Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL TROLLY EMERGENCY

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


Disusun guna memenuhi target kompetensi keperawatan gawat darurat
Dosen pengampu : Noor faidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Nur nafi’ah (2019012197)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


ITEKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Allah SWT atas nikmat yang sudah diberikan, penulis sudah dapat membuat
serta menyelesaikan laporan Praktik klinik keperawatan gawat darurat atau (mengenal trolly
emergency). Adapun pembuatan laporan ini ditujukan sebagai syarat target kompetensi dari
mata kuliah keperawatan gawat darurat. Saya dapat menyelesaikan praktik klinik dengan baik
tidak lepas berkat bantuan pembimbing ruangan serta perawat ruangan IGD RSUD dr. R
Soetrasno Rembang.
Begitu juga dengan pembuatan laporan praktik klinik ini tidak lepas dari bantuan teman-
teman kuliah serta bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena  itu, saya mengucapkan banyak
terima kasih.
Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih banya kekurangan, sehingga penulis
secara terbuka menerima setiap kritik dan saran dari pembaca. Laporan praktik klinik
keperawatan gawat darurat yang ditulis ini semoga bisa dijadikan sebagai referensi bagi
pembaca terutama mahasiswa dengan satu program studi yang sama. 
 

Rembang, 22 November 2022


Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Unit Gawat Darurat (UGD) merupakan unit yang sangat penting dan paling sibuk
dirumah sakit karena digunakan sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam
keadaan darurat, UGD dituntut memberikan pelayanan ekstra dibandingkan unit-
unitlainya baik dalam hal ketersediaan tenaga medis maupun ketersediaan peralatan
danobat-obatan. Adapun tenaga medis yang dibutuhkan di unit ini adalah dokter dan
perawat. Namun pekerjaan perawat lebih banyak dibandingkan dokter, sehingga
kuantitas perawat lebih banyak dibutuhkan pada unit ini.
Sebelum pasien dibawa ke ruang UGD pasien akan mendapatkan pertolongan
pertama yang merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang
diberikan pada seorang yang menderita luka atau terserang penyakit mendadak.
Tujuan yang penting dari pertolongan pertama adalah memberikan perawatan dan
pelayanan kesehatan yang akan menguntungkan pada orang-orang tersebut sebagai
persiapan terhadap penanganan lebih lanjut lagi nantinya bila memang diperlukan.
Itulah pentingnya pertolongan pertama sebelum dilakukanya perawatan di rumah sakit
Trolley emergency adalah troli yang berisi peralatan dan obat-obat untuk
melakukan resusitasi dan digunakan pada kondisi gawat darurat. Trolleyemergency
dalam keadaan tidak digunakan harus selalu terkunci untuk menjamin keamanan dan
kelengkapan obat/alat kesehatan
Banyak kasus kegawat daruratan yang terjadi rumah sakit. Kasus kegawat
daruratan yang ditangani secepat mungkin meningkatkan keberhasilan penanganan
dan mengurangi mortalitas. Untuk mendukung efektivitas penanganan kegawat
daruratan di Rumah Sakit RSUD dr R Soetrasno Rembang, disediakan troli emergensi
yang berisi peralatan dan perlengkapan penanganan gawat darurat. Diperlukan
Panduan Penggunaan Troli Emergensi di Rumah Sakit dr R Soetrasno Rembang
supaya troliemergensi ini dapat tepat guna, dan isinya sudah lengkap untuk mengatasi
kegawat daruratan.
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui dan mengenal troli emergensi ini disiapkan dan digunakan
dengan tepat di Rumah Sakit dr R Soetrasno Rembang.
b. Tujuan khusus
Untuk mengetahui acuan penggunaan troli emergensi di Rumah Sakit dr R
Soetrasno Rembang. Dan sebagai acuan peralatan dan perlengkapan yang harus
ada dalam troli emergensi
BAB II
GAMBARAN TROLLY EMERGENCY DI IGD RSUD dr R SOETRASNO
REMBANG

TROLLY EMERGENCY
No NAMA ALAT DESKRIPSI & FUNGSI
1. DEFRIBILATOR

2. ALAT – ALAT AIRWAY


1. BOX EMERGENCY
Isi dari box emergency :
a) atropin sulfas injeksi
b) dexametashone
injeksi
c) diazepam injeksi
d) diphenhidramin
injeksi
e) ephinefrin injeksi
f) tramadol injeksi

2. Masker oksigen Masker oksigen adalah alat bantu pernafasan yang


dipasangkan di hidung dan mulut dengan bentuk
seperti masker pada umumnya. 
Fungsi : Masker khusus ini dipakai sebagai
pendukung dalam penyaluran oksigen dari dalam
tabung oksigen ke saluran pernafasan

3. Jackson rees  Jackson rees adalah salah satu sirkuit pernafasan,


terutama digunakan pada kelompok usia anak saat
menjalani pembiusan total.
Fungsi : sebagai alat pengatur nafas ketika penderita
dalam keadaan anastesia. 
4. breathing set
membantu untuk melakukan pernafasan terutama
ketika dalam keadaan atau peristiwa berbahaya.
5. Stilet
Stylet biasanya digunakan sebagai alat bantu untuk
jalan napas yang sulit.
Fungsi : Mengevaluasi apakah angka keberhasilan
intubasi pertama kali yang dilakukan oleh paramedis
pada setting di luar rumah sakit berubah dengan
penggunaan stylet.

