Anda di halaman 1dari 31

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS PISANG BARU


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
KABUPATEN WAY KANAN TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATARBELAKANG

1. Dasar Hukum

1.1 Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor


PR.01.01/I/18669/2021 Tanggal 12 Oktober 2021 Perihal Rincian Alokasi DAK Non
Fisik Bantuan Operasional Kesehatan per Daerah TA 2022
1.2 Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Way Kanan Nomor 050/1876.a/III.02/2021
Tanggal 14 Oktober 2021 Tentang Penetapan Rincian Alokasi Dana DAK Non Fisik
Kabupaten dan Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun Anggaran
2022

2. Gambaran Umum

UPT Puskesmas Pisang baru merupakan salah satu Fasilitas Layanan Kesehatan
Tingkat Pertama yang menjadi pusat rujukan untuk wilayah kampung Pisang Baru, Pisang
Indah, Sukamaju, Wonoharjo dan Srinumpi. Program-program rutin yang dilaksanakan
adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) diantaranya; Imunisasi, baik
yang rutin untuk Ibu Hamil, anak sekolah, dan pengenalan antigen baru serta imunisasi
tambahan. Pada tahun 2020 tercatat Puskesmas Pisang Baru telah mencapai UCI 80 % dan
hingga akhir tahun 2021 capaian UCI 80%, beberapa hal yang menjadi kendala adalah
pasien dropout. Oleh karena itu, diperlukan beberapa upaya untuk terus meningkatkan
capaian UCI di wilayah UPT Puskesmas Pisang baru diantaranya sosialisasi dan sweeping.
Berdasarkan hasil analisis masalah, beberapa program yang ada di Puskesmas Pisang
Baru diantaranya PTM, HIV / AIDS, TB, DBD, Kesehatan Jiwa, GHTR dan lainnya,
memerlukan perhatian dan menjadi urutan prioritas kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang
menunjang tercapainya keberhasilan program juga dilaksanakan berdasarkan masalah yang
ada di masyarakat wilayah kerja Puskesmas Pisang Baru. Prioritas kegiatan berdasarkan
hasil analisis masalah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Pisang Baru. Oleh karena
itu dibuat kerangka acuan kerja sebagai landasan dalam pelaksanaan program kegiatan
yang efektif dan efisien.
Berikut dilampirkan rincian Menu / Komponen dan Uraian kegiatan yang akan
dilaksanakan guna mendukung peningkatan capaian program-program Kesehatan di UPT
Puskesmas Pisang Baru
No Rinciaan Menu /Kompoen Uraian
UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON PENYAKIT
1 Surveilans Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pelaksanaan Imunisasi
A Surveilans KIPI  Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan
Pelaksanaan imunisasi di yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
sekolah (kelas 1) informasi tentang kejadian penyakit atau masalah
Kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan kasus atau masalah Kesehatan guna
mengarahkan pengambilan tindakan efektif.
 Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan kejadian
medic yang diduga berhubungan dengan imunisasi
MR yang dilaksanakan di sekolah (BIAS).
Pemantauan kasus KIPI dimulai langsung setelah
imunisasi. Pelacakan kasus diduga KIPI mengikuti
standar prinsip pelacakan yang telah ditentukan
dengan menggunakan format yang telah ditentukan.
 Surveilans KIPI Pelaksanaan Imunisasi Sekolah di
Kelas 1 adalah kegiatan pengamatan kejadian Pasca
Imunisasi (KIPI) yang berhubungan dengan BIAS MR
di kelas 1 Sekolah Dasar sehingga terjadi sesuatu yang
megarah keKIPI dapat dilakukan Tindakan yang
efektif dan efisien

B Surveilans KIPI  Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan


Pelaksanaan imunisasi di yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
sekolah (kelas 2,5) informasi tentang kejadian penyakit atau masalah
Kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan kasus atau masalah Kesehatan guna
mengarahkan pengambilan tindakan efektif.
 Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan kejadian
medic yang diduga berhubungan dengan imunisasi MR
yang dilaksanakan di sekolah (BIAS). Pemantauan
kasus KIPI dimulai langsung setelah imunisasi.
Pelacakan kasus diduga KIPI mengikuti standar prinsip
pelacakan yang telah ditentukan dengan menggunakan
format yang telah ditentukan.
 Surveilans KIPI Pelaksanaan Imunisasi Sekolah di
Kelas s dan 5 Sekolah Dasar adalah kegiatan
pengamatan kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) yang
berhubungan dengan BIAS MR di kelas 2 dan 5
Sekolah Dasar sehingga terjadi sesuatu yang megarah
keKIPI dapat dilakukan Tindakan yang efektif dan
efisien.
2 Verifikasi sinyal dan Respon cepat sistem kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
A Pembelian Pulsa SKDR Pembelian Pulsa adalah penggunaan dana untuk membeli
Pulsa untuk keperluan respon cepat system kewaspadaan
dini dan respon (SKDR)
3 Penyelidikan epidemiologi (PE) penyakit potensial KLB dan penanggulangan KLB
A pengendalian KLB penyakit Penyelidikan epidemiologi adalah kumpulan upaya untuk
situasi khusus dan bencana mengetahui gambaran gejala serta penyakit penyerta dan
aspek kependudukan dari kasus positif covid-19.
Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya disingkat KLB,
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan
merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah.
B pengendalian dan komunikasi Tim Gerak Cepat (TGC)  adalah tim yang dibutuhkan
faktor resiko KLB situasi dalam mendeteksi, merespon dan melaporkan KLB dan
khusus dan bencana(tim atau  wabah oleh Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota.
gerak cepat tingkat kampung)

