Anda di halaman 1dari 4

KRITIK JURNAL

Penulis : Erna Kusumawati, Setiyowati Raharjo. Tahun penerbitan 2012


Judul
Pengaruh Pelayanan Kesehatan terhadap Gizi Buruk Anak Usia 6 24
Bulan.
Komentar :
Dari judul, kesan yang ditangkap seolah-olah peneliti hanya mencari ada
tidaknya hubungan antara pelayanan Kesehatan dengan terjadinya gizi
buruk saja (bivariat). Padahal di dalam penelitian ini terdapat beberapa
variabel lain yang dibahas mempengaruhi/faktor resiko terjadinya gizi
buruk. Sehingga judul yang lebih tepat seharusnya adalah Faktor
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gizi Buruk pada Anak Usia 6-24
bulan .
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai faktor resiko kejadian gizi
buruk pada anak usia 6-24 bulan.
Komentar :
Tujuan dari penelitian ini sudah tepat.

Defenisi Operasional

Variabel dependen adalah : Gizi buruk anak usia 6 24 bulan


Variabel Independen adalah : Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya gizi buruk yaitu
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Jumlah Keluarga
Pengetahuan
Pola Asuh Makanan
Pola Asuh Kesehatan
Pola Makan
Penyakit Infeksi
Akses Pelayanan Kesehatan
Sanitasi Lingkungan
Paparan Informasi
Komentar :
Definisi operasional untuk variabel dependen maupun independen
seharusnya dicantumkan pada jurnal tersebut. Agar tidak terjadi
perbedaan persepsi dalam mendefinisikan masing-masing variabel.

Hipotesa

Pada penelitian ini tidak dituliskan hipotesa


Komentar :
Seharusnya dituliskan hipotesis, sehingga memperjelas apa yang akan kita
buktikan dalam penelitian ini. Untuk menentukan apakah ada hubungan
atau tidak?, seperti apa hubungannya? antara pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, jumlah keluarga, pengetahuan, pola asuh makanan, pola
asuh kesehatan, pola makan, penyakit infeksi, akses pelayanan
kesehatan, sanitasi lingkungan, dan paparan informasi dengan gizi buruk
pada anak 6-24 bulan.

Metode
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus control.
Kasus adalah : anak usia 6-24 bulan yang menderita gizi buruk.
Kontrol adalah : anak usia 6-24 bulan yang tidak menderita gizi buruk.
Instrumen penelitian adalah kuesioner dengan jawaban tertutup dan
terbuka.
Metode analisis yang digunakan adalah: multivariat regresi logistik.
Populasi adalah semua balita yang mempunyai status gizi buruk di
Puskesmas I Kembaran.
Sampel kasus adalah 43 balita gizi buruk periode bulan Juli Oktober
tahun 2010, dengan perbandingan sampel kasus dan kontrol adalah 1 : 1.

Komentar :
-Harus dijelaskan mengapa perbandingan jumlah kasus-kontrol 1:1?
(Semakin kecil ukuran sampel semakin sulit untuk mendeteksi
perbedaan, semakin sulit untuk mendapatkan hasil yang signifikan secara
statistik, padahal signifikan secara substansi).
-Harus dijelaskan bagaimana cara pemilihan kasus dan kontrol.

Hasil & Pembahasan

Hasil yang analisis regresi logistik ganda signifikan nilai p 0,05 yaitu :
Penyakit Infeksi
Pola Asuh Makanan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Pendapatan
Hasil yang regresi logistik ganda tidak signifikan nilai p> 0,05 yaitu :
Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Keluarga
Pengetahuan
Pola Asuh Kesehatan
Penyakit Infeksi
Sanitasi Lingkungan
Paparan Informasi

Komentar :
1. Pada jurnal ini peneliti telah melakukan tahapan seleksi variabel dari
bivariat ke multivariat, dengan kriteria nilai p 0,25. Kemudian setelah
dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapatkan
hasil akhir variabel yang berpengaruh secara bermakna dengan kriteria
0,05 adalah penyakit infeksi, pola asuh makan, pemanfaatan pelayanan
kesehatan, dan pendapatan. Hanya pada jurnal ini peneliti tidak
membahas tentang adanya beberapa variabel yang dikeluarkan pada
analisis multivariat karena hasilnya tidak signifikan. Bisa jadi variabel
tersebut signifikan secara substansi.

Berdasarkan table 3 yang merupakan Hasil Analisis Multivariat dengan Uji


Regresi Logistik Ganda didapatkan nilai OR yang dapat diinterpretasikan sbb:
1. Anak yang mengidap penyakit infeksi beresiko 4 kali lebih besar
menderita gizi buruk dibandingkan anak yang tidak mengidap penyakit
infeksi.
2. Anak yang tidak mendapatkan pola asuh makanan yang baik beresiko
5 kali lebih besar menderita gizi buruk dibandingkan anak yang
mendapatkan pola asuh makan yang baik dari ibunya.
3. Anak yang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan beresiko 12
kali lebih besar menderita gizi buruk dibandingkan anak yang
memanfaatkan layanan kesehatan dengan baik.
4. Anak yang berasal dari keluarga yang memiliki pendapatan dibawah
UMK beresiko 6 kali lebih besar menderita gizi buruk dibandingkan
anak yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan diatas UMK.
Dan faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya gizi buruk pada
anak usia 6-24 bulan adalah Pemanfaatan pelayanan kesehatan
dengan nilai OR 12,49.

Komentar :
-Hasil Kurang rinci, nilai OR tidak ditampilkan sehingga variabel yang tidak
signifikan secara statistik tetapi signifikan secara substansi tidak bisa
terlihat.
-Pembahasan kurang rinci, variabel pola asuh makan sebagai variabel
yang paling berpengaruh harus dibahas secara rinci dan dibuat
rekomendasi khusus agar gizi buruk bisa dicegah/diturunkan.
-Variabel yang tidak signifikan tidak disinggung dalam pembahasan, kira-
kira mengapa tidak signifikan?

Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh bermakna antara pemanfaatan pelayanan kesehatan,


penyakit infeksi, pola asuh makan , pendapatan keluarga, pengetahuan
dan pekerjaan ibu terhadap status gizi buruk pada anak usia 6 -24 bulan.
2. Tidak ada pengaruh antara pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, pola
asuh kesehatan, pola makan, sanitasi lingkungan dan keterpaparan
informasi terhadap status gizi buruk anak usia 6 24 bulan

Saran

Pada penelitian ini sarannya adalah perlu peningkatan peran posyandu


dan peran ibu dalam upaya pencegahan penyakit infeksi dan
mensosialisasikan menu gizi seimbang agar anak dapat tumbuh dan
kembang secara optimal.

Komentar :
-Simpulan sudah tepat
-Saran untuk peningkatan peran posyandu boleh saja, tetapi terlalu jauh,
karena tidak diteliti
-Saran untuk peningkatan peran ibu harus dibuat lebih spesifik, peran apa
yang harus ditingkatkan oleh ibu terkait hasil penelitian ini? (jangan
membuat saran yang normatif)
-perlu ditambahkan saran untuk variabel yang mempunyai pengaruh
terhadap terjadinya gizi buruk. Misalnya perlunya peningkatan fungsi
promotif, preventif, dan kuratif dari pelayanan kesehatan untuk masalah
gizi, penyakit infeksi, dan pemanfaatan layanan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai