Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PISANG BARU
Komplek Pasar Pisang Baru, Kampung Pisang Baru,
Kec. Bumi Agung
Kab.Way Kanan34782
Email:pkmpisangbaru@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


“PROGRAM SURVEILANS GIZI TAHUN 2022”
NOMOR: 440/..../PKM-PB/KAK/...../2022

A. Pendahuluan
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya
manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia.Oleh Karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan masyarakat.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyaratutan dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas .Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam
kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan
merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat .Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat
dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
Peraturan Presiden Nomor 18 yahun 2020 tentang RPJM tahun 2020-2024
menyatakan bahwa arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan adalah meningkatkan
pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar ( primary health care)dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi yang dicapai melalui lima srtategi :
1)peningkatan kesehatan ibu dan anak,KB, kesehatan reproduksi, 2)percepatanperbaikan gizi
masyarakat,3) peningkatan pengendalian penyakit, 4)pemberdayaan gerakan masyarakat hidup
bersih dan sehat, 5) penguatan system kesehatan,pengawasan obat dan makanan.
has.
Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa 17,7 % balita usia di bawah 5 tahun
masih mengalami masalah gizi, angka tersebut terdiri atas balita gizi buruk 3,9 %, gizi kurang
13,8 %,adapun presentase balita yang mengalami stunting sebesar 30,8 %.4. untuk tingkat
provinsi Lampung berdasarkan hasil SSGI tahun 2021 menunjukkan provinsi Lampung adalah
18,5 %.. adapun prevalensi angka stunting dikabupaten way kanan mencapai wasting 2,3 %,
stunting 1,6 %, under weight 1,6 %. Prevalensi gizi tingkat puskesmas Pisang Baru tahu 2021
adalah balita wasting 2,9 %, stunting 4,9 %, underweight 4,0 %.
Percepatan perbaikan gizi masyarakat diprioritaskan pada percepatan pencegahan
stunting dengan target penurunan prevalensi stunting dengan target penurunan prevalensi
stunting adalah 14 % dan wasting 7 % di tahun 2024. Dalam rangka penurunan stunting dan
wasting maka disusun indicator Kinerja Progran (IKP) dan Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK)dalam Rencana strategi kementrian kesehatan tahun 2020-2024 yaitu 1) prevalensi ibu
hamil KEK target 10 % tahun 2024,2) prevalensensi kabupaten/kota melaksanakan survelen gizi
target 100 % tahun 2024
Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang menentukan
masa depannya, dan pada periode itu anak Indonesia menghadapi gangguan pertumbuhan yang
serius. Yang menjadi masalah, lewat dari 1000 hari, dampak buruk kekurangan gizi sangat sulit
diobati. Untuk mengatasi stunting, masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi
bagi ibu hamil dan anak balita. Secara aktif turut serta dalam komitmen global (SUN-Scalling
Up Nutrition) dalam menurunkan stunting, maka Indonesia fokus kepada 1000 hari pertama
kehidupan (terhitung sejak konsepsi hingga anak berusia 2 tahun) dalam menyelesaikan masalah
stunting secara terintergrasi karena masalah gizi tidak hanya dapat diselesaikan oleh sektor
kesehatan saja (intervensi spesifik) tetapi juga oleh sektor di luar kesehatan (intervensi
sensitif). Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
Kesehatan 2015-2019 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang menjadi setinggi-
tingginya 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi setinggi-tingginya 32%.
Uutuk pencapaian RPJMN tersebut, dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat telah di
tetapakan 18 indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat tahun 2015-2019, yaitu: (1)
meningkatkan persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S) sebanyak 80%, (2)
meningkatkan persentase balita yang mempunyai Buku KIA/KMS (K/S) sebanyak 80%, (3)
meningkatkan persentase balita ditimbang yang naik berat badannya sebanyak 76%, (4)
menurunkan persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T/D) sampai ambang
batas <25%, (5) menurunkan persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua
kali berturut-turut (2T/D) sampai ambang batas <4%, (6) menurunkan persentase balita Bawah
Garis Merah (BGM/D) sampai ambang batas <2%, (7) Menurunkan persentase ibu hamil
anemia sampai ambang batas < 28%, (8) meningkatkan persentase ibu hamil yang mendapatkan
Tablet Tambah Darah (TTD) 90 tablet pada pemeriksaan pertama selama masa kehamilan (Fe
3) sebanyak 98%, (9) meningkatkan persentase remaja putri mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD) sebanyak 30%, (10) meningkatkan persentase ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
yang mendapat makanan tambahan (PMT) sebanyak 90%, (11) meningkatkan persentase bayi
usia >6 bulan mendapat ASI Ekslusif sebanyak 50%, (12) meningkatkan persentase rumah
tangga mengkonsumsi garam beryodium sebanyak 90%, (13) meningkatkan persentase kasus
balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 100%, (14) meningkatkan persentase
balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT) sebanyak 90%, (15) meningkatkan
persentase balita usia 6-59 bulan mendapat kapsul Vitamin A sebanyak 90%, (16)
meningkatkan persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A sebanyak 98%, (17)
meningkatkan persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD sebanyak 50%, (18) menurunkan
persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500 gram/BBLR) sampai
ambang batas < 8%.
Untuk memperoleh informasi cakupan kinerja perbaikan gizi masyarakt secara cepat,
akurat, teratur ,berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan perlu dilakukan survailan gizi
oleh pemerintah daerah kota/kabupaten.

B. Latar Belakang
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam permenkes no 23
tahun 2014, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain
melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses
dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.

Pelayanan gizi dilakukan untuk mewujudkan perbaikan gizi pada seluruh siklus
kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usiadengan prioritas kelompok rawan
gizi. Dalam rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2020-2024jangka menengah
disebutkan bahwa indicator kinerja program gizi meliputi:

1) Persentasekasus balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan 100%


2) Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S) (rata-rata kumulatif) 80%
3) Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%;
4) Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 90%
5) Persentase balita 6-59 bln mendapat kapsul vitamin A 90%
6) Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
masa kehamilan (Fe3) 98%
7) Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan
(PMT Bumil KEK) 95%
8) Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT Balita) 90%
9) Persentase Remaja Putri mendapat TTD 30%
10) Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A (Vit A Bufas) 98%
11) Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 50%
12)Persentase Bayidenganberatbadanlahirrendah (BBLR) sebesar 8%;
13)Persentase balita mempunyai buku KIA atau KMS (K/S) 80%
14)Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) 76%
15)Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T/D) 25%
16)Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T/D),
4%
17)Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM/S) 2%
18)Persentase ibu hamil anemia 28%
Selanjutnya untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dalam rangka pelaksanaan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, dikembangkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP). SP2TP dimaksudkan untuk mendokumentasikan seluruh
kegiatan dan hasil kegiatan Puskesmas dalam bentuk data dan informasi yang akurat, terkini,
berkelanjutan dan dapat dipertanggung-jawabkan. SP2TP ini terintegrasi dengan kegiatan
surveilans gizi dengan aplikasi Sistem Informasi Gizi (SIGIZI), yang mencakup pencatatan dan
pelaporan beberapa indikator kegiatan perbaikan gizi.

Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara


cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi di seluruh
wilayah provinsi dan kabupaten/kota. Pelaksananan surveilans gizi akan memberikan indikasi
perubahan pencapaian indicator kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Selain itu, pelaksanaan
surveilans gizi diperlukan untuk memperoleh tambahan informasi lain yang belum tersedia dari
laporan rutin, seperti konsumsi garam beriodium, pemantauan status gizi anak dan ibu hamil
risiko Kurang Energi Kronis (KEK) atau studi yang berkaitan dengan masalah gizi mikro, dan
lain-lain. Petunjuk Pelaksanaan Surveilans Gizi ini dimaksudkan sebagai acuan petugas
kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota dalam melaksanakan surveilans gizi untuk
meningkatkan efektifitas kegiatan perbaikan gizi masyarakat dengan mempertajam upaya
penanggulangan masalah gizi secara tepat waktu, tempat, sasaran dan jenis tindakannya

Kegiatan Surveilans Gizi merupakan salah satu kegiatan yang mendukung Visi dan
Misi serta tata nilai UPT Puskesmas Pisang baru, yaitu:

VISI
Terciptanya pelayanan yang berkualitas dan profesional
MISI
1. Memberikan Pelayanan Kepada Seluruh Masyarakat Secara Optimal dengan
Menggunakan Nilai-Nilai Norma yang Luhur.
2. Mewujudkan Pelayanan Bidang Kesehatan yang Bermutu dan Dapatdipertanggung
Jawabkan sesuai dengan Peraturan dan Perundang-Undangan yang Berlaku.
3. Memberikan Pelayanan Terpadu dan Profesionalisme Kepada Seluruh Masyarakat.
4. Meningkatkan Upaya Pelayanan yang Berkualitas

MOTTO
“Melayani Dengan Sehat”

TATA NILAI
Tata nilai yang dianutPuskesmasPisang Baruyaitu : “MASKER”
MAS : Measurable
K : Keselamatan
R : Ramah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya kegiatan surveilans gizi untuk memberikan gambaran perubahan
pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan indikator khusus lainnya yang
diperlukan secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan dalam rangka pengambilan
tindakan segera, perencanaan jangka pendek dan menegah serta perumusan kebijakan.
2. Tujuan khusus
Tersedianya informasi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan mengenai perubahan
pencapaian kinerja pembinaan gizi yang meliputi :
a. Persentase kasus balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan 100%
b. Persentase balita yang ditimbang berat badannya (D/S) (rata-rata kumulatif) 75%
c. Persentase Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%;
d. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 90%
e. Persentase balita 6-59 bln mendapat kapsul vitamin A 88%
f. Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama
masa kehamilan (Fe3) 82%
g. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan
(PMT Bumil KEK) 95%
h. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan (PMT Balita) 90%
i. Persentase Remaja Putri mendapat TTD 54%
j. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A (Vit A Bufas) 98%
k. Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 62%
l. Persentase Bayidenganberatbadanlahirrendah (BBLR) sebesar 3,8%;
m. Persentase balita mempunyai buku KIA atau KMS (K/S) 75%
n. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) 84%
o. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T/D),
3%
p. Persentase balita di Bawah Garis Merah (BGM/S) <2%
q. Persentase ibu hamil anemia <39%
.
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian serta
diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan. Informasi dari surveilans gizi dimanfaatkan
oleh para pemangku kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun untuk perencanaan
program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang serta untuk perumusan kebijakan.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan sureveilans gizi dapat dilakukan melalui pengumpulan data secara cepat, akurat,
teratur, dan berkelanjutan dari berbagai kegiatan surveilans gizi sebagai sumber informasi,
yaitu :
a. Kegiatan rutin yaitu pelaporan kasus gizi buruk, penimbangan balita, balita kurus,
pemantauan status gizi (PSG) dll
b. Kegiatan survei khusus yang dilakukan berdasarkan kebutuhan, seperti konsumsi garam
beryodium, pemberiankapsul vitamin A dan studi yang berkaitan dengan masalah gizi
lainnya.

F. Sasaran dan Target


1. Balita umur 0-59 bulan
2. Ibu hamil
3. Remaja putri
4. Ibu nifas
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
no Nama kegiatan Bulan Sumber
dana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pendampingan √ √ √ √ √ BOK
pemantauan pertumbuhan
2 Kunjungan rumah balita √ √ √ √ BOK
resiko gangguan
pertumbuhan dan status
gizi
3 Pelacakan dan √ √ √ √ BOK
pendampinganintervensi
gizi ibu hamil KEK dan
balita yang meiliki
gangguan gizi
4 Edukasi/penyuluhan √ BOK
kepada masyarakat
tentang pentingnya
pemantauan pertumbuhan
dan ketahanan pangan
5 Pendataan dan √ BOK
pemutahiran data sasaran
6 Pelacakan dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ BOK
pendampingan penduduk
dengan resiko masalah
gizi
7 Kunjungan rumah √ √ √ √ BOK
sweeoing balita yang
tidak dating ke posyandu
8 Konseling PMBA pada √ BOK
ibu hamil
9 Menyebarluaskan √ BOK
informasi tentang ASI
Eksklusif dan gizi
seimbang
10 Pemberian vitamin A √ √ BOK
diposyandu
11 Pemberian vitamin A di √ √ BOK
Paud/TK
12 Pemberian TTDdan √ √ BOK
pengawasan minum TTD
pada ibu hamil
13 Penimbangan rutin balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ BOK
dan pemantauan
pertumbuhan
14 Pelaksanan bulan √ √ BOK
penimbangan di posyandu

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan surveilans dilakukan setiap bulan sekali melalui pertemuan rapat
pembinaan yang disebut dengan lokmin bulanan. Laporan kegiatan surveilans dilaporkan
berjenjang sesuai sumber data (bisa mulai dari posyandu atau dari puskesmas).

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Umpan balik hasil kegiatan surveilans disampaikan secara berjenjang dari pusat ke provinsi
setiap 3 bulan atau setiap saat bila terjadi perubahan kinerja, dari provinsi ke kabupaten/kota
dan dari kabupaten/kota ke kecamatan (Puskesmas) serta Desa/kelurahan (Posyandu) sesuai
dengan frekuensi pelaporan pada setiap bulan berikutnya.

DITETAPKAN DI : PISANG BARU


PADA TANGGAL : ....JANUARI 2022

KEPALA UPT PUSKESMASPISANG BARU,

DIRSON MARTINO SURYA WIBAWA, S.Kep


NIP. 19860321 201101 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PISANG BARU
Komplek Pasar Pisang Baru, Kampung Pisang Baru, Kec. Bumi Agung
Kab.Way Kanan34782 Email:pkmpisangbaru@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


“SURVAILANS GIZI PADA MASA PANDEMI”
NOMOR:440/..../PKM-PB/KAK/...../2020

J. Pendahuluan
COVID 19 telah dinyatakan sebagai pandemic dunia oleh WHO (WHO,2020). Dan juga
telah dinyatakan Kepala Badan nasional Penanggulangan Bencana melalui Keputusan No 9 A
tahun 2020 diperpanjang melalui keputusan nomor 31 A tahun 2020sebagai status keadaan
tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus Corona di Indonesia.

Di sisi lain pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga
Negara termasuk anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang tertuang dalam
peraturan pemerintah no 2 tahun 2018 tentanf standar pelayanan minimal dan peraturanmenteri
kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis pemenuhan mutu prlayanan dasar pada
standar pelayanan minimal bidang kesehatan.pelayanan kesehatan balita di dalamnya meliputi
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, pemberiam imunisasi dasar dan lanjutan, kapsul
vitamin A, dan tata laksana balita sakit jika diperlukan

K. LatarBelakang
Tanda dan gejala COVID 19 pada anak sulit dibedakan dari penyakit saluran
pernafasan akibat penyebab lainnya. Gejala dapat berupa batk pilek seperti bersifat ringan dan
akan sembuh sendiri.penyakit saluran pernafasan menjadi berbahaya apabila menyerang paru-
paru yaitu menjadi radang paru atau yang disebut pneumonia. Gejala pneumonia adalah demam,
batuk, dan kesulitan bernafas yang ditandai dengan nafas cepat dan sesak nafas. Data angka
kejadian COVID 19 pada balita belum memadai, namun dari salah satu jurnal menyebutkan
angka COVID 19 di Indonesia data hungga April 2020 pada usia 0-59 bulan telah tersebar di 30
provinsi dengan jumlah total sebesar 31 orang dengan rincian 6 sembuh, 2 meninggal 12 PDP,
dan 11 orang berstatus OTG/ODP. Jika yang positif sudah tersebar, padahal kemungkinan nak
carrier, maka jumlah anak OTG bisa le bih banyak lagi sehingga sangat penting melakukan
upaya pencegahan penularan COvid 19 pada anak.
Kegiatan Surveilans Gizi merupakan salah satu kegiatan yang mendukung Visi dan
Misi serta tata nilai UPT Puskesmas Pisang baru, yaitu:

VISI
Terciptanyapelayanan yang berkualitas dan profesional
MISI

1.Memberikan Pelayanan Kepada Seluruh Masyarakat Secara Optimal dengan


2.Menggunakan Nilai-Nilai Norma yang Luhur.

3.Mewujudkan Pelayanan Bidang Kesehatan yang Bermutu dan Dapatdipertanggung

Jawabkan sesuai dengan Peraturan dan Perundang-Undangan yang Berlaku.

4.MemberikanPelayananTerpadu dan ProfesionalismeKepadaSeluruh Masyarakat.

5.MeningkatkanUpayaPelayanan yang Berkualitas

MOTTO
“MelayaniDenganSehat”

TATA NILAI
Tata nilai yang dianutPuskesmasPisang Baruyaitu : “MASKER”
MAS : Measurable
K : Keselamatan
R : Ramah

L. Tujuan
1.Tujuan umum
Mencegah penularan COVID 19 pada golongan rawan gizi ( balita, ibu hamil, ibu menyusui,
remaja, )

2.Tujuan khusus
a. Melakukan pelayanan gizi pada bayi dan balita
b. Melakukan pelayanan gizi pada remaja
c. Melakukan pelayanan pada ibu hamil
M. Kegilaui kegiatanPokok Dan RincianKegiatan
1. Kegiatan Pokok
Upaya perbaikan gizi masyarakat melalui kegiatan surveilans gizi dan pemantauan garam
beryodium
2. Rincian Kegiatan
a. Promosi konseling dan pemberian makanan bayi dan balita
b. Pemberian PMT balita gizi kurang
c. Penanganan balita gizi buruk
d. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas
e. Pemantauan pertumbuhan di posyandu
f. Pelayanan gizi pada remaja
g. Pelayanan gizi pada ibu hamil
N. Cara MelaksanakanKegiatan
1. Persiapan
a. Disedikan tempat yang luas dengan ventilasi yang cukup
b. Sterilisasi tempat sebelum dan sesudah pelayanan
c. Menetapkan pintu masuk dan pintu keluar
d. Menyediakan tempat CTPS
e. Menyiapkan APD level 2
2. Pelaksanaan
a. Mengatur jadwal kegiatan
b. Sosialisasi jadwal kegiatan
c. Menggunakan APD level 2 saat pelayanan
d. Sasaran mematui protokol kesehatan saat di tempat pelayanan

O. Sasaran dan Target


1 Melakuakan Bidan desa
surveilen gizi Kader

2 Pemantauan garam Gizi Bidan UPT pendidikan


beryodium Menentukan jadwal Mendampingi TPG Menentukan
pelaksanaan melakukan tes garam sampel murid
Melakukan test garam beryodium yang akan di tes
dengan iodine tes garamnya

P. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


no kegiatan sasaran Frekuensi Jadwal
kegiatan dalam 1 pelaksanaan
tahun
1 Promosi dan konseling Bayi yang mendapat
pemberian makan bayi dan IMD
anak Bayi yang mendapat
ASI Eksklusif

2 Pemberian PMT padabalita Balita yang


gizi kurang mendapat PMT

3 Penanganan gizi buruk pada Balita gizi bruk


balita yang mendapat
perawatan
4 Pemberian kapsul vitamin A Balita yang
mendapat vitamin A
Ibu nifas yang
mendapatvitamin A
5 Pemantauan pertumbuhan Balita BGM
diposyandu Balita underwigt
Balita stunting
Balita wasting
6 Pelayanan gizi pada remaja Remaja puri yang
mendapat TTD
rematri
7 Pelayanan gizi ibu hamil Ibu hamil dapat
TTD 90 tablet
Ibu hamil KEK
Ibu hamil KEK
yang mendapat
PMT

J. EvaluasiPelaksanaanKegiatan Dan Pelaporan


K. Pencatatan, Pelaporan dan EvaluasiKegiatan

DITETAPKAN DI : PISANG BARU


PADA TANGGAL : ....JANUARI 2022

KEPALA UPT PUSKESMASPISANG BARU,

tandatangan& cap

DIRSON MARTINO SURYA WIBAWA, S.Kep


NIP. 19860321 201101 1 002

Anda mungkin juga menyukai