6. laryngoscope

sebagai manajemen jalan napas, yaitu untuk intubasi


dan pemasangan endotracheal tube (ETT).

7. bag valsk mask

BVM atau Ambubag adalah alat yang digunakan


untuk memberikan tekanan pada sistem pernafasan
pasien yang henti nafas atau yang nafasnya tidak
8. ETT adekuat.

ETT dimasukkan kedalam trachea pasien untuk


memastikan tidak tertutupnya trachea sebagai
saluran pernapasan dan udara pernapasan dapat
masuk ke dalam paru-paru. ETT adalah alat yang
9. NGT paling terpercaya dalam menjamin saluran napas
tetap bebas.

Fungsinya untuk menyuplai makanan dan minuman


pada pasien yang tidak memungkinkan untuk
menelan, akibat kondisi medis tertentu. Pemasangan
nasogastric tube dilakukan dengan memasukkan
selang melalui lubang hidung, melewati
kerongkongan, hingga masuk ke dalam lambung.

BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Defibrillator adalah perangkat yang memberikan kejutan listrik ke jantung, untuk
mengatasi irama jantung abnormal yang berpotensi fatal (aritmia).
Fungsi : digunakan pada pengidap henti jantung atau ventrikel agar detak jantung
kembali ke ritme normal.
2. Box emergency
a. atropin sulfas injeksi
( diencerkan 10ml + 100ml NaCl )
Fungsi : obat untuk menangani denyut jantung lambat (bradikardia) dan keracunan
insektisida.
b. dexametashone injeksi
(bolus pelan 5 menit jika murni,olus pelan pada conector injection dan flash cairan
infus )
Fungsi : untuk mengatasi berbagai peradangan, seperti alergi, radang kulit, dan
lupus.
c. diazepam injeksi
( emergency dapat diberikan bolus pelan pada conector injeksi dan diflash 5%)
fungsi : untuk mengatasi gangguan kecemasan, meredakan kejang, kaku otot, atau
sebagai obat penenang sebelum operasi.
d. diphenhidramin injeksi
( bolus lambat iv )
Fungsi : untuk pengobatan reaksi alergi, insomnia, batuk, dan motion sickness.
e. ephinefrin injeksi
( dapat injeksi bolus cepat pada conector injeksi dan flash cairan infus )
Fungsi : untuk mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi berat.
f. tramadol injeksi
( drip dalam 100 – 500 ml cairan infus, tetesan lambat resiko mual )
Fungsi : untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, seperti nyeri pascaoperasi. 
3. Masker oksigen adalah alat bantu pernafasan yang dipasangkan di hidung dan mulut
dengan bentuk seperti masker pada umumnya. 
Fungsi : Masker khusus ini dipakai sebagai pendukung dalam penyaluran oksigen dari
dalam tabung oksigen ke saluran pernafasan
4. Jackson rees adalah salah satu sirkuit pernafasan, terutama digunakan pada kelompok
usia anak saat menjalani pembiusan total.
Fungsi : sebagai alat pengatur nafas ketika penderita dalam keadaan anastesia. 
5. Stylet biasanya digunakan sebagai alat bantu untuk jalan napas yang sulit.
6. Fungsi : Mengevaluasi apakah angka keberhasilan intubasi pertama kali yang
dilakukan oleh paramedis pada setting di luar rumah sakit berubah dengan
penggunaan stylet.
7. Laryngoscope sebagai manajemen jalan napas, yaitu untuk intubasi dan
pemasangan endotracheal tube (ETT).
8. BVM atau Ambubag adalah alat yang digunakan untuk memberikan tekanan pada
sistem pernafasan pasien yang henti nafas atau yang nafasnya tidak adekuat.
9. ETT dimasukkan kedalam trachea pasien untuk memastikan tidak tertutupnya trachea
sebagai saluran pernapasan dan udara pernapasan dapat masuk ke dalam paru-
paru. ETT adalah alat yang paling terpercaya dalam menjamin saluran napas tetap
bebas.
10. Fungsinya untuk menyuplai makanan dan minuman pada pasien yang tidak
memungkinkan untuk menelan, akibat kondisi medis tertentu. Pemasangan
nasogastric tube dilakukan dengan memasukkan selang melalui lubang hidung,
melewati kerongkongan, hingga masuk ke dalam lambung.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai