Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM PEMASTIAN FORMULASI

DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


“LARUTAN TETES MATA”

Dosen Pengampu :
Dra. apt.Suhartinah, M. Sc.

Kelompok
Praktek : F
Kelompok : 2
Penyusun :
1. Nindy Febiyanti (25195857A)
2. Lina Agustiningrum (25195859A)
3. Neneng Putri Ristriana (25195858A)
4. Yoseph Ervan Mallingara (25195860A)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI FAKULTAS FARMASI


UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
2021
I. Tujuan
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu
1. Menyusun komponen formula sediaan mata yaitu tetes mata dan boorwater (larutan
pencuci mata)
2. Membuat sediaan steril Iarutan mata meliputi sediaan tetes mata dan boorwater (larutan
pencuci mata)

II. DASAR TEORI


Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan
dikemas sedemikian rupa sehingga sesuai digunakan pada mata. Pembuatan larutan obat mata
membutuhkan perhatian khusus dalam hal toksisitas obat, nilai isotonositas, kebutuhan akan
dapar, kebutuhan akan pengawet dan jika perlu pemilihan pengawet dan kemasan yang tepat.

Larutan cuci mata atau yang lebih dikenal sebagai kolorium adalah larutan steril yang jernih,
bebas partikel asing yang dipakai untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan
pengawet. Kolorium dibuat dengan melarutkan obat dalam air, disaring hingga jernih, dimasukan
dalam wadah tertutup dan disterilkan. Alat dan wadah yang digunakan harus bersih dan steril.

Beberapa obat larutan cuci mata perlu hipertonik untuk meningkatkan daya serap dan
meningkatkan kadar bahan aktif yang cukup tinggi untuk menghasilkan efek obat yang cepat dan
efektik. Apabila larutan obat seperti ini digunakan dalam jumlah kecil, maka pengenceran
dengan air mata cepat terjadi sehingga rasa perih akibat hipertonisitas hanya sementara. Tetapi
penyesuaian isotonisitas oleh pengenceran dengan air mata tidak berarti jika digunakan larutan
hipertonik dalam jumlah besar. Jadi yang penting adalah larutan obat mata untuk keperluan ini
harus mendekati isotonik.

Secara umum obat tetes mata (guttae ophthalmicae) adalah sediaan steril berupa larutan atau
suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata, disekitar
kelopak mata dan bola mata. Dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, diteteskan dengan
menggunakan penetes yang menghasikan penetes setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes
baku dalam Farmakope Indonesia.

Obat tetes mata sering digunakan pada mata, maka obatnya harus stabil secara kimia, harus
mempunyai aktivitas terapi yang optimal, hatus todak mengiritasi dan tidak menimbulkan rasa
sakit pada mata, harus jernih, harus bebas mikroorganisme yang hidup dan tetap demikian
selama penyimpan yang diperlukan.
Jadi pada prinsipnya obat tetes mata harus :
- Steril
- Bebas pyrogen
- Jernih
- bebas partikel asing
- sedapat mungkin isotonis

III. Alat dan bahan


1. Beaker glass
2. Corong
3. Erlenmeyer 100 ml
4. Pipet
5. Gelas ukur 100 ml
6. Kertas saring
7. Pinset
8. Kaca arloji
9. Batang pengaduk
10. Flakon
11. Botol kaca

Cara kerja
1. Buatlah aquadest steril, kemudian didinginkan.
2. Sterilkan semua peralatan, tutup flakon (untuk larutan dalam air tutup flakon tidak
perlu didinginkan dulu dan untuk larutan dalam minyak tutup flakon harus
dikeringkan terlebih dahulu)
3. Timbang semua bahan.
4. Larutkan Atropin Sulfat dengan aquadeast steril dalam beaker glass.
5. Larutkan semua bahan dalam aquadest, urutan pelarutan bahan harus diperhatikan
adanya
bahan yang OTT.
 Tambahkan NaH2PO42H20 aduk ad larut
 Tambahkan Na2HPO42H20 aduk ad larut
 Tambahkan NaCL aduk ad larut
6. Tambahkan aquadest steril ad 18 ml, aduk dengan batang pengaduk sampai larut.
7. Saring dengan kertas saring steril. Saringan pertama disisihkan (± 0,5 ml)
kemudian dibuang, saringan selanjutnya ditampung ke dalam flakon yang sudah
dikalibrasi 15 ml
dan steril.
8. Tempeli Kertas Indikator.
9. Sterilkan obat dalam flakon beserta penetesnya dengan autoclave suhu 121°C
selama 2 menit.

Dapus
Buku petunjuk praktikum formulasi dan teknologi sediaan steril

Anda mungkin juga menyukai