Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN


BOK PUSKESMAS TAHUN 2024
UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON PENYAKIT

URUSAN KESEHATAN
UNIT ORGANISASI Puskesmas Gambok Kabupaten Sijunjung

LOKASI KEGIATAN : Puskesmas Gambok Kabupaten Sijunjung

SASARAN PROGRAM : Tenaga Kesehatan dan Masyarakat


INDIKATOR KINERJA : Upaya Kesehatan Masyarakat
PROGRAM
KEGIATAN : Upaya deteksi dini, preventif dan respons
penyakit
INDIKATOR KINERJA Puskesmas melaksanakan Upaya Kesehatan
KEGIATAN Masyarakat
KELUARAN (OUTPUT) TercapainyaStandarPelayanan Minimal
JUMLAH DANA : Rp. 198.815.000,-

A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
a. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,
b. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangtenaga
kesehatan,
c. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 20014 tentang
Pemerintah Daerah,
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistim
Kesehtan Nasional,
e. Peraturan Menteri Keshatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidag Kesehatan,
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

2. GAMBARAN UMUM

Puskesmas Gambok merupakan salah satu dari 13 Puskesmas yang ada di


Kabupaten Sijunjung. Secara geografis posisi astronomis Puskesmas Gambok berada
pada 0º18’43” Lintang Selatan sampai dengan 1º41’46” Lintang Selatan dan 100º46’50
Bujur Timur sampai dengan 101º53’50” Bujur Timur.

Dengan topografi perbukit 31% dengan ketinggian antara 100-1.500 mdpl (meter
diatas permukaan laut), luas wilayahnya ± 458 km2 terdiri dari dataran luas 57% serta
rawa – rawa seluas 12% dengan suhu rata-rata berkisar antara 21-33ºC., terdiri dari 3
(nagari ) dengan 18 jorong.

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Gambok adalah sebagai berikut:


- Sebelah Utara : Kecamatan Sumpur Kudus
- Sebelah Selatan : Kecamatan IV Nagari
- Sebelah Barat : Kecamatan Koto VII
- Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Sijunjung

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauandan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yangoptimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk
mencapai Indonesia Sehat, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan
bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam
menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.

Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) yang dialokasikan untuk masyarakat di


wilayah kerja Puskesmas Gambok Kabupaten Sijunjung merupakan dukungan operasional
untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai fasilitas pelayanan tingkat pertama bagi
masyarakat khususnya dalam Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit.
B. PENERIMA MANFAAT
N Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
o
1. Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular prioritas di
masyarakat
A. Deteksi/penemuan dini/skrining faktor 17 Masyarakat usia
risiko dan Penyakit Tidak Menular Posbindu, produktif>15 Tahun, Usila,
prioritas di masyarakat
B. Pelaksanaan follow up layanan quitline 5 Kasus Masyarakat usia
terintegrasi dengan layanan UBM di FKTP produktif>15 Tahun, Usila,
2. Pelayanan imunisasi
A. Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, 26 Bayi, Balita, Anak SD kelas
baduta, WUS, antigen baru, BIAS, Posyandu, I, II dan V
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, 17 SD
crash program, imunisasi tambahan
lainnya, skrining status imunisasi) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
B. PemantauanKasus KIPI
PemantauanKasus KIPI 10 Kasus Bayi, Balita, Anak SD kelas
I, II dan V
3. Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program
Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
A. Pemberian Obat Pencegah Massal 29 Anak usia 4- 12 Tahun
(POPM) untuk pencegahan penyakit sekolah, 4
Filariasis dan Kecacingan, dan kasus diare
pemantauan minum oralit dan Zink pada dan 4
balita diare serta care seeking Pneumonia kasus
pneumonia

4. Penemuan kasus aktif penyakit menular


A. Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS 7 kasus Warga lapas,ibu hamil
pada populasi kunci k1,pasien TB
B. Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg 5 Kasus Bayi 9-12 bulan, ibu hami
reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di lreaktif
masyarakat dan pemantauan ibu hamil
reaktif HbsAg
F. Intensifikasi penemuan kasus Kusta 13 kasus Anak usia 1-15 tahun
Frambusia serta tatalaksana kontak kasus
Kusta Frambusia
5. Penemuan kasus aktif TBC
A. Pemantau minum obat dan terapi 10 kasus Pasien positif TBC
pencegahan TBC
B. Penemuan kasus aktif, investigasi kontak, 40 kasus Kontak dan serumah pasien
dan pelacakan kasus mangkir positif TBC

6. Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector


(pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria
dan PSN)
A. Survei Vektor Malaria, DBD dan 18 jorong Jorong
Reservoar Leptospirosis
B. Pengendalian vektor (pengasapan/fogging, 2 kasus Jorong
penyemprotan dinding rumah (IRS),
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN
7. Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat Fasilitas
Umum (TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes
Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat 28 TPP
Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat 30 TFU
Fasilitas Umum (TFU), Sarana Air Minum 21 Fasyankes
(SAM), dan Fasyankes
8. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
A. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan 50 Jorong ( bila ada kasus )
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging
9. Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan
permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
A. Pemberdayaan kader masyarakat dalam 20 Kader
pencegahan penyakit menular
B. Pemberdayaan kader masyarakat terlibat 20 Kader
dalam pelaksanaan deteksi dini faktor
risiko penyakit tidak menular
C Pemberdayaan kader masyarakat dalam 20 Kader
pelaksanaan imunisasi dan survey PD3I
C. JENIS KEGIATAN
N Rincian Menu Uraian Kegiatan
o
1. Deteksi/penemuan 1. Penyelenggaraan Posbindu PTM
dini/skrining faktor 2. Kunjungan Rumah PTM
risiko dan Penyakit 3. Pemeriksaan tempat kerja dan pemantauan pekerja non formal
Tidak Menular prioritas 4. Skrining dan Pengukuran Kebugaran Jasmani Perkantoran
di masyarakat 5. Skrining dan Pengukuran Kebugaran Jasmani Kelompok
olahraga
2. Pelayanan Imunisasi
A Pelayanan Imunisasi 1. Pelaksanaan pelayanan imunisasi rutin
. (imunisasi bayi, baduta, 2. Sweeping Imunisasi Balita
WUS, antigen baru, BIAS, 3. BIAS MR dan HPV (Pelaksanaan imunisasi tambahan)
sweeping, DOFU, Catch up, 4. BIAS DT/Td dan HPV (Pelaksanaan imunisasi tambahan)
ORI, BLF, crash program,
imunisasi tambahan lainnya,
skrining status imunisasi) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos
Imunisasi Lainnya
B PemantauanKasus KIPI Pelaksanaan Pemantauan Kasus KIPI
.
3. Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program
Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
A Pemberian Obat Pencegah 1. Kunjungan rumah balita dengan dehidrasi dan
. Masal (POPM) untuk pemantauan minum obat oralit & zink
pencegahan penyakit 2. Pemberian obat cacing 4 th s/d 5 th
Filariasis dan Kecacingan, 3. Pemberian obat cacing 6 th s/d 12 th
dan pemantauan minum
oralit dan Zink pada balita
diare serta care seeking
Pneumonia
4. Penemuan kasus aktif penyakit menular
A Penemuan kasus PD3I 1. Penjaringan kasus terduga Pneumonia di
. (AFP, campak rubela, dan Posyandubalita
PD3I lainnya) 2. Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, dan
PD3I lainnya)
B Deteksi Dini HIV dan IMS 1. Deteksi Dini HIV dan IMS di salon
. 2. Skrining HIV usia remaja disekolah
3. Deteksi Dini Triple E pada ibu hamil
C Pelaksanaan Mobile Tes Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS pada populasi kunci
. HIV dan IMS pada populasi
kunci
D Tracing Loss to Follow up 1. Pendampingan minum obat bagi ODHIV
. (LTFU) dan pendampingan
minum obat bagi ODHIV
E. Penemuan kasus hepatitis B 1. Penemuan kasus hepatitis B (HBsAgreaktif) pada bayi
(HBsAg reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat
usia 9-12 bulan di 2. Pemantauan ibu hamil reakti fHbsAg
masyarakat dan pemantauan
ibu hamil reaktif HbsAg
F. Intensifikasi penemuan 1. Pelacakan penyakit kusta/frambusia pada anak usia 1-
kasus Kusta Frambusia serta 15 tahun
tatalaksana kontak kasus 2. Kunjungan Rumah
Kusta Frambusia
5. Penemuan kasus aktif TBC
A Pemantau minum obat 1. Kunjungan rumah untuk terapi Pencegahan TBC dan
. dan terapi pencegahan Pemantauan minum obat TBC
TBC
B Penemuan kasus aktif, 1. Penjaringan Suspect terduga TBC
. investigasi kontak, dan 2. InvestigasiKontak
pelacakan kasus 3. Kunjungan rumah pasien putus obat TBC
mangkir
6. Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector
(pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan
PSN)
A Survei Vektor Malaria,
. DBD dan Reservoar
Leptospirosis
B Pengendalian vektor 1. Pengasapan / Fogging
. (pengasapan/fogging, 2. Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
penyemprotan dinding 3. Penyemprotan dinding rumah/indoor residual spray (IRS
rumah (IRS), dan Larvasidasi malaria
larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN
7. Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum
(TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes
A Inpeksi kesehatan 1. Inspeksi Kesling Depot Air Minum (DAM)
. lingkungan di Tempat 2. Inspeksi makanan jajanan
Pengelolaan Pangan 3. Inspeksi industry Rumah Tangga
(TPP), Tempat Fasilitas 4. Inspeksi Rumah Makan
Umum (TFU), Sarana 5. Inspeksi pasar
Air Minum (SAM), dan 6. Inspeksi Sanitasi Sarana Ibadah Masjid / Mushola
Fasyankes 7. Inspeksi Sanitasi Perkantoran
8. Inspeksi Sanitasi Salon / PangkasRambut
9. Inspeksi sekolah
10. Inspeksipenginapan
11. Inspeksi Sanitasi Sarana Kesehatan
B Surveilans kualitas air
. minum di tingkat rumah
tangga (SKAMRT)
8. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
A Verifikasi Sinyal/ 1. PE (KunjunganRumahpasien DBD/DD
. Penyelidikan 2. PE Pasien Malaria
Epidemiologi (PE)/ 3. PE Kasus diare
Pelacakan Kontak 4. PE Kasus penyakit berpotensi KLB/Wabah
Penyakit Berpotensi 5. Kunjungan Rumah Rabies
KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi
Emerging
9 Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan
permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
A Pemberdayaan kader 1. Survei Jentik oleh Kader
. masyarakat dalam 2. Penemuan kasus suspect TBC oleh kader ( KetukPintu )
pencegahan penyakit
menular
B Pemberdayaan kader Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan
. masyarakat terlibat deteksi dini factor risiko penyakit tidak menular
dalam pelaksanaan
deteksi dini faktor
risiko penyakit tidak
menular
C Pemberdayaan kader Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan
. masyarakat Dalam imunisasi dan survey PD3I
pelaksanaan imunisasi
dan survey PD3I

D. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan
masyarakat.

E. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah keluarga, kelompok dan masyarakat yang meliputi seluruh
golongan usia.

F. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan dengan metode
 Pembinaansecaraberjenjang
 Pembinaansecaraterpadu
 Koordinasilintas program/lintas sector
 Peningkatankapsitas SDM
 Bimtekdanmonevpelaporan
 Supervisikelapangan
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Tahapan
 Perencanaan Kegiatan
 Perencanaan Anggaran
b. Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan dari Januari s.d Desember 2024

NO URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

1 Upaya Deteksi
Dini, Preventif dan
Respon Penyakit

G. HASIL YANG DIHARAPKAN


Meningkatkan kesehatan masyarakat serta menurunkan angka kesakitan dan kematian

H. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 1 tahun
I. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
Primer di Tingkat Puskesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Gambok adalah sebesar
Rp.198.815.000,- dengan rincian sebagai berikut :

DANA YANG
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN DIBUTUHKAN
(Rp.)
Deteksi/penemuan dini/skrining faktor
risiko dan Penyakit Tidak Menular 60.000.000,-
prioritas di masyarakat
Pelayanan Imunisasi 78.100.000,-
Penemuan kasus aktif dan pemantauan
pengobatan penyakit menular, serta 7.400.000,-
Program Pemberian Obat Pencegahan
Masal (POPM)
Penemuan kasus aktif penyakit 3.700.000,-
menular
Penemuan kasus aktif TBC 8.500.000,-

Upaya deteksi dini, Survei vector (DBD, Malaria dan


Leptosprirosis) dan pengendalian 10.800.000,-
1 preventif dan
vector (pengasapan/fogging,
respons penyakit penyemprotan dinding rumah (IRS),
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)
Inpeksi kesehatan lingkungan di
Tempat Pengelolaan Pangan (TPP),
Tempat Fasilitas Umum (TFU), 7.900.000,-
Sarana Air Minum (SAM), dan
Fasyankes
Penyelidikan dan respon kasus atau 16.000.000,-
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Pemberdayaan masyarakat serta
pembinaan kader kesehatan dalam 5.415.000,-
penanggulangan permasalahan P2P
dan Penyehatan Lingkungan
TOTAL 198.815.000,-

Anda mungkin juga menyukai