Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan steril larutan mata berupa tetes

mata dan juga larutan cuci mata. Dimana semua larutan uji dilakukan uji sterilitas.
Pembuatan sediaan larutan mata haruslah dibuat sesuai persyaratan, yakni meliputi
larutan harus dalam keadaan steril, bebas partikel asing, dan bahan yang digunakan
sesuai digunakan kontak dengan mata secara langsung serta dikemas dan ditambahkan
pengawet sehingga tetap terjaga kesterilannya. Pada praktikum pembuatan tetes mata
digunakan bahan aktif Atropin Sulfat, serta larutan cuci mata menggunakan ZnSO4.
Sebelum praktikum dilakukan pemanasan Aquadest sampai mendidih selama 15menit
diharapkan dapat membuat pelarut aquadest dapat steril. Selanjutnya membersihkan
enkas (tempat yang akan digunakan dalam pencampuran bahan komponen pembuatan
larutan mata) dengan menggunakan alkohol sehingga dimungkinkan akan steril dan
bebas dari bakteri. Selanjutnya menyemprot dalam enkas dengan pengawet formalin
agar tetap dalam keadaan steril, lalu menutup lubang enkas dengan kertas. Selain itu
sehari sebelum praktikum dilakukan sterilisasi alat alat maupun bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan larutan mata, alat alat yang digunakan permukaan akan
bersentuhan secara langsung dengan udara dibungkus dengan alumunium foil, lalu
disterilisasi dengan menggunakan jenis sterilisasi alat yang sesuai. Pada pembuatan
tetes mata pertama tama dilakukan pencampuran zat aktif / bahan aktif utama yaitu
Atropin Sulfat dengan aquades. Pencampuran ini dilakukan agar selama penambahan
bahan nantinya dan diaduk zat aktifnya dapat terlarut homogen dengan sempurna.
Selanjutnya dilakukan penambahan NaHPO4 dan juga Na2HPO4 sebagai pengawet
dan pendapar (penstabil Ph untuk tetes mata) dan juga penambahan NaCl untuk
membuatan tetes mata yang isotonis. Pada pembuatan tetes mata dilakukan
penyaringan 2 kali pada saat setelah semua komponen bahan tercampur dan juga saat
setelah penambahan aquadest steril di akhir dikarenakan untuk memisahkan zat zat
asing atau zat pengotor dalam sediaan tetes mata. Pada pembuatan Larutan cuci mata
ZnSo4 yang pertama dilakukan yaitu mengkalibrasi botol flakon dengan air 60ml lalu
ditandai. Selanjutnya melarutkan Asam Borat dengan aquadest sedikit panas dengan
tujuan agar mudah dalam melarutkan Asam Borat. Asam Borat digunakan sebagai
pengawet untuk larutan cuci mata. Ditambahkan ZnSO4 sebagai bahan aktif. Dan juga
ditambahkan NaCl sampai larut homogen agar membuat larutan cuci mata dalam
keadaan isotonis. Dilakukan penyaringan diakhir untuk memisahkan zat zat asing atau
zat pengotor dalam sediaan larutan cuci mata. Semua sediaan tetes mata maupun
larutan cuci mata dilakukan sterilisasi basah dengan menggunakan autoclaf suhu
120ºC selama 15menit. Untuk mencapai suhu tersebut tidak langsung suhu tersebut
namun menunggu sekitar 45menit lalu dihitung 15menit lagi. Pada sterilisasi sediaan
tersebut ditempeli kertas indikator untuk mengetahui apakah sediaan nantinya sudah
steril atau belum dengan mengetahui jika kertas indikator tidak berubah warna maka
steril, jika kertas indikator berubah warna maka belum steril. Setelah sterilisasi dengan
autoclaf diuji sterilitasnya dengan media thioglicolat. Pemilihan media ini dikarenakan
media sesuai untuk pengujian sterilitas sediaan tetes mata maupun sediaan larutan cuci
mata. Pada praktikum menyiapkan 4 tabung reaksi yang sudah terdapat media
Thioglicolat. Tabung yang pertama digunakan sebagai kontrol sterilitas media
Thioglicolat. Dimana nantinya pada tabung 1 ini sebagai kontrol positif steril karena
belum ditambahkan sediaan. Pada tabung 2 digunakan sebagai kontrol udara kontrol
media yang kontak langsung dengan udara selama penambahan sediaan pada tabung.
Untuk tabung 3 diteteskan 2 tetes sediaan tetes mata. Dan tabung 4 diteteskan 2 tetes
sediaan larutan cuci mata. Setelah itu semua tabung dibungkus dan diinkubasi selama
7 hari dan dilakukan pengamatan hasilnya. Setelah hari ke 7 dilakukan pengamatan
dan dibandingkan antara keempat tabung diamati perubahan warna apakah ada atau
tidak, lalu diamati kekeruhannya apakah jernih atau keruh. Dari praktikum kami
menunjukkan hasil pada tabung 1, 2, 3, dan 4 yaitu warna sama, dan tidak terdapat
kekeruhan dan bisa dikatakan hasilnya tetap jernih. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa sediaan tetes mata dan larutan cuci mata yang kami buat dalam
keadaan steril.

Anda mungkin juga menyukai