“SISTEM PERNAPASAN”
Di Susun Oleh :
Stenly Maitale
NPM. 1420118052
MALUKU HUSADA
KAIRATU
2021
PEMBERIAN OKSIGENASI (O2)
E. Indikasi
Menurut Standar Keperawatan ICU Depkes RI (2005) dan Andarmoyo(2012),
indikasi terapi oksigen adalah :
1. Pasien hipoksia.
2. Oksigenasi kurang sedangkan paru normal.
3. Oksigenasi cukup sedangkan paru tidak normal.
4. Oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan sirkulasi tidak normal.
5. Pasien yang membutuhkan pemberian oksigen konsentrasi tinggi.
6. Pasien dengan tekanan partial karbondioksida ( PaCO2 ) rendah.
F. Kontraindikasi
Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas yang
tersumbat, baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung, atau akibat
infeksi/inflamasi.
TERAPI NEBULIZER
A. Pengertian Nebulizer
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan
atau gelombang ultrasonik.
Mengenai nebulizer dan penguapan merupakan suatu cara pemberian obat melalui
inhalasi / pernafasan. Fungsinya sama dengan seperti dengan pemberian obat lainnya
namun mempunyai daya effectivitas lebih tinggi dibandingkan melalui mulut / oral.
Sebagai contoh : yang biasa nya penyembuhan flu selama 1 minggu, dengan terapi
nebulizer sembuh dalam 3 hari.
Cara kerja terapi penguapan adalah obat-obat tersebut dilarutkan dalam bentuk
cairan yang diisikan ke nebulizer. Nebulizer mengubah partikel menjadi uap yang di
hirup sehingga langsung menuju paru-paru. Mampu menghancurkan dahak / slem /
plegm.
1. Bisolvon-Berotec-Nacl
2. Pulmicort-Nacl
3. Combivent-Nacl
4. Atroven-Bisolvon-Nacl
4. Dokumentasi
a. Jenis obat dan jumlah liter oksigen yang diberikan
b. Waktu pemberian
c. Reaksi pasien
TERAPI SUCTION
A. Pengertian saction
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan
nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan
cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri
(Timby,2009). Tindakan suction merupakan suatu prosedur penghisapan lendir, yang
dilakukan dengan memasukkan selang catheter suction melalui selang endotracheal
(Syafni, 2012).
Dapat disimpulkan suction merupakan tindakan untuk mempertahankan
kepatenan jalan nafas dengan mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannyasendiri dengan memasukkan catheter suction ke endotracheal tube atau
trakeostomy tube sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang
adekuat.
B. Tujuan tindakan
Menurut Arif dan Khotijah, (2014:7), tujuan penghisapan lendir lewat endotrakeal
adalah:
1. Untuk menjaga saluran nafas tetap bersih.
2. Untuk mengeluarkan sekret dari pasien yang tidak mamp mengeluarkan sendiri.
3. Diharapkan suplay oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat.
C. Indikasi
Menurut Asmadi (2008:44), indikasi dilakukan suction pada trakeostomi adalah :
1. Bila sekret dapat terlihat atau suara sekret yang terdengar dengan atau tanpa
menngunakan stetoskop
2. Setelah prosedur fisioterapi dada
3. Setelah prosedur pengobatan bronkodilator
4. Peningkatan atau popping off dari puncak tekanan jalan nafas terhadap klien yang
sedang menggunakan ventilator mekanik.
D. Kontraindikasi
menurut Arif dan khotijah, (2014:7) adalah:
1. Pasien dengan stridor
2. Pasien dengan kekurangan cairan cerebro spinal
3. Post pneumonectomy,ophagotomy yang baru.
4. Tekanan suction (wall suction) menurut Arif dan khotijah, (2014) adalah:
a. Dewasa : 110 -150 mmHg
b. Anak anak : 95-110 mmHg
c. Bayi : 50-95 mmHg
5. Ukuran canul suction untuk trakeostomi menurut Kozier dan Erb”s (2015) adalah:
a. Dewasa : 12-18 Fr
b. Anak anak : 10 Fr
c. Bayi : 6-8 Fr
E. Persiapan alat
1. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Canule suction
4. Perlak dan pengalas
5. Mesin suction
6. Kertas tissue
F. Prosedur Tindakan
1. Tahap PraInteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Tahap Kerja
a. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit Ekstensi
b. Memberikan Oksigen 2 – 5 menit
c. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
d. Memakai sarung tangan
e. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
f. Memasukkan kanul section dengan hatihati (hidung ± 5 cm, mulut ±10
cm)
g. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan
sambil memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa)
h. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
i. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
j. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
k. Mengobservasi secret tentang warna, baud an volumenya
4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
b. Merapikan pasien dan lingkungan
c. Berpamitan dengan pasien
d. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
e. Mencuci tangan
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan