Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S2)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR FISIOTERAPI DADA


PERKUSI (CLAPPING) DAN VIBRASI

NAMA : ELIA KAROSEKALI NPM : 215118022


SEMESTER : II (Dua)
TANGGAL : 01 Agustus 2019
RUANGAN: : _________________________________________________

No Langkah-Langkah Catatan

A. Pre-Interaksi
1.Identfikasi klien yang akan dilakukan tindakan ( keluhan, kebutuhan
dan kesesuaian dengan tindakan yang akan dilakukan)
2.Menyiapkan alat
 Handscoen dan Masker
 Bengkok dan Lysil (Cairan Desinfektan)
 Cemelek/perlak
 Tissue
 Blood Pleasure set dan Termometer
B. Persiapan Klien dan Lingkungan
3.Salam terapetik lalu mengidentifikasi kembali identitas klien
4.Perkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dan prosedur kepada klien
5.Informed consent pada klien tenntang tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
6.Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien dan
atur lingkungan pasien senyaman mungkin
C. Pelaksaan
7.Mencuci tangan dan mengungkan sarung tangan
8.Posisi klien pada posisi drainase yang akan dilakukan.Instruksikan klien
untuk melakukan pernapasan diafragmatik.
9.Cek rongga pasien dengan menggunakan stetoskop untuk
mengetahui daerah tempat penumpukan sekret
Melakukan perkusi pada dinding rongga dada selarna 1-2 menit
10.
Melakukan Clapping pada dinding rongga dada selarna 1-2 menit
11.
 LOBUS ATAS/UPPER LOBE

Posterior Apical Segments of right and left

a. Bagian apical posterior lobus kanan dan kiri (Posisi pasien


duduk dengan badan condong ke depan sekitar 30-45 derajad. Area
yang diperkusi berada di atas skapula dengan jari-jari membentang
ke atas bahu)

Anterior Apical Segment of The Right and Left

b. Bagian apical anterior lobus kanan dan kiri (Posisi pasien


duduk sambil bersandar sekitar 30-45 derajad. Area yang diperkusi
berada di bawah klavikula)

Anterior Segments of The Right and Lef


t
c. Bagian Anterior lobus Kanan dan Kiri (Posisi pasien terlentang.
Area yang diperkusi berada tepat diatas puting)
Posterior Segment of The Left

d. Bagian Posterior lobus kiri atas (Posisi pasien miring kanan


dengan posisi kepala tempat tidur dinaikkan 45 cm. Area yang
diperkusi di atas skapula kiri)

Posterior segment of the right

e. Bagian Posterior lobus kanan atas (Posisi pasien miring ke kiri


dengan posisi tempat tidur flat. Area perkusi di atas skapula kanan)

 LOBUS TENGAH

Left Lingula

a. Lingula kiri (Posisi pasien lateral/miring ke kanan dengan kaki


tempat tidur ditinggikan 30 cm. Area perkusi di atas puting kiri dan
di bawah axilla)
Right Lingula

b. Lingula kanan (Posisi pasien lateral/miring ke kiri dengan kaki


tempat tidur ditinggikan 30 cm. Area perkusi berada tepat di atas
puting kanan dan di bawah axilla)

 LOBUS BAWAH

Anterior Basal Segment

a. Bagian Basal Anterior paru kiri dan kanan (Posisi pasien


terlentang dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 cm. Area
perkusi diatas IC keenam bagian kiri)

Posterior Basal Segment

b. Bagian Basal posterior paru kanan dan kiri (Posisi (Posisi


pasien terlentang dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 cm. Area
perkusi diatas IC keenam bagian kanan)
Left lateral segment

c. Bagian lateral kiri dari lobus bawah (posisi pasien miring kanan
dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 cm. Area perkusi di atas
IC keenam)

Right Lateral Segment

d. Bagian lateral kanan dari lobus bawah (posisi pasien miring kiri
dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 cm. Area perkusi di atas
IC keenam)

Superior Segment

e. Bagian superior lobus kanan dan kiri bawah (posisi pasien


tengkurap dengan tempat tidur yang flat. Area perkusi tepat di
bagian bawah batas skapula)
Menganjurkan klien menarik napas dalam perlahan-lahan, lalu lakukan
12.
vibrasi sambil klien mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui hidung
13 Melakukan vibrasi dengan meletakkan satu tangan pada area yang
ingin divibrasi dan letakkan tangan yang lain di atasnya
14 Angkat kedua tangan ketika klien menarik napas.
15 Menginstruksikan klien untuk batuk dengan menggunakan otot
abdominalis setelah 3-4 kali vibrasi
16 Memberikan klien istirahat beberapa menit
17 Mengauskultasi adanya perubahan bunyi nafas klien
18 Mengulangi perkusi dan vibrasi secara bergantian sesuai dengan
kondisi klien minimal 15-20 menit setelah dilakukan perkusi dan
vibrasi
D. Terminasi
19 Evaluasi hasil seluruh kegiatan dan memberitahu kepada klien atau
keluarga terkait pemberian tindakan
20 Memberikan feed back kepada klien
21 Rapikan alat
22 Cuci tangan
23 Dokumentasikan hasil
 Suara Nafas dan Frekwensi nafas klien
 Jumlah sputum
 Warna Sputum
 Konsentasi atau kekentalannya
 Reaksi klien selama dilakukan tindakan fisioterapi
* Komunikasi dan menjaga keselamatan pasien harus diintegrasikan dalam
Pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai