Anda di halaman 1dari 38

Tonsilitis Kronis dan

Indikasi Tonsilektomi
oleh:
dr. Cut Rizka Rahmi

Pembimbing :
dr. Rachmad Dermawan, Sp. THT-KL
Latar Belakang

Modalitas
terapi yang
paling umum
Terapi yang
tidak adekuat Tonsiloadenoidektomi
dan tidak tepat
Masalah sasaran
kesehatan yang Keadaan kronis dan
paling umum rekuren, pembesaran
tonsil
Indikasi,
Nyeri dan radang
manfaat,
tenggorokan
komplikasi
Epidemiologi

Global, 2006 Indonesia, 2013 Aceh, 2013

• Merupakan • Merupakan • Menduduki


kasus kasus dan peringkat ke-
terbanyak keluhan 3 ISPA (30%
didunia, paling umum kasus),
angka T&A terutama di angka
530.000 layanan tindakan
kasus primer, T&A terus
mencakup meningkat
25,5% kasus
Definisi

Tonsilitis Kronis secara umum diartikan sebagai infeksi


atau inflamasi pada tonsila palatina yang menetap

Tonsilitis Kronis disebabkan oleh serangan ulangan dari


Tonsilitis Akut yang mengakibatkan kerusakan yang
permanen pada tonsil.
Anatomi
Gejala klinis
Keluhan lokal Keluhan sistemik
• Nyeri menelan • Rasa lemah
• Nyeri tenggorok • Nafsu makan
• Rasa mengganjal di berkurang
tenggorokan • Sakit kepala
• Mulut berbau • Nyeri sendi
• Demam
• Mendengkur
• Gangguan bernapas
• Hidung tersumbat
Pendekatan Diagnosa

Pemeriksaan
• Centar score, fisik • kultur apusan
• Mclsaac score, • Pemeriksaan tenggorok, Rapid
• Pragmatic cavum oris Antigen Testing
dan orofaring, (RAT)
Scoring System
pembesaran
Anamnesa kelenjar Pemeriksaan
penunjang
Pendekatan Diagnosa
Pendekatan Diagnosa
Pendekatan Diagnosa
Pendekatan Diagnosa
Grade Definisi Keterangan
0 Tidak Tidak terdapat tonsil
terihat
1+ < 25% batas medial tonsil melewati
pilar anterior sampai ¼ jarak pilar
anterior uvula.
2+ 25%-49% batas medial tonsil melewati ¼
jarak pilar anterior-uvula sampai
½ jarak pilar anterior-uvula.
3+ 50%-74% batas medial tonsil melewati ½
jarak pilar anterior-uvula sampai
¾ jarak pilar anterior-uvula
4+ ≥75% batas medial tonsil melewati ¾
jarak pilar anterior-uvula sampai
uvula atau lebih
Penatalaksanaan
Non-farmakoterapi: Farmakoterapi: Pembedahan:

•Oral hygiene • Antibiotik • Tonsiloadenoidektomi


•menganjurkan sikat • Analgetik • Cold dissection
gigi dan kumur-kumur • Kortikosteroid • Hot dissection
teratur, bila perlu
konsultasi
ke dokter gigi.
•Menjelaskan
perjalanan penyakit
dan komplikasi yang
timbul
•Menjelaskan rencana
pengobatan, indikasi
operasi dan
komplikasinya
Kriteria Paradise untuk Tonsilektomi
Indikasi Absolute: Indikasi Relatif:

Pembengkakan tonsil yang


menyebabkan obstruksi saluran napas, Terjadi 3 episode atau lebih
disfagia berat, gangguan tidur dan infeksi tonsil per tahun dengan
komplikasi kardio-pulmoner.
terapi antibiotik adekuat.

Abses peritonsil yang tidak membaik


dengan pengobatan medis dan Halitosis akibat Tonsilitis kronik yang
drainase. tidak membaik dengan pemberian
terapi medis.

Tonsilitis yang menimbulkan kejang


demam. Tonsilitis kronik atau berulang pada
karier streptokokus yang tidak
membaik dengan pemberian
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi antibiotik β-laktamase resisten.
untuk menentukan patologi anatomi.
Komplikasi Tonsiloadenoiditis

Abses
Peritonsiler

Demam
Rematik
Pain dan
Glomerulon
efritis

Post- Sleep
Disordered
operative Breathing
hemorrhage (SDB)
PRESENTASI KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. MN Nama ibu : Safriati


No. CM : 056538 Umur : 25 tahun
Umur : 8 tahun Alamat : Mutiara
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Mutiara
Tanggal Masuk RS : 27/10/2015
Tanggal Pemeriksaan: 27/10/2015
Anamnesis

Keluhan
Nyeri Menelan
Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dibawa oleh ibunya dengan keluhan nyeri dan
sulit menelan. Keluhan seperti ini sebelumnya sudah lama
dirasakan oleh pasien sejak ± 6 bulan

Pasien sering merasa tenggorokannya nyeri dan gatal.


