Anda di halaman 1dari 11

Posbindu berdasarkan pengertian dari kementrian kesehatan adalah :

Kegiatan Posbindu adalah kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat dalam
rangka deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko penyakit tidak menular
secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu bisa dikatakan sebagai kegiatan
UKBM, upaha kesehatan bersumber daya masyarakat, jadi jangan kaget nanti selain ada
kader Posyandu di kampung juga akan ada kader posbindu, kader lansia, dan kader
lainnya.
Manfaat atau tujuan dari posbindu umumnya lebih mkepada meningkatkan kesejahteraan
hidup bagi mereka yang sudah berumur, termasuk juga lansia. dan lebih di kedepankan
terhadap kontrol PTM. Biasanya dengan adanya kegiatan posbindu di masyarakat maka
mereka yang memiliki penyakit diabete, DM, dll akan dapat terkontrol sehingga derajat
hidup mereka akan semakin baik.
kegiatan yang biasanya sering dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan posbindu di
masyarakat ini adalah pemeriksaan fisik, mulai dari urin, darah, berat badan, tinggi
badan. Jika ada keluhan maka bisa dirujuk ke Puskesmas. Biasanya petugas puskesmas
akan ikut membina kegiatan ini karena ini juga menjadi salah satu program UKM yang
bersumber daya dari masyarakat itu sendiri.
Selain pemeriksaan ada juga kegiatan seperti senam lansia, arisan, kumpul kumpul
bersama sehingga bisa menjadi tempat refershing bagi mereka yang suntuk di rumah.
Selain upaya kesehatan fisik mereka juga diajak untuk hidup sehat bersama yang lain
dan satu sama lain saling memberikan dorongan untuk menjaga kesehatan masing
masing.

Beda Posbindu dan Posyandu


Filed under PUBLIC HEALTH
0

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pos


Pembinaan Terpadu ( POSBINDU )

Posbindu, saat ini telah menjadi salah satu strategi penting pemerintah
(Kemenkes) untuk mengendalikan trend penyakit tidak menular yang
semakin mengkawatirkan. Sebagaimana kita ketahui, berbagai data dan
penelitian, menunjukkan bahwa trend tingkat kesakitan dan kematian
penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes, stroke, jantung, ginjal, dan
lainnya), sudah melampaui tinkat morbiditas dan mortalitas penyakit
menular.
Lalu apa perbedaan Posbindu dan Posyandu? Perbedaan terutama pada
sasaran. Pada Posyandu mencakup bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui ,
ibu nifas, serta Wanita usia subur. Sedankan sasaran usia Posbindu
Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM atau orang
dewasa yang berumur 15 tahun keatas.

Posyandu sebetulnya dapat dimanfaatkan sebagai wadah atau tempat


Posbindu. Selain juga dapat memanfaatkan lembaga yang sudah ada,
seperti posyandu Lansia, Pos UKK, atau membentuk tempat dan lembaga
khusus lainnya sesuai kesepakatan masyarakat, karena Posbindu
merupakan salah satu bentuk UKBM (sebagaimana halnya Posyandu).
Untuk memahami apa itu Posbindu, baik menyangkut pengertian, tujuan,
sasaran, manfaat, dan kegiatannya, berikut isi juknis Posbindu Kemenkes,
2014.
Pengertian: Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama
yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko
penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman
beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres,
hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini
faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera
merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama
adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh
darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan.

Beberapa bentuk Kegiatan Posbindu, antara lain:


1.

Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin dan


periodik. Rutin berarti Kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski
tidak dalam kondisi sakit. Sedangkan Periodik artinya pemeriksaan
kesehatan dilakukan secara berkala.
2.
Konseling faktor risiko PTM tentang diet, aktifitas fisi, merokok,
stress dan lain-lain.
3.
Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
4.
Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dan
lain-lain.

5.
Rujukan kasus faktor risiko sesuai kriteria klinis.
Tujuan, Sasaran & Manfaat Penyelenggaraan Kegiatan Posbindu PTM
1.
Tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran
utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.
2.
Sasaran : Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang
PTM atau sasaran dengan range usia 15 tahun keatas. Pada orang
sehat dimaksudkan agar faktor risiko tetap terjaga dalam kondisi
normal. Pada orang dengan faktor risiko adalah mengembalikan
kondisi berisiko ke kondisi normal. Pada orang dengan penyandang
PTM adalah mengendalikan faktor risiko pada kondisi normal untuk
mencegah timbulnya komplikasi PTM.
3.
Manfaat : Membudayakan Gaya Hidup Sehat dengan berperilaku
CERDIK, yaitu Cek kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan
asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet yang sehat dengan kalori
seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress,
Kegiatan Posbindu

Terdapat beberapa jenis Kegiatan POSBINDU, antara lain :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko


keturunan dan perilaku.
Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks
Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh.
Melakukan pengukuran tekanan darah.
Melakukan pemeriksaan gula darah.
Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan
trigliserida).
Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan
lain-lain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.

9.
10.
11.

Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.


Melakukan rujukan ke Puskesmas
Untuk jadwal sebaiknya diatur berdasarkan kesepakatan bersama
dengan memperhatikan anjuran jangka waktu monitoring yang
bermanfaat secara klinis (lihat pada tabel anjuran pemantauan).
Alur Kegiatan POSBINDU, sebagaimana juga pada Posyandu, meliputi 5
meja kegiatan, yaitu:
1.
MEJA 1 : Pendaftaran
2.
MEJA 2 : Wawancara
3.
MEJA 3 : Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, IMT, Lemak Perut
4.
MEJA 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa Darah, Cholesterol
5.
MEJA 5 : Edukasi / Konseling
Ketenagaan
Tenaga untuk kegiatan Posbindu lakukan oleh 5 orang kader, dibantu
tenaga kesehatan Puskesmas setempat. Berikut jenis tenaga dan
peranannya dalam kegiatan Posbindu, sebagai berikut:
1.

Koordinator : Ketua atau penanggungjawab kegiatan serta


berkoordinasi terhadap Puskesmas dan Para Pembina terkait di
wilayahnya.
2.
Kader Penggerak : Anggota yang aktif, berpengaruh dan
komunikatif bertugas menggerakkan masyarakat, sekaligus melakukan
wawancara dalam penggalian informasi
3.
Kader Pemantau : Anggota yang aktif dan komunikatif bertugas
melakukan pengukuran Faktor risiko PTM
4.
Kader Konselor : Anggota yang aktif, komunikatif dan telah menjadi
panutan dalam penerapan gaya hidup sehat, bertugas melakukan
konseling, edukasi, motivasi serta menindaklanjuti rujukan dari
Puskesmas
5.
Kader Pencatat : Anggota yang aktif dan komunikatif bertugas
melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM dan melaporkan
kepada koordinator Posbindu PTM.
Syarat kader Posbindu;
1.
Berasal dari anggota kelompok masyarakat/lembaga/institusi
2.
Peduli terhadap masalah penyakit tidak menular dan bersedia
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
3.
Pendidikan sebaiknya minimal setingkat SLTA
Tugas Kader Posbindu;
1.
Melakukan pendekatan kepada pimpinan
kelompok/lembaga/institusi.
2.
Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas.
3.
Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian masalah
termasuk penentuan jadwal penyelenggaraan posbindu
4.
Mendorong anggota kelompok
masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke posbindu PTM
( mengajak anggota keluarga/masyarakat agar hadir, memberikan
serta menyebarluaskan informasi kesehatan, menggali dan
menggalang sumber daya termasuk dana yang berasal dari
masyarakat).

5.

Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan rumah


bila diperlukan.
6.
Melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM
Sebagai langkah awal dari terbentuknya Posbindu, petugas kesehatan
harus selalu mendampingi kader posbindu dalam pelaksanaannya sampai
kader Posbindu dapat melaksanakan tugasnya secara mandiri terutama
dalam melakukan pengukuran Tekanan darah, pengukuran IMT, serta
kader mampu melakukan pencatatan, pelaporan dan rujukan.
Sarana dan Prasarana
Berikut beberapa Peralatan Deteksi Dini dan Monitoring Faktor Risiko PTM
dan Peralatan KIE dan Penunjang, berdasarkan Tipe Posbindu PTM
Posbindu PTM Dasar
1.
Alat ukur Lingkar Perut
2.
Alat ukur tinggi badan
3.
Tensimeter Digital
4.
Alat Analisa Lemak Tubuh
5.
Feakflow meter
Posbindu PTM Utama
1.
Posbindu PTM Dasar kit
2.
Alat Ukur Kadar Gula, kolesterol total dan Trigliserid
3.
Alat Ukur Kadar Alkohol Pernafasan
4.
Tes Amfetamin Urin
5.
Bahan IVA dan alat kesehatan dan penunjang lainnya
Sedangkan Sarana KIE dan Penunjang untuk kedua type posbindu tersebut
sama, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Lembar Balik
Leaflet / brosur
Poster
Buku Pencatatan
Buku Panduan
Buku Formulir Rujukan
KMS FR-PTM
Kursi dan Meja
Kamar khusus
Alat Tulis kantor
Model Makanan

POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK


MENULAR (POSBINDU PTM)

Perubahan pola penyakit di masyarakat dari penyakit menular ke arah penyakit


tidak menular (PTM) menjadi masalah kesehatan baru. Saat ini di Indonesia
bahkan di Kabupaten Cilacap, PTM telah menjadi masalah kesehatan yang utama,
hal ini bisa dilihat dari banyaknya kasus PTM yang mendominasi angka kasus
tertinggi jika dibandingkan dengan penyakit menular yang lain, bahkan PTM telah
menjadi penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di masyarakat (Darah tinggi,
Jantung Koroner, Kencing Manis, Stroke, Penyakit Paru Obstruksi Kronik, dll)

Ibu Teti Suwarto Pamuji melakukan pemeriksaan Body Fat Analizer di Posbindu

Deteksi faktor risiko hipertensi dengan mengecek tensi

Wawancara dan diskusi mengenai faktor risiko PTM di Posbindu

Pos Pembinaan Terpadu atau disingkat POSBINDU adalah suatu bentuk pelayanan yang
melibatkan peran serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk
mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM). Kegiatan yang dilakukan oleh dan untuk masyarakat ini dengan
pembiayaan berdasar kesepakatan warga melalui musyawarah, dipertanggung jawabkan
oleh masyarakat serta jadwal dan jenis kegiatannya yang juga ditetapkan oleh
masyarakat...

Ibu Budi Santoso melakukan pemeriksaan body fat analizer

Bp. Jarot Prasojo melakukan pemeriksaan body fat analizer

Kegiatan POSBINDU ini menjadi salah satu program unggulan di UPT Puskesmas
Cilacap Tengah 1, dimana sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang telah berjalan
sebuah Posbindu di kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah dengan
nama Posbindu "SEHAT SEJAHTERA". Kegiatan ini diintegrasikan dengan posyandu

lansia dan bermitra dengan stake holder (baik kelurahan, kecamatan, kabupaten), FKD,
LPM, PKK, Remaja Masjid, BUMN, dll.

Pemeriksaan biokimia (GDS, Asam urat, Cholesterol, Trigliserid, dll)

Deteksi faktor risiko PTM di salah satu BUMN di Cilacap

Banyak hal yang sudah bisa dilakukan oleh para kader Posbindu Sehat
Sejahtera Kelurahan Sidanegara, dari melakukan pemeriksaan tandatanda vital, Pemeriksaan Biokimia, Pemeriksaan Body Fat, dll... semua hal
tersebut tak lepas dari keaktifan para penggiat Posbindu dan Petugas
Kesehatan di UPT Puskesmas Cilacap Tengah 1.

MANFAAT DAN TUJUAN POSBINDU


a.
b.
c.
d.

Lebih dikenal dengan istilah 5 M, yaitu :


Mawas Diri
Membudayakan Gaya Hidup Sehat
Mudah Dijangkau
Murah Dilaksanakan

e.

Metodelogis dan bermakna secara klinis

KEGIATAN POSBINDU
Kegiatan Posbindu diintegrasikan dengan desa siaga yang bermitra
dengan FKD, LPPMD, PKK, Posyandu Lansia, Takmir Masjid /
keagamaan, Koperasi, Klinik Swasta, maupun berbagai kegiatan sosial di
masyarakat, yang difasilitasi oleh desa/kelurahan setempat dan di dukung
penuh oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Kegiatan Posbindu ditujukan untuk orang dewasa mulai umur 25 tahun, baik yang
memiliki faktor risiko PTM (merokok, pola makan tidak seimbang, kegemukan,
tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, kurang aktifitas fisik, riwayat
keluarga dengan penyakit tidak menular, dll) maupun orang dewasa yang tidak
memiliki faktior risiko PTM.

PELAYANAN KEGIATAN POSBINDU

1.
2.
3.
4.
5.

Bentuk pelayanan kegiatan di Posbindu


pelayanan 5 meja antara lain :
Pendaftaran
Wawancara
Pengukuran fisik dan Pemeriksaan Biokimia
Konseling dan rujukan
Pencatatan dan Pelaporan

dilakukan

Ketua dan pengurus Posbindu Sehat Sejahtera Sidanegara Cilacap Tengah

menggunakan

Ketua dan pengurus Posbindu Sehat Sejati Gumilir Cilacap Utara

Saat ini di Kabupaten Cilacap telah dikembangkan kegiatan Posbindu di 6


kecamatan, antara lain :
1. Kecamatan Cilacap Tengah (Posbindu Sehat Sejahtera Sidanegara)
2. Kecamatan Cilacap Utara (Posbindu Sehat Sejati Gumilir)
2. Kecamatan Cilacap Selatan (Posbindu Sida Sehat dan Posbindu Karya
Husada)
3. Kecamatan Kesugihan (Posbindu Sehat Lestari Kuripan)
4. Kecamatan Adipala (Posbindu Indah Lestari Pedasong)
5. Kecamatan Sampang

Anda mungkin juga menyukai