Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN


UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF
DAN RESPONS PENYAKIT TH.2024
PUSKESMAS TANJUNGSARI

1.1 Gambaran Umum


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan
implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, tanpa
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber
pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya
untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, dalam Pasal 298 ayat (7) menyebutkan
belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat
digunakan untuk kegiatan nonfisik. Pengalokasian DAK Bidang Kesehatan
ini tidak untuk mengambil alih tanggung jawab pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pembiayaan pembangunan kesehatan di daerah sebagaimana
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan
bertanggung jawab melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku
hidup sehat sehingga terwujudnya bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera
serta terpenuhi, kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Pelaksanaan program Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi
1│ email : pkmtanjungsari.sby@gmail.com
dan kebijakan pembiayaan pembangunan kesehatan yang komprehensif
antar pemerintah pusat dan daerah serta antar pelaku pembangunan
kesehatan.
Mempertimbangkan tanggungjawab pengelolaan DAK Bidang
Kesehatan berada di tangan Gubernur/Bupati/Walikota yang secara teknis
dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan atau Direktur Rumah Sakit
Daerah, maka Kementerian Kesehatan menyiapkan pilihan menu kegiatan
sesuai prioritas nasional. Untuk itu, pelaksanaan dan pengelolaan DAK
tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good
governance) yakni transparan, efektif, efisien, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya harus menjadi perhatian dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para pelaksana pembangunan
kesehatan di daerah.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dialokasikan untuk
masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari merupakan dukungan
operasional untuk melaksanakan peran dan fungsi sebagai fasilitas
pelayanan tingkat pertama bagi masyarakat Khususnya dalam Upaya
Deteksi Dini, Preventif, Dan Respon Penyakit (P2P). Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) dalam Upaya Deteksi Dini, Preventif, Dan
Respon Penyakit (P2P) Di UPTD Puskesmas Tanjungsari terdiri dari
beberapa jenis yang meliputi jenis kegiatan sebagai berikut :
1). Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko dan Penyakit Tidak Menular
prioritas di masyarakat
2). Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline Terintegrasi dengan Layanan
UBM di FKTP
3). Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi
tambahan lainnya, skrining status imunisasi, dll) di Posyandu/ Sekolah/
Pos Imunisasi Lainnya
4). Pemantauan Kasus KIPI
5). Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular,
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
6). Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, dan PD3I lainnya)
7). Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS pada populasi kunci
8). Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan pendampingan minum obat bagi
ODHIV

2│ email : pkmtanjungsari.sby@gmail.com
9). Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan
di masyarakat dan pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg
10).Intensifikasi penemuan kasus Kusta Frambusia serta tatalaksana
kontak kasus Kusta Frambusia
11). Pemantau minum obat dan terapi pencegahan TBC
12).Penemuan kasus aktif, investigasi kontak, dan pelacakan kasus
mangkir Penemuan kasus aktif, investigasi kontak, dan pelacakan
kasus mangkir
13).Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar Leptospirosis
14).Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging
Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
15).Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan penyakit menular
16).Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan deteksi
dini faktor risiko penyakit tidak menular
17).Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan imunisasi
dan surveilans PD3I
18).Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk implementasi
seluruh pilar STBM

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan yang melaksanakan
pelayanan UKM dan tercapainya target SPM Puskesmas
Tanjungsari.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan;
b. Mendukung upaya kesehatan bersifat promotif dan preventif;
c. Mendukung pelaksanaan Program Indonesia Sehat melalui
pendekatan keluarga;
d. Meningkatkan penyerapan BOK.

1.3 Strategi Pencapaian


Strategi pencapaian yang dilakukan di Puskesmas Tanjungsari adalah
sebagai berikut
1) Melaksanakan kegiatan sesuai perencanaan dengan melakukan
Kunjungan langsung dan Sosialisasi/Penyuluhan kepada masyarakat

3│ email : pkmtanjungsari.sby@gmail.com
2) Melaksanakan evaluasi kinerja indikator PKP dan SPM setiap bulan
melalui lokakarya mini rutin bulanan.
3) Melaksanakan evaluasi hasil capaian penyerapan dana BOK yang
disampaikan di lokakarya mini rutin bulanan.