Kemudian os merasakan demam dan menggigil pada malam
harinya.

Ibu pasien mengaku anaknya sulit tidur dimalam hari, dan


terdapat keluhan mengorok
• Pasien memiliki keluhan yang sama sebelumnya dan
RPD hanya diberi obat. Riwayat alergi disangkal

• disangkal
RPK

• pasien mengkonsumsi obat penurun


RPO demam dan obat yang diberikan dokter

• os memiliki kebiasaan makan gorengan


RKS yang pedas dan minum es
STATUS PRESENT

Keadaan umum : Tampak Sakit Berat badan : 18 kg


Kesadaran : Compos mentis Tinggi badan : 130 cm
Frekuensi nadi : 92 x/menit Status gizi : baik
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,5 0C
PEMERIKSAAN FISIK
Status lokalis at regio faring:

Mukosa Warna merah muda, Hiperemis : +massa :-


Ginggiva Warna merah muda, sama dengan daerah sekitar

Gigi Geligi Warna kuning gading,caries (-), Gangren (-)

Lidah 2/3 anterior Dalam batas normal


Uvula Normal
Arkus faring Simetris (+), Hiperemis +
Palatum Warna merah muda
Dinding posterior sdn
orofaring
Ukuran T4 T4
Kripta Melebar Melebar

Permukaan Tidak rata Tidak rata

Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)


Tonsil
Detritus (-) (-)

Pilar Anterior Kemerahan kemerahan

Peritonsil Abses (-) (-)

Pembesaran Kelenjar Limfe Nyeri tekan (+) bagian submandibula


Diagnosis banding

Tonsilitis Tonsilitis
Faringitis Tumor Tonsil
Akut membranosa
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah (27/10/2015) :
Hemoglobin : 12,5 gr/dl
Hematokrit : 37,5 %
Eritrosit : 5,38 x 105/µl
Leukosit : 8,5 x 103/µl
Trombosit : 261 x 103/µl
Ct/bt : 4,3’/1,3’
Diagnosis Sementara

Tonsilitis Kronis
Diagnosis Sementara
Foto X-ray Thorax PA
Tanggal 27 Oktober 2015
Penatalaksanaan
NON- MEDIKAMENTOSA OPERATIF :

 Istirahat yang cukup Tonsilektomi


 Menghindari mengkonsumsi
makanan seperti gorengan,
makanan panas dan pedas
 Makan makanan lunak terlebih
dahulu
 Menjaga kebersihan rongga
mulut
Foto Intra Operatif
Penatalaksanaan
MEDIKAMENTOSA POST OP
IVFD RL 15 gtt/i
Ij.Cebactam 500mg/12 jam
Ij. Kalnex 250 mg/ 8 jam
Ij.Ketorolac ½ amp/8 jam
Ij.Ranitidin ½ amp/8 jam
Ij.Metil Prednisolon 62,5mg/12 jam
Cetirizin syr 2x1 cth
Ibuprofen syr 3x2cth
Prognosis
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : dubia ad bonam (jika pengobatan dan
kebersihan mulut baik
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
27/10/15 Nyeri BB : 18 kg Tonsilitis Kronis - Rencana Tonsilektomi
(H 1) Menelan Nadi : 85 x/menit dengan GA 28/10/2015
RR : 24 x/ menit
Suhu : 36,60C
Sensorium : CM
Tonsil : T4/T4
Kripta (+)
Detritus (-)
28/10/15 Nyeri Nadi : 88 x/menit Post op - IVFD RL 15 gtt/i
(H 2) tenggorokan RR : 24 x/ menit Tonsilektomi H-1 - Ij.Cebactam 500mg/12 jam
post Suhu : 36,60C - Ij. Kalnex 250 mg/ 8 jam
tonsilektomi Sensorium : CM - Ij.Ketorolac ½ amp/8 jam
Tonsil : T0/T0 - Ij.Ranitidin ½ amp/8 jam
- Ij.Metil Prednisolon
Perdarahan post op : 62,5mg/12 jam
(-) - Cetirizin syr 2x1 cth
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
29/11/15 Nyeri Nadi : 88 x/menit Post op - IVFD RL 15 gtt/i
(H 3) berkurang, RR : 24 x/ menit Tonsilektomi - Ij.Cebactam500mg/12 j
nyeri ketika Suhu : 36,60C H-2 - Ij. Kalnex 250 mg/ 8 jam
makan (+) Sensorium : CM - Ij.Ketorolac ½ amp/8 j
Tonsil : T0/T0 - Ij.Ranitidin ½ amp/8 j
- Ij.Metil Prednisolon
Terdapat bekas luka 62,5mg/12 jam
operasi di tenggorokan, - Cetirizin syr 2x1 cth
tidak berdarah - Ibuprofen syr 3x2cth
- Makan lunak (saring),
pantangmakanan
(keras,pedas,panas)
- Makan eskrim
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai