Anda di halaman 1dari 6

ANASISA 10 JURNAL

No Penelitain
1. Judul Faktor resiko asma dan perilaku pencegahan berhubungan dengan
tingkat kontrol penyakit
Desain subjek cross-sectionnal dan simpel random sampling. Data yang diperoleh
di Analisa dengan uji statistic korelasi Spearman Rho dengan
tingkat signifikansi
Variabel bebas factor resiko asma dan perilaku pencegahan
Variable tergantung tingkat control penyakit pada penderita asma
Hasil penelitian ada hubungan antara faktor resiko asma dengan tingkat control
penyakit pada penderita asma yang dibuktikan dengan r=0,336 dan
p= 0,032. Dan tidak ada hubungan antara perilaku pencegahan
tentang paparan faktor resiko asma dengan tingkat control pada
penderita asma (r=0,264 dan p=0,095) yang berarti korelasi tidak
bermakna.
Perbedaan dengan Penelitian tersebut berbeda dengan rencana penelitian
penulis,penelitian ini mencari hubungan antara faktor resiko
dengan perilaku pencegahan sedangkan rencana penelitian mencari
faktor- faktor yang berhubungan terhadap asma pada anak
2. Judul Prevalansi dan faktor risiko yang menyebabkan asma pada anak di RSU GMIM
Tomohon periode Agustus 2011-Juli 2016
Disain subjek deskriptif retrospektif di Rekam Medik RSU Bethesda Tomohon.
Pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria inklusi yaitu anak dengan
diagnose utama asma usia 0-18 tahun, data diolah menggunakan Microsft
Excel 2007.
Variabel bebas pasien anak umur 0-18 tahun yang didiagnosa asma
Variabel tergantung jenis kelamin, usia, riwayat atropi, perubahan cuaca, tungau debu,asap
rokok, binatang peliharaan.
Hasil penelitian prevelensi ternbanyak pada periode Agustus 2011-Juli 2016, dan faktor
resiko yang mempengaruhi asma pada anak berupa jenis kelamin laki-laki,
usia 5-9 tahun,riwayat atopi,tungau debu rumah dan perubahan cuaca.
Perbedaan dengan Penelitian ini memiliki prevalensi resiko yang mempengaruhi asma adalah
anak laki-laki berusia 5-9 tahun, riwayat atropi, tungau debu rumah dan
cuaca, di lakukan di Rumah Sakit Tomohon. Rencana penelitian faktor-
faktor yang memperngaruhi asma pada anak di Rumah Sakit Advent
Manado
rencana penelitian

3. Judul Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit asma di


Indonesia
Disain subjek Analisis lanjut data Riskesdas 2007, Disain Riskesda merupakan
survey crosssectional.
Variable bebas penyakit asma
Variable tergantung karakteristik individu (umur, jenis kelamin, Pendidikan, pekerjaan,
lokasi rumah, dan status ekonomi), penyakit penyakit terkaid (ISPA,TBC,
penyakit genetic : alergi dermatitis, dan rhinitis), perilaku (merokok,
komsumsi makanan yang mengandung zat adiktif, dan lingkungan
(pelihara ternak).
Hasil penelitian prevalensi penyakit asma di Indonesia tertinggi adalah provinsi Gorontalo
dan terendah adalah NAD. Analisis Multivarient menunjukan factor
demografi (umur, Pendidikan dan pekerjaan), penyakit difrensial (TBC,
ISPA, alergi dermatitis, alergi rhinitis) pola hidup ( merokok, komsumsi
makanan mengandung zat adiktif) dan lingkungan (pelihara ternak).
Perbedaan dengan Penelitian ini dilakukan se Indonesia sedangkan rencana peneliti hanya
meneliti faktor- faktor terjadinya asma pada anak hanya di Rumah Sakit
Advent Manado.
Rencana penelitian

4. Judul Asma pada anak di Indonesia : penyebab dan pencetus


Disain subjek metode penelitian dengan disain potong lintang dengan menggunakan data
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di 33 provinsi di Indonesia.
Variabel bebas karaktristik responden, faktor lingkungan, dan perilaku merokok anak dan
orangtua.
Variabel tergantung usia kepadatan hunian, bahan bakar memasak, penerangan dalam rumah,
dan penanganan sampah.
Hasil penelitian jenis kelamin laki-laki, kondisi sosial ekonomi rendah, riwayat asma pada
orang tua, anak yang merokok atau pernah merokok, dan orang tua yang
merokok atau pernah merokok adalah faktor risiko yang berhubungan
secara signifikan dengan tinggi angka kejadian asma pada anak. Dan lima
faktor pencetus utama asma pada anak adalah udara dingin,flu dan infeksi,
kelelahan, debu,, dan asap rokok.
Perbedaan dengan Rencana penelitian mencari faktor -faktor yang berhubungan terhadap
kejadian asma hanya di Rumah Sakit Advent, sedangkan penelitian ini
mencari penyebab dan pencetus terjadinya asma di Indonesia.
Rencana penelitian

5. Judul Faktor resiko kejadian asma pada anak Sekolah Dasar di kecamatan Wanea kota
Manado

Disain subjek penelitian cross sectional, dilakukan pada Mei- Juni 2005 dengan
menggunakan kuesioner pada 11 Sekolah Dasar dengan prosedur
pengambilan sampel dua tahap secara acak sederhan.
Variabel bebas riwayat asma pada orangtua, riwayat penyakit atropipada orang tua selain
asma, penyakit atropi pada anak selain asma, jenis kelamin, penggunaan
kasur dan bantal dari kapuk pada waltu tidur, penggunaan karpet,
pemilihan hewan peliharaan, orang tua perokok, penggunaan obat
nyamuk, jumlah saudara, infeksi saluran nafas,dan obesitas.
Variabel tergantung kejadian asma
Hasil penelitian hasil penelitian análisis multivarient dengan uji regresi logoka
menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat asma pada
orang tua, penyakit atropi pada anak selain asma, infeksi saluran nafas dan
obesitas dengan kejadian asma pada anak SD di Kecamatan Wanea.
Perbedaan dengan Tempat penelitian ini dilakukan se kecamatan Wanea, pada anak Sekolah
Dasar sedangkan rencana peneliti hannya di Rumah Sakit Advent
Rencana penelitian

6. Judul Prevalence of symtoms of severe asthma and allergies in irish school children : an
ISAAC protocol study 1995-2007
Disain subjek ISAAC adalah survei kuesioner yang dilakukan sendiri secara cross
sectional dari perwakilan setiap sekolah pasca SD yang di pilih secar acak.
Secara umum menggunakan model distribusi poisson untuk menghitung
rasio prevelensi.
Variabel bebas asma berat, usia 13-14 tahun.
Variable tergantung jenis kelamin, penggunaan obat, paparan hewan peliharaan, status
merokok ( paparan asap)
Hasil penelitian Gejala asma berat meningkat secara signifikanmenjadi 39% pada tahun
2007
Perbedaan dengan pernelitian ini berfokus pada prevalensi asma pada anak, di lakukan di
beberapa sekolah di Irlandia. Menggunakan metode ISSAC di validasi
secara Internasional, kelemahannya tidak ada hubungan sebab
akibat.Rencana penelitian ini yaitu meneliti faktor-faktor terjadi asma pada
anak di Rumah Sakit Advent Manado.
Rencana peneliti

7. Judul IFNG+874A/T polymorphisms and IFNG CA repeat polymorphism associated


wit asthma in Asian- a meta-analysis
Disain subjek Disain penelitian ini dengan Meta-analisis untuk menguji hubungan antara
+874A /T dan polimorfisme CA- repeat pada gen INFG dan asma
Variabel bebas polimorfisme + 847A/T, polimorfisme CA-repeat
Variabel tergantung etnis, usia dan alergi
Hasil penelitian Perbedaan antara Polimorfisme IFNG dan kerentanan terhadap asma
dapat berfasiasi antar etnis dan usia, dan frekuensi alergi dari
genotipe AA di IFNG pada +874 dikaitkan dengan
peningkatan resiko asma pada populasi dewasa Han Cina; Selain itu
kejadian CA14 pada intro pertama dapat meningkatkanrisiko asma
pada populasi Jepaang.
Perbedaan dengan Penelitian ini menguji hubungan antara + 874ª/ T dan polimorfisme
CA-repeat pada gen INFG dan asma, data dikumpulkan berbasis
data elektronik.
Rencana penelitian

8. Judul Sex- based difference in asthma among preschol and


school aged Childern in Korea
Disain subjek studi cross sectional
Variabel bebas
Variable tergantung
Hasil penelitian Anak-laki-laki dan perempuan dengan dermatitis atopo komorbid
lebih mungkin menderita asma daripada mereka yang tidak
menderita dermatitis atropi. Anak laki-laki dan perempuan dengan
orang tua asma lebih mungkin menderita asma daripada mereka
yang tidak memiliki asma. Ketika anak perempuan bertambah tua,
prevalensi asma menurun. Gadis yang tinggal daerah perdesaan
memiliki kemungkinan lebih kecil menderita asma daripada
mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Anak lai-laki dengan
anggota keluarga lebih dari 5 orang lebih cendrung menderita asma
daripada mereka dengan anggota keluarga kurang dari 3. Faktor-
faktor yang berkaitan dengan prevalensi asma dapat berbeda
tergantung pada jenis kelamin pada anak usia prasekolah dan usia
sekolah. Dengan memahami karakteristik perbedaan berbasis sex
pada asma, rencana manajemen asma individu dapat dibentuk
secara klinis.
Perbedaan dengan
rencana penelitian

9. Judul The significance of asthma follow up consultations for adherence to asthma


medication, asthma medication belifes, and asthma control
Disain subjek Metode. Dalam Studi Asma Swedia Barat yang berbasis populasi, data
yang memungkinkan perhitungan kepatuhan selama 4,5 tahun berdasarkan
catatan farmasi diperoleh dari 165 pasien asma dewasa. Data tambahan
dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara terstruktur. Analisis
persentase, sarana, standar deviasi (SD), median, dan rentang interkuartil
(IQR) digunakan untuk menggambarkan sampel penelitian. Koefisien
korelasi Pearson (�) digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara
kepatuhan, kepercayaan pengobatan, dan pengendalian asma. Tes-siswa
digunakan untuk menentukan perbedaan antara subkelompok dalam
sampel penelitian.
Variabel bebas Resep pasien asma, control ke dokter
Variable tergantung obat asma inhaler, kortikosteroidS
Hasil penelitian Nilai kepatuhan rata-rata untuk resep yang diisi untuk obat asma biasa
adalah 68% (median 55,3%) tetapi bervariasi selama tahun yang diteliti.
Kepatuhan terhadap inhaler kombinasi dengan kortikosteroid dan beta2
agonis kerja panjang lebih tinggi dari kepatuhan pada inhaler tunggal
dengan hanya kortikosteroid. Lebih dari sepertiga peserta melaporkan
tidak pernah melihat perawat asma atau dokter selama beberapa tahun.
Konsultasi tindak lanjut asma secara teratur dikaitkan dengan kepatuhan
yang lebih tinggi dan keyakinan bahwa obat asma diperlukan tetapi tidak
terkait dengan pengendalian asma.
Perbedaan dengan Penelitian ini melihat kepatuhan terhadap pengobatan, kepercayaan
pengobatanatan, pengendalian asma, sampelnya berasal dari West Swedia
Study berbasis populasi (WSAS). Rencana penelitain hanya melihat
factor-faktor kejadian asma pada anak.
rencana penelitian

10. Judul Risk for asthma in offspring of asthma mother versus father a meta- analysis
Disain subjek Menyaring literatur medis dari 1966 hingga 2009 dan melakukan meta-
analisis untuk membandingkan efek asma maternal vs asma paternal pada
keturunan rentan asma. Menggabungkan data dari 33 penelitian, rasio odds
untuk asma pada anak-anak ibu asma dibandingkan dengan ibu yang tidak
menderita asma
Variabel bebas ibu asma, ayah asma
Variabel tergantung ibu yang tidak menderita asma
Hasil Rasio odds untuk asma pada anak-anak dengan ibu asma dibandingkan
dengan ibu yang tidak menderita asma meningkat secara signifikan pada 3,04
(95% interval kepercayaan: 2,59-3,56). Odds ratio yang sesuai untuk asma
pada anak-anak yang ayah asma meningkat pada 2,44 (2,14-2,79). Ketika
membandingkan odds ratio, asma ibu memberikan risiko penyakit yang lebih
besar daripada asma paternal (3,04 vs 2,44, p = 0,037). Ketika menganalisis
studi di mana asma didiagnosis oleh dokter, odds ratio dilemahkan dan tidak
ada perbedaan signifikan yang diamati (2,85 vs 2,48, N = 18, p = 0,37).
Demikian pula, tidak ada perbedaan signifikan yang diamati antara rasio odds
ibu dan ayah saat menganalisis studi di mana populasi pasien adalah 5 tahun
atau lebih (3,15 vs 2,60, p = 0,14). Namun, dalam semua kasus,
kecenderungannya tetap sama, bahwa asma ibu merupakan faktor risiko yang
lebih besar untuk asma daripada paternal.
Perbedaan dengan Penelitian ini meneliti bahwa asma ibu merupakan faktor resiko yang lebih
besar untuk asma di bandingkan asma dari paternal. Rencana penelitian
meneliti factor- factor asma terhadap anak.
Rencana penelitian

Anda mungkin juga menyukai