SASA
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
2
b. RUMUSAN MASALAH
Disamping itu tujuan utama kegiatan Posbindu Ceria Semata ini adalah untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
risiko PTM, sehingga dapat terselenggaranya penanganan dan pemantauan faktor risiko
PTM oleh masyarakat (Kemenkes RI, 2014). Dengan kegiatan inovasi ini juga untuk
mencapai visi Puskesmas Malausma “Mewujudkan Puskesmas Siaga Berkualitas
Menuju Masyarakat Sehat Mandiri” yang dilaksanakan melalui misi-misinya, yaitu :
1. Memberdayakan masyarakat untuk menuju kemandirian dalam bidang
kesehatan.
2. Menggali potensi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
3. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektor.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Kader kesehatan diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM
dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini,
monitoring faktor risiko PTM serta melaksanakan senam sehat bersama penderita PTM
dan masyarakat lainnya.
Kegiatan Posbindu PTM-Lansia ala Puskesmas Malausma ini dinamai Posbindu
“Ceria Semata”. Posbindu Ceria Semata merupakan gabungan dari pelaksanaan
kegiatan program PTM, Lansia, Kesehatan olahraga (Kesorga), Promosi kesehatan
(Promkes) dan Puskesmas keliling (Pusling). Kegiatan ini juga wujud peran serta
masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga bersama, deteksi dini dan monitoring
faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan
periodik. Kegiatan Posbindu ceria semata ini diharapkan dapat meningkatkan capaian
PIS-PK indikator penderita hipertensi yang berobat secara teratur dan sikap mawas diri
masyarakat terhadap faktor risiko PTM sehingga peningkatan kasus PTM dan
komplikasinya dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukan dengan adanya
perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan, tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam
menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi
panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta
pelaksana di lapangan.
c. Tujuan
Inovasi Posbindu ceria semata mempunyai tujuan utama, yakni terlaksananya
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta masyarakat
secara terpadu, rutin dan periodik. Hal ini menjadi prioritas karena melihat hasil
pendataan PIS-PK tahun 2018, jumlah penderita PTM hipertensi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Malausma mencapai 2724 orang sedangkan penderita hipertensi yang
berobat teratur hanya mencapai 440 orang (16,15%). Dengan adanya kegiatan
3
Posbindu yang rutin di setiap desa, dan adanya fasilitas kesehatan yang lebih dekat ini
diharapkan akan dimanfaatkan oleh penderita hipertensi untuk memeriksakan
kesehatannya secara rutin sehingga akan meningkatkan capaian PIS-PK terutama
indikator penderita hipertensi yang berobat teratur. Dengan adanya kegiatan olahraga
senam bersama sebelum kegiatan Posbindu ceria semata, diharapkan akan menjadi
daya tarik masyarakat untuk melaksanakan aktifitas fisik teratur sebagai salah satu
perilaku hidup gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Sehingga dapat
meningkatkan kebugaran fisik dan mencegah komplikasi menahun dari penyakit
hipertensi itu sendiri.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Teori sesuai tema yang dipilih: Singkat saja langsung terkait tema.
Cek kesehatan pada lansia,
Faktor yang mempengaruhi keteraturan cek kesehatan lansia
B. Kerangka Pikir
Bentuk bagan yang menunjukan masalah di bagian kanan (dependen), faktor
yang mempengaruhi dimana salah satunya bisa dipecahkan dengan promkes
edukasi dll.
Sebelum bagan ada uraian dulu yang mengarahkan ke bagan 1 paragraf
saja
4
BAB III
KEGIATAN
Kegiatan pokok dari program inovasi Posbindu ceria semata ini, adalah
kunjungan ke Posbindu PTM-Lansia di sebelas desa dengan jarak yang berjauhan dan
dilanjutkan dengan kunjungan rumah ke semua sasaran sesuai data base PIS-PK
sebagai langkah intervensi lanjut terutama keluarga yang mempunyai risiko kesehatan.
5
6. Melakukan pencatatan & pelaporan
Kegiatan inovasi ini dilaksanakan lintas program, melibatkan bebagai program
kesehatan Puskesmas, antara lain PTM, Lansia, Kesjaor, Perkesmas, Promkes,
Kesling, apoteker dan Pusling. Melibatkan juga lintas sektor dari kecamatan, desa
maupun kader kesehatan yang turut serta aktif dalam kegiatan inovasi.
Untuk sarana dan prasarananya memanfaatkan yang ada di Puskesmas, seperti
PTM/Lansia kit berikut register PTM/Lansia yang didapatkan programmer terkait dari
dinas kesehatan kabupaten Majalengka.
Adapun untuk pembiayaan kegiatan inovasi ceria semata ini dibiayai oleh
BOK/JKN, termasuk biaya perjalanan dinas dan alat habis pakai lainnya (obat, stik
laboratorium sederhana,dll)
b. Proses
Prosedur / Langkah- 1. Melakukan koordinasi dengan desa & kader kesehatan untuk
Langkah pelaksanaan Posbindu ceria semata
2. Meja 1 (Pendaftaran)
Registrasi Pasien sesuai KTP atau identitas lain, pemberian
nomor kode/urut yang sama, melakukan wawancara tentang
riwayat penyakit sendiri serta melakukan pemeriksaan
tekanan darah sebelum beraktifitas fisik
3. Melakukan aktifitas fisik bersama bagi peserta dengan tanda
vital dalam batas normal selama 30-45 menit sesuai kondisi
kebugaran fisik peserta
4. Meja 2
Melakukan penyuluhan kesehatan tentang 12 indikator
program PIS-PK
5. Wawancara, tanyakan tentang riwayat penyakit sendiri dan
keluarga, tentang prilaku hidup bersih dan sehat, kebiasaan
makan buah dan sayur dan lain-lain.
6. Meja 3
Pengukuran , Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Perut, IMT
oleh kader
7. Meja 4
Pemeriksaan tekanan darah dan laboratorium sederhana (gula
darah, kolesterol, asam urat)
8. Meja 5
Identifikasi faktor risiko, konseling/edukasi, tindak lanjut dan
pemberian obat
9. Kunjungan rumah ke rumah sasaran PIS-PK terutama
penderita PTM sesuai data base
10. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
2. Evaluasi Kegiatan Inovasi Ceria Semata pada trimester I Tahun 2022 :
6
Target
N per Realisasi Trimester I Masalah Yang
Indikator
o tahun (%) dihadapi
(%)
1. Pelayanan Kesehatan :
a. Deteksi dini faktor 100% Belum tercapai Kurangnya
risiko PTM pada usia Realisasi trimester I baru pengetahuan
produktif ≥ 15 tahun mencapai 19,14% masyarakat tentang
manfaatnya deteksi
dini faktor risiko PTM
dan kurangnya peran
serta aktif kader untuk
menggerakan
masyarakat untuk
kontak ke fasilitas
kesehatan.
7
hipertensi,kurangnya koordinasi lintas program, penanggung jawab daerah binaan (Pj.
Darbin) dan lintas sektor dan belum efektifnya sosialisasi entry PIS-PK intervensi lanjut.
c. Output
Dengan kegiatan inovasi ceria semata, pada trimester I Tahun 2022 ini, tenaga
kesehatan Puskesmas Malausma sudah melaksanakan kegiatan PIS-PK intervensi
lanjut Puskesmas nganjang ka imah ke 649 KK yang tersebar di sebelas desa dari
sasaran sejumlah 13.002 KK.
Kegiatan inovasi ini menjadi angin segar terutama untuk keluarga yang
mempunyai anggota keluarga penderita PTM,seperti hipertensi dan kencing manis yang
diharuskan untuk memeriksakan kesehatan dan minum obat secara teratur.
d. Outcome
Kegiatan inovasi ceria semata ini juga disambut baik oleh masyarakat,karena
memberikan dampak positif untuk melakukan deteksi dini risiko PTM dan beraktifitas
fisik/berolahraga bersama, dengan fasilitas kesehatan yang menjadi lebih dekat bila
dibandingkan harus ke Puskesmas induk yang jaraknya jauh, medan yang berat dan
kendala lainnya seperti biaya serta alat transportasi.
Deteksi dini faktor risiko PTM pada usia produktif ≥ 15 tahun sampai Trimester I
Tahun 2022 secara kuantitas dan kualitas berhasil menemukan penderita PTM (DM-HT)
kasus baru. Diantara penderita DM-HT kasus baru ini ada yang disertai dengan keluhan
maupun tanpa keluhan klinis.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
Sebaiknya ada artikel jurnal, peraturan permenkes terkait, UU dsb.
Bukan hanya buku
Jumlah sitasi 7-10 buah
Dengan software lebih bagus. Misalnya Mendeley
Model kutipan Harvard atau Vancouver
9
10