LAPORAN
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
PERCOBAAN III
INFUS GLUKOSA
Paraf : Paraf :
Laboratorium Steril
Program Studi S-1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
LAPORAN
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
PERCOBAAN IV
FORMULASI SEDIAAN SALEP MATA KLORAMFENIKOL
Paraf : Paraf :
I. PENDAHULUAN
Obat biasanya dipakai pada mata untuk maksud efek lokal pada
pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Karena
kapasitas mata untuk menahan atau menyimpan cairan dan salep
terbatas, pada umumnya obat mata diberikan dalam volume kecil.
Preparat cairan sering diberikan dalam bentuk sediaan tetes dan
salep dengan mengoleskan salep yang tipis pada pelupuk mata (Ansel,
2008).
Obat mata digunakan untuk menghasilkan efek diagnostik dan
terapetik lokal, dan yang lain untuk merealisasikan kerja farmakologis,yang
terjadi setelah berlangsungnya penetrasi bahan obat, dalam jaringan yang
umumnya disekitar mata. Mata merupakan organ yang paling peka
dari manusia, sehingga sediaan obat mata mensyaratkan kualitas yang
lebih tajam. Salep mata harus efektif dan tersatukan secara fisiologis (bebas
rasa nyeri, tidak merangsang) dan steril (Voigt, 1995).
Praformulasi
a. Hidrokortison
2) Kontra indikasi: Penyakit virus, infeksi jamur dan bakteri pada kulit acne,
Dermatitis perioral, nerurodermatitis.
b. Paraffin Liquid
1) Indikasi : Laksativum
c. Adeps lanae
d. Vaselin Flavum
a. Hidrokortison
1) Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, rasa
tawar kemudian pahit.
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam eatnol (95% )p
dan dalam kloroform p.
b. Paraffin liquid
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p, larut
dalam kloroform p dan dalam eter p.
c. Adeps lanae
1) Pemerian : Zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning pucat,
agak tembus cahaya, bau lemah, khas.
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(95%) p, mudah larut dalam kloroform p dan dalam eter p.
4) Susut pengeringan tidak lebih dari 0,5%, pengeringan dilakukan pada suhu
105°c selama 1 jam.
d. Vaselin Flavum
BAB 3
3.1 Alat
a. OvenTutup gabus
b. GuntingBotol 150 ml
c. Gelas beaker 250 mL
d. Batang pengaduk
e. Pipet tetesNeraca
f. Kaca arlojiPenangas air
g. SudipAutoklaf
h. Mortir dan stamperKertas saring
i. Cawan porselinorong gelas
j. Tube salep
k. Aluuminium foil
l. Kain kaca steril
m. Kertas perkamenali kasur
3.2 Bahan
a. KloramfenikolGlukosa monohidrat
b. Paraffin cairNorit
c.
d. Lanolin
e. Vaselin flavumWFI steril
3.3 Formula
R/ Kloramfenikol 0,02 gr
Lanolin 0,2 gr
Paraffin cair 0,2 gr
Vaselin flavum 1,58 grGlukosa monohidrat 5,9 %
Norit 0,1 %
WFI steril ad to 500 ml
4.2 Kesimpulan
Ansel, H.C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta :
UI Press.