PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata adalah organ manusia yang berfungsi sebagai alat indra
penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas berkas
cahaya pada retina, lantas dengan perantaran serabut serabut nervus
optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat pengliahatan pada otak untuk
ditafsirkan.Selain itu mata juga sangat sensitive terhadap rangsangan
terutama rangsangan ransangan nyeri.mata juga rentan terhadap infeksi
bakteri atau virus atau juga sering mengalami trauma karena benda benda
asing yang berupa butiran butiran kecil seperti debu dan asap. Oleh karena
itu, dalam makalah ini akan menjelaskan berbagai cara dan prosuder
pemberian obat mata yang benar baik berupa salep serta cara untuk
melakukan irigasi pada mata yang mengalami infeksi atau iritasi
Sediaan setengah padat merupakan sediaan yang berbentuk massa
yang lunak, ditujukan untuk pemakaian topikal, dimana sediaan ini mampu
melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama
sebelum sediaan itu tercuci atau dihilangkan.Hal ini disebabkan karena sifat
rheology plastis yang dimiliknya sehingga memungkinkan sediaan ini
bentuknya akan tetap melekat sebagai lapisan tipis.Macam-macam dari
sediaan setengah padat ini dapat dibedakan berdasarkan konsistensinya
yaitu : salep (unguenta), pasta, krim (cream), cerata, jelly (Gelones).
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan ditujukan
untuk pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir, dimana bahan
obat harus larut atau terdispersihomogen dalam dasar salep yang cocok.
Sediaan salep mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair pada
suhu kamar tetapi mudah dioleskan.Macam-macam dari sediaan salep ini
dapat dibedakan berdasarkan sifat farmakologi dan penetrasinya, yaitu :
salep epidermis, salep endodermis, dan salep diadermis. Sedangkan
berdasarkan salep yang di gunakan, dibedakan menjadi salep hidrofobik dan
salep hidrofilik.Salep dengan berbagai jenis sering digunakan dalam
menangani penyakit inflamasi kelopak mata, konjutiva, dan kornea.Paling
sering diresepkan adalah antibiotic, bahkan anti inflamasi, dan berbagai
kombinasi keduanya.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi salep
2. Sifat sifat salep
3. Keuntungan dan kerugian salep mata
4. Basis salep mata
5. Formulasi dan perhitungan
6. Cara pembuatan
7.
C. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mehamami cara pembuatan salep yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
10
Add
Hydrocortison acetat
0,50%
M ds 2 dd O S
R/ standar :
Chloramphenicoli Oculentum (Fornas hal 65)
Tiap gram mengandung :
R/ Chloramphenicolum
10 mg
1 gram
2,5 gr
6 gr
Paraffin liq
40 gr
100 gr
Khasiat bahan
1. Kloramfenikol
: Basis salep
4. Parafin liquidum
: Pelarut
5. Vaselin kuning
: Basis salep
6. Setil alcohol
: 9,9/100x2,5=0,25+(10%x0,25)=0,275
- Adepslanae
: 9,9/100x6=0,6+(10%x0.6)=0,66
- Parafin Liquidum
: 9,9/100x40=4+(10%x4)=4,4
-Vaselin Flavum
: 9,9/100x100=9,9+(10%x9,9)=10,89
:10,89-(0,275+0,66+4,4)=5,555
Cara kerja
Timbang cetylalcohol 0,275 gr; adeps lanae 0,66gr; paraffin liquidum 4,4gr; vaselin
flavum 5,555gr
Masukkan semua basis kedalam cawan yang dilapisi dengan kasa steril dan
sterilkan dalam oven suhu 170C selama 30
Masukkan kloramfenicol kedalam mortir + sisa basis gerus add homogen secara
aseptis dalam keadaan dingin (masa 2)
Campurkan masa 1 dan masa 2 gerus add homogen dan aseptis
Masukkan kedalam tube dan beri etiket warna biru serta label N.I
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata. Pada pembuatan salep
mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang
sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi
syarat uji sterilitas.
Tujuan utama pemberian salep mata yaitu untuk memperlama kontak obat
dengan permukaan mata.
Indikasi biasanya obat salep mata digunakan untuk meredakan sementara
mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu, sengatan
sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang,
antiseptik dan anti infeksi, radang atau alergi mata.
Kontraindikasi obat salep mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak
boleh digunakan pada penderita konjutivitis atau penyakit mata lainnya yang
hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan nasehat dokter.
Keuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah
penambah waktu hubungan anatara obat dengan obat dengan mata, dua
sampai empatkali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai
larutan garam. Satu kekurangan bagi pengggunaan salep mata adalah
kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar
melalui lensa kontak.
Syarat-syarat salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi
yang benar-benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi
resmi.
Basis salep mata dasar salep pilihan untuk salep mata harus tidak mengiritasi
mata dan harus memungkinkan difusi bahan obat ke seluruh mata yang
dibasahi karena sekresi cairan mata.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyediakan sediaan salep mata
Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang
ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas. Salep mata harus mengandung bahan
atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau
memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secar tidak sengaja bila wadah dibuka
pada waktu penggunaan.
Salep mata adalah suatu sediaan steril yang digunakan untuk pengobatan
mata.
Syarat salep mata yang baik :
1. Steril
2. Bebas hama/bakteri
3. Tidak mengiritasi mata
4. Difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata
5. Dasar salep harus mempunyai titik lebur/titik leleh mendekati suhu tubuh
DAFTAR PUSTAKA
A.R.Gennaro. 1990. Renntitons Pharmacetical Science the edition 18th.
Pennsylvania : Mack Publishing Company.
Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Dirjen POM.
Arief, M.2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta : Gadjah
Mada University press.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta :
Universitas Indonesia (UI-Press).
G.Bare, Brenda.C Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner dan Suddarth Edisi 8. Jakarta : EGC.