Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSEDUR PELAKSANAAN TERAPI NEBULIZER DAN CHEST


PHYSIOTHERAPY

Disusun Oleh:

Monica Alifia (2310702017)

Dosen Pengampu:

Andy Sirada S.S.T, M.Fis, AIFO

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya teknologi terapi inhalasi telah memberikan manfaat yang besar bagi
pasien yang menderita penyakit saluran pernapasan,tidak hanya pasien yang menderita
penyakit asma tetapi juga pasien bronkitis kronis, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik),
bronkiektasis, dan sistik fibrosis. Terapi inhalasi biasanya menggunakan nebulizer sebagai alat
terapinya. Nebulizer juga umum digunakan sebagai terapi pengobatan asma kronis, baik untuk
anak- anak maupun orang dewasa. Ini karena dibanding dengan inhaler, uap yang dihasilkan
nebulizer amat sangat kecil sehingga obat akan bisa lebih cepat meresap ke bagian paru yang
ditargetkan.

Tidak seperti penggunaan obat secara oral (tablet dan sirup) yang terpaksa melalui
sistem penghadangan oleh berbagai sistem tubuh, seperti eleminasi di hati. Nebulizer dapat
langsung menghantarkan obat ke paru-paru untuk segera bekerja. Dengan demikian, jumlah
obat yang perlu diberikan lebih sedikit dan efek sampingnya dapat dikurangi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu nebulizer?
2. Apa saja model-model nebulizer?
3. Bagaimana cara pengoperasian nebulizer?
4. Bagaimana cara perawatan nebulizer?

1.3 Tujuan Praktikum


Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan wawasan keilmuan
kepada para pembaca agar dapat mengetahui beberapa hal di bawah ini :
1. Mengetahui apa itu alat nebulizer
2. Mengetahui model-model nebulizer
3. Mengetahui cara pengoperasian nebulizer
4. Mengetahui cara perawatan nebulizer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nebulizer
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk
partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau
dikumpulkan dalam organ paru. Terdiri dari tutup, “mouthpiece” yang dihubungkan
dengan suatu bagian atau masker, pipa plastik yang dihubungkan ke mesin tekanan
udara.

Nebulizer umum digunakan sebagai terapi pengobatan asma kronis, baik untuk anak-
anak maupun orang dewasa. Ini karena dibanding dengan inhaler, uap yang dihasilkan
nebulizer amat sangat kecil sehingga obat akan bisa lebih cepat meresap ke bagian paru
yang ditargetkan. Dengan demikian, jumlah obat yang perlu diberikan lebih sedikit dan
efek sampingnya dapat dikurangi.
Selain untuk pengobatan asma, alat ini juga dapat digunakan untuk penderita penyakit
paru obstruksi kronis (PPOK), pneumonia (infeksi paru), dan reaksi alergi
berat.Terdapat dua jenis nebulizer. Ada diposible nebulizer dan re-useable nebulizer

1. Disposible Nebulizer
Disposible nebulizer, ideal untuk penggunaan gawat darurat di rumah sakit dengan
perawatan jangka pendek. Apabila nebulizer di tempatkan di rumah dapat
digunakan beberapa kali. Dan dapat terus dipakai sampai dengan 2 minggu apabila
dibersihkan secara teratur.

2. Re-useable Nebulizer
Re-usable nebulizer, dapat digunakan lebih lama sampai sekitar 6 bulan.
Keuntungan pertama dari nebulizer jenis ini adalah desainnya yang lebih komplek
sehingga meningkatkan efektivitas dari dosis pengobatan. Keuntungan kedua
adalah dapat direbus untuk proses desinfeksi. Digunakan untuk terapi setiap hari.

2.2 Chest Physiotherapy


Chest Physiotherapy atau fisioterapi dada merupakan salah satu dari program
fisioterapi yang bermanfaat untuk beberapa kasus respirasi baik yang bersifat akut
dan kronis. Fisioterapi dada sangat efektif untuk mengeluarkan sekret/sputum dan
memperbaiki ventilasi pada pasien yang mengalami gangguan fungsi paru. Chest
Physiotherapy terdiri dari beberapa tehnik yang dapat dilakukan bertahap maupun
bersamaan, seperti, postural drainage, clapping, latihan batuk dan latihan napas.
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan


1. Main unit
2. Air Hose (Selang)
3. Nebulizer Kit (Masker,Mouthpiece,Cup)
4. Obat Muskolitika (Bisolvon)
5. Obat Bronkodilator (Ventolin)

3.2 Langkah Kerja Praktikum

1. Menyiapkan alat nebulizer yang akan digunakan. Pastikan seluruh komponen dari
alat nebulizer dalam kondisi yang baik dan dapat digunakan. Kemudian, Masukan
obat yang akan digunakan ke dalam cup nebulizer. Perhatikan penggunaan obat-
obatan, dosis obat bisa disesuaikan dengan resep dokter. Lamanya waktu nebulizer
kurang lebih 15 menit disesuaikan dengan kondisi pasien dan jenis nebulizer yang
digunakan.

2. Jika pasien telah selesai melakukan terapi inhalasi menggunakan nebulizer, lakukan
palpasi dan cek pernapasan pasien menggunakan stetoskop. Cek pernapasan
dilakukan agar kita mengetahui dibagian mana mukus berada, ini akan
memudahkan kita, untuk mengetahui tehnik apa yang akan digunakan untuk pasien
agar mucus bisa keluar.

3. Setelah mengetahui dibagian mana mukus/sputum berada,sesuaikan posisi atau


tehnik yang digunakan dengan tempat mukus berada. Tehnik yang digunakan bisa
dengan menggunakan postural drainage,clapping,atau tehnik lainnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Model-Model Nebulizer


1. Jet Nebulizer (Nebulizer Compressor)
Jet Nebulizer bekerja dengan mengalirkan gas bertekanan dengan
kecepatan tinggi melalui obat cair dan mengubahnya menjadi uap. Waktu
penggunaan kompresor nebulizer sekitar 8-20 menit untuk sekali
perawatan.Biasanya nebulizer ini juga digunakan untuk anak-anak karena
dapat mengubah obat menjadi partikel dengan ukuran berbeda. Secara
umum, alat-alat ini lebih murah dibandingkan yang lain.
2. Nebulizer ultrasonik (Nebulizer Ultrasonic)
Nebulizer iltrasonik menghasilkan getaran frekuensi tinggi yang
mengubah obat cair menjadi uap untuk dihirup. Nebulizer ultrasonik bekerja
lebih cepat dibandingkan jenis lainnya, sekitar 6 menit untuk satu kali
perawatan. Namun alat ini tidak efektif dalam mengubah suspensi obat atau
cairan kental.

4.2 Tehnik Chest Physiotherapy


1. Postural Drainage
Suatu bentuk pengaturan posisi pasien untuk membantu pengaliran mukus
sehingga mukus akan berpindah dari segmen kecil ke segmen besar dengan
bantuan gravitasi dan akan memudahkan mukus di ekspektorasikan dengan
bantuan batuk. Tujuan postural drainage adalah untuk membantu
mengeluarkan dahak serta melepaskan perlengketan sputum pada
bronkus.(Putri dan Soemarno, 2013).
2. Clapping
Clapping merupakan penepukan ringan pada dinding dada dengan tangan
dimana tangan membentuk seperti mangkuk. Tujuan dari clapping ini adalah
agar jalan nafas bersih, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang
melekat pada dinding bronkus dan mempertahankan fungsi otot-otot
pernafasan (Potter dan Perry, 2006).
3. Batuk Efektif
Latihan batuk efektif merupakan aktivitas untuk membersihkan sekresi pada
jalan nafas. Tujuan batuk efektif adalah meningkatkan mobilisasi sekresi
dan mencegah risiko tinggi retensi sekresi (pneumonia,atelektasis, dan
demam).

4.3 Cara Mengoperasikan Nebulizer


1. Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan obat untuk penggunaan nebulizer
2. Membuka tutup tabung obat nebulizer, mengukur dosis obat dengan benar
3. Memasukkan obat ke dalam tabung nebulizer
4. Menghubungkan selang dari masker uap atau mouthpiece pada kompresor
nebulizer
5. Mengenakan masker uap atau mouthpiece ke mulut, dikatupkan bibir hingga
rapat
6. Menekan tombol on
7. Benapaslah dengan perlahan ketika menghirup uap yang keluar dan uap dihirup
sampa obat habis
8. Menekan tombol off

4.4 Cara Membersihkan Nebulizer


Nebulizer harus selalu dibersihkan setelah digunakan. Nebulizer yang tidak
dirawat dan dibersihkan dengan baik berisiko terkena kuman dan virus penyebab
infeksi. Berikut beberapa tip untuk membersihkan nebulizer dengan benar:
1. Lepas cangkir nebulizer dan masker/mouthpiece, lalu bersihkan dengan air
hangat yang dicampur deterjen atau sabun.
2. Selang yang menghubungkan kompresor ke nebulizer tidak perlu dicuci.
Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengganti selang secara rutin
3. Lap peralatan bersih, letakkan di tempat bersih dan biarkan kering.
4. Sebelum disimpan, pastikan nebulizer benar-benar kering.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Nebulizer
merupakan salah satu terapi inhalasi. Terapi inhalasi adalah system pemberian
obat dalam bentuk partikel aerosol melalui saluran napas dengan cara
menghirup obat dengan bantuan alat tertentu. Nebulizer adalah alat yang
digunakan untuk merubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol. Bila
dilihat dari modelnya,nebulizer dibedakan menjadi dua yaitu,jet nebulizer dan
ultrasonic nebulizer. Chest Physiotherapy atau fisioterapi dada merupakan
program fisioterapi yang bermanfaat untuk beberapa kasus respirasi baik yang
bersifat akut dan kronis. Chest Physiotherapy terdiri dari beberapa tehnik
seperti, postural drainage, clapping, latihan batuk dan latihan napas.
LAMPIRAN

Mesin Jet Nebulizer


Mesin Ultrasonik Uap yang dihasilkan oleh

Nebulizer jet nebulizer

Uap yang dihasilkan oleh Obat muskolitika (berperan


Perbandingan uap yang
ultrasonik nebulizer untuk mengencerkan dahak)
dihasilkan oleh jet nebulizer
dan ultrasonic nebulizer

Postural Drainage Clapping Batuk Efektif


DAFTAR PUSAKA

Abdurasyid. (2018). Kardiovaskular Dan Pulmonal. 1-43.


Diakses pada 27 Agustus 2023 dari https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-10853-
7_0324.pdf
Alfianor. (2017). Peralatan Terapi Dasar. 1-8.
Diakses pada 27 Agustus dari https://www.scribd.com/document/373541385/Alat-Terapi-
Nebulizer-Copy
Mardalita, A. R. (2016). Penatalaksanaan Chest Physiotherapy Pada Kondisi Bronkitis Akut 1-
16.
Diakses pada 27 Agustus 2023 dari https://eprints.ums.ac.id/45514/30/Naspu_antina.pdf

Anda mungkin juga menyukai