Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tips Meningkatkan Imunitas Pada Masa Pandemi


Sasaran : Warga Komunitas Sehat Sejahtera
Hari/Tanggal : Senin, 8 Februari 2021
Jam : 10.00-10.20
Waktu : 20 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Warga mengerti tentang tips meningkatkan imunitas pada masa pandemi

B. Tujuan Instruksional Khusus: Warga Mampu


1. Mengetahui pengertian imunitas
2. Mengetahui tanda gejala imunitas menurun
3. Mengetahui tips meningkatkan imunitas pada masa pandemi
4. Mengetahui cara mencegah penularan virus corona

C. Latar Belakang
Tubuh manusia pada umumnya memiliki suatu sistem sel yang dapat
mencegah tubuh terserang penyakit yang diakibatkan bakteri, virus, dan parasit
yaitu sistem kekebalan tubuh atau sistem imun. Sistem ini dapat menetralkan
atau mengin-aktifkan molekul asing dan menghancurkan sel atau
mikroorganisme lain. Sel sistem imun (1) tersebar di seluruh tubuh manusia
dalam darah, limfe, dan jaringan, dan jaringan epitel dan jaringan ikat; (2)
tersusun dalam nodus sferis kecil yang disebut nodul limfoid yang ditemukan
dalam jaringan ikat dan sejumlah organ; dan (3) tersusun dalam organ limfoid
yang lebih besar – nodus limfe, limpa, timus, dan sumsung tulang (Mescher,
2019).
Sistem imunitas tubuh memiliki fungsi yaitu membantu perbaikan DNA
manusia; mencegah infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan
organisme lain; serta menghasilkan antibodi (sejenis protein yang disebut
imunoglobulin) untuk memerangi serangan bakteri dan virus asing ke dalam
tubuh. Tugas sistem imun adalah mencari dan merusak invader atau penyerbu
yang membahayakan tubuh manusia.[ CITATION Fat06 \l 1057 ]. Dengan adanya
sistem kekebalan tubuh ini tubuh manusia dapat bertahan dari serangan
penyakit.

D. Materi
1. Pengertian imunitas
2. Tanda gejala imunitas menurun
3. Tips meningkatkan imunitas pada masa pandemi
4. Cara mencegah penularan virus corona

E. Pengorganisasian
1. Pemateri : Dicho Lintang Satrio
2. Anggota Kelompok :
1. Desi Setiyo N
2. Desi Wulandari
3. Devita Sari
4. Dian Risti H
5. Dinda Wulandari
6. Dini Nurul F
7. Diyas Pangestu C
8. Doni Saputro
9. Dwi Jumiati

F. Struktur Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Senin, 8 Februari 2021
Tempat Kegiatan : Grup WA Komunitas Sejahtera
Waktu Kegiatan : 10.00 – 10.20
Alokasi waktu : 20 menit
G. Metode
1. Penayangan Video
2. Evaluasi melalui google drive

H. Media
1. Video

I. Kegiatan penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluhan Waktu


1. Pembukaan 5 menit
2. Pelaksanaan presenter 10 menit
3. Penutup 5 menit

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan berjumlah -
b. Peserta melihat video penkes secara mandiri dirumah masing-masing
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan warga dapat melihat seluruh
video
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan warga memahami isi video
3. Evaluasi Hasil
a. Warga dapat mengetahui definisi imunitas
b. Warga dapat mengetahui tanda gejala imun menurun
c. Warga dapat mengetahui tips meningkatkan imunitas
d. Warga dapat mengetahui cara mencegah penularan virus corona
LAMPIRAN MATERI

TIPS MENINGKATKAN IMUNITAS PADA MASA PANDEMI

A. Definisi
Imunitas adalah sel-sel yang bertanggung jawab atas kekebalan imunitas
tubuh. Sistem ini memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan
supaya tidak mudah terserang berbagai pengaruh biologis dari luar, contohnya
bakteri, infeksi, virus, dan parasit (Abbas et al., 2018)
Sistem imun adalah cara tubuh manusia dalam melawan dan membunuh
benda asing seperti bakteri, virus dan organ transplantasi lainnya apabila di
transplantasikan ke dalam tubuh maka tubuh menganggap benda asing tersebut
bukan dari dri jaringan tubuh sehingga tubuh akan menolaknya (Amalia et al.,
2020).

B. Tanda Gejala Imun Menurun


1. Sakit Kepala
Bukan hal yang kebetulan saat sistem imun melemah kamu jadi lebih
cepat stres karena berbagai penyebab. Perlu diketahui, stres jangka panjang
dapat melemahkan respons sistem imun tubuh.
Sebab, stres menurunkan tingkat limfosit, sehingga berisiko
terinfeksi penyakit. Nah, beberapa gejala yang bisa terjadi saat kamu
mengalami stres yang tinggi adalah sakit kepala, nyeri dada, dan tekanan
darah rendah. 
2. Mudah Terserang Flu
Sebenarnya, hal yang normal bagi orang dewasa untuk bersin atau
pilek setiap tahunnya. Kebanyakan orang bisa sembuh kembali dalam tujuh
hingga 10 hari. Selama waktu itu, sistem imun tubuh membutuhkan tiga
hingga empat hari untuk mengembangkan antibodi dan melawan kuman
yang mengganggu.
Namun, apabila kamu mudah terserang flu atau mengalami flu tidak
kunjung sembuh, itu menjadi pertanda bahwa sistem imun tubuh sedang
berusaha untuk melawan. 
3. Masalah pencernaan yang menerus 
Di dalam saluran pencernaan, terdapat bakteri dan mikroorganisme
baik yang melindungi usus dari bakteri dan mendukung sistem imun. Jika
bakteri baik dalam usus tersebut berkurang, maka berisiko mengalami
peradangan kronis, rentan terhadap virus, dan mengalami gangguan
autoimun. 
4. Selalu merasa lelah 
Ketika sistem imun dalam tubuh sedang lemah, maka tingkat energi
juga menjadi lemah. Sebab, tubuh sedang berusaha menghemat energi untuk
mengisi daya sistem imun, sehingga dapat melawan virus dan bakteri. 
5. Luka Lama Sembuh
Kulit seharusnya mengalami fase penyembuhan saat setelah terbakar,
terpotong, atau tergores. Tubuh bekerja untuk melindungi luka dengan
menyalurkan darah yang kaya nutrisi ke luka untuk membantu regenerasi
kulit baru.
Proses penyembuhan ini tergantung pada sel imun yang sehat. Jika
sistem imun sedang lemah, maka kulit tidak dapat beregenerasi. Luka yang
berlama-lama akan sulit sembuh.
6. Mudah Mengalami Infeksi
Jika kamu mudah mengalami infeksi, kemungkinan sistem imun tubuh
sedang dalam bahaya. Gejala kemungkinan kamu mengalami sistem imun
yang lemah, yaitu:
a. Memiliki lebih dari empat infeksi telinga dalam satu tahun.
b. Mengalami pneumonia dua kali selama setahun.
c. Mengalami sinusitis kronis dalam setahun.
7. Ruam 
Kulit adalah penghalang utama tubuh melawan kuman. Kondisi kulit
dapat mencerminkan seberapa baik sistem kekebalan tubuh. Kulit yang
terasa gatal, kering, dan memerah adalah gejala umum peradangan. Begitu
pula dengan ruam yang terasa perih atau tak kunjung mereda. 
8. Masalah pada sendi 
Saat lapisan di dalam sendi meradang, area di sekitarnya akan terasa
lunak saat disentuh. Kondisi tersebut bisa membuat persendian terasa kaku
atau bengkak dan bisa menyerang beberapa sendi. Umumnya, kondisi ini
terasa lebih buruk pada pagi hari. 
9. Kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki 
Dalam beberapa kasus, kesemutan bisa menjadi tanda bahwa tubuh
Anda menyerang saraf yang mengirimkan sinyal ke otot. Orang yang
mengidap sindrom Guillain-Barre, misalnya, akan mengalami mati rasa
yang dimulai pada kaki hingga menjalar ke bagian lengan dan dada. 

C. Tips Meningkatkan Imunitas Pada Masa Pandemi


1. Konsumsi bahan makanan peningkat kekebalan tubuh
Agar imun kita kuat maka perlu senantiasa dijaga dengan
memperhatikan jenis makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
mengonsumsi vitamin dan suplemen, misalnya vitamin C yang terdapat
pada buah jeruk, strowberi,sayur bayam, paprika merah dan brokoli.
Vitamin A mengandung antioksidan untuk menangkal radikal bebas dan
meningkatkan kekebalan tubuh, yang ada pada wortel , labu kuning dan ubi.
2. Berolahraga dengan Rutin
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan peradangan
dengan melakukan olahraga secara rutin. Melakukan olahraga secara
teratur, efeknya lebih baik terhadap sistem imun jika
dibandingkan dengan olahraga yang hanya dilakukan sekli saja.
Olahraga bisa merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah
putih bisa bersirkulasi lebih cepat. Sel darah putih merupakan sel
kekebalan tubuh yang melawan berbagai penyakit.
3. Jangan Dehidrasi
Lebih dari 60% tubuh terdiri dari air. Menurut WHO, kebutuhan
air minum orang dewasa rata-rata sekitar 8 gelas atau 2 liter. Jika
melakukan aktivitas berlebih seperti olah raga atau ketika cuaca panas
maka diharuskan untuk memperbanyak minum air. Kekurangan minum
menyebabkan dehidrasi. Saat dehidrasi, tubuh lebih cepat lelah, daya
tahan melemah, dan paparan virus bisa mudah menginfeksi.
4. Rajin cuci tangan.
Telapak tangan adalah salah satu bagian dari tubuh yang paling
rentan menjadi sarang bagi virus. Oleh karena itu, tidak boleh terlalu sering
menyentuh bagian mata, hidung dan mulut. karena hal tersebut dapat
menjadi penyebab penularan virus yang masuk ke dalam tubuh dan
membuat sakit melalui tangan ke mata hidung atau mulut. Selain itu
ada juga cara lain untuk dapat melindungi diri dari virus korona dengan
melakukan cuci tangan secara rutin. Dengan menjadikan cuci tangan
sebagai kebiasaan maka hal ini dapatmembantu mematikan kuman
yang ada di tangan. Menggunkan air bersih dan sabun atau cairan
berbasis alcohol untuk mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh.
5. Hindari stress
Jangan sampai pemberitaan virus corona maupun konten-konten di
media sosial menyebabkan stress terus menerus. Fungsi kekebalan tubuh
akan menurun jika terjadi peningkatan hormone kortisol yang menjadi
penyebab stres. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarankan untuk
membatasi dalam mencari informasi terkait kasus covid-19 yang saat ini
lebih banyak konten hoax dibandingkan informasi yang kredibel terkait
virus korona. Melakukan karantina di dalam rumah merupakan salah satu
cara pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularan virus ini.
Kebijakan baru ini dilakukan pemerintah di masing-masing Negara karena
covid-19 sudah menjadi pandemic di beberapa negara.
D. Cara Mencegah Penularan Virus Corona
1. Memakai Masker
Banyak yang menggunakan masker kain untuk mencegah infeksi virus
Corona, padahal masker tersebut belum tentu efektif. Secara umum, ada dua
tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus
Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang
umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan
nyaman dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat
beraktivitas sehari-hari.
Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada
masker harus menghadap ke luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna
putih menghadap wajah dan menutupi dagu, hidung, dan mulut. Sisi
berwarna putih terbuat dari material yang dapat menyerap kotoran dan
menyaring kuman dari udara.
Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun
penggunaan masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit
infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Penggunaan masker lebih disarankan
bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman,
ketimbang pada orang yang sehat.
Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang digunakan sebagai
salah satu alat pelindung diri atau APD untuk petugas medis yang merawat
pasien COVID-19.
Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker
N95, hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh
dengan kuman yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan
dengan sabun atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang
menempel.
2. Mencuci Tangan Dengan Sabun
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun
efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan
dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh
bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan,
pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan
menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.
Jika Anda adalah pekerja komuter yang berada di dalam transportasi
umum, akan sulit untuk menemukan air dan sabun. Anda bisa
membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan produk hand
sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif
membasmi kuman.
Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah
menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta
setelah batuk atau bersin
3. Menjaga Jarak
Pembatasan fisik atau physical distancing adalah salah satu langkah
penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara tidak bepergian keluar rumah, kecuali untuk
keperluan yang mendesak atau darurat, seperti berbelanja bahan makanan
atau berobat ketika sakit.
Pembatasan fisik juga dilakukan dengan cara menjaga jarak minimal
1 meter dengan orang lain dan selalu menggunakan masker, terutama saat
beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Selama menjalani physical distancing, Anda juga perlu menghindari kontak
dengan orang yang sedang sakit, diduga terinfeksi virus Corona, atau sudah
dinyatakan positif COVID-19.
4. Menghindari Kerumunan
Hal yang semakin membahayakan adalah bahwa orang yang
membawa virus ini tidak bisa dilihat atau diketahui tandanya secara fisik,
teman-teman, terlebih kalau orang itu tidak memiliki gejala.
Dalam kerumunan orang yang berada di sekitar kita, bisa saja ada orang
yang sebenarnya membawa virus corona atau terinfeksi, tapi tidak memiliki
gejala, atau yang sering disebut OTG (Orang Tanpa Gejala), Selain itu,
menghindari kerumunan di tempat tertutup akan menjadi lebih efektif untuk
mengurangi penularan COVID-19. Dengan menghindari kerumunan, ini
sama artinya kita melindungi diri sendiri dan orang lain, terlebih orang
lanjut usia dan orang-orang dengan penyakit bawaan.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia L, Irwan dan Hiola F. 2020. Analisis Gejala Klinis dan Peningkatan
Kekabalan Tubuh Untuk Mencegah Penyakit Covid-19. Jambura Journal.
Vol.2 No.2

Abbas, A. et al., 2018, Cellular and molecular immunology, 9th, Saunders


Elsevier.

WHO. Naming the coronavirus disease (COVID-19) and the virus that causes
it.https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covid-2019)-and-
the-virus-that-causes-it.

Anda mungkin juga menyukai