Anda di halaman 1dari 78

LAMPIRAN

1. Lembar Kehadiran Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


2. Log Book Kegiatan Di Intalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
3. Studi Kasus / Penugasan Dari CI

A. Daftar Alat Kesehatan Di Rwat Jalan

Nama
No. Kegunaan Gambar
Alkes
1. Abbocath Untuk orang dewasa
18G dan anak dipasang
pada kondisi bedah
mayor, trauma dan
resusitasi cepat.

2. Abbocath Untuk orang dewasa


20G dan anak dipasang
untuk memasukkan
cairan infus untuk
maintenance.

3. Abbocath Untuk bayi, anak, dan


22G orang dewasa dengan
pembulih darah darah
kecil dan rapuh,
dipasang untuk
memasukkan cairan
infus untuk
maintenance.

4. Abbocath Untuk neonatus, bayi,


24G anak dan orang
dewasa dengan
pembuluh darah kecil
dan rapuh dipasang
untuk memasukan
cairan infus untuk
maintenance terutama
dengan tetesan sangat
lambat.
5. Benang Benang opresi untuk
set catgut penjahitan luka
chromic seperti luka karena
3/0 trauma dan menjahit
luka terbuka karena
operasi atau
pembedahan.

6. Benang Benang operasi untuk


set T bedah minor seperti
chromic luka karena trauma
2/0 dan luka terbuka.

7. EGC Elektrokardiogram
dewasa merupakan tes
diagnostik umum
yang digunakan untuk
mengevaluasi fungsi
jantung. Serta
merekam aktivitas
listrik dari jantung.

8. EGC anak Pemeriksaan


penunjang dalam
mendiagnosis
kelainan jantung pada
anak yaitu fofotoraks,
laboratorium,
ultrasonografi.

9. Benang Untuk menjahit


set catgut jaringan lunak seperti
subkutan, otot, uterus,
dan usus. Benang ini
disebut benang type
A.

10. Extension Selang penghubung


tube no.75 untuk menambah
panjang selang infus
agar pasien mudah
bergerak, alat steril
yang digunakan untuk
sekali pakai.
11. Selang Untuk menyuplai
NGT makanan dan
(nasogastr minuman pada pasien
ic tube) yang tidak
memungkinkan untuk
menelan akibat
kondisi medis
tertentu.

12. Tranfusio Untuk pemberian


n set tranfusi darah.

13. Infus set Untuk memberikan


dewasa cairan infus kedalam
tubuh pasien melalui
intravena untuk
memnuhi kebutuhan
cairan elektrolit
sebagai tindakan
pengobatan dan
pemberian makanan
pada pasien rawat
inap.
14. Infus set Untuk memberikan
anak cairan infus pada
pasien anak dirawat
inap.

15. Masker Untuk mengubah


nebulizer cairan obat menjadi
anak uap atau aerosol
dengan partikel yang
sangat kecil dan halus
sehingga dapat
dihirup dengan
mudah oleh pasien.

16. Masker O2 Untuk menyalurkan


anak oksigen dari tabung
oksigen keparu-paru
pada anak.

17. Masker O2 Untuk menyalurkan


dewasa oksigen dari tabung
oksigen keparu-paru
pada dewasa.
18. Nasal Untuk terapi oksigen
oksigen pasien dengan
anak kebutuhan oksigen
rendah hingga sedang
(saturasi oksigen 90-
95%)

19. Nasal Untuk memberikan


oksigen oksigen langsung ke
dewasa hidung untuk
mendukung
terganggunya
pernapasan.

20. Pen Jarum suntik untuk


needle penggunaan pena
insulin yang
digunakan untuk
mengendalikan kadar
gula dalam darah
pada penderita
diabetes.

21. Transofix Alat penyambung


plabot yang dapat
menghubungkan 2
plabot secara aman.
22. Tegaderm Plester bening anti air
untuk menutup luka
tusuk infus atau
lokasi kateter.

23. Urine bag Untuk menampung


urine pasien.

24. Harnet Untuk penutup kepala


agar terlindungi dari
semprotan atau
percikan zat kimia.

25. Tansocrap Perban elastis untuk


fiksasi keseleo, letih
otot, atau cedera
setelah berolahraga.
26. Kasa steril Untuk operasi besar
atau kecil, khitan,
penutup luka dan
bebat pusar bayi.

27. Kasa Untuk menutup atau


pembalut membalut luka dan
mencegah infeksi
pada luka selama
proses penyembuhan.

28. Syringe Untuk menyuntikkan


1mL obat pada insulin dan
cairan obat.

29. Syringe Untuk mengambil


3mL darah serta
menyuntikkan obat
kepasien. Injeksi
dengan netto ˂ 3mL
contohnya injeksi
ranitidine.
30. Syringe Untuk injeksi dengan
5mL netto ˂ 5mL
misalnya pada injeksi
asam mefenamat
untuk menyuntikkan
cairan obat.

31. Syringe Untuk menyuntikkan


10mL obat kepasien dalam
jumlah banyak
misalnya pada injeksi
antibiotik.

32. Syringe Untuk memasukkan


20mL cairan obat dan
vitamin cair pada
jaringan pembuluh
darah dengan volume
20mL.

33. Syringe Terdapat dua ujung,


50 mL ujung kecil untuk
pemberian obat
secara titrasi
sirimpam pada
dopamin ujung besar
untuk nutrisi lewat
NGT.
34. Needle Untuk memindahkan
jumlah cairan untuk
menembus kulit agar
obat dapat masuk ke
pembuluh darah.

35. Daryant- Untuk melindungi


Tulle luka dari infeksi
(framyceti bakteri sekaligus
n Sulfate) membantu pemulihan
luka.

36. Sillet Digunakan untuk


cukur mencukur rambut.

37. T-silk Benang yang tidak


dapat diserap
biasanya digunaan
secara eksternal
(untuk jahitan bagian
luar tubuh).
38. Terumo Untuk menyuntikkan
needle obat kedalam tubuh,
no.26 jarum ini dapat
digunakan untuk
mengambil sampel
darah dari tubuh.

39. Terumo Untuk menyuntikkan


needle obat kedalam tubuh.
no.27

40. Terumo Untuk menyuntikkan


needle obat kedalam tubuh.
no.25

Terumo Untuk menyuntikkan


41. needle obat kedalam tubuh.

42. Terumo Untuk menyuntikkan


needle obat kedalam tubuh.
43. Opthalmic Untuk tindakan
drape operasi mata lengkap
dengan lubang dan
perekat untuk
mencegah tertutupnya
mata secara tiba-tiba
selama operasi
berlangsung.

44. Foley Untuk mengatasi


catheter inkontinensia urine
atau retensi urine.

45. Suction Alat pembersih jalan


catheter napas pada saluran
sistem pernapasan
dengan cara
penyedotan untuk
mengeluarkan cairan
berlebih khususnya
pada oropharyngeal
dan nasopharyngeal.

46. Gammex Untuk melindungi


pekerja layanan
kesehatan dari kuman
dan bakteri serta
mencegah reaksi
alergi.
B. Daftar Alat Kesehatan Di Rawat Inap

Nama
No. Kegunaan Gambar
Alkes
1. Abbocath Digunakan oleh pasien
No.26 berusia dibawah 1 tahun
(neonatus, bayi, anak) dan
usia lanjut. Untuk
menginfus sebagian besar
cairan infus dan cukurp
mudah untuk melakukan
inservi ke vena yang
sangat kecil, tipis, dan
rapuh.

2. Abbocath Untuk orang dewasa dan


No.18 anak dipasang pada
kondisi bedah mayor,
trauma dan resusitasi
cepat.

3. Abbocath Untuk orang dewasa dan


No. 20 anak dipasang untuk
memasukkan cairan infus
untuk maintenance.
4. Abbocath Untuk bayi, anak, dan
No. 22 orang dewasa dengan
pembulih darah darah kecil
dan rapuh, dipasang untuk
memasukkan cairan infus
untuk maintenance.

5. Abbocath Untuk neonatus, bayi,


No. 24 anak dan orang dewasa
dengan pembuluh darah
kecil dan rapuh dipasang
untuk memasukan cairan
infus untuk maintenance
terutama dengan tetesan
sangat lambat.

6. Harnet Untuk penutup kepala agar


terlindungi dari semprotan
atau percikan zat kimia.

7. Condom Untuk mengalirkan air


Catheter seni ke kantong drainase.
Biasanya digunakan pada
pria yang tidak memiliki
gangguan di saluran
kemih.
8. Guedel Alat bantu yang digunakan
airway untuk memperlancar
jalannya nafas dimana
dapat menahan pangkal
lidah dari dinding
belakang faring.

9. Tensocrepe Perban elastis untuk


4” fiksasi keseleo, letih otot,
atau cedera setelah
berolahraga. Dengan
ukuran sedang.

10. Tensocrepe Perban elastis untuk


6” fiksasi keseleo, letih otot,
atau cedera setelah
berolahraga. Dengan
ukuran yang lebih panjang.

11. Umbilical Untuk menjepit tali pusat


Cord yang baru dipotong dari
plasenta atau ari-ari agar
tidak terjadi pendarahan
dipusar pada bayi yang
baru lahir
12. 3-Way Konektor infus khusus
yang diperuntukkan bagi
pasien yang memerlukan
lebih dari satu cairan infus
dalam waktu bersamaan.

13. 3-Way Merupakan alat bantu


Ekor infus yang terdiri dari 3
katup yang berfungsi
untuk menghembuskan
cairan infus dan cairan
lainnya ke dalam tubuh
melalui saluran infus.

14. Folley Untuk mengatasi


Catheter inkontinensia urin atau
No. 14 retensi urine. Alat yang
digunakan untuk
mengambil urine dalam
system tertutup, bebas dari
udara dan sekitarnya

15. Folley Untuk mengatasi


Catheter inkontinensia urin atau
No. 16 retensi urine. Alat yang
digunakan untuk
mengambil urine dalam
system tertutup, bebas dari
udara dan sekitarnya.
16. Folley Untuk mengatasi
Catheter inkontinensia urin atau
No. 18 retensi urine. Alat yang
digunakan untuk
mengambil urine dalam
system tertutup, bebas dari
udara dan sekitarnya.

17. Folley Untuk mengatasi


Catheter inkontinensia urin atau
No. 12 retensi urine. Alat yang
digunakan untuk
mengambil urine dalam
system tertutup, bebas dari
udara dan sekitarnya.

18. Opsite Plester steril anti air untuk


menutup luka seperti bekas
jahitan goresan dan
sayatan.

19. Nasal Selang berbentuk anul


oksigen yang khusus digunakan
Bayi untuk Alat bantu
pernapasan, menyalurkan
oksigen yang berasal dari
tabung oksigen.
20. Nasal Untuk terapi oksigen
oksigen pasien dengan kebutuhan
Anak oksigen rendah hingga
sedang (saturasi oksigen
90-95%)

21. Nasal Untuk memberikan


oksigen oksigen langsung ke
Dewasa hidung untuk mendukung
terganggunya pernapasan.

22. Pen Needle Jarum suntik untuk


penggunaan pena insulin
yang digunakan untuk
mengendalikan kadar gula
darah pada penderita
diabetes.

23. Extension Sambungan untuk 3 way


Tube No. stop cock penggunaan
75 infus dan untuk
penyambung infus, selang
makan, dan penyambung
selang.
24. Extension Untuk penyambung infus
Tube No. atau selang makan.
150

25. ECG Anak Digunakan untuk


mendiagnosis kelainan
jantung pada anak yaitu
fototoraks, laboratorium,
dan ultrasonografi.

26. ECG Alat yang digunaan untuk


Dewasa mengevaluasi fungsi
jantung merekam aktivitas
listrik dari jantung

27. Transofix Alat penyambung plabot


memiliki diametr internal
yang besar dapat
menghubungkan 2 plabot
secara aman.
28. Needle Untuk memindahkan
jumlah cairan untuk
menembus kulit agar obat
dapat masuk e pembuluh
darah.

29. Benang Set Untuk menjahit jaringan


lunak seperti subkutan,
otot, uterus, dan usus.
Benang ini disebut benang
type A.

30. Suction Alat pembersih jalan napas


Catheter pada saluran sistem
No. 8 pernapasan dengan cara
penyedotan untuk
mengeluarkan cairan
berlebih khususnya pada
oropharyngeal dan
nasopharyngeal.

31. Suction Alat pembersih jalan napas


Catheter pada saluran sistem
No. 10 pernapasan dengan cara
penyedotan untuk
mengeluarkan cairan
berlebih khususnya pada
oropharyngeal dan
nasopharyngeal.
32. Suction Alat pembersih jalan napas
Catheter pada saluran sistem
No. 12 pernapasan dengan cara
penyedotan untuk
mengeluarkan cairan
berlebih khususnya pada
oropharyngeal dan
nasopharyngeal.

33. Suction Alat pembersih jalan napas


Catheter pada saluran sistem
No. 14 pernapasan dengan cara
penyedotan untuk
mengeluarkan cairan
berlebih khususnya pada
oropharyngeal dan
nasopharyngeal.

34. Kasa Untuk menutup atau


Pembalut membalut luka dan
mencegah infeksi pada
luka selama proses
penyembuhan.

35. Kasa Steril Untuk operasi besar atau


kecil, khitan, penutup luka
dan bebat pusar bayi.

36. Syringe 50 Terdapat dua ujung, ujung


cc kecil untuk pemberian obat
secara titrasi sirimpam
pada dopamin ujung besar
untuk nutrisi lewat NGT.
37. Syringe 1 Untuk menyuntikkan obat
ml pada insulin dan cairan
obat.

38. Syringe 3 Untuk mengambil darah


ml serta menyuntikkan obat
kepasien. Injeksi dengan
netto ˂ 3mL contohnya
injeksi ranitidine.

39. Syringe 5 Untuk injeksi dengan netto


ml ˂ 5mL misalnya pada
injeksi asam mefenamat
untuk menyuntikkan
cairan obat.

40. Syringe 10 Untuk menyuntikkan obat


ml kepasien dalam jumlah
banyak misalnya pada
injeksi antibiotik.
41. Syringe Untuk memasukkan cairan
20mL obat dan vitamin cair pada
jaringan pembuluh darah
dengan volume 20mL.

42. Under Pad Untuk menyerap dan


menahan cairan dengan
cepat dan mudah.

43. Apron Pakaian untuk melindungi


bagian daerah depan dari
badan untuk melindungi
pakaian pemakaiannya
dari noda.

44. Masker Untuk mengubah cairan


Nebulizer obat menjadi uap atau
Anak aerosol dengan partikel
yang sangat kecil dan
halus sehingga dapat
dihirup dengan mudah
oleh pasien.
45. Masker Untuk mengubah cairan
Nebulizer menjadi uap atau aerosol
Dewasa digunakan untuk terapi
asma, bronkhitis paru,
pilek, batuk, dan yang
berhubungan dengan
pernapasan.

46. Masker O2 Digunakan untuk


Bayi menyalurkan oksigen dari
tabung oksigen ke paru-
paru bayi.

47. Masker O2 Digunakan untuk


Anak menyalurkan oksigen dari
tabung oksigen ke paru-
paru anak.

48. MaskerO2 Digunakan untuk


Dewasa menyalurkan oksigen dari
tabung oksigen ke paru-
paru dewasa.
49. Masker Alat yang digunakan untuk
NRM Anak menyalurkan oksigen
dengan debit dari masker
oksigen biasa. Masker
dilengkapi dengan tali
elastis untuk dipasang
melingkari kepala dan ada
kawat dibagian hidung
hidung sehingga dapat pas
menutupi hidung dan
mulut.
50. Masker untuk menyalurkan
NRM oksigen dengan debit dari
Dewasa masker oksigen biasa.
Masker dilengkapi dengan
tali elastis untuk dipasang
melingkari kepala dan ada
kawat dibagian hidung
hidung sehingga dapat pas
menutupi hidung dan
mulut.
51. Breathing Alat medis yang
Circuit digunakan untuk
mengantarkan oksigen,
menghilangkan karbon
dioksida, dan
mengantarkan anestesi
inhalasi kepada pasien.

52. Selang Untuk menyuplai makanan


NGT dan minuman pada pasien
yang tidak memungkinkan
untuk menelan akibat
kondisi medis tertentu.
53. Feeding Untuk menyuplai makanan
Tube dan minuman pada pasien
yang tidak memungkinkan
untuk menelan akibat
kondisi medis tertentu.

54. Sarung Memiliki panjang yang


tangan cukup untuk melindungi
obgyn hingga setengah lengan
akan terlindungi dari
kontaminasi apapun
seperti darah, penyakit
atau droplet lainnya.
Digunakan untuk sekali
pakai.

55. Urine Bag Untuk menampung urine


pasien

56. Gammex Untuk melindungi pekerja


layanan kesehatan dari
kuman dan bakteri serta
mencegah reaksi alergi.

57. Connecting Selang penghubung antara


Tube suction catheter dengan
mesin penyedot.
58. Infus Set Untuk memberikan cairan
Anak infus pada pasien anak
dirawat inap.

59. Infus Set Untuk memberikan cairan


Dewasa infus kedalam tubuh
pasien melalui intravena
untuk memnuhi kebutuhan
cairan elektrolit sebagai
tindakan pengobatan dan
pemberian makanan pada
pasien rawat inap.

60. ETT Alat yang digunakan untuk


menjamin saluran
pernapasan tetap bebas.

61. Transfusion Untuk pemberian tranfusi


Set darah.
62. Adult Popok dewasa untuk
Diapers menyerap kebocoran urine,
menampung feses agar
tidak mengotori pakaian
dan melindungi kulit dari
rembesan urine agar tetap
kering.
C. Daftar Obat

DAFTAR OBAT DI INSTALASI RUMAH SAKIT KUMALA SIWI


RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP

Golongan Obat : Obat Keras dan Obat Bebas Terbatas

Klasifikasi Terapi : Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentu


sediaan k
Sediaa
n
1. Asam Asam 500mg Dengan cara Tablet
mefenamat mefenamat 250mg menghalangi efek Sirup
enzim yang
disebut
cyclooxygenase
(COX). Enzim ini
membantu tubuh
untuk
memproduksi
bahan kimia yang
disebut
prostaglandin ini
yang
menyebabkan
rasa sakit dan
peradangan.
2. Dexketoprofen Dexketoprofen 25mg Menghambat Tablet
produksi
prostaglandin
yaitu senyawa
penyebab rasa
sakit dan
peradangan yang
dilepas oleh
tubuh.
3. Natrium Natrium 50mg Menurunkan Tablet
diklofenak diklofenak 25mg produksi
prostaglandin
yang
menyebabkan
peradangan,
demam, dan
nyeri.
4. Kalium Kalium 50mg Berhubungan Kaplet
diklofenak diklofenak dengan sistem salut
biosintesis selapu
prostaglandin t
menghambat
enzim
siklooksigenase
sehingga
konversi asam
arakidonat
menjadi PGG2
menjadi
terganggu.
5. Meloxicam Meloxicam 7,5mg Menghambat Tablet
15mg biosintesis
prostaglandin
yang merupakan
mediator
peradangan
melalui
penghambatan
cyclooxygenase-
2 (COX-2)
sehingga terjadi
proses
peradangan dapat
dihambat.
6. Ketoprofen Ketoprofen 100mg Menghambat Tablet
kemampuan
tubuh untuk
mensintesis
protaglandin.
7. Ketorolac Ketorolac 10mg Menghambat Tablet
Tromethamine 30mg/ produksi Injeksi
mL prostaglandin
suatu zat yang
memicu rasa
sakit,
peradangan.
8. Ibu profen Ibu profen 400mg Bekeja Tablet
200mg menghalangi
prostaglandin
yang
menyebabkan
peradangan dan
rasa nyeri, dan
demam.
Golongan Obat : Obat bebas
Klasifikasi Terapi : Vitamin dan suplemen

No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


sediaan Sediaan

1. Vitamin B Vitamin B1 2mg Untuk mensuplai Tablet


komplek Vitamin B2 2mg
kebutuhan vitamin B
Vitamin B6 2mg
Calcium 10mg complek yang
pantothenate
20mg penting untuk
Nicotinamide
metabolisme
karbohidrat dan
protein dalam tubuh.
2. Neurodex Vitamin B1 100mg Vitamin B1 sebagai Tablet
Vitamin B6 200mg
koenzim
Vitamin B12 250mcg
dekarboksilasi asam
alfa-keto dan
berperan dalam
metabolisme
karborhidrat.
Vitamin B6
membantu dalam
metabolisme protein
dan asam amino.
Vitamin B12 sintesa
asam nukleat dan
perpengaruh pada
pematangan sel dan
memlihara integritas
jaringan saraf.
Golongan Obat : obat resep
Klasifikasi Terapi : Nootropik dan Neurotonik atau Neurotropik
No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk
sediaan Sediaan

1. Citicoline Citicoline 500mg Merangsang Kaplet


1000mg
pembentukan
phosphatidylcholine
diotak serta dapat
menghambat aktivasi
fosfolipase.
2. Mecobalamin Mecobala 500mcg Bentu vitamin B12 Kapsul
min 500mcg Injeksi
yang aktif secara
/mL
neurologis serta
vitamin larut air.
Merupakan kofaktor
dari enzim methionin
sintase berfungsi
mentransfer
kelompok methyl
yang berfungsi
dalam regenerasi
metionin dari
homosistein
3. Piracetam Piracetam 400mg Bekerja pada otak Kapsul
800mg Kaplet
dan sistem saraf dan
1200mg
5mL, dapat melindungi Ampul
15mL
otak terhadap
kekurangan oksigen
(iskemia).
Golongan Obat :Keras

Klasifikasi Terapi : Obat Kolestrol

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan Sediaan
1. Simvastatin Simvastatin 10 mg Dalam menurunkan Tablet
20 mg kadar kolestrol dan
LDL adalah dengan
cara menginhibisi
enzim 3-hydroxy-3-
methyl-glutaryl-
coenzyme A (HMG-
CoA) reduktase secara
kompetitif. Obat ini
menghambat aktivitas
enzim HMG-CoA
reduktase yang
mengubah Asetil-CoA
menjadi asam
mevalonat
2. Atorvastatin Atrovastati 20 mg Menghambat enzim Tablet
n 40 mg HMG-CoA reduktase
(enzim yang
mengkonversi
perubahan 3-hydroxy-
3-methyl-glutaryl-
coenzyme A menjadi
mevalonate
3. Fenofibrat Fenofibrate 200 mg Bekerja dengan cara Kapsul
300 mg meningkatkan
pemecahan dan
pembuangan trigliserida
dan kolestrol jahat dari
dalam tubuh
4. Gemfibrozil Gemfibrozil 300 mg Meningkatkan lipolisis Kapsul
lipoprotein trigliserida
melalui lipoprotein
lipase yang akan
berikatan dengan
reseptor alfa
peroxisome
proliferator-activated
reseptor (PPAR-α) pada
hepatosit

Golongan Obat : Keras

Klasifikasi Terapi : Obat Asam Urat

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan Sediaan
1. Colchicine Colchicine 0,5 mg Bekerja dengan cara Tablet
mengurangi jumlah sel
darah putih yang
bergerak ke area
peradangan, sehingga
meredakan
pembengkakan dan
peradangan pada sendi
serta meminimalkan
rasa nyeri
2. Allopurinol Allupurino 100 mg Menurunkan kadar Tablet
l 300 mg asam urat melalui
mekanisme penghambat
xanthine oksidase,
enzim ini bekerja
dengan menghambat
hipoksantin menjadi
xanthine dan
selanjutnya menjadi
asam urat

Golongan Obat :Keras (Diuretik)

Klasifikasi Terapi : Obat Hipertensi

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan Sediaan
1. HCT Hydroclorotiazi 0,5 mg Bekerja dengan Tablet
d membuang kelebihan
cairan serta garam
lewat urin
2. Spironolacton Spironolakton 25mg Bekerja dengan cara Tablet
100 mg menghambat
absorbsi natrium
berlebih ke dalam
tubuh dan menjaga
kadar kalium dalam
darah agar tidak
terlalu rendah
3. Furosemid Furosemid 40 mg Bekerja dengan cara Tablet
menghalangi
penyerapan natrium
di dalam sel-sel
tobulus ginjal dan
meningkatkan jumlah
urin yang dihasilkan
oleh tubuh
Golongan Obat : Bebas

Klasifikasi Terapi : Vitamin

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan Sediaan
1. Vitamin D3 Vitamin D3 1000 IU Vit.D3 berperan Tablet
(cholecalciferol (25 mcg) dalam metabolisme
) absorpsi kalsium ke
dalam tulang, fungsi
otot, sekaligus
meningkatkan sistem
kekebalan tubuh
2. Vitamin C Asam Askorbat 50 mg Vit.C bertindak Tablet
dengan cara
menyumbang elektron
untuk mencegah
senyawa lain yang
sedang teroksidasi dan
memulung anion
superoksida, radikal
hidroksil dan lipid
hidroperoksida

Golongan Obat : Bebas

Klasifikasi Terapi : Gangguan Pencernaan

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan Sediaan
1. Omeprazole 20 Omeprazole 20 mg Menurunkan kadar Kapsul
mg (golongan asam yang Injeksi
PPIs) diproduksi
lambung
2. Lansoprazole 30 Lansoprazole 30 mg Menurunkan Kapsul
mg (golongan produksi asam Tablet
PPIs) lambung dan Injeksi
meredakan gejala
akibat peningkatan
asam lambung
seperti sensasi
terbakar di dada,
mulut asam, mual
muntah
3. Ranitidin HCL Ranitidin 150 mg Menghambat Tablet
150 mg produksi asam Injeksi
(golongan lambung yang
antagonis H2) berlebih
4. Antasida Doen Dried 260 mg Antasida bekerja Tablet
(golongan alumunium 200 mg dengan cara
antasida) hyroide menetralisir asam
Magnesium lambung. Obat ini
hydroide bekerja saat kadar
asam lambung
meningkat.
Dengan begitu
keluhan akibat
naiknya asam
lambung seperti
nyeri ulu hati, rasa
panas di dada,
mual, muntah atau
perut kembung
mereda
5. Antasida Doen Alumunium 200 mg Antasida bekerja Suspensi
(golongan hydroide 200 mg dengan cara
antasida) Magnesium menetralisir asam
hydroide lambung. Obat ini
bekerja saat kadar
asam lambung
meningkat.
Dengan begitu
keluhan akibat
naiknya asam
lambung seperti
nyeri ulu hati, rasa
panas di dada,
mual, muntah atau
perut kembung
mereda
5. Sucralfate Per 5 ml 500 Bekerja dengan Suspensi
(antiulserasi) mengandung mg/5 cara membentuk
sucralfate ml lapisan pada dasar
500 mg tukak lambung
sehingga
melindungi tukak
dari pengaruh
agresif asam
lambung dan
pepsin
6. Rebamipide 100 Rebamipide 100 mg Bekerja dengan Tablet
mg cara meningkatkan
jumlah lendir
lambung dan
merangsang aliran
darah mukosa
lambung untuk
mengatasi
gangguan
hemodinamik
sehingga
membantu untuk
menekan
peradangan dan
memperbaiki
mukosa lambung

Golongan Obat : bebas

Klasifikasi Terapi : Antidiare

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan Sediaan
1. New diatabs Attapulgit 600 mg Bekerja dengan cara Tablet
(golongan obat mengadsorbsi racun
bebas) dan bakteri penyebab
diare, mengurangi
frekuensi buang air
besar, dan
memperbaiki
konsistensi feses
yang encer
2. Neo diaform Kaolin 550 mg Kaolin dan pectin Tablet
(obat bebas) Pectin 20 mg bekerja dengan cara
menyerap racun dan
zat lain dari dalam
usus dan membantu
memadatkan feses
yang cair
3. Loremid Loperamid 2 mg Bekerja dengan cara Tablet
(loperamid) hcl memperlambat salut
(obat keras) gerakan saluran selaput
pencernaan sehingga
usus memiliki banyak
waktu untuk
menyerap cairan dan
nutrisi dari makanan
yang dikonsumsi dan
membuat feses
menjadi padat

Golongan Obat : bebas

Klasifikasi Terapi : Vitamin

No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


. Sediaan Sediaan
1. Vitamin A (obat Vitamin Kapsul Menjaga sistem Kapsul
bebas) A biru kekebalan tubuh, Tablet
(100.00 menjaga kesehatan salut
0 IU) mata, kulit, serta
Kapsul organ reproduksi,
biru membantu proses
(200.00 pembentukan tulang,
0 IU) serta mempercepat
Tablet penyembuhan luka
salut
gula
(6000
IU,
20.000
IU,
50.000
IU)
2. Vitamin B6 10 Vitamin 10 mg Vitamin B6 berperan Tablet
mg (vitamin & B6 untuk mengubah
sumplement obat makanan yang
bebas) dikonsumsi menjadi
energi, memproduksi
sel darah merah, dan
menjaga kerja
jaringan saraf

Golongan Obat :Keras

Klasifikasi Terapi : Obat Antinflmasi steroid

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Bentuk


Sediaan Kerja Sediaan
1. Dexamethason dexamethason 0,5 mg berkerja dengan Tablet
0,75 mg cara
menurunkan
peradangan dan
menurunkan
sistem kekebalan
tubuh. Sama
seperti steroid
yang
dihasilkan oleh
tubuh secara
alami.
2. Methylorednisolone methylorednisolon 4 mg bekerja dengan Tablet
e 8 mg mempengaruhi
16 mg kecepatan sintesis
protein. Molekul
hormone yang
memasuki
membran plasma
jaringan target
secara difusi
pasif, akan
membentuk
kompleks
reseptor-steroid
terhadap reseptor
protein spesifik
sehingga
menstimulasi
sintesis protein
spesifik yang
merupakan
perantara efek
fisiologi steroid.
Pada beberapa
jaringan,
misalnya hepar,
hormon steroid
merangsang
transkripsi dan
sintesis protein
spesifik; pada
jaringan lain,
misalnya sel
limfoid dan
fibroblas, hormon
ini bersifat
katabolic
3. hydrocortisone hydrocortisone 1% bekerja dengan Krim
cara mencegah
pelepasan
senyawa kimia
dalam tubuh yang
dapat
menyebabkan
peradangan.
Hampir semua
penyakit diawali
dari peradangan,
itulah sebabnya
obat golongan
steroid sering
disebut obat dewa
karena dapat
menyembuhkan
semua penyakit
yang dasarnya
adalah
peradangan.

Golongan Obat :Keras

Klasifikasi Terapi : Anti asma

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Bentuk


Sediaan Kerja Sediaan
1. Theobron Theophyline 130 mg bekerja dengan Tablet
cara
mengendurkan
otot di saluran
pernapasan
sehingga udara
dapat mengalir
dengan lebioh
lancar dan proses
bernapas juga
bisa lebih
mudah.
2. salbutamol Salbutamol 2 mg Salbutamol Tablet
4 mg bekerja dengan
cara melemaskan
otot-otot di
sekitar saluran
pernapasan yang
menyempit,
sehingga udara
dapat mengalir
lebih lancar ke
dalam paru-paru.
Salbutamol
bekerja dengan
cepat. Efek obat
ini bisa dirasakan
dalam beberapa
menit setelah
digunakan dan
bertahan selama
3–5 jam.
3. symbicort Budesonide/ 160 digunakan untuk tubehaler
formoterol mcg/4,5mcg mengatasi
serangan asma
dan PPOK
(Penyakit Paru
Obstruktif
Kronik) berat
seperti, bronkitis
kronis dan
emfisema serta
riwayat ekserbasi
(kekambuhan
parah) asma
berulang yang
disertai dengan
keadaan sesak,
mengi, batuk,
dada terasa berat
atau kombinasi
dari beberapa
gejala di atas.
4. Rethaphyl SR Theophyline 300 mg Obat ini Tablet
digunakan untuk
meringankan dan
mengatasi
serangan asthma
bronkhial.
Theophylline
merupakan
turunan
metilxantin yang
mempunyai efek
antara lain
merangsang
susunan saraf
pusat dan
melemaskan otot
polos pada
bronkus

Golongan Obat :Keras

Klasifikasi Terapi : Obat mukolitik

No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Bentuk


Sediaan Kerja Sediaan
1. ambroxol ambroxol 30 mg obat mukolitik Tablet &
berfungsi untuk sirup
mengecerkan
dahak yang
banyak dan kental
hingga
menyumbat
saluran
pernapasan.
2. erdostain erdostain 300 mg bekerja dengan Tablet
cara membuat
dahak yang
terdapat pada area
saluran
pernapasan
menjadi encer.
Dengan begitu,
dahak akan lebih
mudah keluar saat
batuk. Selain bisa
meredakan batuk
berdahak, obat ini
juga memiliki
efek antioksidan,
antibakteri, dan
juga anti
peradangan
3. Guaiafenesin Guaiafenesin 100 mg bekerja dengan Tablet
cara
mengencerkan
dahak, sehingga
dahak bisa lebih
mudah
dikeluarkan dari
saluran
pernapasan. Obat
ini sering
dikombinasikan
dengan obat lain
di dalam produk
obat flu dan batuk

Golongan Obat : Obat Keras

Klasifikasi Terapi : Antibiotik

Bentuk
No. Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja
Sediaan
1. Amoxicillin Amoxicillin 500 mg Menghambat protein Tablet
pembentuk dinding sel
bakteri, sehingga
dinding sel tidak
terbentuk,
pertumbuhan bakteri
terhenti, dan akhirnya
mati.
2. Baquinor F Ciprofloxacin 500 mg Merupakan antiobiotik Kaplet
kelas quinolone yang
bekerja dengan cara
menghentikan
pertumbuhan bakteri
dengan menghambat
mekanisme kerja
enzim DNA girase
yang berperan dalam
pembelahan sel
bakteri.
3. Cefila Cefixime 100 mg Termasuk ke dalam Tablet
golongan antibiotik
sefalosporin generasi
III yang bekerja
dengan cara
menghambat
pembentukan dinding
sel bakteri sehingga
bakteri tidak dapat
bertahan hidup dan
infeksi dapat teratasi.
4. Cefadroxil Cefadroxil 500 mg Menghambat sintesis Kapsul
protein untuk
pembentukan dinding
sel bakteri sehingga
menyebabkan
kematian bakteri
(bakteriosidal).
5. Doxycycline Doxycycline 100 mg Mengikat subunit Kapsul
ribosom 30S dan
subunit ribososm 50S
yang dapat
menghalangi
pengikatan aminoasil
tRNA ke mRNA dan
menghambat sintesis
protein bakteri,
sehingga menyebabkan
kematian bakteri.
6. Erythromycin Erythromycin 500 mg Mengikat sub unit 50s Kaplet
dan 70s dari ribosom
bakteri sehingga
menghambat translasi
mRNA akibatnya
sistesis protein akan
terganggu sehingga
pertumbuhan bakteri
akan terhambat.
7. Clindamycin Clindamycin 150 mg Menghambat sintesis Kapsul
300 mg protein bakteri dengan
mengikat subunit
ribosom 50S secara
reversibel, sehingga
mencegah
pembentukan ikatan
peptida, perakitan
ribosom, dan proses
translasi.
8. Azithromycin Azithromycin 500 mg Mengikat sub unit 50s Tablet
dari ribosom bakteri
sehingga menghambat
translasi mRNA.
Dengan demikian
sistesis protein akan
terganggu sehingga
pertumbuhan bakteri
akan terhambat.
9. Cefotaxime Cefotaxime 1 gr Bersifat bakterisidal Serbuk
dan merupakan Injeksi
antibiotik semisintetik.
Mekanisme kerjanya
serupa dengan
kelompok β-laktam
lainnya, yaitu
menghambat
pembentukan dinding
sel bakteri.
10. Metronidazole Metronidazole 500 mg Berdifusi ke dalam Tablet
organisme dan
menghambat sintesis
protein serta
berinteraksi dengan
DNA yang
menyebabkan
hilangnya struktur
DNA heliks dan
kerusakan untai DNA
pada bakteri sehingga
menyebabkan
kematian sel pada
bakteri penyebab
penyakit.
11. Lincomycin Lincomycin HCl 500 mg Menghambat sintesis Kapsul
protein bakteri dengan
mengikat subunit
ribosom 50S yang
mengakibatkan
terhambatnya
pembentukan ikatan
peptida.
12. Levofloxacin Levofloxacin 1. Tablet 500 Menghambat bakteri 1. Tablet
mg topoisomerase IV dan 2. Infus
2. Infus 500 DNA-girase, enzim
mg/100 ml yang diperlukan untuk
replikasi DNA,
transkripsi, perbaikan,
rekombinasi dan
transposisi, sehingga
menghambat relaksasi
DNA superkoil dan
kerusakan untai DNA
bakteri.
13. Ofloxacin Ofloxacin 400 mg Termasuk golongan Tablet
antibiotik kuinolon
yang bekerja dengan
cara mencegah
pertumbuhan dan
membunuh bakteri
penyebab infeksi.
14. Thiamphenicol Thiamphenicol 500 mg Menghambat sintesis Kapsul
protein bakteri yang
rentan, sehingga
menghambat
pertumbuhan sel
bakteri.
15. Ceftriaxone Ceftriaxone 1 gr Menghambat sintesis Serbuk
dinding sel bakteri Injeksi
sehingga terjadi
kebocoran sel bakteri
dan bakteri lisis.
16. Meropenem Meropenem 1 gr Menghambat sintesis Injeksi
dinding sel bakteri
sehingga terjadi
kebocoran sel bakteri
dan bakteri lisis.
17. Genoint Gentamicin 1 mg Menghambat sintesis Tetes Mata
protein yang berikatan
dengan subunit 30S
ribosom bakteri atau
beberapa protein
terikat pada subunit
50S ribosom dan
menghambat
translokasi peptidil-
tRNA dari situs A ke
situs P yang
menyebabkan
kesalahan pembacaan
mRNA sehingga
bakteri tidak mampu
mensintesis protein
vital untuk
pertumbuhannya.
18. Erlamycetin Chloramphenico 1% Menghambat sintesa Salep
l protein bakteri dengan Mata
cara menganggu
transfer asam amino

Golongan Obat : keras


Klasifikasi Terapi : Obat Antiemetik

No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Bentuk


Kerja Sediaan
1 Ondansetron Ondansetron 4 mg Menghalangi Tablet
8 mg salah satu zat
alami tubuh
(serotonin) yang
menyebabkan
muntah
2 Ondansetron Ondansetron 4 mg/2 Menghalangi Injeksi
ml salah satu zat
8 mg/ alami tubuh
4 ml (serotonin) yang
menyebabkan
muntah
3 Metoclopramide Metoclopramide 10 mg Mendorong Tablet
makanan lebih
cepat dari
lambung ke usus
4 Dimenhydrinate Dimenhydrinate 50 mg Bersaing dengan
histamin untuk
situs reseptor H1,
sehingga
memberikan efek
antimual dan
antivertigo

Golongan Obat : keras

Klasifikasi Terapi : Antivirus

No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja Bentuk


Sediaan
1 Avigan Favipirafir 200 mg Membantu Tablet
menghambat
replikasi jenis-jenis
virus
2 Acyclovir Acyclovir 200 mg Membantu mengatasi Tablet
400 mg infeksi yang dipicu
oleh pertumbuhan
virus, seperti herpes
simpleks, cacar air,
serta herpes zoster
3 Oseltamivir Oseltamivir 75 mg Menghambat enzim Kapsul
neuraminidase, yaitu
enzim pada
permukaan virus
yang berfungsi untuk
mereplikasi dan
menginfeksi

Golongan Obat : Obat Keras

Klasifikasi Terapi : Antijamur

Bentuk
No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja
Sediaan
1 Ketokonazol Ketokonazol 200 mg Menghentikan Tablet
pertumbuhan jamur,
dengan menghambat
kerja enzim sitokrom
pada membran sel
jamur, sehingga
mengganggu
pembentukan
ergosterol
(komponen penting
dari membran sel
jamur)
2 Nystatin Nystatin 100.000 Mengganggu Suspensi
IU permeabilitas
dinding sel dengan
mengikat sterol,
terutama ergosterol,
dalam membran sel
jamur, sehingga
memungkinkan
kebocoran isi seluler
jamur

Obat Antikonstipasi
Bentuk
No Nama Obat Isi Dosis Mekanisme Kerja
Sediaan
1 Dulcolax Bisacodyl 5 mg Mengatasi konstipasi Tablet
(sulit buang air
besar/sembelit)
dengan cara
merangsang otot-otot
usus besar untuk
mengeluarkan
kotoran
2 Lactolax Per 5 mL 60 ml Membantu Sirup
mengandung: melunakkan tinja dan
Laktulosa membuatnya lebih
3.335 gram mudah untuk
dikeluarkan
Golongan Obat : Obat Keras

Klasifikasi Terapi :Anti Diabetes

No Nama Obat Isi DosisS MekanismeKerja BemtukS


. ediaan ediaan
1. Acarbose Acarbose 100 mg Memperlambat proses pencernaan dan Tablet
& 300 penyerapankarbohidrat di dalam usus
mg
2. Glimepiride Glimepiride 1 mg,2 Mendorongprankeasdenganbertujuanun Tablet
mg,3 tukmemproduksi insulin dan
mg,& 4 membantutubuhmemaksimalkankerja
mg insulin
3. Metformin Metformin 500 mg Menurunkanglukosadarahmelaluipenga Tablet
& 800 ruhnyaterhadapkerja insulin pada
mg tingkatselular dan
menurunkanproduksiglukosahati
4. Glibenclami Glibenclami 5 mg Denganmerangsangtubuhuntuklebihba Tablet
de de nyakmemproduksilebihbanyak insulin
5. Gliclazed Gliclazed 60 mg Meningkatkansekresi insulin oleh sel Tablet
& 80 beta pancreas.
mg
6. Gliquidone Gliquidone 30 mg Merangsangproduksi insulin dan Tablet
meningkatkanmetabolismekarbohidrat.
7. Protaz Pioglitazone 15 mg Meningkatkankepekaantubuhterhadap Tablet
HCl & 30 insulin denganmengontrolkadar gula
mg darah.
8. Chlorpropa Chlorpropa 250 mg Menstimulasisekresi insulin endogen Tablet
mide mide darisel pancreas dan
meningkatkansekresi insulin.
Golongan Obat : Obat Keras

Klasifikasi Terapi : Anti Platelet

N Nama Isi DosisS Mekanismekerja Bentuk


o. Obat ediaan Sediaan
1. Aspilet Acetyls 80 mg Mencegahterjadinyapembekuandara Tablet
alicylic h dan menghambatproduksi platelet
Acid dariselendotel.
2. Clopri Clopido 75 mg Menghambataktivasikompleksglikop Tablet
dogrel grel rotein yang di mediasi ADP yang
menimbulkanterhadapagresiasi
platelet.
3. Simarc Warfari 2 mg Menghambatkoagulasidenganjalanm Tablet
n encegahreduksi vitamin K
Sodium secaraenzimatik di
dalamhatisehinggaaktivasi factor
pembekuandarahtidakterganggu.
4. Cilosta Cilostaz 100 mg Menghambat keeping darah yang Tablet
zol ol salingmenempelsehinggamencegahte
rjadinyapenggumpalandarah.

Golongan obat: Narkotika

Klasifikasiterapi : Analgesiknarkotika

No Nama obat Isi Dosis Mekanisme kerja Bentuk


sediaa sediaan
n
1. Clopedin Pethidine 50 Mengaktifkan reseptor opioid di Ampul
HCI mg/ml susunan saraf pusat sehingga implus
nyeri terhambat.
2. Fentanyl Fentanil 50mc Memblokir sinyal rasa sakit pada sel Ampul
g/ml saraf yang menujuotak.
3. MST Morfinsulfa 10 mg Mengikat dan mengaktivasi reseptor N- Tablet
continus t 15 mg opioid yang dapat meningkatkan
30 mg ambang batas nyeri sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri pasca operasi.

D. Brosur
E. Skrining Resep Rawat Jalan & Rawat Inap (KPA & KPO)

Skrining reaep Rawat jalan


Jg
Skrining resep rawat inap
Resep
Skrining resep KPO
Contoh KPO
Skrining KPA
Contoh KPO
4. Contoh Faktur Dan Surat Pesanan
5. Penyimpanan Obat Di Gudang
6. Penyimpanan Obat Di Rawat Jalan

Lemari Obat Di Instalasi Farmasi Lemari Obat High Alert, LASA, dan
Rawat Jalan Obat TBC

Lemari Obat-Obat Tertentu, Lemari syrup, Tetes Mata, Tetes


Prekusor, dan Alkes Telinga, Salep, Injeksi

Lemari Narkotika & Psikotropika Meja Meracik Obat


7. Penyimpanan Obat Di Rawat Inap

Lemari penyimpanan obat di Rawat


Inap Rumah Sakit Kumala Siwi Lemari narkotika & psikotropika
Kudus

Lemari injeksi High Alert, LASA Lemari injeksi

Lemari infus dan injeksi Lemari penyimpanan syrup


Lemari penyimpanan obat High Lemari penyimpanan prekusor dan
Alert, LASA alkes

Lemari penyimpanan infus

8. Macam-Macam etiket

Anda mungkin juga menyukai