Anda di halaman 1dari 36

METODE FOOD RECALL 24

JAM INDIVIDU DAN


KELUARGA
PRINSIP
•Metode food recall 24 jam : metode mengingat kembali tentang
semua makanan yg dikonsumsi pada periode 24 jam terakhir yg
dicatat dlm ukuran URT.
Food recall dilakukan dengan :
Mencatat makanan/minuman, suplemen yg dikonsumsi mulai dr
jam 00.00 sampai jam 12.00 malam kemarin.
Mis : Hari ini Selasa, maka yg di recall adalah mulai jam 00.00
pagi sampai jam 12.00 malam Senin.
Metode : wawancara
Data yg dicatat :
-nama masakan/makanan,
-porsi dlm URT,
-bahan makanan dlm URT,
-Harga perporsi,
-cara persiapan (dipotong, dicuci, dll),
-pengolahan (dikukus, digoreng, dipanggang, dll)
Tujuan
1. Mendapatkan informasi tentang makanan yg sebenarnya
dikonsumsi 24 jam yg lalu (makanan utama, selingan,
minuman)
2. Mengetahui rata-rata asupan individu/keluarga
3. Mengetahui tingkat konsumsi zat-zat gizi
Langkah-langkah Food Recall

1. Pewawancara/enumerator menanyakan pangan yg dikonsumsi


periode 24 jam yg lalu dan mencatat dalam URT.
2. Pewawancara/enumerator mengestimasi/menimbang URT ke
dalam berat matang (gram)
3. Pewawancara mengkonversi berat matang ke berat mentah bersih
(gram)
4. Pewawancara/enumerator menganalisis energy dan zat gizi sehari
dr berat mentah bersih
5. Membandingkan asupan energy dan zat gizi sehari dgn AKG
Teknik wawancara recall mengacu pada teknik 5-Step Multiple – Pass
Method, dgn langkah
1.Membuat daftar ringkas (Quick list/probing) sehari sebelumnya
(mencatat nama menu (hidangan) makanan/minuman yg dikonsumsi
kemarin) sesuai waktu makan
2.Mereview kembali kelengkapan quick list bersama responden agar
tidak ada hidangan/makanan yg terlewatkan atau lupa disebutkan
3.Gali pangan/hidangan yg dikonsumsi atau deskripsi rincian masing-
masing isi bahan makanan/minuman dikaitkan dgn waktu makan dan
aktifitas termasuk porsi dlm URT,
4.Tanyakan rincian hidangan menurut jenis bahan makanan, jumlah,
berat, sumber perolehannya utk semua hidangan
5.Mereview kembali semua jawaban utk menghindari kemungkinan
masih ada makanan dikonsumsi tapi terlupakan
Kelebihan dan Keterbatasan metode Food Recall
Keuntungan
a.Dpt digunakan pd subyek yg buta huruf
b.Relatif murah dan cepat
c.Dpt menjangkau sampel yg besar
d.Dpt dihitung asupan energy dan zat gizi sehari
e.Murah, tdk memerlukan biaya tinggi
f.Sederhana, mudah dan praktis dilaksanakan
g.Tidak membahayakan
Keterbatasan
a.Sangat tergantung pd daya ingat subyek
b.Perlu tenaga yg trampil/harus mendapat pelatiahn yg baik
c.Adanya the flat slope syndrome (kecenderungan bagi mereka yg
kurus melaporkankonsumsinya lebih banyak, (over estimate), dan bagi
yg gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate)
d.Tdk dpt menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila dilakukan
hanya 1 hari
e.Cenderung terjadi kesalahan subyek dlm memperkirakan porsi yg
dimakan
f.Kurang cocok digunakan pd responden anak-anak dan usia lanjut
g. Tdk cocok digunakan pd saat panen raya, hari pasar, akhir pecan,
saat hr raya, selamatan, bencana alam, mengungsi
h. Kesalaahn dlm konversi URT ke gram
i. Pengabaian hiasan makanan, saus, bumbu, minuman.
Formulir Food Recall
Nama Responden : Nama Pewawancara: ……………..
Umur : Tgl Wawancara : …………….
Jenis Kelamin : Hari ke : ………..
Hal 1. Daftar Ringkas Hidangan Yang Dikonsumsi Kemarin
No NAMA HIDANGAN
Hal 2 : Konsumsi Makanan Recall 1 x 24 jam
Waktu Nama Hidangan Rincian Bahan URT dan Berat Bahan Makanan
Makan makanan/Minuman / Minuman yg Dikonsumsi
Jumlah URT Berat Berat
Matang Mentah
(gr) Bersih (gr)
1 2 3 4 5 6 7
Cara Mengisi Formulir Food Recall
1.Hal 1, tanyakan jenis hidangan apa yang dikonsumsi kemarin
Mis : Kopi
Nasi Putih
Bening Bayam
Sambal Goreng Ikan Kembung
Juice Jambu Merah
Pisang Barangan
Bakwan, dst
Lembar Kedua
-Kolom 1 , isi sesuai jam makan : 7.30, 10.30
-Kolom 2 : Isi nama hidangan sesuai dengan daftar list dari hal 1
-Kolom 3 : Isi Ringkasan bahan makanan
Mis : Kopi : ringkasannya adalah air, gula dan bubuk kopi
Nasi Goreng : Nasi putih, kecap, telur, minyak, cabe, bawang, dll
Pd kolom 3 semua makanan yg digoreng, ditumis atau yg
menggunakan minyak/mentega, penggunaan minyak hrs dihitung
dgn menggunakan pendekatan penyerapan minyak
- Kolom 4 : Isi Jumlah : mis ; 1, 0,5, 2, dst
- Kolom 5 : Isi URT : piring, buah, biji, sdm, sdt, ptg, dll
- Kolom 6 : Isi berat yang dikomsumsi dgn estimasi berat berdasarkan hasil menimbang atau mengunakan alat bantu mis : buku
foto makanan, food model, Daftar bahan makanan penukar
- Kolom 7 : Hitung berat mentah bersih dgn mengkonversi berat matang ke berat mentah dgn rumus : Berat mentah : Berat matang
x Faktor Konversi (Fk)

