Anda di halaman 1dari 3

PRESJUR

Judul Jurnal 1
PENGARUH POSISI MIRING TERHADAP DEKUBITUS PADA PASIEN
STROKE DI RSUD RAA SOEWONDO PATI
Oleh:
Umi Faridah, Sukarmin, Sri Murtini
umifaridah@umkudus.ac.id
Universitas Muhammadiyah Kudus
Judul Jurnal 2
EFEKTIFITAS ALIH BARING TERHADAP KEJADIAN DEKUBITUS PADA
PASIEN TIRAH BARING DI RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA CIBINONG
TAHUN 2018
Oleh:
Armi1 Nurhikmah, S.Kep, M.Kep : Program Studi Ners, Institut Medika drg.
Suherman; Jalan Raya Industri Pasirgombong Jababeka Cikarang Utara Bekasi, Jawa
Barat 17530
e-mail: ners.armi@gmail.com

Latar Belakang
Dekubitus merupakan masalah yang dapat terjadi pada pasien dengan penyakit
kronis, kondisi lemah dan lumpuh dalam waktu yang lama. Dekubitus terjadi pada
area yang terlokalosir dengan jaringan yang mengalami nekrosis dan biasanya
terjadi pada permukaan tulang yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan dalam
jangka waktu yang lama menyebabkan peningkatan tekanan kapiler. Sedangkan
pemberian posisi miring bertujuan untuk mengurangi derajat dekubitus yang
dialami pasien.
Tujuan Penelitian
Jurnal 1
Untuk pengaruh posisi miring terhadap dekubitus pada pasien stroke di RSUD
RAA Soewondo Pati
Jurnal 2
Untuk mengetahui pengaruh alih baring dan tidak terhadap kejadian dekubitus
pada pasien tirah baring di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2018
DESKRIPSI ANALISIS PICO JURNAL 1
Responden : Pada penelitian ini populasi diambil selama 2 bulan sehingga jumlah
populasi sebanyak 34 responden.
Intervensi : Dalam penelitian ini dibagi menjadi kelompok control dan Intervensi,
dimana pada kelompok intervensi diberikan posisi miring. Pasien ditempatkan
persis ditengah tempat tidur, Gunakan bantal untuk menyanggah kepala dan leher,
Tempatkan satu bantal pada sudut antara bokong dan matras dengan cara
miringkan panggul, Bantal yang berikutnya ditempatkan memanjang diantara
kedua kaki. . Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan posisi miring.
Hasil Penelitian menunjukkan :
kelompok kontrol yang mengalami dekubitus derajat 1 sebanyak 6 responden
(35,3%), dekubitus derajat 2 sebanyak 10 responden (58,8%) dan dekubitus
derajat 3 sebanyak 1 responden (5,9%).
Hasil uji Wilxocon di atas didapatkan kelompok intervensi diperoleh nilai ρ value
adalah 0,002 (p<0,05) dan kelompok kontrol diperoleh nilai ρ value adalah 0,025
(p<0,05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ρ value kelompok intervensi
lebih kecil dibandingkan ρ value kelompok kontrol sehingga pemberian posisi
miring lebih efektif menurunkan derajat dekubitus dibandingkan kelompok
kontrol tanpa perlakuan.
Kelebihan:
1) Jumlah responden lebih banyak
2) Penelitian dilakukan dalam kurun waktu yang relatif lama
3) Terdapat proosedur intervensi
4) Jumlah kelompok kontrol dan intervensi sama sama 17 responden
Kekurangan:
1) Tidak dijelaskan lama pemberian posisi miring

DESKRIPSI ANALISIS PICO JURNAL 2


Responden : 25 Responden
Intervensi : Dalam penelitian ini dibagi menjadi kelompok case dan control
dimana 12 responden adalah sebagai kelompok case yang diberikan alih baring
selama kurang lebih 2 jam, dan 13 responden sebagai control yang tidak diberikan
alih baring.
Hasil Penelitian menunjukkan:
Tidak ditemukan adanya kejadian dekubitus pada kelompok case (mendapat
perlakuan alih baring) dengan jumlah responden 12. Terdapat kejadian dekubitus
pada kelompok kontrol (tidak dilakukan alih baring) sebanyak 5 responden dari
total 13 responden dengan tingkat kesadaran apatis, samnolent dan koma. Ada
pengaruh perlakuan alih baring terhadap kejadian dekubitus antara kelompok case
dan control dengan nilai P value 0,018 < 0,05.
Kelebihan :
1) Dijelaskan lama pemberian posisi tirah baring
2) Jurnal lebih singkat namun jelas
Kekurangan:
1. Jumlah responden lebih sedikit
2. Jumlah kelompok case dan control tidak sama yaitu 12 banding 13
3. Tidak ada penjelasan prosedur pemberian posisi

Anda mungkin juga menyukai