4 Deteksi dini kasus HIV/AIDS,TBC,Hepatitis, malaria dan penyakit menular


lainnya
A Pemeriksaan Lab triple Pemeriksaan Laboratorium Triple eliminasi merupakan
eliminasi pada ibu hamil upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan
Hepatitis B, HIV, dan sifilis dari ibu ke anak. Ketiga
penyakit tersebut memiliki karakteristik yang mirip karena
banyak ditularkan melalui jalur maternal.
5 Deteksi dini faktor resiko PTM di posbindu PTM dan posyandu lansia
A pelayanan posbindu PTM  Pelayanan adalah Tindakan atau perbuatan seseorang
dan posyandu lansia atau suatu organisasi untuk memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
 Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)
merupakakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor risiko
PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin
dan periodic
 Posyandu lansia adalah Pos pelayanan terpadu untuk
masyarakat dimana mereka bisa mendapatlan
pelayanan Kesehatan bagi para lansia.
 Pelayanan Posbindu PTM adalah Tindakan Puskesmas
berperan serta dengan masyarakat untuk melayani
masyarakat yang memiliki factor risiko PTM secara
terpadu, rutin dan periodik. Sedangkan Pelayanan
Posyandu Lansia adalah Tindakan Puskesmas Pisang
Baru untuk memberikan layanan kepada Para Lansia.
B Pembekalan kader posbindu  Kader Posbindu PTM adalah sebagai pelaksana
PTM pengendalian factor risiko PTM bagi masyarakat di
sekitarnya melalui Posbindu PTM. Fungsi kader
Posbindu diantaranya : Penggerak masyarakat dan
pemantau pengukuran factor risiko PTM.
 Pembekalan adalah proses, cara untuk menyiapkan hal-
hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas sebagai
kader Posbindu PTM.
6 Penemuan kasus PD3I ,kasus kotak TB, dan kasus mangkir ,kasus kontak kusta
serta ODGJ serta penyakit lainnya
A Grebek TB paru Grebek TB paru merupakan Salah satu cara untuk
menemukan penyakit tb paru dengan cara pemeriksaan
langsung ke kampung-kampung. Tuberkulosis adalah
penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh
mycobacterium, yang berkembang biak di dalam bagian
tubuh dimana terdapat aliran darah dan oksigen. Infeksi
bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah
dan kelenjar getah bening, tetapi secara utama menyerang
paru-paru. Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang
terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang
mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi.
B Pelacakan kasus TB mangkir Tujuan dari Pelacakan Kasus TB Mangkir agar dapat
mengurangi angka ketidakpatuhan pengobatan TB,
mengurangi drop out kasus TB, mengurangi
kemnungkinan menjadi TB resisten Obat, mendukung
percepatan pencapaian eliminasi TB 2030.
C Penjaringan kasus ODGJ  Penjaringan adalah Proses, cara, perbuatan menjaring
baru  ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan
kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada cara
berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka
sehari-hari. Gejala yang dialami oleh ODGJ juga bisa
membuat mereka sulit berinteraksi dengan orang lain.
 Penjaringan kasus ODGJ baru adalah proses, cara
perbuatan menjaring kasus ODGJ baru di wilayah kerja
Puskesmas Pisang Baru.
D pelacakan kasus pasung  Pelacakan adalah proses, cara, perbuatan melacak
 Pasung adalah suatu bentuk pengekangan yang secara
tradisional di pakai di Indonesia, tanpa akses pada
perawatan Kesehatan jiwa dan layanan pendukung lain,
untuk membatasi orang yang dianggap atau mengalami
disabilitas psikososial di dalam atau di luar rumah.
 Pelacakan kasus pasung adalah proses, cara, perbuatan
melacak kasus atau kejadian pasung di wilayah kerja
Puskesmas Pisang Baru

7 Konseling dan deeteksi dini masalahkesehatan jiwa dan Napza


A konseling dan deteksi dini  Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
masalah keswa dan Napza dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang
mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien.
 Deteksi dini masalah Kesehatan jiwa dan Napza adalah
upaya penemuan kasus gangguan jiwa dan
penyalahgunaan NAPZA secara dini oleh tenaga
kesehatan yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan
pelayanan dasar lainnya di Puskesmas maupun
jaringannya.
8 Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin, pengenalan antigen
baru,imunisasi tambahan maupun kegiatan defaulter tracking
A BIAS SDN kls 1 Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Kelas 1 adalah
kegiatan pemberian imunisasi MR kepada anak kelas 1 SD
yang dilaksanakan pada Bulan Agustus
B BIAS SDN kls 2,5 Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Kelas 2, 5 adalah
kegiatan pemberian imunisasi Td kepada anak kelas 2 dan
5 SD yang dilaksanakan pada Bulan Nopember
9 Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua dan Bulan imunisasi
sekolah kepada guru dan wali murid
10 sosialisasi pelaksanaan Merupakan proses mengenalkan program imunasi yang
Bias pada guru dan wali akan dilaksanakan disekolah dengan pemberian vaksin
murid imunisasi lanjutan pada anak sekolah SD kelas 1, 2, dan
5 (MR, DT, dan Td)
11 Pemberian obat pencegah massal (POPM) untuk pencegahan penyakit
A Pemberian POPM Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal Cacingan yang
kecacingan selanjutnya disebut POPM Cacingan adalah pemberian
obat yang dilakukan untuk mematikan cacing secara
serentak kepada semua penduduk sasaran di wilayah
berisiko Cacingan sebagai bagian dari upaya pencegahan
penularan Cacingan.
12 Pengambilan POPM ke dinas kesehatan kabupaten /kota
pengambilan obat POPM Perjalanan dinas yang dilakukan untuk mengambil obat
kecacingan ke dinas POPM kecacingan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Way
kesehatan Kanan
13 Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM,imunisasi dan penyakit menular
lainnya
sweeping imunisasi di Merupakan upaya aktif mencari dan melengkapi imunisasi
sekolah (MR) yang sudah dilaksanakan sebelumnya karena sasaran
tidak masuk sekolah atau sedang sakit,dengan tujuan
meningkatkan cakupan imunisasi.
14 Pemantauan jentik secara berkala
pemantauan jentik nyamuk Merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala dengan
melakukan pemeriksaan kontainer-kontainer air untuk
mengetahui jenis jentik dan tempat perindukan yang
potensial, mengukur indeks jentik dan mencari cara
pemberantasan yang cocok. Terdapat dua cara
pelaksanaan survei jentik, yaitu secara single larva dan
secara visual. Cara single larva dengan mengambil satu
ekor jentik dari setiap kontainer positif jentik sebagai
sampel untuk pemeriksaan spesies jentik. Sedangkan cara
visual dilakukan dengan melihat dan mencatat ada atau
tidaknya jentik dalam container
15 Evaluasi pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit
Penyuluhan gigitan hewan  Penyuluhan Kesehatan adalah kegiatan Pendidikan
tersangka rabies yang dilakukan dengan menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehigga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan Kesehatan (Machfoedz, 2009)
 Penyuluhan kesehatan GHTR adalah kegiatan
Pendidikan yang dilakukan dengan menyebarkan
pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat
sadar, tahu dan mengerti dan melakukan anjuran
pencegahan serta penanganan Kejadian GHTR di
wilayah kerja Puskesmas Pisang Baru.
16 Penerapan kawasan tanpa asap Rokok (KTR) untuk desa tanpa asap rokok
Penyuluhan upaya berhenti  Penyuluhan Kesehatan adalah kegiatan Pendidikan
merokok yang dilakukan dengan menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehigga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya
dengan Kesehatan (Machfoedz, 2009)
 Penyuluhan kesehatan berhenti merokok adalah
kegiatan Pendidikan yang dilakukan dengan
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga
masyarakat sadar, tahu dan mengerti dan melakukan
anjuran berhenti merokok di wilayah kerja Puskesmas
Pisang Baru
17 Pelatihan petugas konseling paya berhenti merokok di puskesmas bagi kader
kesehatan masyarakat
pelatihan petugas konseling  Pelatihan adalah suatu proses Pendidikan jangka
UBM (Usaha Berhenti pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis
Merokok) dan terorganisir, sehingga petugas belajar pengetahuan
Teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
 Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang
mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi klien. (Frank
Parsons, 1908)
 Pelatihan Petugas Konseling UBM adalah suatu proses
Pendidikan jangka pendek dengan menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga petugas
belajar mengetahui Teknik bagaimana dapat berhenti
merokok sehingga dapat memberikan bantuan kepada
masyarakat yang ingin berhenti merokok.
18 Monitoring bimbingan teknis posbindu PTM oleh petugas puskesmas
monitoring dan bimtek  Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan
posbindu PTM oleh petugas sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui,
puskesmas pemantauan berkadar tinggi dilakukan agar dapat
membuat pengukuran melalui waktu yang
menunjukkan pergerakan kea rah tujuan atau menjauh
dari itu.
 Bimbingan Teknik (Bimtek) adalah suatu kegiatan
dimana para petugas diberi pelatihan-pelatihan yang
bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta.
 Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)
merupakakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor risiko
PTM utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin
dan periodic
 Monitoring posbindu PTM adalah pemantauan tentang
pelaksaan Posbindu PTM untuk mengukur selama
periode yang lalu pencapaian kearah lebih baik atau
sebaliknya sedangkan Bimtek adalah pemberian
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas di
Posbindu PTM.
19 Pengendalian Faktor resiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada
situasi KLB,situasi khusus dan bencana
A Pertemuan kewaspadaan dini Kewaspadaan Dini dan Respon Penyakit infeksi adalah
penyakit Infeksi dan penyakit suatu sistem yang dapat memantau perkembangan trend
lain yang berpotensi KLB suatu penyakit menular potensial KLB/wabah dari waktu
melalui surveilan berbasis ke waktu (periode mingguan) dan memberikan sinyal
masyarakat peringatan (alert) kepada pengelola program bila kasus
tersebut melebihi nilai ambang batasnya sehingga
mendorong program untuk melakukan respons. signal yang
muncul pada system bukan berarti sudah terjadi KLB
uwtetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan petugas
untuk melakukan respons cepat agar tidak terjadi KLB.
B penyuluhan DBD pada kader kegiatan penambahan pengetahuan tentang DBD yang
diperuntukkan Kepada Kader/ masyarakat melalui
penyebaran pesan atau informasi
C penyuluhan DBD di sekolah kegiatan penambahan pengetahuan tentang DBD yang
diperuntukkan Kepada peserta didik dan guru melalui
penyebaran pesan atau informasi.
20 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan penyakit tidak menular
Kunjungan rumah PMO  Kunjungan rumah merupakan upaya untuk mendeteksi
(Pengawas Minum Obat) kondisi keluarga dalam kaitannya dengan
permasalahan individu yang menjadi tanggungjawab
konselor dalam pelayanan konseling. Dengan KRU
akan diperoleh berbagai informasi atau data yang dapat
digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan
konseling.
 Peran Seorang PMO (Pengawas Minum Obat) :
Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur
sampai selesai pengobatan. Memberikan dorongan
kepada pasien agar mau berobat teratur. Mengingatkan
pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang
telah ditentukan.
 Kunjungan rumah PMO adalah upaya untuk
mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan
permasalah individu yang berperan sebagai PMO.
Diharapkan dengan KRU diperoleh informasi
mengenai efektifitas layanan konseling dan pengobatan
TB bagi pasien.
21 Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta dan penyakit menular
lainnya serta gangguan jiwa
Home visite pasien ODGJ  Home visit atau kunjungan rumah (KRU) merupakan
upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam
kaitannya dengan permasalahan individu yang menjadi
tanggungjawab konselor dalam pelayanan konseling.
Dengan KRU akan diperoleh berbagai informasi atau
data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan
layanan konseling.
 ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan
kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada cara
berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka
sehari-hari. Gejala yang dialami oleh ODGJ juga bisa
membuat mereka sulit berinteraksi dengan orang lain
 Home visit pasien ODGJ adalah Upaya mendeteksi
kondisi dalam kaitannya dengan permasalah individu
pasien ODGJ sehingga diperoleh informasi untuk lebih
mengefektifkan layanan konseling.
22 Pembentukan dan pengaktifan serta pembinaan kader kesehatan program P2P
serta masalah kesehatan jiwa dan napza

pembentukan dan Merupakan proses, cara, perbuatan membentuk dan


pengaktifan serta pembinaan mengaktifkan serta membina kader kesehatan di lingkup
kader kesehatan program P2P masyarakat yang dapat bersinergi (Upaya lintas sectoral)
mencapai tujuan Bersama terkait program-program P2P.
23 Orientasi pembekalan/peningkatan kapasitas SDM bagi kader kesehatan program
P2P serta masalah kesehatan jiwa
Pembekalan peningkatan Suatu proses, cara , perbuatan memberikan Pendidikan dan
SDM kader kesehatan P2P bimbingan oleh Puskesmas Pisang Baru untuk
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kader
kesehatan P2P
24 Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh petugas puskesmas
Monitoring dan bimtek kader  Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan
kesehatan oleh petugas sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui,
puskesmas pemantauan berkadar tinggi dilakukan agar dapat
membuat pengukuran melalui waktu yang
menunjukkan pergerakan kea rah tujuan atau menjauh
dari itu.
 Bimbingan Teknik (Bimtek) adalah suatu kegiatan
dimana para petugas diberi pelatihan-pelatihan yang
bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta.
25 Pengembangan konseling Peningkatan layanan bimbingan konseling atau
daring kesehatan jiwa penyampaian informasi berbasis daring yang biasanya
untuk penanganan krisis dilakukan dengan tatap muka secara langsung dialihkan
psikosis kedalam bentuk layanan tidak langsung dengan sistem
dalam jaringan atau online untuk penanganan krisis
psikosis.

B. PENERIMA MANFAAT

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dilaksanakan oleh Tenaga kesehatan dan
masyarakat. Penerima maanfaat dalam setiap program yang dilaksanakan Program Imunisasi
diantaranya anak sekolah, guru, lingkungan sekolah, Ibu Hamil dan masyarakat luas secara
umum. Untuk program Penyakit Tidak Menular (PTM), kesehatan jiwa, Kecacingan dan
lainnya manfaat akan dirasakan oleh seluruh pasien dan keluarga serta masyarakat luas.

Berikut diuraikan Nama Kegiatan dan Penerima Manfaat kegiatan tersebut:


No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat

UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN


RESPON PENYAKIT
1 Surveilans Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pelaksanaan Imunisasi
A Surveilans KIPI Pelaksanaan imunisasi di 78 Anak sekolah, Pengelola
sekolah (kelas 1) imunisasi, Bidan Desa
B Surveilans KIPI Pelaksanaan imunisasi di 39 Anak sekolah (sasaran bias)
sekolah (kelas 2,5) Pengelola imunisasi, Bidan
Desa
2 Verifikasi sinyal dan Respon cepat sistem kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)

A Pulsa SKDR …12 Pemegang Program SKDR







3 Penyelidikan epidemiologi (PE) penyakit potensial KLB dan penanggulangan KLB
A pengendalian KLB penyakit situasi khusus 60 Masyarakat, Surveilant,
dan bencana Bidan desa dan Tim tracking
B pengendalian dan komunikasi faktor resiko 45 Masyarakat luas,Surveilant,
KLB situasi khusus dan bencana(tim gerak Bidan desa dan Tim tracking
cepat tingkat kampung)
4 Deteksi dini kasus HIV/AIDS,TBC,Hepatitis, malaria dan penyakit menular
lainnya
A Pemeriksaan Lab triple eliminasi pada ibu 2 orang Ibu Hamil
hamil 240 kali
5 Deteksi dini faktor resiko PTM di posbindu PTM dan posyandu lansia
A pelayanan posbindu dan posyandu lansia 4 orang Lansia, dokter, Bidan,
480 kali Perawat, Promkes
B Pembekalan kader posbindu PTM 3 orang Kader, Dokter, Bidan,
15 kali Promkes
6 Penemuan kasus PD3I ,kasus kotak TB, dan kasus mangkir ,kasus kontak kusta
serta ODGJ serta penyakit lainnya
A Grebek TB paru 40 Masyarakat luas, Pemegang
Program, bidan desa, analis,
50 perawat, kader TB)
B Pelacakan kasus TB mangkir 40 Pasien TB, keluarganya,
Pemegang Program, bidan
desa, analis, perawat
C Penjaringan kasus ODGJ baru 2 orang Pasien ODGJ, Dokter dan
30 kali Perawat
D pelacakan kasus pasung 2 orang Pasien ODGJ, dokter dan
20 kali Perawat
7 Konseling dan deeteksi dini masalahkesehatan jiwa dan Napza
A konseling dan deteksi dini masalah keswa 2 orang Masyarakat luas, Pemegang
daan Napza 10 kali program (Dokter dan Bidan)
8 Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin,pengenalan antigen
baru,imunisasi tambahan maupun kegiatan defaulter tracking
A BIAS SDN kls 1 2 orang Anak sekolah, Pengelola
52 kali imunisasi, Bidan desa, staf
puskesmas lainnya
B BIAS SDN kls 2,5 2 orang Anak sekolah, Pengelola
52 kali imunisasi, Bidan desa, staf
puskesmas lainnya
9 Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua dan Bulan imunisasi
sekolah kepada guru dan wali murid
A sosialisasi pelaksanaan 22 orang Pengelola imunisasi,
Bias pada guru dan wali 286 kali promkes, guru, wali murid
murid

10 Pemberian obat pencegah massal(POPM) untuk pencegahan penyakit


A Pemberian POPM kecacingan 2 orang Guru, wali murid, Pembicara
54 kali
11 Pendataan sasaran POPM
A pendataan sasaran POPM 2 orang Pemegang program, Staf /
54 kali asisten
12 Pengambilan POPM ke dinas kesehatan kabupaten /kota
pengambilan obat POPM kecacingan ke 2 orang Pemegang program POPM,
dinas kesehatan driver
13 Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM,imunisasi dan penyakit menular
lainnya
sweeping imunisasi di sekolah 2 orang Pemegang program
imunisasi, Asisten
14 Pemantauan jentik secara berkala
pemantauan jentik nyamuk 30 kali Orang (Surveilans dan bidan
2 orang desa)
Orang ( Kader Jentik)
75 kali
5 orang
15 Evaluasi pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit
Penyuluhan gigitan hewan tersangka rabies 7 orang Kader kesehatan, promkes,
perawat, dokter, bidan,
Tokoh masyarakat, aparatur
kampung
16 Penerapan kawasan tanpa asap Rokok (KTR) untuk desa tanpa asap rokok
Penyuluhan upaya berhenti merokok 3 orang Dokter, Perawat, Promkes
17 Pelatihan petugas konseling paya berhenti merokok di puskesmas bagi kader
kesehatan masyarakat
pelatihan petugas konseling UBM 5 orang Bidan desa, Pemegang
program,
18 Monitoring bimbingan teknis posbinduPTM oleh petugas puskesmas
A monitoring dan bimtek posbindu PTM oleh 2 0rang Pemegang program dan
petugas puskesmas dokter
19 Pengendalian Faktor resiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada
situasi KLB,situasi khusu dan bencana
A Pertemuan kewaspadaan dini penyakit Infeksi 40 orang Kader
dan penyakit lain yang berpotensi KLB
melali surveilan berbasis masyarakat
B penyuluhan DBD pada kader 40 kali Orang (Surveilant dan
2 orang Promkes),kader
C penyulhan DBD di sekolah 48 kali Orang (Surveilant dan
2 orang Promkes)
20 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan penyakit tidak menular
Kunjungan rumah pengawasan PMO 60 Orang (Pemegang Program
dan Analis)
21 Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta dan penyakit menular
lainnya serta gangguan jiwa
Home visite pasien ODGJ 3 orang Pemegang program, perawat,
dokter
22 Pembentukan dan pengaktifan serta pembinaan kader kesehatan program P2P serta
masalah kesehatan jiwa dan napza

pembentukan dan pengaktifan serta 5 orang Pemegang program, perawat,


pembinaan kader kesehatan proogram P2P dokter, promkes
23 Orientasi pembekalan/peningkatan kapasitas SDM bagi kaderkesehatan program
P2P serta masalah kesehatan jiwa
Pembekalan peningkatan SDM kader 5 orang Pemegang program, perawat,
kesehatan P2P dokter, promkes
24 Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh petugas puskesmas
Monitoring dan bimtek kader kesehatan oleh 2 orang Pemegang program, dokter
petugas puskesmas
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

No Nama Kegiatan Output Metode Tahapan


Satuan Satuan Pelaksanaan Pelaksanaan
UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON PENYAKIT
1 Surveilans Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pelaksanaan Imunisasi
A Surveilans KIPI Pelaksanaan Laporan, 2 Bendel Swakelola  Persiapan
imunisasi di sekolah (kelas Dokumenta Administrasi
1) si  PelaksanaanK
egiatan
 Waktu
Pelaksanaan
(Agustus,
Sepember)
 Pembuatan
Laporan Akhir
B Surveilans KIPI Laporan, 2 Swakelola  Persiapan
Pelaksanaan imunisasi di Dokumentas Administrasi
sekolah (kelas 2,5) i  Pelaksanaan
Kegiatan
 Waktu
Pelaksanaan
(November,
desember)
 Pembuatan
Laporan Akhir
2 Verifikasi sinyal dan Respon cepat sistem kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)

A Pulsa SKDR Laporan 1 Pembelian pulsa Waktu


pelaksanaan : setiap
bulan ( Januari-
desember)
3 Penyelidikan epidemiologi (PE) penyakit potensial KLB dan penanggulangan KLB
A pengendalian KLB penyakit Laporan 2 Swakelola 1.Pelaksanaan
situasi khusus dan bencana akhir (hasil pengumpulan
analisis kasus data: (April,
KLB) Juni, Agustus,
November)
2. Pembuatan
Analisis dan
Laporan Akhir
B pengendalian dan komunikasi Surat 2 Swakelola 1. Persiapan
faktor resiko KLB situasi Undangan, administrasi
khusus dan bencana(tim gerak Absensi, 2. Undangan
cepat tingkat kampung) Notulensi dan 3. Pelaksanaan
foto kegiatan 4. Laporan
kegiatan
4 Deteksi dini kasus HIV/AIDS,TBC,Hepatitis, malaria dan penyakit menular lainnya
A Pemeriksaan Lab triple eliminasi Laporan 2 Swakelola 1. Persiapan
pada ibu hamil Dokumentasi Administasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
(Januari-
Desember)
3. Laporan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
4. Pembuatan
Laporan Akhir.
5 Deteksi dini faktor resiko PTM di posbindu PTM dan posyandu lansia
A pelayanan posbindu dan Laporan, 2 Kolaborasi 1.Persiapan
posyandu lansia Dokumentasi dengan aparat 2. Pelaksanaan
kampung (waktu
pelaksanaan
setiap bulan;
Januari sampai
Desember)
3. Laporan Akhir
B Pembekalan kader posbindu Undangan, 2 Swakelola 1.Persiapan
PTM Absensi, Administrasi
Notulensi, 2. Persiapan
Laporan, pelaksanaan ;
dokumentasi undangan
kepada kader
3. pelaksanaan
bulan Juli
5. Pembuatan
Laporan Akhir
6 Penemuan kasus PD3I ,kasus kotak TB, dan kasus mangkir ,kasus kontak kusta serta
ODGJ serta penyakit lainnya
A Grebek TB paru Laporan, 2 Swakelola  Persiapan
Dokumen Administrasi
 Pelaksanaan
Kegiatan
Pelaksanaan
Kegiatan
Grebek TB
 Waktu
Pelaksanaan
(Juni-
Desember)
 Pembuatan
Laporan Akhir
B Pelacakan kasus TB mangkir Laporan, 2 Swakelola  Persiapan
Dokumen Administrasi
 Pelaksanaan
Kegiatan
 Waktu
Pelaksanaan
(Juni-
Desember)
 Pembuatan
Laporan Akhir
C Penjaringan kasus ODGJ baru Laporan 2 Swakelola 1.Persiapan
akhir, Pelaksanaan ;
dokumentasi administrasi,
dan melihat data
awal
2. Pelaksanaan
Kegiatan.
Waktu
Pelaksanaan
Maret dan Juni
3.Pembuatan
Laporan Akhir
D pelacakan kasus pasung Laporan 2 Swakelola  Persiapan
akhir, Administrasi
dokumentasi  Pelaksanaan
Kegiatan
 Waktu
Pelaksanaan
( Maret dan
Juni)
 Pembuatan
Laporan Akhir
7 Konseling dan deeteksi dini masalah kesehatan jiwa dan Napza
A konseling dan deteksi dini Laporan 2 Swakelola  Persiapan
masalah keswa daan Napza akhir,  Pelaksanaan
dokumentasi Kegiatan.
Waktu
Pelaksanaan
bulan maret
 Pembuatan
Laporan Akhir
8 Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin,pengenalan antigen
baru,imunisasi tambahan maupun kegiatan defaulter tracking
A BIAS SDN kls 1 Laporan, 2 Swakelola  Persiapan
dokumentasi Administrasi
 Pelaksanaa n
Kegiatan
 Waktu
Pelaksanaan
(Agustus)
Pembuatan
Laporan Akhir
B BIAS ya DN kls 2,5 Laporan, 2 Swakelola  Persiapan
dokumentasi Administrasi
 Pelaksanaan
Kegiatan
 Waktu
Pelaksanaan
November
 Pembuatan
Laporan Akhir
9 Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua dan Bulan imunisasi sekolah
kepada guru dan wali murid
A sosialisasi pelaksanaan Absensi, 2 Swakelola  Persiapan
Bias pada guru dan wali Laporan, Administrasi
murid dokumentasi  Pelaksanaan
Kegiatan.
Waktu
pelaksanaan
bulan Juli
 Pembuatan
Laporan Akhir
10 Pemberian obat pencegah massal (POPM) untuk pencegahan penyakit
A Pemberian POPM kecacingan Laporan 2 1. Persiapan
Daftar 2. Pelaksanaan
penerima 3. Laporan
Obat, foto
(dokumentasi
), Laporan
Akhir
11 Pendataan sasaran POPM
A pendataan sasaran POPM Laporan hasil 2 Swakelola 1. Persiapan
pendataan, 2. Pelaksanaan
Dokumen 3. Laporan akhir
12 Pengambilan POPM ke dinas kesehatan kabupaten /kota
pengambilan obat POPM SPPD, 2 Swakelola Perjalanan Dinas
kecacingan ke dinas kesehatan Dokumentasi
13 Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM, imunisasi dan penyakit menular
lainnya
sweeping imunisasi di sekolah Laporan, Swakelola 1. Persiapan
dokumentasi Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan ).
3. Pembuatan
Laporan
Akhir
14 Pemantauan jentik secara berkala
pemantauan jentik nyamuk Laporan, 2 Swakelola 1. Persiapan
Dokumentasi Administra
si
2. Pelaksanaa
n Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaa
n
(September
, desember
oktober)
4. Pembuatan
Laporan
akhir
15 Evaluasi pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit
Penyuluhan gigitan hewan Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
tersangka rabies absensi, Administrasi
notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan ;
laporan akhir Waktu
Pelaksanaan
bulan April
 Pembuatan
laporan akhir
16 Penerapan kawasan tanpa asap Rokok (KTR) untuk desa tanpa asap rokok
Penyuluhan upaya berhenti Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
merokok absensi, Administrasi
notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan
laporan akhir Waktu
pelaksanaan
bulan Mei
 Pembuatan
laporan akhir
17 Pelatihan petugas konseling Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
paya berhenti merokok di absensi, Administrasi
puskesmas bagi kader notulensi,  Pelaksanaan
kesehatan masyarakat dokumentasi, Kegiatan
Laporan Akhir Waktu
pelaksanaan
bulan Juni
 Pembuatan
laporan akhir
pelatihan petugas konseling
UBM
18 Monitoring bimbingan teknis posbinduPTM oleh petugas puskesmas
A monitoring dan bimtek Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
posbindu PTM oleh petugas absensi, Administrasi
puskesmas notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan
laporan akhir Waktu
Pelaksanaan
bulan Juli
 Pembuatan
laporan akhir
19 Pengendalian Faktor resiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada situasi
KLB,situasi khusu dan bencana
A Pertemuan kewaspadaan dini Surat 2 Swakelola 1. Undangan
penyakit Infeksi dan penyakit Undangan, 2. Pelaksanaan
lain yang berpotensi KLB Absensi, 3. Laporan
melalui surveilan berbasis Notulensi dan kegiatan
masyarakat foto kegiatan
B penyuluhan DBD pada kader Surat 2 Swakelola  Undangan
Undangan,  Leaflet
Absensi,  Pelaksanaan
Notulensi, Laporan
Leaflet dan kegiatan
foto kegiatan
C penyuluhan DBD di sekolah Surat 2 Swakelola  Surat
Pemberitahua Pemberitahuan
n Ke sekolah,  Leaflet
Absensi,  Pelaksanaan
Leaflet dan  Laporan
foto kegiatan kegiatan
20 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan penyakit tidak menular
Kunjungan rumah pengawasan Laporan, 2 Swakelola  Persiapan
PMO Dokumen Administrasi
 Pelaksanaan
Kegiatan
kunjungan
rumah
 Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
 Pembuatan
Laporan Akhir
21 Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta dan penyakit menular
lainnya serta gangguan jiwa
Home visite pasien ODGJ Laporan, Swakelola  Persiapan
dokumentasi administrasi
 Pelaksanaan
Kegiatan
 Waktu
Pelaksanaan
Maret sampai
Juni
 Pembuatan
Laporan Akhir
22 Pembentukan dan pengaktifan serta pembinaan kader kesehatan program P2P serta
masalah kesehatan jiwa dan napza
pembentukan dan pengaktifan Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
serta pembinaan kader Absensi, Administrasi
kesehatan proogram P2P notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan
Laporan Waktu
Pelaksanaan
Bulan April
 Pembuatan
Laporan Akhir
23 Orientasi pembekalan/ peningkatan kapasitas SDM bagi kader kesehatan program
P2P serta masalah kesehatan jiwa
Pembekalan peningkatan SDM Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
kader kesehatan P2P absensi, Administrasi
notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan
Laporan Waktu
Akhir Pelaksanaan
bulan Mei
 Pembuatan
Laporan Akhir
24 Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh petugas puskesmas
Monitoring dan bimtek kader Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
kesehatan oleh petugas absensi, Administrasi
puskesmas notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan
Laporan  Waktu
Akhir Pelaksanaan
Sepember dan
Oktober
 Pembuatan
Laporan Akhir
25 peningkatan kapasitas bagi petugas pelacak kontak/tracer
Pembekalan peningkatan SDM Undangan, 2 Swakelola  Persiapan
kader kesehatan P2P absensi, Administrasi
notulensi,  Pelaksanaan
dokumentasi, Kegiatan
Laporan Waktu
kegiatan Pelaksanaan
bulan Mei
 Pembuatan
Laporan Akhir
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

No Rincian Menu Waktu Pelaksanaan


/komponen Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Surveilans Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pelaksanaan Imunisasi
a. Surveilans KIPI
Pelaksanaan
imunisasi di sekolah
(kelas 1)
b. Surveilans
KIPI Pelaksanaan
imunisasi di sekolah
(kelas 2,5)
2. Verifikasi sinyal dan Respon cepat sistem kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR
a. Pulsa SKDR
3. Penyelidikan epidemiologi (PE) penyakit potensial KLB dan penanggulangan KLB
a. pengendalian
KLB penyakit situasi
khusus dan bencana
b. pengendalian
dan komunikasi faktor
resiko KLB situasi
khusus dan
bencana(tim gerak
cepat tingkat
kampung)
4. Validasi sasaran hasil cakupan GME, depresi, ODGJ berat, penyalah gunaan Napza
dan bunuh diri
4.Deteksi dini kasus
HIV/AIDS,TBC,Hepat
itis, malaria dan
penyakit menular
lainnya
a. Pemeriksaan
Lab triple eliminasi
pada ibu hamil
5. Deteksi dini faktor resiko PTM di posbindu PTM dan posyandu lansia
a. pelayanan
posbindu dan
posyandu lansia
b. Pembekalan
kader posbindu PTM
6. Penemuan kasus PD3I ,kasus kotak TB, dan kasus mangkir ,kasus kontak kusta
serta ODGJ serta penyakit lainnya
a. Grebek TB
paru
b. Pelacakan
kasus TB mangkir
c. Penjaringan
kasus ODGJ baru
d. pelacakan
kasus pasung
7 Konseling dan deeteksi dini masalahkesehatan jiwa dan Napza
a. konseling dan
deteksi dini masalah
keswa daan Napza
8. Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi rutin,pengenalan antigen
baru,imunisasi tambahan maupun kegiatan defaulter tracking
a. BIAS SDN kls
1
b. BIAS SDN kls
2,5
9. Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orangtua dan Bulan imunisasi
sekolah kepada guru dan wali murid
sosialisasi pelaksanaan
Bias pada guru dan wali
murid

10 Pemberian obat pencegah massal(POPM) untuk pencegahan penyakit


Pemberian POPM
kecacingan
11 Pendataan sasaran POPM
pendataan sasaran
POPM
12 Pengambilan POPM ke dinas kesehatan kabupaten /kota
pengambilan obat
POPM kecacingan ke
dinas kesehatan
13 Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM,imunisasi dan penyakit menular
lainnya
sweeping imunisasi di
sekolah
14 Pemantauan jentik secara berkala
pemantauan jentik
nyamuk
15 Evaluasi pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit
Penyuluhan gigitan
hewan tersangka rabies
16 Penerapan kawasan tanpa asap Rokok (KTR) untuk desa tanpa asap rokok
Penyuluhan upaya
berhenti merokok
17 Pelatihan petugas konseling paya berhenti merokok di puskesmas bagi kader
kesehatan masyarakat
pelatihan petugas
konseling UBM
18 Monitoring bimbingan teknis posbinduPTM oleh petugas puskesmas
a.monitoring dan
bimtek posbindu
PTM oleh petugas
puskesmas
19 Pengendalian Faktor resiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada situasi
KLB,situasi khusu dan bencana
a.Pertemuan
kewaspadaan dini
penyakit Infeksi dan
penyakit lain yang
berpotensi KLB
melali surveilan
berbasis masyarakat
b.penyuluhan DBD
pada kader
c. penyulhan DBD di
sekolah
20 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan penyakit tidak menular
Kunjungan rumah
pengawasan PMO
21 Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta dan penyakit menular
lainnya serta gangguan jiwa
Home visite pasien
ODGJ
22 Pembentukan dan pengaktifan serta pembinaan kader kesehatan program P2P serta
masalah kesehatan jiwa dan napza
pembentukan dan
pengaktifan serta
pembinaan kader
kesehatan proogram
P2P
2 Orientasi pembekalan/ peningkatan kapasitas SDM bagi kader kesehatan program
3 P2P serta masalah kesehatan jiwa
Pembekalan
peningkatan SDM
kader kesehatan P2P
24 Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh petugas puskesmas
Monitoring dan bimtek
kader kesehatan oleh
petugas puskesmas

E. BIAYAYANGDIPERLUKAN

BiayayangdiperlukanuntukpencapaiankeluaranBantuanOperasionalKesehatanPuskesmas
Pisang Baru Kabupaten Way KanansebesarRp415.960.000 (Empat Ratus Lima Belas
Sembilan ratus Enam puluh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan per rincian
menukegiatansebagaiberikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya

1. Surveilans Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) Rp. 11.700.000


pelaksanaan Imunisasi
4. Verifikasi sinyal dan Respon cepat sistem kewaspadaan Dini Rp. 1.200.000
dan Respon (SKDR
7. Penyelidikan epidemiologi (PE) penyakit potensial KLB dan Rp. 10.690.000
penanggulangan KLB
17 Deteksi dini kasus HIV/AIDS,TBC,Hepatitis, malaria dan Rp. 24.000.000
penyakit menular lainnya
18. Deteksi dini faktor resiko PTM di posbindu PTM dan Rp. 61.710.000
posyandu lansia
19. Penemuan kasus PD3I ,kasus kotak TB, dan kasus Rp. 15.500.000
mangkir ,kasus kontak kusta serta ODGJ serta penyakit
lainnya
21 Konseling dan deeteksi dini masalahkesehatan jiwa dan Rp. 1.000.000
Napza
22. Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi Rp. 10.400.000
rutin,pengenalan antigen baru,imunisasi tambahan maupun
kegiatan defaulter tracking
23. Sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin kepada orang tua Rp. 27.200.000
dan Bulan imunisasi sekolah kepada guru dan wali murid
24. Pemberian obat pencegah massal (POPM) untuk pencegahan Rp. 10.800.000
penyakit
27 Pendataan sasaran POPM Rp. 5.400.000
28 Pengambilan POPM ke dinas kesehatan kabupaten /kota Rp. 800.000
29 Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM,imunisasi dan Rp. 5.200.000
penyakit menular lainnya
31 Pemantauan jentik secara berkala Rp. 6.750.000
36 Evaluasi pengendalian vektor dan binatang pembawa Rp. 3.510.000
penyakit
37 Penerapan kawasan tanpa asap Rokok (KTR) untuk desa Rp. 3.300.000
tanpa asap rokok
38 Pelatihan petugas konseling paya berhenti merokok di Rp. 2.610.000
puskesmas bagi kader kesehatan masyarakat
39 Monitoring bimbingan teknis posbinduPTM oleh petugas Rp. 4.000.000
puskesmas
40 Pengendalian Faktor resiko lainnya yang dapat Rp. 12.810.000
menimbulkan penyakit pada situasi KLB,situasi khusus dan
bencana
42 Pendampingan penderita penyakit menular menahun dan Rp. 6.000.000
penyakit tidak menular
45 Follow up tatalaksana dan pencegahan cacat kasus kusta Rp. 6.000.000
dan penyakit menular lainnya serta gangguan jiwa
47 Pembentukan dan pengaktifan serta pembinaan kader Rp. 2.610.000
kesehatan program P2P serta masalah kesehatan jiwa dan
napza
48 Orientasi pembekalan/ peningkatan kapasitas SDM bagi Rp. 2.610.000
kader kesehatan program P2P serta masalah kesehatan jiwa
50 Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh Rp. 2.000.000
petugas puskesmas
TOTAL Rp. 415.960.000
RincianAnggaranBiaya(RAB)terlampir

Kepala PuskesmasPisang Baru


Kabupaten Way Kanan

Dirson
NIP.

Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Way Kanan
ANANG RISGIYANTO. SKM.M.Kes
NIP.19750731 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai