DINAS KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI UTARA
2017
Pasal 141:
Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan
mutu gizi perseorangan dan masyarakat.
perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan
gizi seimbang;
perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan
kesehatan;
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai
dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan
peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
(SKPG)
PP No. 38/ 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
Perbaikan gizi
keluarga dan
masyarakat
Kebijakan Nasional Perbaikan Gizi
BUKU III
BUKU I BUKU II Pembangunan
Prioritas Prioritas Berdimensi
Pembangunan Pembangunan Kewilayahan
Nasional Bidang
INDIKATOR SASARAN UTAMA
RPJMN
Sasaran Utama RPJMN 2015-2019
(Buku 1 RPJMN)
Sasaran/Indikator Status Awal Target 2019
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 (SP 2010) 306
hidup
2 % ibu hamil yang 82% 82% 85% 90% 95% 98% 3.2; 4,8; 5.2
mendapatkan (2013)
Tablet Tambah
Darah (TTD) 90
tablet selama
masa kehamilan
3 % Bayi usia 38% 39% 42% 44% 47% 50% 3.2; 4,8; 5.2
kurang dari 6 (2013)
bulan yang
mendapat ASI
Eksklusif
4 % Balita kurus - 70% 75% 80% 85% 90% 3.2; 4,8; 5.2
yang mendapat
makanan
tambahan
INDIKATOR MATRIKS RENSTRA
Indikator Kinerja Program (IKP)
Gizi KIA - RENSTRA
Target
Keterkaita
Program/
No Sasaran Indikator n dengan
Kegiatan
Nawacita
2015 2016 2017 2018 2019
3 Persentase bayi usia 38% 39% 42% 44% 47% 50% 3.2; 4,8; 5.2
kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif
4 Persentase bayi baru 35% 38% 41% 44% 47% 50% 3.2; 4,8; 5.2
lahir mendapat Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
5 Persentase balita kurus N/A 70% 75% 80% 85% 90% 3.2; 4,8; 5.2
yang mendapat
makanan tambahan
6 Persentase remaja puteri N/A 10% 15% 20% 25% 30% 3.2; 4,8; 5.2
yang mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD)
SANDINGAN INDIKATOR
RPJMN – RENSTRA
GIZI DAN KIA
Indikator Gizi KIA
No Indikator Sasaran Utama RPJMN Indikator Matriks RPJMN Indikator Renstra
(Buku 1 dan Buku 2)
1 Menurunnya Angka Kematian Ibu IKP: % Persalinan di fasilitas 1.IKP: % Persalinan di fasilitas
per 100.000 kelahiran hidup pelayanan kesehatan (PF) pelayanan kesehatan (PF)
IKP: % Ibu hamil kurang energi 2. IKP: % Ibu hamil Kurang Energi
kronik Kronik (KEK)
3 IKK3: % Bayi usia kurang dari IKK 4: % Bayi usia kurang dari 6 bulan
6 bulan yang mendapatkan yang mendapat ASI eksklusif
ASI Eksklusif IKK 5: % Bayi baru lahir mendapat
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
4 Menurunnya prevalensi kekurangan
gizi (underweight) pada anak balita
(persen)
5 Menurunnya prevalensi stunting
(pendek dan sangat pendek) anak
baduta (persen)
6 IKK4: % Balita kurus yang IKK 6: % Balita kurus yang mendapat
mendapat makanan makanan tambahan
tambahan
Indikator Gizi KIA (Buku 2 RPJMN)
No Indikator Sasaran Utama RPJMN Indikator Matriks RPJMN Indikator Renstra
III Pembinaan Gizi Masyarakat
1 Menurunnya bayi dengan Berat IKK1: % Ibu hamil KEK yang IKK1: % Ibu hamil KEK yang
Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) mendapatkan PMT mendapat makanan tambahan
2 Menurunnya prevalensi anemia IKK2: % Ibu hamil yang IKK 2: % Ibu hamil yang mendapat
pada ibu hamil (persen) mendapat TTD 90 tablet TTD 90 tablet selama masa
selama masa kehamilan kehamilan
IKK 3: % Remaja puteri yang
mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD)
3 Meningkatnya persentase bayi usia IKK3: % Bayi usia kurang dari 6 IKK 4: % Bayi usia kurang dari 6
kurang dari 6 bulan yang mendapat bulan yang mendapatkan ASI bulan yang mendapat ASI eksklusif
ASI eksklusif Eksklusif IKK 5: % Bayi baru lahir mendapat
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
4 Menurunnya prevalensi kekurangan
gizi (underweight) pada anak balita
(persen)
5 Menurunnya prevalensi stunting
(pendek dan sangat pendek) anak
baduta (persen)
6 Prevalensi wasting (kurus dan sangat IKK4: % Balita kurus yang IKK 6: % Balita kurus yang
kurus) anak balita (persen) mendapat makanan tambahan mendapat makanan tambahan
Usulan
Indikator Kegiatan
Pembinaan Gizi
Usulan
Indikator Kegiatan Pembinaan Gizi
1. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan;
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya;
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif;
4. Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium;
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A;
6. Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
selama masa Kehamilan;
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat Makanan Tambahan;
8. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan;
9. Persentase remaja puteri mendapat dan mengonsumsi TTD;
10. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A;
11. Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD;
12. Persentase bayi lahir dengan berat badan rendah (berat badan < 2500 gram);
13. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS;
14. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya;
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T);
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T);
17. Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM);
18. Persentase ibu hamil anemia.
Sasaran Kegiatan Pembinaan Gizi
Rencana Kerja Pembinaan Gizi 2015-2019
- % D/S
Renstra Kemenkes 2015- - % kasus Balita gizi buruk yang mendpt
MDG 2015 perawatan
2019
- Gizi Kurang 15% - % bayi usia < 6 bulan mendpt ASI
- % ibu hamil KEK eksklusif
mendapat makanan - % Rumah Tangga mengonsumsi garam
RPJMN 2015-2019 tambahan 95% beriodium
- Jumlah ibu hamil KEK - % ibu hamil mendapat - % Balita 6-59 bulan mendpt kapsul vit.A
yang mendapat PMT TTD 90 tablet selama - % ibu hamil mendpt TTD minimal 90
95% masa kehamilan 98% tablet selama kehamilan
- % ibu hamil yang - % bayi usia < 6 bulan - % ibu hamil KEK mendpt PMT
mendapat TTD 90 mendapat ASI eksklusif - % Balita kurus mendpt PMT
tablet selama masa 50% - % remaja putri mendpt dan
kehamilan 98% - % bayi baru lahir mengonsumsi TTD
- % bayi usia < 6 bulan mendapat IMD 50% - % ibu nifas mendpt kapsul Vit.A
yang mendapat ASI - % Balita kurus yang - % bayi baru lahir mendpt IMD
eksklusif 50% mendapat makanan - % BBLR
- % Balita kurus yang tambahan 90% - % Balita yang mempunyai buku KIA
mendapat makanan - % remaja putri yang - % Balita ditimbang naik BB nya (N)
tambahan 90% mendapat TTD 30% - % Balita ditimbang tidak naik BB nya (T)
- % Balita 2T
- % Balita BGM
- % ibu hamil anemia
Kegiatan Pembinaan Gizi
Kegiatan Pusat
1. Penyusunan NSPK Bidang Gizi
2. Peningkatan Kapasitas dan Orientasi SDM Gizi (penilaian
pertumbuhan balita, Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Konseling
Menyusui, Pencegahan & Penanggulangan Gizi Lebih Anak
Sekolah, Manajemen pemberian TTD, Kapsul Vit.A dan Taburia
dll)
3. Sosialisasi dan advokasi terpadu (Gernas Perbaikan Gizi, PGS,
ASI, Taburia, Vit.A dan TTD, Rakor LS/LP) Kinerja
4. Penyediaan dan Manajemen Distribusi Makanan Tambahan (MP- Kegiatan:
ASI, PMT Bumil dan PMT-AS) % D/S
5. Pengadaan alat penunjang (antropometri kit, konseling menyusui Ʃ kasus
Target
kit, Iodina test, Buku Pedoman, Leaflet/Poster Gizi) gibur
RPJMN dan
6. Surveilans Gizi, Monev dan Bimtek ditangani
MDGs:
% TTD
% gikur
Kegiatan Daerah % Vit A
% stunting
1. Peningkatan kapasitas SDM Gizi (penilaian pertumbuhan balita, % ASI
Tatalaksana Anak Gizi Buruk, Konseling Menyusui, Pencegahan Eksklusif
& Penanggulangan Gizi Lebih Anak Sekolah, dll % Garam
2. Sosialisasi dan advokasi terpadu (Gernas Perbaikan Gizi, PGS, Beriodium
ASI, Taburia, Vit.A dan TTD, Rakor LS/LP)
3. Pemantauan Status Gizi (PSG)
4. Pengadaan dan Pendistribusian Makanan Tambahan
5. Surveilans Gizi Provinsi dan Kab/Kota
6. Monev dan Bimtek Kab/Kota & Puskesmas
7. Pelacakan Kasus Gizi Buruk
Terima Kasih
28