Anda di halaman 1dari 16

TERM OF REFRENCE (TOR)

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON PENYAKIT
PUSKESMAS SUNGAI BULIAN

DISUSUN OLEH
TIM PERENCANAAN
PUSKESMAS SUNGAI BULIAN
TAHUN ANGGARAN 20224
PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI BULIAN
KECAMATAN TABIR TIMUR
Jalan Garuda, Desa Sungai Bulian email : puskesmassungaibulian@gmail.com Kode Pos 37353

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)


PELAKSANAAN KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
( BOK) PUSKESMAS SUNGAI BULIAN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON PENYAKIT
TAHUN ANGGARAN 2024

Kementerian/ Lembaga : Kementerian Kesehatan RI


Provinsi : Jambi
Unit Eselon II/ SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin
Program : Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Kegiatan : BOK Puskesmas ( Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon
penyakit)
Indikator Kinerja : Terlaksananya Kegiatan BOK Puskesmas (Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit)

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47
Tambahan Lembaran Negara Repuplik Indonesia Nomor 4286)
b. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355)
c. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
f. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 199/PMK.07/2021
tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik,
g. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Manajemen
Puskesmas
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
k. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik
l. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2023
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang
Kesehatan.

2. Gambaran Umum
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya. Salah
satu puskesmas yang berada di Kabupaten Merangin adalah Puskesmas Sungai
Bulian yang memiliki jangkauan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, Mengacu
pada visi Puskesmas Sungai Bulian yaitu ” Mewujudkan Masyarakat Tabir Timur
Yang Sehat Mandiri dan Merata”,maka Puskesmas Sungai Bulian terus melakukan
pengembangan pelayanan baik pelayanan Penyediaan Bahan Makanan Lokal Bagi
Bayi Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK, Upaya penurunan AKI dan AKB dan
percepatan perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya deteksi dini, preventif dan respons
penyakit, Insentif Tenaga UKM maupun fungsi manajemen puskesmas.
Puskesmas Sungai Bulian terletak di Kecamatan Tabir Timur merupakan
salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Merangin, Jambi dengan luas
wilayah 180 Km2 pada tahun 2023 memiliki jumlah penduduk sebesar 8.088 jiwa,
dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 4.195 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebesar 3.893 jiwa, dengan jumlah ibu hamil 148 orang, bayi 146
Orang, Balita 1004 Orang dan jumlah posyandu 19 Posyandu serta jumlah kader
Kesehatan berjumlah 133 Orang. Berdasarkan data dilaporkan bahwa pada tahun
2023 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bulian tidak terdapat kematian bayi
maupun kematian ibu, Balita BGM 40 orang, Bumil KEK 32 orang, Balita kurus 124
orang, Bumil Resti 48 orang, Neonatus Resti 14 orang, kasus TB Paru 3 orang,
kasus ODGJ 16 orang, kasus penyakit kusta 0 (nihil dan kasus HIV/AIDS 0 (nihil).
3. Definisi Operasional

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian

3 Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit


a Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak
Menular prioritas di masyarakat
1. Deteksi/penemuan dini/skrining Merupakan kegiatan yang
faktor risiko dan Penyakit Tidak dilakukan oleh masyarakat
Menular prioritas di masyarakat dengan arahan dan bimbingan
dari petugas kesehatan dalam
pencegahan dan penemuan
secara dini faktor risiko yang
dapat menyebabkan terjadinya
penyakit tidak menular seperti
stroke, penyakit jantung koroner,
kanker, DM, dll.
Sasaran dari kegiatan ini meliputi
masyarakat sehat, masyarakat
berisiko serta masyarakat dengan
kasus PTM
2. Posbindu PTM Merupakan peran serta
masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor resiko yang
dilaksanakan secara terpadu
dan , rutin dan periodik.
Sasaran dari kegiatan ini meliputi
masyarkat sehat dan Masyarakat
dengan kasus PTM
3. Skrining Deteksi dini faktor resiko Mengurangi morbiditas dari
kanker leher Rahim dan kanker penyakit dengan pengobatan dini
payudara di masyarakat terhadap kasus-kasus yang
ditemukan untuk mengetahui
kelainan pada kanker Rahim.
Sasaran dari kegiatan ini meliputi
pasangan usia subur yang
berjumlah 1800 orang.
b Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping
1. Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi
tambahan lainnya, skrining status imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos
Imunisasi Lainnya
1. Pelayanan imunisasi rutin merupakan kegiatan pelaksanaan
imunisasi kepada bayi,balita dan
bumil guna memberikan kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit
tertentu.

2. Pelayanan imunisasi BIAS merupakan suatu kegiatan


memberikan imunisasi pada anak
sekolah guna memberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu
3. Sweeping imunisasi rutin
merupakan kegiatan pemberian
imunisasi bayi da balita yang tidak
hadir ke posyandu guna tercapainya
target imunisasi.
4. Sweeping imunisasi BIAS
merupakan kegiatan pemberian
imunisasi bagi anak sekolah yang
tidak hadir pas pelaksanaan BIAS
guna tercapainya capaian BIAS.
2. Investigasi Awal Kejadian Tidak Pemberian bimbingan, pengetahuan
Diharapkan (Kejadian Ikutan Pasca kepada orangtua bayi da balita
Imunisasi dan Pemberian Obat tentang efek atau dampak yang
Massal) terjadi karena imunisasi.

c Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular


1. Pemberian Obat Pencegah Masal Merupakan kegiatan pemberian
(POPM) untuk pencegahan obat cacing kepada anak sekolah
penyakit Filariasis dan Kecacingan, dan balita yang datang ke
dan pemantauan minum oralit dan posyandu guna melakukan
Zink pada balita diare serta care
tindakan pencegahan terhadap
seeking Pneumonia
kejadian cacingan serta
melakukan pemantauan minum
oralit terhadap balita yang diare di
wilayah kerja puskesmas
d Penemuan kasus aktif penyakit menular

1. Penemuan kasus PD3I (AFP, Merupakan kegiatan untuk


campak rubela, dan PD3I lainnya) menemukan kasus AFP, campak
rubella dan kasus PD3I lainya yang
dapat dicegah dengan imunisasi.

2. Deteksi Dini HIV dan IMS Merupakan kegiatan untuk


menemukan kasus hiv dan ims
penyakit menular yang disebabkan
melalui hubungan seksual dengan
orang yang terinfeksi hiv tanpa
mengguanakan pengaman, cara
penularan lain melalui transfuse
darah yg tercemar, alat tusuk dan
peralatan tato.
3. Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan Merupakan kegiatan penemuan
IMS pada populasi kunci kasus pada populasi kunci

4. Tracing Loss to Follow up (LTFU) Kegiatan kunjungan bagi penderita


dan pendampingan minum obat yang tidak patuh minum obat
bagi ODHIV

5. Penemuan kasus hepatitis B Merupakan kegiatan yang


(HBsAg reaktif) pada bayi usia 9- bertujuan untuk mencegah atau
12 bulan di masyarakat dan mengurangi penularan Hepatitis B
pemantauan ibu hamil reaktif dari ibu ke bayi. Dan pemantauan
HbsAg bagi ibu hamil yang Hbsag nya
reaktif.
6. Intensifikasi penemuan kasus Merupakan kegiatan pelacakan
Kusta Frambusia serta tatalaksana dan mendeteksi adanya kejadian
kontak kasus Kusta Frambusia kusta pada masyarakat yang
berada disekitar individu dengan
kasus kusta frambusia, sehingga
nantinya apabila terdapat kasus
baru dapat dilakukan tindakan
sedini mungkin.
e Penemuan kasus aktif TBC
1. Penemuan kasus aktif, investigasi
kontak, dan pelacakan kasus
mangkir

Merupakan kegiatan pelacakan dan


1. Penemuan Kasus TB mendeteksi adanya kasus TBC pada
masyarakat yang ada di sekitar
penderita TBC.

merupakan suatu kegiatan


2. Investigasi kontak investigasi kontak TBC untuk mencri
kasus baru penderita TBC.

merupakan kegiatan pelacakan


3. Pelacakan kasus mangkir penderita TBC yang tidak mematuhi
tata cara minum obat sesuai
standart.

2. Pemantau minum obat dan terapi merupakan kegiatan pemberian obat


pencegahan TBC pencegahan TBC sehingga tidak
terjadi kasus barudan Kegiatan
kunjungan rumah penderita agar
dapat minum obat sesuai standar
dan jadwal pemberian.
f Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian
vector
1. Survei Vektor Malaria, DBD dan Untuk mengumpulkan data vektor
Reservoar Leptospirosis secara rinci yang di gunakan sebagai
dasar menyusun strategi
pemberantasan yang tepat.Manfaat
survey adalah untuk menemukan
suatu metode yang dapat
memutuskan atau menghentikan
penularan yang berlanagsung
2. Pengendalian vektor Mengetahui efektifitas insektisida
(pengasapan/fogging, pada penyemprotan dinding
penyemprotan dinding rumah rumah terhadap pelaksanaan
(IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan penyemprotan nyamuk yang
PSN
menempel pada dinding yang
berinsektisida
g Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP),
Tempat Fasilitas Umum
1. Inspeksi Kesling di Sarana Tempat Pencatatan Pengamatan atau
dan Fasilitas Umum, Sarana observasi yang dilakukan oleh
Tempat Pengelolaan Pangan, petugas puskesmas terhadap
Sarana Air Minum, Fasyankes Sarana Tempat Umum, Sarana
Pengelolaan Panngan serta
pembinaan terhadap Sanitasi
Dasar Rumah Tangga.
2. Surveilans kualitas air minum di Melakukan pemeriksaan terhadap
tingkat rumah tangga (SKAMRT) sampel air yang sudah didapat
guna menilai kualitas air minum
yang dikonsumsi oleh masyarakat
dengan melihat kandungan yang
ada diair minum tersebut.
Beberap kandungan yang dinilai
serti pH air, kadungan zat kimia,
serta kandungan bakteri (E coli).
h Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Kegiatan PE bertujuan untuk
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan melakukan deteksi dini kontak
Kontak Penyakit Berpotensi erat kasus konfirmasiyang di
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi dapatkan tujuannya memantau
Emerging
penyakit deteksi dini dan prediksi
terjadinya penyakit.Pelacakan
kontak erat merupakan kegiatan
untuk melacak kontak erat kasus
KLB yang terjadi sehiingga
mempermudahkan untuk
memutus rantai KLB.
i Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam
penanggulangan
1. Pemberdayaan kader masyarakat Memberdayakan kader dalam
dalam pencegahan penyakit mendeteksi dini faktor resiko
menular
Penyakit Menular yang di
lakukan melalui beberapa
kegiatan Pembinaan kader
mengenai Penyakit Menular.
2. Pemberdayaan kader masyarakat Memberdayakan kader dalam
terlibat dalam pelaksanaan mendeteksi dini faktor resiko
imunisasi dan surveilans PD3I Penyakit Menular yang di
lakukan melalui beberapa
kegiatan Pembinaan kader
mengenai Penyakit Menular.
3. Pemberdayaan kader masyarakat Merupakan Kegiatan
melalui pemicuan untuk Pemberdayaan Masyarakat
implementasi seluruh pilar STBM melalui natural leader sehingga
masyarakat mau dan mampu
untuk melaksanakan Kebiasaan
Stop BABS, CTPS dan Ber-PHBS

B. Penerima Manfaat

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat

3 Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit


a Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak
Menular prioritas di masyarakat
1 Deteksi/penemuan dini/skrining faktor 4 Desa (Sungai Bulian,
risiko dan Penyakit Tidak Menular Bukit Subur, Seri
prioritas di masyarakat Sembilan, Sungai
Limau)
2 Posbindu PTM 4 Desa (Sungai Bulian,
Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
3 Skrining Deteksi dini faktor resiko kanker 4 Desa (Sungai Bulian,
leher Rahim dan kanker payudara di Bukit Subur, Seri
masyarakat Sembilan, Sungai
Limau)
b Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping
1 Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, 4 Desa (Sungai Bulian,
baduta, WUS, antigen baru, BIAS, Bukit Subur, Seri
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, Sembilan, Sungai
crash program, imunisasi tambahan Limau)
lainnya, skrining status imunisasi) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
2 Investigasi Awal Kejadian Tidak 4 Desa (Sungai Bulian,
Diharapkan (Kejadian Ikutan Pasca Bukit Subur, Seri
Imunisasi dan Pemberian Obat Massal) Sembilan, Sungai
Limau)
c Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular
1 Pemberian Obat Pencegah Masal 4 Desa (Sungai Bulian,
(POPM) untuk pencegahan penyakit Bukit Subur, Seri
Filariasis dan Kecacingan, dan Sembilan, Sungai
pemantauan minum oralit dan Zink pada Limau)
balita diare serta care seeking
Pneumonia
d Penemuan kasus aktif penyakit menular
1 Penemuan kasus PD3I (AFP, campak 4 Desa (Sungai Bulian,
rubela, dan PD3I lainnya) Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
2 Deteksi Dini HIV dan IMS 4 Desa (Sungai Bulian,
Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
3 Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS 4 Desa (Sungai Bulian,
pada populasi kunci Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
4 Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan 4 Desa (Sungai Bulian,
pendampingan minum obat bagi ODHIV Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
5 Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg 4 Desa (Sungai Bulian,
reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di Bukit Subur, Seri
masyarakat dan pemantauan ibu hamil Sembilan, Sungai
reaktif HbsAg Limau)
6 Intensifikasi penemuan kasus Kusta 4 Desa (Sungai Bulian,
Frambusia serta tatalaksana kontak Bukit Subur, Seri
kasus Kusta Frambusia Sembilan, Sungai
Limau)
e Penemuan kasus aktif TBC
1 Penemuan kasus aktif, investigasi 4 Desa (Sungai Bulian,
kontak, dan pelacakan kasus mangkir Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
2 Pemantau minum obat dan terapi 8 Orang (Positif TB)
pencegahan TBC

f Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian


vector
1 Survei Vektor Malaria, DBD dan 4 Desa (Sungai Bulian,
Reservoar Leptospirosis Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
2 Pengendalian vektor 4 Desa (Sungai Bulian,
(pengasapan/fogging, penyemprotan Bukit Subur, Seri
dinding rumah (IRS), larvasidasi Sembilan, Sungai
DBD/Malaria dan PSN Limau)
g Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP),
Tempat Fasilitas Umum
1 Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan 4 Desa (Sungai Bulian,
Fasilitas Umum, Sarana Tempat Bukit Subur, Seri
Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum, Sembilan, Sungai
Fasyankes Limau)
45 TPM
52 TTU
2 Surveilans kualitas air minum di tingkat 4 Desa (Sungai Bulian,
rumah tangga (SKAMRT) Bukit Subur, Seri
Sembilan, Sungai
Limau)
h Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
1 Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan 16 Orang (Kasus)
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging

i Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam


penanggulangan
1 Pemberdayaan kader masyarakat dalam 57 Orang (Kader)
pencegahan penyakit menular
2 Pemberdayaan kader masyarakat 57 Orang (Kader)
terlibat dalam pelaksanaan imunisasi
dan surveilans PD3I
3 Pemberdayaan kader masyarakat 16 Orang (Kader)
melalui pemicuan untuk implementasi
seluruh pilar STBM

C. Strategi Pencapaian Keluaran

Output Metode Tahapan


No Nama Kegiatan
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
3 Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
a. Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular prioritas di
masyarakat
1. Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular prioritas di
masyarakat
Merupakan kegiatan Orang 2 Skrining 1. Persiapan
yang dilakukan oleh Administrasi
masyarakat dengan 2. Persiapan Alat dan
arahan dan bimbingan Bahan
3. Pelaksanaan
dari petugas kesehatan
Kegiatan.
dalam pencegahan dan 4. Waktu
penemuan secara dini Pelaksanaan
faktor risiko yang dapat 5. Pembuatan
menyebabkan terjadinya Laporan Akhir
penyakit tidak menular
seperti stroke, penyakit
jantung koroner, kanker,
DM, dll.
Sasaran dari kegiatan ini
meliputi masyarakat
sehat, masyarakat
berisiko serta masyarakat
dengan kasus PTM
a. Pobindu PTM
Merupakan peran serta 1. Mempersiapkan
masyarakat dalam Administrasi
melakukan kegiatan 2. Persiapan Alat dan
deteksi dini dan Bahan
3. Pelaksanaan
pemantauan faktor resiko
Kegiatan.
yang dilaksanakan 4. Waktu
secara terpadu dan , rutin Pelaksanaan
dan periodik. 5. Pembuatan
Sasaran dari kegiatan ini Laporan Akhir
meliputi masyarkat sehat
dan Masyarakat dengan
kasus PTM
1. Skrining Deteksi dini faktor resiko kanker leher Rahim dan kanker payudara di masyarakat
Mengurangi morbiditas 2. Persiapan
dari penyakit dengan Administrasi
pengobatan dini terhadap 3. Persiapan Alat dan
kasus-kasus yang Bahan
4. Pelaksanaan
ditemukan untuk
Kegiatan.
mengetahui kelainan 5. Waktu
pada kanker Rahim. Pelaksanaan
Sasaran dari kegiatan ini Pembuatan Laporan
meliputi pasangan usia Akhir
subur yang berjumlah
1800 orang.
2. Pelaksanaan Folow Up Layanan Quitline Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP
Merupakan kegiatan Orang 1 Monitoring 1. Persiapan
monitoring dan evaluasi Evaluasi Administrasi
pelaksanaan UBM di 2. Persiapan Alat dan
wilayah kerja Puskesamas Bahan
3. Pelaksanaan
Kegiatan.
4. Waktu
Pelaksanaan
Pembuatan
Laporan Akhir
b. Pelayanan Imunisasi (Imunisasi Bayi, Baduta, WUS, antigen baru, BIAS, Sweeping
1. Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU,
Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi tambahan lainnya, skrining status
imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
1. Imunisasi Rutin
merupakan kegiatan Orang 12 Pelayanan 1. Persiapan
pelaksanaan imunisasi Administrasi
kepada bayi,balita dan 2. Persiapan Alat dan
bumil guna memberikan Bahan
kekebalan tubuh terhadap 3. Pelaksanaan
suatu penyakit tertentu. Kegiatan.
4. Waktu
Pelaksanaan
5. Pembuatan
Laporan Akhir
1. Imunisasi BIAS
merupakan suatu kegiatan Orang 2 Pelayanan 1. Persiapan
memberikan imunisasi pada Administrasi
anak sekolah guna 2. Persiapan Alat dan
memberikan kekebalan Bahan
terhadap suatu penyakit 3. Pelaksanaan
tertentu Kegiatan.
4. Waktu
Pelaksanaan
5. Pembuatan
Laporan Akhir
e. Penemuan kasus aktif TBC
Penemuan Kasus TB
Merupakan kegiatan Orang 8 Skrining 1. Persiapan
pelacakan dan mendeteksi Administrasi
adanya kasus TBC pada 2. Persiapan Alat dan
masyarakat yang ada di Bahan
sekitar penderita TBC. 3. Pelaksanaan
Kegiatan.
4. Waktu Pelaksanaan
5. Pembuatan Laporan
Akhir
Investigasi kontak
merupakan suatu kegiatan Orang 8 Skrining 1. Persiapan
investigasi kontak TBC Administrasi
untuk mencri kasus baru 2. Persiapan Alat dan
penderita TBC. Bahan
3. Pelaksanaan
Kegiatan.
4. Waktu
Pelaksanaan
5. Pembuatan
Laporan Akhir
Pelacakan kasus mangkir
merupakan kegiatan Orang 8 Skrining 1. Persiapan
pelacakan penderita TBC Administrasi
yang tidak mematuhi tata 2. Persiapan Alat dan
cara minum obat sesuai Bahan
standart. 3. Pelaksanaan
Kegiatan.
4. Waktu
Pelaksanaan
5. Pembuatan
Laporan Akhir
Pemantau minum obat dan terapi pencegahan TBC
merupakan kegiatan Orang 8 Skrining 1. Persiapan
pemberian obat Administrasi
pencegahan TBC sehingga 2. Persiapan Alat dan
tidak terjadi kasus barudan Bahan
Kegiatan kunjungan rumah 3. Pelaksanaan
penderita agar dapat minum Kegiatan.
obat sesuai standar dan 4. Waktu
jadwal pemberian. Pelaksanaan
5. Pembuatan
Laporan Akhir
f. Survei Vektor (DBD, Malaria dan Pengendalian Vektor
1. Survei Vektor DBD Dan Malaria
Untuk mengumpulkan data Orang 1 Survei/ 1. Persiapan
vektor secara rinci yang di Observasi Administrasi
gunakan sebagai dasar 2. Persiapan Alat dan
menyusun strategi Bahan
pemberantasan yang 3. Pelaksanaan
tepat.Manfaat survey Kegiatan.
adalah untuk menemukan 4. Waktu
suatu metode yang dapat Pelaksanaan
memutuskan atau 5. Pembuatan
menghentikan penularan Laporan Akhir
yang berlanagsung
g. Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat
Fasilitas Umum (TFU)
1. Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Minum Fasyankes
Pencatatan Pengamatan Orang 2 Survei, 1. Persiapan
atau observasi yang Observasi dan Administrasi
dilakukan oleh petugas Pembinaan 2. Persiapan Alat dan
puskesmas terhadap Bahan
3. Pelaksanaan
Sarana Tempat Umum,
Kegiatan.
Sarana Pengelolaan 4. Waktu
Panngan serta Pelaksanaan
pembinaan terhadap 5. Pembuatan
Sanitasi Dasar Rumah Laporan Akhir
Tangga
2. Surveilan Kualitas Air Minum di Tingkat Rumah Tangga (SKAMRT)
Melakukan pemeriksaan Orang 10 Survei dan Uji 1. Persiapan
terhadap sampel air yang Petik Sampel Administrasi
sudah didapat guna 2. Persiapan Alat dan
menilai kualitas air Bahan
3. Pelaksanaan
minum yang dikonsumsi
Kegiatan.
oleh masyarakat dengan 4. Waktu
melihat kandungan yang Pelaksanaan
ada diair minum tersebut. 5. Pembuatan
Beberap kandungan yang Laporan Akhir
dinilai serti pH air,
kadungan zat kimia, serta
kandungan bakteri (E
coli).
h. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
1. Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging
Kegiatan PE bertujuan Orang 6 Tracing 1. Persiapan
untuk melakukan deteksi Administrasi
dini kontak erat kasus 2. Persiapan Alat dan
konfirmasiyang di Bahan
dapatkan tujuannya 3. Pelaksanaan
memantau penyakit Kegiatan.
deteksi dini dan prediksi 4. Waktu
terjadinya Pelaksanaan
5. Pembuatan
penyakit.Pelacakan
Laporan Akhir
kontak erat merupakan
kegiatan untuk melacak
kontak erat kasus KLB
yang terjadi sehiingga
mempermudahkan untuk
memutus rantai KLB.
i. Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan
1. Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan penyakit menular
Memberdayakan kader Orang 6 Pertemuan 1. Persiapan
dalam mendeteksi dini Administrasi
faktor resiko Penyakit 2. Persiapan Alat dan
Menular yang di lakukan Bahan
3. Pelaksanaan
melalui beberapa
Kegiatan.
kegiatan Pembinaan 4. Waktu
kader mengenai Penyakit Pelaksanaan
Menular. 5. Pembuatan
Laporan Akhir
2. Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan imunisasi dan surveilans
PD3I
Memberdayakan kader Orang 12 Pertemuan 1. Persiapan
dalam mendeteksi dini Administrasi
faktor resiko Penyakit 2. Persiapan Alat dan
Menular yang di lakukan Bahan
3. Pelaksanaan
melalui beberapa
Kegiatan.
kegiatan Pembinaan 4. Waktu
kader mengenai Penyakit Pelaksanaan
Menular. 5. Pembuatan
Laporan Akhir
3. Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk implementasi seluruh pilar
STBM
Merupakan Kegiatan Orang 2 Pertemuan 1. Persiapan
Pemberdayaan Administrasi
Masyarakat melalui 2. Persiapan Alat dan
natural leader sehingga Bahan
3. Pelaksanaan
masyarakat mau dan
Kegiatan.
mampu untuk 4. Waktu
melaksanakan Kebiasaan Pelaksanaan
Stop BABS, CTPS dan 5. Pembuatan
Ber-PHBS Laporan Akhir
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Pencapaian Keluaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
Sungai Bulian Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik bidang Kesehatan dilaksanakan
Satu tahun mulai Januari s/d Desember 2024

E. Biaya Yang Diperlukan


3 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Rp 131. 170. 000
a Deteksi/Penemuan dini/Skrening Faktor Risiko dan Rp. 15. 708. 000
Penyakit Tidak Menular
b Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, Rp 38. 862. 000
antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU, Catch up, ORI,
BLF, crash program, imunisasi tambahan lainnya, skrining
status imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
c Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan Rp. 4. 284. 000
penyakit menular
d Penemuan kasus aktif penyakit menular Rp. 32. 232. 000
e Penemuan kasus aktif TBC Rp. 7. 174. 000
f Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan Rp. 6. 732. 000
pengendalian vector
g Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat Pengelolaan Rp. 14. 204. 000
Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum
h Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa Rp. 6. 426. 000
(KLB)
i Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader Rp. 5. 548. 000
kesehatan dalam penanggulangan
JUMLAH Rp 131. 170. 000

F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan hasil kegiatan dicantumkan dalam laporan bulanan dan dilaporkan
kepada Ketua UKM,Kepala Puskesmas dan kemudian dilaporkan ke Dinas
Kesehatan.
2. Pelaporan
a. Laporan dibuat setiap bulan sesuai hasil capaian.
b. Laporan dibuat setiap tahun dalam bentuk penilaian kinerja
3. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai melaksanakan
kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil yang dicapai
pada setiap kegiatan tersebut.
a. Evaluasi kegiatan menggunakan metode PDCA untuk melihat permasalahan
dan h ambatan dalam pencapaian target.
b. Dilaksanakan analisa kegiatan menggunakan Fish Bone.
c. Analisa dilakukan setiap bulan dalam rapat monev UKM.
d. Hasil evaluasi di buat sebagai bahan untuk lokmin bulanan setelah melalui
tahapan konsultasi.
e. Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dilakukan pada akhir tahun pada
minilokakarya Puskesmas dan Lintas Sektor sebagai bahan untuk penyusunan
RUK tahun berikutnya.
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus,
untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan. Evaluasi berguna untuk
menilai sejauh mana tercapainya tujuan dan target dari program

Sungai Bulian, Agustus 2023


Kepala Puskesmas Sungai Bulian

Tri Hendro Handoko, AmKep


NIP. 19680207 198803 1 002

Anda mungkin juga menyukai