A)
4. Feviana V. Q (22165008A)
Untuk mengetahui fungsi anatomi fisiologi
TUJUAN paru-paru dalam penghantaran obat
aerosol

Kita menjadi tahu anatomi fisiologi paru


MANFAAT sebagai dasar belajar penghantaran obat
aerosol serta membuat formulasi sediaan
aerosol
ANATOMI PARU-PARU
Paru-paru manusia terletak pada
rongga dada, berbentuk kerucut yang
ujungnya berada di atas tulang iga pertama
dan dasarnya berada pada diafragma.
Paru terbagi menjadi dua yaitu
bagian yaitu, paru kanan dan paru kiri.
Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus
sedangkan paru-paru kiri mempunyai dua
lobus.
Setiap paru-paru terbagi lagi
menjadi beberapa sub-bagian, terdapat
sekitar sepuluh unit terkecil yang disebut
bronchopulmonary segments
ALAT-ALAT PERNAPASAN PADA
MANUSIA
Alat pernafasan atas :

1. Rongga hidung
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak
(kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga
terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk
Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara
sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu
lembap
2. Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring.
Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings)
pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian
belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior)
terdapat laring (tekak) tempat terletaknya
pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara
3. Laring
Laring (tekak) adalah tempat terletaknya
pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara.
Laring berparan untuk pembentukan
suara dan untuk melindungi jalan nafas
terhadap masuknya makanan dan cairan
Alat pernafasan bawah :
1. Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm,
terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada
(torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan.
2. Bronkus
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan
mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus
yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen
dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus
3. Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di
bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di
bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut
pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi
paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis).
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air
dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus,
alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
4. Bronkus dan Bronkiolus
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus ini memiliki gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus.
Bronkiolus memiliki dinding yang tipis, tidak bertulang rawan, dan tidak bersilia.
Gas memakai tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam campuran,
terlepas dari keberadaan gas lain (hukum Dalton).
Bronki Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai
silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada
bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung
udara (alveolus).
5. Alveolus
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa
kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga
menyerupai busa atau mirip sarang tawon.
Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak
bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya
difusi gas pernapasan.
Alveolus adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk
berongga. Terdapat pada parenkim paru-paru, yang
merupakan ujung dari saluran pernapasan, dimana
kedua sisi merupakan tempat pertukaran udara dengan
darah.
Membran alveolaris adalah permukaan tempat
terjadinya pertukaran gas. Darah yang kaya karbon
dioksida dipompa dari seluruh tubuh ke dalam pembuluh
darah alveolaris, dimana, melalui difusi, ia melepaskan
karbon dioksida dan menyerap oksigen.
FISIOLOGI PARU
Paru-paru dan dinding dada mempunyai struktur yang elastis. Dalam keadaan
normal terdapat lapisan cairan tipis antara paru-paru dan dinding dada sehingga
paru-paru dengan mudah bergeser pada dinding dada karena memiliki struktur
yang elastis. Tekanan yang masuk pada ruangan antara paru-paru dan dinding
dada berada di bawah tekanan atmosfer.
Fungsi utama dari paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara darah dan
atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida
terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, akan
tetapi pernafasan harus tetap dapat berjalan agar pasokan kandungan oksigen dan
karbon dioksida bisa normal.
Udara yang dihirup dan masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang
menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru
utama (trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung paru-paru (alveoli)
yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida
dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta alveoli di
dalam paru-paru manusia dan bersifat elastis. Ruang udara tersebut dipelihara
dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia surfaktan yang dapat menetralkan
kecenderungan alveoli untuk mengempis.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernafasan dapat dibagi menjadi empat
mekanisme dasar, yaitu :
1. Ventilasi paru yang berfungsi untuk proses masuk dan keluarnya udara antara
alveoli dan atmosfer.
2. Difusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah.
3. Transport dari pasokan oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan
tubuh ke dan dari sel.
4. Pengaturan ventilasi pada sistem pernapasan.
INSPIRASI& EKSPIRASI
Pada waktu menarik nafas atau inspirasi maka otot-otot pernapasan berkontraksi,
tetapi pengeluaran udara pernafasan dalam proses yang pasif. Ketika diafragma
menutup, penarikan nafas melalui isi rongga dada kembali memperbesar paru-paru
dan dinding badan bergerak hingga diafragma dan tulang dada menutup dan
berada pada posisi semula
Inspirasi merupakan proses aktif kontraksi otot-otot. Selama bernafas tenang,
tekanan intrapleura kira-kira 2,5 mmHg relatif lebih tinggi terhadap atmosfer. Pada
permulaan, inspirasi menurun sampai -6mmHg
ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas dinding dada dan paru-paru.
Pada waktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada turun dan lengkung
diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan volume toraks
berkurang. Pengurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun
tekanan intrapulmonal. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi
terbalik, sehingga udara mengalir keluar dari paru-paru sampai udara dan tekanan
atmosfir menjadi sama kembali pada akhir ekspirasi .
DIFUSI
Proses setelah ventilasi adalah difusi yaitu, perpindahan oksigen dari alveoli ke
dalam pembuluh darah dan berlaku sebaliknya untuk karbondioksida. Difusi dapat
terjadi dari daerah yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Ada beberapa
faktor yang berpengaruh pada difusi gas dalam paru yaitu, faktor membran, faktor
darah dan faktor sirkulasi. Selanjutnya adalah proses transportasi, yaitu
perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan
aliran darah.
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI
FUNGSI PARU-PARU MANUSIA
1. Usia
Kekuatan otot maksimal paru-paru pada usia 20-40 tahun dan dapat berkurang sebanyak
20% setelah usia 40 tahun. Selama proses penuan terjadi penurunan elastisitas alveoli,
penebalan kelenjar bronkial, penurunan kapasitas paru.
2. Jenis kelamin
Fungsi ventilasi pada laki-laki lebih tinggi sebesar 20-25% dari pada funsgi ventilasi wanita,
karena ukuran anatomi paru pada laki-laki lebih besar dibandingkan wanita. Selain itu,
aktivitas laki-laki lebih tinggi sehingga recoil dan compliance paru sudah terlatih.
3. Tinggi badan
Seorang yang memiliki tubuh tinggi memiliki fungsi ventilasi lebih tinggi daripada orang yang
bertubuh kecil pendek.
KESIMPULAN
 Anatomi paru-paru terdiri dari bronkus kanan, lobus kanan, trakea, bronkus kiri, bronchi,
bronkiolus, lobus kiri, pleura, pleura fluid, diafragma, dan alveoli.

 Fungsi utama dari paru-paru adalah untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer.
Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan
mengeluarkan karbon dioksida.

 Faktor yang dapat mempengaruhi fungsi paru-paru yaitu usia, jenis kelamin dan tinggi
badan.
REFERENSI
Alsagaff, H., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University
Press
Evelyn CP, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia
Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta;
EGC.74,76,80,81,244,284,606,636,1070,1340.
Safitri, Nur Fauziah.,2012. Pulmonary.
https://www.academia.edu/19535972/Pulmonary . Diakses tanggal 8 September
2019.

Anda mungkin juga menyukai