Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN GLOMERULONEFRITIS

Ikrima Rahmasari, S.Kep, Ns.,M.Kep


Glomerulonefritis…
PENGERTIAN
Glomerulonefritis adalah inflamasi pada glomerulusginjal,
dimana proses inflamasi ini dapat terjadi akibat reaksi imun
dan non-imun
➢Klasifikasi glomerulus berdasarkan penyebab :
➢ Glomerulonefritis Akut
➢ Glomerulonefritis yang berkembang sangat cepat
(Rapidly Progressive Glomerulonefritis atau RPGN)
➢ Glomerulonefritis Kronik
➢Glomerulonefritis digolongkan menjadi :
➢ Glomerulonefritis primer
➢ Glomerulonefritis sekunder penyakit sistemik
Glomerulonefritis digolongkan atas :
Primer : • Sekunder :
– Glomerulonefritis akut : – Hemolitik uremik syndrom
postinfeksius glomerulonefritis – Poliarteritis
dan infeksius glomerulonefritis. – Progressive systemik sclerotik
– Glomerulonefritis dengan
– Systemik lupus erytematosus
proliferasi membran
– Wegener granulomatosus
– Glomerulonefritis yang
berkembang sangat cepat
– Glomerulonefritis membranous
idiopatik
– Neprophati Ig A
– Glomerulonefritis kronis
– Nefrosis lipoid
Etiologi dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :

PRIMER
–Tidak diketahui

SEKUNDER
–Infeksi :
• Bakteri (mis :Sterptococ, subacute bacterial andicaurditis (SBE),
sifilis).
• Virus (mis : hepaitis B)
• Protozoa (mis: Malaria)
–Obat : penicillamine, non steroid anti inflamation drugs (NSAID),
–Neoplasia (mis : kolon, paru, payudara, lymfoma, multipel
myeloma)
–Penyalit metabolik : DM
–Penyakit jaringan cenoctive :
• Sistemik Lupus Eritematosus (SLE), Polyarteritis.
Mekanisme non-imun glomerulonefritis :
Etiologi : DM, diet tinggi protein, Peningkatan massa renal

Vasodilatasi arteri glomerulus Hipertensi intra glomerular

Hiperfiltrasi
Endotelialrusak

Proteinuria Pelepasan faktor Agregarsiplatelet


yang me
permeabilitas
Edema Trombosis
kapiler
intraglomerula r

Sclerosis
Hipertensi
glomerular
Mekanisme kerusakan glomerulur pada penyakit imunologis :

Reaksiantigen
antibodi
Mediatorsekunder AktifasifaktorXI(Hageman)

Aktivasi sistem
Khemotaksis
kinin
Amine vasoaktif
Proses inflamasi

Kerusakanglomerulus Fibrin

SINDROM KLINIS
Patofisiologi terjadinya edema pada
glomerulonefritis :
Perubahan membran basalis
glomerulus berupa peningkatan
permeabilitas

Proteinuria

hipoalbuminemia Edema

Peningkatan retensi natrium Perubahan


volume plasma
Peningkatan retensi air

Peningkatan sekersi
aldosteron
PenurunanGFR
Manifestasi Klinis :
➢ Edema pada kelopak mata, tungkai, perut, torak dan genetalia
➢ Sesak nafas
➢ Kaki terasa berat dan dingin
➢ Hipertensi
➢ Gangguan sistem pencernaan (tidak jarang dengan diare)
➢ Kehilangan BB dan kekuatan badan
➢ Peningkatan berkenih dimalam hari (nokturia)
➢ Sakit kepala, pusing
➢ Warna kulit kuning keabu-abuan
➢ Albumin serum kurang dari 2 gram %
➢ Tanda-tanda malnutrisi seperti perubahan-perubahan rambut, kulit,
pembesaran kelenjar parotis
Penatalaksanaan Medis :
• Tujuan utama  mencegah terjadinya komplikasi dari
perkembangan ke arah gagal ginjal.
• Pada glomerulonefritis sekunder penangan utama adalah
mengatasi atau mengurangi agen benyebab atau mengatasi
penyakit sistemik yang mempengaruhi.

Penangan edema pada glomerulonefritis :


• Diit rendah garam dan protein
• Pebatasan intake caiaran
• Duretik
• Obat anti hipertensi
PENYULIT (KOMPLIKASI)
• Malnutrisi
• Infeksi sekunder
• Gangguan koagulasi
• Ensefalopati akut hiprttensi
• Bendungan paru
• Penurunan faal ginjal

Tujuan Diet Rendah Protein :


• Dapat menurunkan tekanan intraglomerular
• Dapat menurunkan progresifitas penyakit menjadi gagal ginjal
• Diet khususnya  protein diberikan dengan nilai biologis tinggi
 untuk mendukung status nutrisi yang baik bagi pasien.
Pengkajian Keperawatan
➢ Riwayat Kesehatan :
Mengalami infeksi saluran nafas atas, infeksi kulit, saluran kemih,
hepatitis, pengguna obat nefrotoksik, riwayat keluarga dengan
polokistik, keganasan, nefritis herediter.
➢ Keluhan utama :
➢ Adanya kelemahan umum
➢ Edema
➢ Sesak nafas
➢ Acites
➢ Anoreksia
➢ Mual dan muntah
Lanjutan pengkajian....
➢ Pemeriksaan fisik :
Edema perifer, hipertensi, oliguri/anuria, hematuria, sesak nafas, bunyi nafas
rales (+), acites, bunyi jantung tambahan, distensi peningkatan tekanan
vena jugularis.
➢ Pemeriksaan penunjang :
➢ Urine  protein (+), leukosit dan eritrosit, cast sedimen miningkat, warna
urine kuning tua samapai menyerupai cola.
➢ Darah  kreatinin klierens menurun sampai 50 ml/menit, serum krestinin
dan BUN me , protein total (albumin/globulin) me. Titer anti streptolisin
me , komplemen C3 dan C4 me. Hb menurun.
➢ Radiologi/USG  pembesaran / mengecil ginjal, batu/obstruksi.
Masalah Keperawatan
✓ Penurunan volume sirkulasi b.d tekanan osmotik kolid menurun / tekanan
hidrostatik meningkat.
✓ Gangguan difusi b.d edema interstisial paru / tekanan oksigen alveolus
yang rendah
✓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan katabolisme/
anoreksi; mual muntah / hilangnya protein melalui urine.
✓ Intoleransi aktivitas b.d. Kelemahan / peningkatan katabolisme

Anda mungkin juga menyukai