Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM RESMI TEKNOLOGI SEDIAAN

STERIL
SEDIAAN SALEP MATA STERIL

DOSEN : Apt.,M.Nurul Fadel.,M.Farm.

DISUSUN OLEH:

NAMA : LAILA USWATUN KHASANAH

NPM : F420185060

KELAS : III B FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB V

SEDIAAN SALEP MATA STERIL

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip alur proses strelisasi alat, bahan baku dan
pengemas.
2. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip alur kerja ruangan steril.
3. Mahasiswa mampu menerapkan kerja proses pembuatan sediaan steril untuk mata
(salep mata).
4. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip evaluasi pengujian sediaan steril untuk
mata (salep mata) dan pengolahan data hasil percobaan.

II. DASAR TEORI

Salep adalah suatu sediaan topikal yang berbentuk setengah padat berupa
massa lunak yang digunakan untuk pemakaian luar. Salep mata adalah salep steril
untuk pengobatan mata yang mengandung basis salep yang cocok, dimana pembuatan
sediaan salep mata dilakukan dengan menambahkan bahan obat sebagai larutan steril
atau sebagai serbuk steril yang termikronisasi dalam dasar salep steril yang hasil
akhirnya dimasukkan secara aseptis dalam tube steril salep yang disterilkan dengan
cara yang cocok (Ditjen POM, 1979).

Bentuk sediaan salep mata merupakan sediaan steril, sehingga untuk


mencegah kontaminasi, ujung wadah obat tidak boleh terkena permukaan lain dan
ditutup rapat setelah digunakan. Sediaan ini tidak dianjurkan untuk bergantian dengan
orang lain meskipun dalam satu rumah.

Salep mata memberikan keuntungan waktu kontak yang lebih lama dan
bioavailabilitas obat yang lebih besar dengan onset dan waktu puncak absorbsi yang
lebih lama. Dari tempat kerjanya yaitu bekerja pada kelopak mata, kelenjar sebasea,
konjungtiva, kornea dan iris. Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata.
Pada pembuatan salep mata harus diberikan perhatian khusus.

Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik
yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas (Anonim, 1995).

Cara penggunaan salep mata yang benar :

1. mencuci tangan terlebih dahulu, ujung tube salep tidak boleh tersentuh
apapun, kepala sedikit menengadah.
2. pegang tube dengan satu tangan dan tarik kelopak mata bagian bawah dengan
tngan lain sehingga terbentuk cekungan.
3. tekan wadah salep hingga salep keluar sejumlah dosis yang ditentukan.
4. oleskan secara langsung pada cekungan mata yang telah terbentuk.
5. tutup mata selama 2 menit.
6. bersihkan kelebihan salep dengan kertas tisu.
.
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dibuat salah satu jenis sediaan semisolida untuk penggunaan topikal
yaitu sediaan salep mata dengan bahan aktif kloramfenikol sebesar 1%, sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam literatur yakni kloramfenikol digunakan sebanyak 0,5-1% dalam sediaan.
Kloramfenikol dalam sediaan ini berkhasiat untuk mengobati infeksi superficial pada mata yang
disebabkan bakteri. Pada praktikum ini dibuat sediaan salep mata kloramfenikol dengan bobot 11
gra. Karena sangat sensitif, kesterilan dari sediaan salep mata harus benar-benar terjaga. Salep
mata yang baik harus memiliki kehomogenan yang baik atau harus bebas dari partikel kasar yang
dapat mengiritasi mata serta salep mata mata harus memiliki daya serap yang bagus agar dapat
berpenetrasi dengan cepat pada cairan mata dan tentunya harus bebas dari mikroba.

Sediaan salep mata kloramfenikol merupakan sediaan steril yang tidak tahan terhadap
panas, sehingga tidak dapat dilakukan sterilisasi akhir terhadap sediaan ini. Dengan demikian
untuk menjamin sterilitas dari sediaan salep mata kloramfenikol, maka selama proses produksi
harus dilakukan secara aseptis, dimana semua alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan
saat proses pembuatan salep mata harus disterilisasi terlebih dahulu kemudian dalam
pengerjaannya dijaga seminimal mungkin dari kontaminasi mikroba. Basis salep yang terdiri dari
adeps lanae, vaselin flavum dan paraffin cair dapat disterilisasi sekaligus dilebur dengan cara
melebur basis salep dengan menggunakan oven selama 60 menit pada suhu 170oC. Mortir dan
stamper disterilisasi dengan cara pembakaran langsung dengan alkohol 96%. Zat aktif
kloramfenikol sendiri secara teoritis dapat disterilisasi dengan metode radiasi,namun hal ini tidak
dapat dilakukan karena keterbatasn alat dan bahaya dari radiasi. Selain itu, tube salep sekaligus
tutupnya yang akan digunakan juga perlu disterilisasi dengan cara dioven pada suhu 170 oC
selama 30 menit. Metode sterilisasi ini dilakukan untuk menjamin sterilitas sediaan salep mata
kloramfenikol dan mencegah kontaminasi mikroba dan pirogen.
Kesimpulan

1. Permasalahan yang muncul dalam pembuatan sediaan ini adalah sifat kloramfenikol yang
tidak larut air sehingga untuk menghasilkan sediaan yang homogen maka kloramfenikol
digerus dalam mortir yang sebelumnya dilapisi dengan sebagian basis salep agar zat aktif
tidak tertinggal dipermukaan mortir yang berlubang. Selain itu karena sediaan ini
ditujukan untuk penggunaan pada konjungtiva mata maka sediaan harus lembut dan tidak
mengiritasi mata sehingga diperlukan penggantian vaselin flavum sebanyak 10 % parafin
cair yang bersifat sebagai emolient (pelembut).
2. Pembuatan sediaan salep mata kloramfenikol tidak memerlukan proses sterilisasi akhir
melainkan dikerjakan dengan teknik aseptis.
3. Kurangnya netto setelah sediaan jadi dikarenakan basis salep setelah peleburan yang
menempel pada kasa karena terlalu lama didiamkan sehingga basis mengeras.
4. Tidak memenuhi nya standar PH dikarenakan beberapa faktor diantaranya faktor
pemanasan.
DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 2000. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.

Ansel, H.C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta : UI Press.

BNF. 2007.British National Formulary 54. England : BMJ Publishing Group and RPS
Publishing. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
LAMPIRAN SALEP MATA

Penggerusan zat aktif Pencampuran obat dengan Setelah pencampuran


basis salep

Uji pH Sediaan salep mata Hasil uji sterilitas

Anda mungkin juga menyukai