Saat ini, Indonesia menghadapi tiga beban penyakit dalam pembangunan kesehatan,
yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, penyakit menular
baru dan penyakit menular yang sudah lama hilang muncul kembali, sementara itu penyakit
tidak menular (PTM) semakin meningkat.
PTM merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi karena tidak bergejala dan
tidak ada keluhan. Biasanya ditemukan dalam tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan
berakhir dengan kecacatan atau kematian dini. Keadaan ini menimbulkan beban pembiayaan
yang besar bagi penderita, keluarga dan negara.
PTM ini dapat dicegah melualui pengendalian faktor risiko, yaitu merokok, kurang
aktifitas fisik, diet yang tidak sehat, dan komsumsi alkohol. Peningkatan kesadaran, dan
kepedulian masyarakat terhadap faktor risiko PTM sangat penting dalam pengendalian PTM.
Untuk itu diperlukan pemberdayaan dan peran serta masyarakat yang dikenal dengan kegiatan
pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM memerlukan modul juknis Posbindu sebagai
acuan bagi para kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pare untuk memfasilitasi
terselenggaranya Posbindu PTM di masyarakat.
Modul juknis Posbindu ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak sehingga
penyelenggaraan Posbindu PTM dapat berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan modul juknis Posbindu ini,
untuk itu diharapkan masukan dan saran dalam penyempurnaan modul juknis Posbindu ini.
Penyusun
Daftar Isi
1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
Lalu apa perbedaan Posbindu dan Posyandu? Perbedaan terutama pada sasaran. Pada Posyandu mencakup
bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui , ibu nifas, serta Wanita usia subur. Sedangkan sasaran usia Posbindu
Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15 tahun
keatas.
Posyandu sebetulnya dapat dimanfaatkan sebagai wadah atau tempat Posbindu. Selain juga dapat
memanfaatkan lembaga yang sudah ada, seperti posyandu Lansia, Pos UKK, atau membentuk tempat dan
lembaga khusus lainnya sesuai kesepakatan masyarakat, karena Posbindu merupakan salah satu bentuk
UKBM (sebagaimana halnya Posyandu).
Untuk memahami apa itu Posbindu, baik menyangkut pengertian, tujuan, sasaran, manfaat, dan
kegiatannya, berikut isi juknis Posbindu Kemenkes, 2014.
Pengertian: Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini
dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor
risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak
sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti
secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan.
KEGIATAN POSBINDU
1. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko keturunan dan perilaku.
2. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk
analisa lemak tubuh.
3. Melakukan pengukuran tekanan darah.
4. Melakukan pemeriksaan gula darah.
5. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan trigliserida).
6. Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
7. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
8. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-lain) dan penyuluhan
kelompok termasuk sarasehan.
9. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.
10. Melakukan rujukan ke Puskesmas
11. Untuk jadwal sebaiknya diatur berdasarkan kesepakatan bersama dengan memperhatikan
anjuran jangka waktu monitoring yang bermanfaat secara klinis (lihat pada tabel anjuran
pemantauan).
Alur Kegiatan POSBINDU, sebagaimana juga pada Posyandu, meliputi 5 meja kegiatan, yaitu:
1. MEJA 1 : Pendaftaran
2. MEJA 2 : Wawancara
3. MEJA 3 : Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, IMT, Lemak Perut
4. MEJA 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa Darah, Cholesterol
5. MEJA 5 : Edukasi / Konseling
Ketenagaan
Tenaga untuk kegiatan Posbindu lakukan oleh 5 orang kader, dibantu tenaga kesehatan Puskesmas
setempat. Berikut jenis tenaga dan peranannya dalam kegiatan Posbindu, sebagai berikut:
4. Kader Konselor : Anggota yang aktif, komunikatif dan telah menjadi panutan dalam penerapan
gaya hidup sehat, bertugas melakukan konseling, edukasi, motivasi serta menindaklanjuti
rujukan dari Puskesmas
5. Kader Pencatat : Anggota yang aktif dan komunikatif bertugas melakukan pencatatan hasil
kegiatan Posbindu PTM dan melaporkan kepada koordinator Posbindu PTM.
PROGRAMER PTM