1.4 Keluaran
Adapun hasil keluaran dari menu Upaya Deteksi Dini, Preventif, Dan
Respon Penyakit adalah sebagai berikut :

1) Dana BOK UPTD Puskesmas Tanjungsari digunakan untuk


kegiatan penguatan dan percepatan pelaksanaan program Upaya
Deteksi Dini, Preventif, Dan Respon Penyakit (P2P)

2) Penyuluhan tentang Program Upaya Deteksi Dini, Preventif, Dan


Respon Penyakit (P2P).
3) Peningkatan pengetahuan kepada kader kesehatan dan kegiatan-
kegiatan Koordinasi Upaya Deteksi Dini, Preventif, Dan Respon
Penyakit (P2P) baik lintas program maupun lintas sektor

1.5 Waktu dan Tahapan Pelaksanaan


Waktu dan Tahapan Pelaksanaan Upaya deteksi dini, preventif dan
respon direncanakan sejak Januari sampai dengan Desember 2024 sesuai
dengan RAB Perencanaan BOK Tahun Anggaran 2024.
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deteksi/penemuan √ √ √ √
dini/skrining faktor risiko dan
Penyakit Tidak Menular
prioritas di masyarakat
2 Pelaksanaan Follow Up √
Layanan Quitline
Terintegrasi dengan
Layanan UBM di FKTP
3 Pelayanan Imunisasi √ √ √ √
(imunisasi bayi, baduta,
WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up,
ORI, BLF, crash program,
imunisasi tambahan lainnya,
skrining status imunisasi) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos
Imunisasi Lainnya
4 Pemantauan Kasus KIPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4│ email : pkmtanjungsari.sby@gmail.com
5 Pemberian Obat Pencegah √ √
Masal (POPM) untuk
pencegahan penyakit
Filariasis dan Kecacingan,
dan pemantauan minum
oralit dan Zink pada balita
diare serta care seeking
Pneumonia
6 Penemuan kasus PD3I (AFP, √ √ √ √
campak rubela, dan PD3I
lainnya)
7 Pelaksanaan Mobile Tes HIV √
dan IMS pada populasi kunci
8 Tracing Loss to Follow up √
(LTFU) dan pendampingan
minum obat bagi ODHIV
9 Penemuan kasus hepatitis B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
(HBsAg reaktif) pada bayi
usia 9-12 bulan di
masyarakat dan pemantauan
ibu hamil reaktif HbsAg
10 Intensifikasi penemuan √
kasus Kusta Frambusia serta
tatalaksana kontak kasus
Kusta Frambusia
11 Pemantau minum obat dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
terapi pencegahan TBC
12 Penemuan kasus aktif, √ √ √ √ √ √
investigasi kontak, dan
pelacakan kasus mangkir
13 Survei Vektor Malaria, DBD √ √ √ √ √ √
dan Reservoar Leptospirosis
14 Verifikasi Sinyal/ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penyelidikan Epidemiologi
(PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi
KLB/Wabah dan Penyakit
Infeksi Emerging
15 Pemberdayaan kader √ √ √ √
masyarakat dalam
pencegahan penyakit
menular
16 Pemberdayaan kader √ √ √
masyarakat terlibat dalam
pelaksanaan deteksi dini
faktor risiko penyakit tidak
menular
17 Pemberdayaan kader √ √ √ √
masyarakat terlibat dalam
pelaksanaan imunisasi dan
surveilans PD3I
18 Pemberdayaan kader √ √ √
masyarakat melalui
pemicuan untuk
implementasi seluruh pilar
STBM

5│ email : pkmtanjungsari.sby@gmail.com
1.6 Biaya
Jadi besaran anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan penyediaan
layanan kesehatan untuk Program Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan respon
penyakit puskesmas adalah Rp. 140.791.018,- (Seratus Empat Puluh Juta
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Delapan Belas Rupiah).

Surabaya, 04 September 2023


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Tanjungari

dr.Yunita Andriani
NIP.19710626 200212 2 004

6│ email : pkmtanjungsari.sby@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai