Anda di halaman 1dari 5

ZIHAN NABILLA

D-III KEPERAWATAN MALANG

Resume Pemateri Direktur


Budi Susatia, S.Kp., M.Kes

 Visi Poltekkes Kemenkes Malang : Menjadi Politeknik kesehatan yang beradab


dan berdaya saing global.
 Misi Poltekkes Kemenkes Malang : - Menyelenggarakan pendidikan yang
berkaulitas
dan mengembangkan potensi mahasiswa.
-Menyelenggarakan penelitian terapan dan
pengabdian kepada masyarakat yang
berkualitas dan inovatif.
-Melaksanakan tatakelola Organisasi yang
baik berbasis Teknologi Informasi.
-Mengembangkan kerjasama dan kemitraan
dalam negeri maupun luar negeri.
 Menyiapkan Mahasiswa untuk menghadapi Era Industri :
1.) Profile lulusan Poltekkes yang sejalan dengan kebutuhan industry
khususnya di
bidang kesehatan dan jaminan lulusannya berorientasi masa depan.
2.) Kualitas lulusan Poltekkes juga lulusan yang beradab dan berilmu, serta
memenuhi wawasan kebangsaan dan bela Negara.
3.) Mempunyai jiwa Enterpreneur.
4.) Tanggap terhadap lingkungan dan bertanggung jawab.
 Tantangan SDM Kesehatan pada Pandemi COVID-19 :
1) Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan menghadapi masalah kesehatan
yang belum tuntas dan panjang.
2) Harus ada perubahan dari perilaku masyarakat khususnya Tenaga
Kesehatan yang harus tetap memberikan pelayanan yang kondusif.
3) Banyak keterbatasan dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu,
ini akan membuka peluang edukasi dan training bagi calon SDM
Kesehatan, serta penguatan Tata Kelola Organisasi yang baik.
 Transformasi SDM Kesehatan Poltekkes Kemenkes Malang :
1) Pembukaan Prodi baru dan pemenuhan Nakes Puskesmas.
2) Menyiapkan SDM Kesehatan yang beradab dan bedaya saing global.
3) Pengembangan pendidikan kesehatan era revolusi industry 4.0 yang
berorientasi masa depan.
4) Hilirisasi produk inovasi dan produk unggulan.
ZIHAN NABILLA

D-III KEPERAWATAN MALANG

Resume Pemateri Wakil Direktur I


Dr. Moh. Wildan, A.Per.Pen., M.Pd

Materi 1 :
 Kebijakan Pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Malang :
a) Pada PBM Teori dilakukan secara luring dan atau blended learning.
b) PBM Praktikum dapat dilakukan Luring di Laboratorium secara shift
dengan kapasitas 50%-75%.
c) PBM PKL/Magang dilakukan dengan Luring dan memperhatikan
peraturan wahana praktek, hasil self assessment dan skrining dan ijin dari
orang tua.
 Langkah-langkah persiapan Pembelajaran Praktikum secara Luring
a) Persiapan Protokol Kesehatan oleh kampus.
b) Di adakan sosialisasi.
c) Self assessment yang akan terlibat tatap muka.
d) Optimalisasi Satgas kampus untuk monitoring protocol kesehatan tatap
muka.
e) Mahasiswa berada di laboratorium maksimal 4 jam/hari.
f) Durasi tatap muka di Lab maksimal 2 jam/sesi.
g) Laboratorium harus di setting memperhatikan ventilasi, durasi, dan jarak.
 Langkah-langkah persiapan pembelajaran praktik Klinik/PKL/Magang
a) Penjajakan lahan praktikum.
b) Perijinan.
c) Mengikuti kebijakan masing-masing wahana praktik dalam menerapkan
protokol kesehatan.
d) Sosialisasi dan bimbingan teknis kepada calon praktik.
e) Sarana prasarana peserta praktikan dan pembimbing institusi.
f) Telah melakukn skrining.
g) Persiapan APD.
Materi 2 :
 Tujuan Kebijakan Kampus Merdeka :
1) Untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skill maupun hard
skill.
2) Agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
ZIHAN NABILLA

D-III KEPERAWATAN MALANG

3) Mempersiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang


unggul dan berkepribadian.
4) Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel
diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan
potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
 Bentuk-bentuk pembelajaran Permendikbud No. 3 Tahun 2020 - Pasal 14 ayat
5:
1) Kuliah.
2) Responsi dan tutorial.
3) Seminar.
4) Praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, praktik
kerja.
5) Penelitian, pengembangan, atau perancangan.
6) Pelatihan militer.
7) Pertukaran pelajar.
8) Magang.
9) Wirausaha.
10) Bentuk lain pengabdian kepada masyarakat.
 Bentuk pembelajaran diluar Program Studi Permendikbud No 3 Tahun 2020 -
Pasal ayat 3-6 :
1) Kegiatan ditentukan oleh Kementerian dan/atau pemimpin Perguruan
Tinggi.
2) Ada perjanjian kerja sama antara PT dengan PT atau lembaga lain.
3) Di bawah bimbingan dosen.
4) Hasil kuliah diakui melalui mekanisme transfer SKS.
5) Berlaku bagi program sarjana dan program sarjana terapan diluar bidang
kesehatan.
 Kegiatan pembelajaran diluar Kampus :
1) Magang/Praktik Industri.
2) Proyek Kemanusiaan.
3) Penelitian/Riset.
4) Pertukaran Mahasiswa.
5) Kegiatan Wirausaha.
6) Proyek di desa.
7) Studi/Proyek independen.
8) Mengajar di sekolah.
ZIHAN NABILLA

D-III KEPERAWATAN MALANG

Resume Pemateri Wakil Direktur 3


Dr. Ganif Djuwadi, SST, S.Pd., M.Kes

 Konsep Komponen cadangan dalam bingkai bela Negara


Bela Negara itu wajib bagi seluruh masyarakat. Dalam Pertahanan Negara
komponen utama nya adalah TNI, sedangkan dalam Kesehatan komponen
utamanya yaitu Tenaga Kesehatan. Bela Negara ini diatur dalam Undang-
Undang Dasar 1945, diantaranya :
 Pasal 27 Ayat 3 : Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta upaya
pembelaan Negara.
 Pasal 30 Ayat 1 : tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
usaha pertahanan dan keamanan Negara.
 Pasal 30 Ayat 3 : usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan
kepolisian NKRI, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
Jika komponen utama dalam pertahanan Negara adalah TNI, maka
komponen pendukungnya yaitu masyarakat Indonesia. Sedangkan dalam
Kesehatan komponen utamanya adalah Tenaga Kesehatan dan komponen
cadangannya adalah Mahasiswa.
Dalam bela Negara itu terdapat 5 poin penting yaitu :
1) Cinta Tanah Air.
2) Berbangsa dan bernegara.
3) Sadar bahwa Pancasila itu sebagai Ideologi Negara.
ZIHAN NABILLA

D-III KEPERAWATAN MALANG

4) Rela berkorban untuk bangsa dan Negara.


5) Pendidikan pendahuluan bela Negara.

Anda mungkin juga menyukai