Anda di halaman 1dari 10

DEVI TANIA SIREGAR (F0I019076)

SALEP MATA
ROSA SEKAR BONA.V (F0I019012)
SETI WULANDARI (F0I019022)
CIKA MAYANG SARI (F0I019014)
DEVI PURWITA SARI (F0I019040)
M. EKUANSAH (F0I019058)
DEFINISI
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit, selaput
lendir, dan mata. Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata dimana pembuatan
salep mata ini harus diberikan perhatian khusus. Sediaan obat mata tersedia dalam
berbagai bentuk sediaan,beberapa diantaranya memerlukan perhatian khusus seperti salep
mata (FI IV,1995).

Sediaan salep mata dibuat dari bahan yang sudah disterilkan yang memenuhi uji sterilitas dan
dengan pembuatan aseptik. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang
sesuai untuk mencegah pertumbuhan dan memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara
tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan kecuali dinyatakan lain yaitu
formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik (FI IV, 1995).

Bahan obat yang ditambahkan kedalam dasar salep berbentuk larutan atau serbuk. Salep mata
harus bebas dari partikel kasar. Dasar atau basis salep yang dipilih tidak boleh mengiritasi
mata, memungkinkan difusi obat dalam cairan mata dan tetap mempertahankan aktivitas obat
dalam jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang tepat. Beberapa bahan dasar
salep yang dapat menyerap. Bahan dasar seperti ini memungkin disperse obat larut air yang
lebih baik, tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi pada mata. Penggunaan salep mata,
khususnya yang digunakan pada mata yang luka, harus steril (Lachman, 1994).
PEMBUATAN SALEP MATA

Pembuatan sediaan salep mata

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu


2. Sterilisasi alat dan bahan
3. Timbang semua bahan yang ada diresep (R/)
4. Larutkan basis salep dicawan penguap diwater bath
sampai meleleh ±10 menit aduk. (M1)
5. Gerus zat aktif dilumpang (M2)
6. Campurkan M1 + M2 digerus ad homogen didalam LAF
7. Keluarkan dari lumpang masukkan ke dalam tube tutup
8. Beri etiket biru dan tandai label pemakaian
9. Obat siap diserahkan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Salep mata bekerja pada bagian kelopak mata, kelenjar sebasea, konjungtiva,
kornea dan iris mata. Penggunaan salep mata memiliki keuntungan dan kerugian
sebagai berikut:

1. Keuntungan penggunaan salep mata :


• Dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar daripada sediaan larutan
dalam air yang ekuivalen.
• Onset dan waktu Puncak absorbsi lebih lama.
• Waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah obat yang diabsorbsi lebih
tinggi. (Remington, 1965)

2. Kerugian penggunaan salep mata :


• Dapat mengganggu penglihatan dan menjadi kabur, kecuali pemakaian
pada saat tidur. (Remington, 1965)
• Dari tempat kerjanya yaitu bekerja pada kelopak mata, kelenjar sebasea,
konjungtiva, kornea dan iris
BAHAN TAMBAHAN

Penggunaan bahan tambahan dalam larutan mata


dibolehkan, namun pemilihannya dalam jumlah tertentu.
Antioksidan, khususnya natrium bisulfit atau metasulfit.
Antioksidan lain seperti asam askobat atau asetilsistein dapat
digunakan.
Penggunaan surfaktan dalam sediaan mata dibatasi hal yang
sama. Surfaktan nonionik, keluar toksis kecil seperti bahan
campuran digunakan dalam konsentrasi rendah khususnya
suspensi steroid dan berhubungan dengan kejernihan
larutan.Surfaktan jarang digunakan sebagai kosolven untuk
meningkatkan kelarutan.
Penggunaan surfaktan, khususnya beberapa
konsentrasi signifikan, sebaiknya dengan
karakteristik bahan-bahan. Surfaktan nonionik,
khususnya dapat bereaksi dengan adsorpsi
dengan komponen pengawet antimikroba dan
inaktif sistem pengawet.
EVALUASI

1. Uji organoleptis : Pemeriksaan organoleptis meliputi bahan adiktif antara lain


uji aroma, dan rasa secara visual (teknologi sediaan steril : 13)
2. Uji Homogenitas : Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan zat
yang akan diuji pada sekeping kaca atau bahan transparan lain
yang cocok (Depkes RI. 1995)
3. Uji pH : Alat pH meter dikalibrasikan menggunakan larutan dapus pH 7
dan Ph 4 (anonim. 1995)
4. Uji daya sebar : Sebanyak 0,5 gram salep letakkan dengan hati–hati diatas
kertas grafik yang dilapisin transparan (yorght.1994)
5. Uji daya lekat : Sampel diletakkan diatas 2 gelas objeck yang telah ditentukan
Pembuatan salep mata yaitu Sebagai berikut :

1. Pembuatan salep mata, zat aktif ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk
steril termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara
aseptic dalam tube steril.
2. Bahan obat disterilkan dengan cara yang cocok. Bila bahan tertentu yang
digunakan dalam formula tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka
dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan pembuatan
secara aseptic.
3. Tube disterilkan dalam autoklaf pada suhu antara 1150 dan 1160 selama tidak
kurang dari 30 menit.
4. Zat aktif ditambahkan pada basis salep berbentuk larutan atau serbuk halus.
5. Strelitas memenuhi syarat uji sterilitas yang tertera pada uji keamanan hayati.
6. Penyimpanan dalam tube, ditempat sejuk.
STERILISASI

• Teknik yang sering digunakan untuk sterilisasi kemasan


sediaan steril adalah menggunakan panas uap (di dalam
autoklaf pada suhu 121⁰C selama 15 menit) dan panas
kering (di dalam oven pada suhu 170⁰C selama 15
menit).
• Sterilisasi dengan penyaringan,sterilisasi menggunakan
gas,sterilisasi dengan radiasi pengionan,
Thank you

Anda mungkin juga menyukai