0
Instrumen dan Alat Yg digunakan utk Meningkatkan Hasil Akurasi
1. URT : Mengestimasi jumlah pangan/besar porsi yg dikonsumsi
Contoh : piring makan, centong nasi, sendok makan,
sendok sayur, sendok teh, gelas, mangkok, dll
2. Food model :
3. Buku Foto : berisi gambar atau foto pangan
4. Bahan Pangan sesungguhnya
Cara menggunakan Buku Foto Makanan
1.Buku foto gunakan pd langkah ke 4 saat menguraikan
makanan.
2.Enumerator bertanya berapa banyak dikonsumsi berdasarkan
URT
3.Enumerator memperlihatkan photo makanan jika responden
lupa
4.Responden diminta mengingat porsi yg dikonsumsi
berdasarkan buku photo
5.Responden menunjukkan porsi yg dimakan (hrs tunjukkan
sesuai ukuran menggunakan penggaris)
6.Catat berat pd formulir
7.Lakukan langkah ini utk semua bahan makanan
Cara bertanya alat makanan yg digunakan
1.Enumerator bertanya URT yg digunakan (perlihatkan alat
makan dan minum yg digunakan)
2.Responden dipersilakan mengingat URT yg digunakan
3.Catat dlm formulir
4.Lakukan utk semua URT yg digunakan utk semua bahan
makanan
Teknik Wawancara dlm Food Recall
1. Persiapan sebelum Wawancara
a. Siapkan identitas, surat tugas
b. Siapkan kuesioner dan alat tulis
c. Siapkan lembar PSP (Persetujuan Setelah Penjelasan)
d. Siapkan alat bantu (timbangan BB. Timbangan makanan,
buku photo, dll)
2. Langkah-langkah Pelaksanaan
1. Salam, senyum, sapa
2. Perkenalkan diri
3. Membina hubungan baik (rapport)
4. Menjadi kesediaan menjadi responden (inform concent)
5. Menjelaskan maksud dan tujuan
6. Memulai/pelaksanaan wawancara
- Melakukan probing
- Menggali bahan pangan yg dikonsumsi
- Penggunaan URT
- Konversi URT
7. Mengakhiri wawancara
-Mengecek kelengkapan jawaban
-Memberi penghargaan (kalau ada)
-Memohon maaf bila ada kesalahan
-Ucapkan terimakasih
Hal-hal yg diperhatikan saat berkunjung ke rumah responden
a.Pilih waktu yg tepat utk berkunjung ke rumah responden
b.Bila sibuk, buat janji jam berapa bisa datang.
Penggunaan Faktor Koreksi pada metode Food Recall 24 jam
untuk Keluarga

• Pd pelaksanaan food recall keluarga ada ART makan diluar


atau ada tamu ikut makan.
• Maka perlu koreksi
• Tujuan : untuk memperoleh perkiraan konsumsi pangan
keluarga yang sebenarnya.
• Ada dua cara “Meal Equivalent Murni (MEM)” atau “Meal
Equivalent Proportion (MEP)”.

A. MEAL EQUIVALENT MURNI (MEM)
•MEM adalah porsi makanan utama (makan pagi, siang maupun
malam) yang dimakan tamu atau yang dimakan oleh anggota
keluarga di luar rumah dianggap sama porsinya dengan yang
dimakan anggota keluarga di dalam rumah.
•Responden yang ditanya adalah anggota keluarga yang
bertanggung jawab terhadap makanan sehari-hari.
FK = Faktor Koreksi
d = Jumlah hari recall
• Rumus :
f = Frekuensi makan sehari
n = Jumlah anggota keluarga
FK = dxfxn
m = Jumlah anggota keluarga yang
(d x f x n) – m + v
makan di luar rumah selama survei
(pagi, siang, sore)
v = Jumlah tamu yang ikut makan di
dalam rumah subyek selama survey
(pagi, siang, sore)
• Untuk memudahkan penghitungan faktor koreksi (FK) digunakan alat
bantu yaitu formulir FK sebagai berikut:
• Jumlah anggota keluarga (n) : …….. orang

Waktu Jumlah Tamu/Anggota Hari 1 Hari 2 Hari 3


Makan Keluarga

Pagi - Tamu yg ikut Makan (v)


- Anggota makan diluar (m)

Siang - Tamu yg ikut Makan (v)


- Anggota makan diluar (m)

Malam - Tamu yg ikut Makan (v)


- Anggota makan diluar (m)
• Survei konsumsi keluarga yang dilakukan di desa Y menggunakan
metode Food Recall 24 jam selama 3 hari tidak berturut-turut yaitu
merecall pangan yang dikonsumsi keluarga pada hari Selasa, Kamis
dan Sabtu. Jumlah anggota keluarga responden ada 3 orang yaitu:
ayah, ibu dan anak balita. Ayah bekerja 6 hari dalam seminggu yaitu
hari Senin sampai dengan Sabtu. Selama survei berlangsung, ayah
tidak pernah makan di rumah pada siang hari karena kerja. Pada
survei konsumsi pangan hari Selasa ada tamu dua orang yang ikut
makan pada siang dan malam hari. Kebiasaan makan keluarga
tersebut adalah 3 kali sehari. Hitung Faktor Koreksi dengan rumus
MEM
• Untuk memudahkan penghitungan faktor koreksi (FK) digunakan alat
bantu yaitu formulir FK sebagai berikut:
• Jumlah anggota keluarga (n) : …….. orang

Waktu Jumlah Tamu/Anggota Hari 1 Hari 2 Hari 3


Makan Keluarga

Pagi - Tamu yg ikut Makan (v) 0 0 0


- Anggota makan diluar (m) 0 0 0
Siang - Tamu yg ikut Makan (v) 2 0 0
- Anggota makan diluar (m) 1 1 1
Malam - Tamu yg ikut Makan (v) 2 0 0
- Anggota makan diluar (m) 0 0 0
FK = dxfxn
(d x f x n) – m + v

Fk = 3x3x3 = 27 = 0,96
(3x3x3)–3+4 28
MEAL EQUIVALENT PROPORTION (MEP)
•MEP adalah membedakan proporsi makanan utama untuk pagi
(0,2), siang (0,4) dan malam (0,4).
•Porsi makanan utama (makan pagi, siang maupun malam) yang
dimakan tamu atau anggota keluarga yg makan diluar rumah
sama porsinya dengan yang dimakan anggota keluarga di dalam
rumah sesuai proporsinya (pagi, siang, malam).
•Responden yang ditanya adalah anggota keluarga yang
bertanggung jawab terhadap makanan sehari-hari.
MEP = k ( p1 + p2 + p3)
(kp.p1 + tp.p1) + (ks.p2 + ts.p2) + (km.p3 + tm.p3)

k = jumlah anggota keluarga dikalikan jumlah hari survei


kp = jumlah keluarga yang makan pagi
ks = jumlah keluarga yang makan siang
km = jumlah keluarga yang makan malam
tp, ts dan tm = jumlah tamu yang turut makan (pagi, siang dan malam)
P1 = proporsi hidangan pagi yaitu sebesar 0,2
P2 = proporsi hidangan siang yaitu sebesar 0,4
P3 = proporsi hidangan malam yaitu sebesar 0,4
SUMBER KESALAHAN DLM FOOD RECALL
1. Kesalahan pada subyek atau responden
- Kejujuran Responden
Sering melaporkan lebih sedikit, lebih banyak atau tdk dilaporkan
- Daya Ingat Responden
- The flat slope syndrome
- kecenderungan ‘overestimate’ bagi responden yang ‘low intake’
dan kecenderungan ‘underestimate’ bagi responden yang ‘high
intake’. Artinya bahwa orang gemuk cenderung sedikit konsumsi
pangan yang dilaporkan, sementara orang kurus cenderung
melaporkan secara berlebih pangan yang dikonsumsi
2. Kesalahan Pewawancara
a. Intensitas mengabaikan pertanyaan tertentu.
Misalnya : 1 piring nasi dianggap semua sama ukuran piring tidak
ditanyakan piring apa, krn dianggap semua piring ukurannya sama.
b.Tidak menanyakan apakah subyek mengkonsumsi suplemen atau tidak.
c. Kurang benar dalam mencatat respon atau jawaban responden, seperti
responden menjawab pisang ambon tetapi hanya dicatat pisang.
d.Kesalahan dalam estimasi : URT tdk jelas
Mis : sdm atau sdt, penuh atau setengah, piring : penuh, setengah
e. Kesalahan dalam Koding
Misal : pisang ambon diketik pisang raja, susu full cream diketik susu skim.
3. Konsumsi Suplemen
•Konsumsi suplemen sering diabaikan oleh pewawancara maupun oleh
subyek.
•Sering tdk ditanyakan.
•Akan mempengaruhi asupan zat gizi subyek.
•Jenis suplemen dapat berupa makanan, minuman, tablet/kapsul/sirup yang
mengandung vitamin dan mineral.
•Agar hasil recall akurat maka harus ditanyakan jenis suplemen, kandungan
zat gizi dan merek serta harganya.

B. MINIMALISASI KESALAHAN
1. Training enumerator
Tujuan : agar enumerator mempunyai persepsi dan pemahaman yang
sama, serta trampil dan cekatan dalam menggunakan metode food recall
24 jam di lapang
2. Tray-out (uji coba instrument di lapang)
Tujuan :
a. agar enumerator mengenal lapangan dan terlatih dalam menggunakan
instrument survei konsumsi pangan.
b. mengidentifikasi periode waktu wawancara, kemungkinan kendala
yang muncul di lapang, untuk mendapatkan masukan dan perbaikan
instrument.
3. Survei pasar local
•Tujuan: diketahui jenis dan harga pangan setempat, standar porsi dan
standar resep sehingga memudahkan dalam wawancara karena
mempunyai persepsi yang sama terhadap pangan yang dikonsumsi

Anda mungkin juga menyukai