Anda di halaman 1dari 4

Nebulizer

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN NEBULIZER TN. A DI RUANG IGD

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALATIGA

Nama Mahasiswa : Roni Aria Pradipta


NIM : P27220016229
Ruang : IGD RSUD Kota Salatiga
Tanggal : 10 Juli 2018

A. Identitas klien
Nama klien : Tn. A
Umur : 52 tahun
RM : 11.12.2045XX
Alamat : Grobogan
Keluhan Utama : Sesak nafas, pusing, mual muntah dan kaki sakit karena luka, batuk sudah 1 minggu
Diagnosa medis
Asma Bronchial
B. Diagnosa keperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkospasme.
C. Data Pendukung Diagnosa Keperawatan
DS:
- Klien mengatakan sesak nafas sejak semalam, sesak nafas bertambah ketika sore hari.
- Klien mengatakan sudah 1 minggu batuk tetapi dahak tidak bisa keluar.
DO:
- RR : 28x/menit, cepat, dangkal, regular.
- Terdengar wheezing
- Klien batuk non produktif
- Terdapat suara ronki pada area paru
- Terdapat pernafasan cuping hidung
D. Pengetian
Nebulizer adalah alat yang digunakan yang dapat merubah obat menjadi bentuk larutan menjadi
aerosol secara terus-menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang didapatkan atau melalui
gelombang ultrasonic. Penguapan merupakan suatu cara pemberian obat melalui inhalasi/
pernapasan.

E. Tujuan
1. Untuk mengurangi sesak pada penderita asma
2. Untuk mengencerkan dahak dan bronkospasme menghilang
F. Indikasi
1. Asma Bronchial
2. Sesak nafas kronik, batuk, pilek dan gangguan pernapasan
G. Dasar Pemikiran
Asma adalah penyakit jalan napas yang terjadi karena penyempitan/spasme bronkus dan biasanya
disebabkan oleh allergen, infeksi dan latihan. Spasme yang terjadi meliputi kontriksi otot polos,
edema mukosa, produksi mukus berlebihan dan bisa ditandai dengan perlengketan di jalan napas
Nebulizer

pada stadium lanjut (Hudak, 1997). Terjadinya bronkospasme (penyempitan bronkus) pada pasien
asma mengakibatkan jalan nafas menjadi tidak efektif sehingga oksigen yang seharusnya masuk ke
dalam paru-paru dan kemudian dialirkan ke seluruh jaringan tubuh menjadi tidak adekuat.
Prinsip Tindakan Keperawatan dan Tujuan Nebulizer
1. Prinsip Tindakan: Bersih
Tujuan :
a. Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan rongga thorak
b. Mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura
c. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
d. Mencegah refluks drainage kembali ke dalam rongga dada
e. Mengembalikan fungsi paru yaitu “mechanis of breathing”
2. Prosedur tindakan keperawatan nebulizer
 PERALATAN
a. Masker inhalasi/nebulizer mask
b. Obat inhalasi
c. Bengkok
d. Tissue
e. Mesin Nebulizer atau tabung oksigen lengkap
f. Kassa secukupnya
g. Handscone

 Persiapan pasien :
a. Menjelaskan prosedur dan tujuan nebulizer.

 PELAKSANAAN
a. TAHAPAN PRA ORIENTASI
1) Dekatkan alat kesamping klien
2) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
3) Mencuci tangan
b. TAHAP ORIENTASI
1) Memberi salam kepada pasien dan menyapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan kesetujuan/ kesiapan klien
c. TAHAP KERJA
1) Cuci tangan

2) Gunakan handscone
3) Atur posisi klien
4) Hubungkan kabel power Nebulizer ke terminal listrik, pastikan bahwa mesin Nebulizer
menyala
5) Masukkan obat sesuai dosis yang dibutuhkan kedalam face mask Nebulizer lalu tutup
kembali dengan cara diputar
6) Monitor uap atau obat (dengan cara hidupkan mesin Nebulizer lihat apakah sudah ada uap
yang keluar dari face mask Nebulizer)
7) Mengenakan face mask Nebulizer dengan benar kepada klien
8) Menanyakan kepada klien apakah sesaknya mulai berkurang
9) Bila sudah selesai, alat dirapihkan
10) Cuci tangan steril
R : mencegah infeksi silang
 TAHAP TERMINASI
a. Evaluasi respon klien (Menanyakan kepada klien bagaimana pak/bu setelah dipasang alat
Nebulizer apakah sesak berkurang)
Nebulizer

b. Rencana tindak lanjut (Diusahakan bapak/ibu jangan banyak beraktivitas dulu ya, agar sesak
nya bisa cepat sembuh atau tidak kambuh kembali)
c. Kontrak yang akan datang ; topic, waktu, tempat (Kalo begitu saya tinggal dulu ya pak/bu.
Nanti pukul 12.00 kita bertemu lagi, untuk terapi pemberian obat secara oral, tempatnya
disini saja)
d. Pendokumentasian ; waktu pemberian, respon klien.Analisa sintesa tindakan keperawatan

Pathway

Allergen, infeksi dan latihan

Kontriksi otot polos Edema mukosa Produksi mukus

Penyempitan/spasme bronkus

Bersihan jalan nafas tidak efektif

H. Analisis tindakan
Klien dengan asma bronchial terjadi penyempitan bronkus (bronkospasme) yang menyebabkan
suplai oksigen menjadi tidak adekuat. Tindakan untuk melebarkan bronkus bisa dilakukan dengan
pemberian nebulizer. Pemberian nebulizer memungkinkan inhalasi obat bronkodilator dan mukolitis
langsung ke organ target yaitu bronkus. Obat bronkodilator dapat menurunkan spasme otot polos
bronkus dan obat mukolitik dapat bekerja untuk mengencerkan sekret sehingga jalan nafas bisa
kembali efektif dan suplay oksigen kembali adekuat.

I. Bahaya dilakukannya tindakan


Pemberian bronkodilator yang terlalu banyak bisa menyebabkan kelemahan otot pernafasan.
J. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan
a. Observasi tanda-tanda vital.
b. Berikan posisi semifowler.
c. Anjurkan untuk membatasi aktivitas fisik.
d. Anjurkan klien untuk istirahat.
e. Kolaborasi pemberian oksigen 3 liter per menit
f. Kolaborasi pemberian obat antiinflamasi
K. Hasil Yang Didapatkan Setelah melakukan Tindakan
S:
- Klien mengatakan sesak berkurang dan ingin mengeluarkan ingus.
- Klien mengatakan sekret bisa keluar dan terasa lebih longgar.

O:
- RR : 22x/menit, reguler, cepat, dan dangkal,
- Ekspirasi lebih panjang daripada inspirasi.
- Suara wheezing sudah tidak terdengar.
Nebulizer

- Klien bisa batuk untuk mengeluarkan sekret.


- Klien tampak keluar ingus dari kedua lubang hidung.
- Klien bisa mengeluarkan secret.
- Klien bisa batuk efektif.
A: Tujuan tercapai, jalan nafas efektif
P : Anjurkan kepada klien untuk sebisa mungkin menghindari alergen/hal-hal yang memicu
kekambuhan asma. Informasikan kepada klien untuk selalu sedia alat inhaller dan obat-obatnya.

L. Evaluasi
Mahasiswa mampu melakukan tindakan nebulizer secara mandiri tanpa bantuan perawat.

M. Daftar Pustaka
Alimul. Aziz. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta

: Salemba ; 2006.

Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta :

Salemba Medika. 2008.

Aryani, Ratna. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :

Trans Info Media ; 2009.


Carpenito, Lynda Juall.2000.Sistem Pernapasan.EGC:Jakarta
Muttaqin, Arif, 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Salemba

Medika: Jakarta
http://tutorialkuliah.wordpress.com/2008/12/12/water-seal-drainage-wsd/, Diakses tgl 26 Oktober 2017

jam 21.00 WIB


Suparmi, Yulia. Panduan Praktik Keperawatan Kebutuhan Dasar Manusia. Klaten : Citra Aji Parama ;

2008.
Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

(Roni Aria Pradipta) (……………………….)

Anda mungkin juga menyukai