Anda di halaman 1dari 66

ASUHAN KEPERAWATAN

“KOMUNITAS SEHAT TUNTAS”

14 Desember 2020 – 8 Januari 2021

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Komunitas

Program Profesi Ners Universitas ‘Aisyiyah Surakarta

Oleh :

Kelompok III Angkatan XI

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XI

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA

2020/2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

“SEHAT TUNTAS”

14 Desember 2020 – 8 Januari 2021

Oleh :

Kelompok III Angkatan XI

Dengan ini disahkan sebagai laporan kegiatan

Praktik Stase Keperawatan Komunitas

ii
Daftar Nama Mahasiswa

Praktik Stase Keperawatan Komunitas Kelompok III Angkatan XI

“SEHAT TUNTAS”

14 Desember 2020 – 8 Januari 2021

1. Ayusta Husna Dewi NIM. 202014021

2. Azis Novianto NIM.202014022

3. Bayu Putra Nur Salam NIM. 202014023

4. Bella Indriyani NIM. 202014024

5. Chika Yuliana Nisardi NIM. 202014025

6. Cindy Reffica Virgint NIM. 202014026

7. Danang Aji Permadi NIM. 202014027

8. Danti Ayuning Nugraheni NIM. 202014028

9. Danya Audria Putri NIM. 202014029

10. Desi Nur Naeni NIM. 202014030

iii
MOTTO

Menumbuhkan kesadaran pentingnya hidup sehat pada masyarakat untuk


mencapai kesehatan yang optimal.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Praktik Komunitas dengan judul’’Asuhan Keperawatan Komunitas sehat
tuntas.
Adapun tujuan penulisan laporan Asuhan Keperawatan ini untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh pendidikan profesi nersUniversitas‘Aisyiyah
Surakarta.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkin untuk dapat menyelesaikan
laporan kegiatan praktek belajar lapangan ini dengan sebaik-baiknya, namun
penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga laporan kegiatan praktik komunitas ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.Dalam penyusunan laporan
ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Riyani Wulandari, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Surakarta
2. Anjar Nurrohmah S.Kep Ns M.kep selaku Ketua Prodi Profesi ners Universitas
‘Aisyiyah Surakarta
3. Rizki Agustin Purwaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing
kelompok 3
4. Pak Didik, S.Kep., Ns selaku Kepala Puskesmas Pucang Sawit yang telah
memberikan bimbingan dan arahan
5. Semua Warga binaan sehat tuntas
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.

v
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah
SWT. Amin...

Surakarta,

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan........................................................................................ ii
Daftar Nama Mahasiswa................................................................................... iii
Motto................................................................................................................. v
Kata Pengantar.................................................................................................. v
Daftar Isi........................................................................................................... vii
Daftar Tabel...................................................................................................... ix
Daftar Grafik..................................................................................................... x
Daftar Lampiran................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 2
............................................................................................
1. Tujuan Umum............................................................... 2
2. Tujuan Khusus.............................................................. 3
C. Manfaat............................................................................... 3
D. Sistematika Penulisan......................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Keperawatan Komunitas....................................... 5
B. Tujuan Keperawatan Komunitas........................................ 5
C. Sasaran Keperawatan Komunitas....................................... 6
D. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas........................... 8
E. Prinsip Keperawatan Komunitas........................................ 9
F. Kegiatan Praktik/Tingkap Pencegahan dalam Keperawatan
Komunitas........................................................................... 10
G. Metode Asuhan Keperawatan Komunitas.......................... 11
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Tahap Persiapan.................................................................. 12
B. Tahap Pelaksanaan.............................................................. 12
1. Pengkajian..................................................................... 12

vii
2. Analisa Data.................................................................. 22
3. Kriteria Penapisan......................................................... 23
4. Diagnosa Keperawatan Komunitas............................... 24
5. POA.............................................................................. 24
6. Perencanaan.................................................................. 25
7. Implementasi................................................................. 29
8. Evaluasi......................................................................... 37
9. Perencanaan Tindak Lanjut.......................................... 39
BAB IV PEMBAHASAN
A. Persiapan............................................................................. 40
B. Pengkajian........................................................................... 40
C. Perencanaan........................................................................ 40
D. Pelaksanaan......................................................................... 41
E. Evaluasi............................................................................... 41
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................... 42
B. Saran .................................................................................. 42
Daftar Pustaka................................................................................................... 43
Lampiran .......................................................................................................... 44

viii
DAFTAR TABEL

ix
DAFTAR GRAFIK

Nomor Judul Tabel Halaman

1.1 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin warga binaan 17


1.2 Distribusi frekuensi berdasarkan frekuensi menguras 18
penampungan air
1.3 Distribusi frekuensi berdasarkan gangguan yang ada 18
1.4 Distribusi frekuensi berdasarkan jumlah remaja yang 18
mempunyai kebiasaan merokok
1.5 Distribusi frekuensi berdasarkan riwayat penyakit 19
1.6 Distribusi frekuensi berdasarkan kebiasaaan warga sebelum 33
berobat

x
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Foto kegiatan MMD 1 (temu kenal dengan warga) 44


Lampiran 2 Foto kegiatan MMD 2 (menyampaikan tabulasi data, 45
memprioritaskan masalah, dan menentukan POKJAKES)
Lampiran 3 Foto kegiatan penyuluhan PHBS (3M untuk memberantas 45
sarang nyamuk dan bahaya merokok)
Lampiran 4 Foto kegiatan penyuluhan fasilitas pelayanan kesehatan 46
Lampiran 5 Foto kegiatan penyuluhan penggolongan obat dan hipertensi 47

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama


untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki
kesehatan (Depkes RI, 2015).Kenyataannya tidak semua orang memperoleh
atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara
global diantaranya adalah perilaku hidup bersih dan kesehatan lingkungan
yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan
kebutuhan lainnya(Depkes RI, 2015).

Notoatmodjo dalam Priyanto, Agus (2019) menyatakan upaya


kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Hal ini berarti,
bahwa peningkatan kesehatan individu, kelompok atau masyarakat harus
diupayakan. Terdapat dua aspek dalam mewujudkan upaya tersebut yaitu,
aspek kurativ (pengobatan penyakit) dan aspek rehabilitative (pemulihan
kesehatan). Peningkatan kesehatan sendiri terdiri dari dua aspek, yaitu aspek
preventif (pencegahan penyakit) dan aspek promotif (aspek peningkatan
kesehatan itu sendiri).

Tercapainya pembangunan baik diperdesaan maupun perkotaan perlu


didorong melalui peningkatan koordinasi dan peningkatan pembangunan
sektoral, pengembangan sumber daya manusia, pemampatan sumber daya
alam dan pertumbuhan iklim yang didorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya
masyarakat sehingga mempercepat pembangunan perdesaan dan perkotaan.
Dalam merealisasikan kesehatan lingkungan, sangat diperlukan peran aktip
masyarakat dalam pencapaian pembangunan kesehatan lingkungan. Yang
mengandung arti, bahwa pembangunan hanya akan terlaksana bila dilakukan

1
melalui keterlibatan seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang dimiliki masing-masing(Muttaqien dkk, 2019).

Keperawatan komunitas juga merupakan salah satu upaya untuk


meningkatkan kesehatan masyarakat. Cara-cara yang dapat digunkaan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat antara lain, direct care atau pelayanan
keperawatan komunitas yang diberikan kepada individu, keluarga, dan
kelompok secara langsung, serta health general community atau perhatian
yang diberikan secara langsung terhadap masyarakat dengan melihat situasi
serta isu yang berkembang dan dapat mempengaruhi masyarakat tersebut
(Sujana dkk, 2020). Sujana, dkk (2020) menyatakan perawat komunitas
memiliki beberapa peran yang dapat menunjang tercapainya peningkatan
kesehatan di lingkungan masyarakat yaitu, peran sebagai pendidik, sebagai
coordinator pelayanan kesehaan, pelaksana pelayanan keperawatan, sebagai
pembaharu (innovator), sebagai yang mengorganinasi pelayanan kesehatan
(organizer), sebagai panutan (role model), fasilitator (tempat orang bertanya),
dan pengelola (manager).

Berdasarkan permasalahan diatas, maka kami perlu untuk melakukan


praktik keperawatan komunitas yang dilaksanakan pada tanggal 14 desember
2020 – 8 Januari 2021. Sebagai out put dari praktik keperawatan komunitas
tersebut mahasiswa menyusun laporan Asuhan Keperawatan Komunitas
“Sehat Tuntas”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengenal masalah-masalah kesehatan yang terjadi lingkungan
masyarkat serta membantu mengatasi permasalahan-permasalahn
tersebut yang disesuaikan dengan peran perawat komunitas.

2
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan
dengan kesehatan bersama masyarakat dengan menggunakan
kuesioner google form dan format Survey Kesehatan Masyarakat.
b. Menentukan tabulasi data yang didapatkan dari hasil kuesioner
yang telah diberikan kepada warga
c. Menentukan prioritas-prioritas masalah kesehatan dari hasil
tabulasi data
d. Menentukan rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan
untuk mengatasi prioritas-prioritas masalah kesehatan.
e. Melakukan implementasi dari rencana tindakan keperawatan yang
sudah dibuat untuk mengatasi prioritas-prioritas.
f. Melakukan evaluasi dari hasil implementasi yang telah dilakukan.

C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Dapat membantu masyarakat mengatasi permasalahan kesehatan yang
terjadi di lingkungannya serta menambah pengetahuan masyarakat
tentang cara meningkatkan kesehatan diri maupun lingkungannya.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah wawasan tentang masalah-masalah kesehatan yang
ada di lingkungan masyarakat serta tindakan keperawatan komunitas
yang dapat mengatasi permasalahan di lingkungan masyarakat.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan Praktik
Keperawatan Komunitas sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB IV : PEMBAHASAN

3
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Keperawatan Komunitas


WHO (2015), mendefinisikan komunitas adalah suatu kelompok
sosial yang di tentukan oleh batas – batas wilayah, nilai – nilai keyakinan
dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara
anggota masyarakat yang satu dan yang lain.Pelayanan Keperawatan
Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan
kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah
kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, &
Supriyono, 2017).
Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan terutama pada
kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status kesehatan komunitas
dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit
serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif (Kholifah, 2016).
Pengertian lain dari keperawatan komunitas adalah Praktik yang dilakukan
komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik.
(Effendi & Makhfudli, 2010).

B. Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas menurut Kholifah (2016) adalah
sebagai berikut :
1. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada tujuan keperawatan komunitas ini berarti
adalah suatu upaya untuk membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan
sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan

5
intelektual. Promosi kesehatan tidak sekadar mengubah gaya hidup,
tetapi mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat adalah tujuan
yang akan dicapai pula.
2. Proteksi kesehatan
Proteksi kesehatan merupakan upaya perlindungan kelompok
masyarakat terhadap terpaparnya suatu penyakit.
3. Pencegahan penyakit dan penyembuhan
Pencegahan penyakit merupakan upaya dalam mencegah terjadinya
penyakit pada kelompok yang berisiko, sedangkan penyembuhan
adalah upaya yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang telah
terkena penyakit. Upaya penyembuhan bertujuan untuk
menyembuhkan kelompok masyarakat yang sakit dan mencegah
terjadinya komplikasi.

C. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas menurut Depkes
(2006) dalam Effendi & Makhfuldi (2010) sebagai berikut :
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta,
Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita
penyakit degeneratif.
2. Sasaran Keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk
group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.

6
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang
rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat
maupun tidak terikat dalam suatu institusi yaitu :
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi
antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil,
Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu,
kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara
lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah
tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau
mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan,
diprioritaskan pada masyarakat di suatu wilayah (RT, RW,
Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain.
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan
daerah lain
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
4. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare,
demam berdarah, dll)
5. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau
akibat lainnya

D. Ruang lingkup keperawatan komunitas


Ruang lingkup keperawatan komunitas (Amin, 2019)
1. Upaya Promotif

7
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan jalan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Rekreasi
f) Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan :
a) Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas maupun kunjungan rumah.
c) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun dirumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan
menyusui.
3. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
yang menderita penyakit atau masalah kesehatan melalui :
a) Perawatan orang sakit dirumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari
puskesmas dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah ibu
bersalin dan nifas
d) Perawatan tali pusat bayi baru lahir

8
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat dirumah
maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama.
a) Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang, kelainan bawaan.
b) Latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu seperti TBC, pelatihan nafas dan batuk, penderita
stroke melalui fisioterapi.
5. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus
ke dalam pergaulan masyarakat.

E. Prinsip keperawatan komunitas


Menurut Mubarak (2015) Pada perawatan kesehatan masyarakat harus
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral.
3. Secara Langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.

9
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan
upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas.
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada.

F. Kegiatan Praktik/Tingkat Pencegahan dalam Keperawatan


Komunitas
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara kesimbangan yang
terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier (Akbar, 2019).
1. Pencegahan Primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stresor, meliputi promosi
kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer
mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara
mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor risiko. Intervensi
dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum
reaksi terjadi. Strategi mencakup: imunisasi, pendidikan kesehatan,
olahraga dan perubahan gaya hidup.
2. Pencegahan Sekunder
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari
stresor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal
lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor
resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan
yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara eneergi. Jika
pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka

10
struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-
intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3. Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan
sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke
arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah
untuk memperkuat resistensi terhadap stressor untuk mencegah reaksi
timbul kembali atau regresi sehingga dapat mempertahankan energi.
Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.

G. Metode Asuhan Keperawatan Komunitas


1. Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat
a. Tujuan pengorganisasian Komunitas : Diharapkan mampu
berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya,
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan
menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam
komunitas dan di luar komunitas. Pendekatan yang digunakan
menggunakan prinsip, landasan dan langkah dasar seperti tertera
pada gambar

Landasan 7 Saling : 6 Langkah :

1. Memahami kedudukan,Tugas, 1. Penjajagan


3 Prinsip : dan Fungsi masing-masing
2. Penyamaan persepsi
1. Kesetaraan 2. Memahami kemampuan
masing-masing 3. Pengaturan peran
2. Keterbukaan
3. Menghubungi 4. Komunikasi intensif
3. Saling menguntungkan
4. Mendekati
5.Melaksanakan Kegiatan
5. Terbuka/ membantu
6. Pemantauan dan penilaian
6. Mendorong/ mendukung

7. Menghargai

11
b. Langkah-langkah pengorganisasian
Masyarakat :
1) Persiapan :
a) Pengenalan komunitas
i. Pendekatan Jalur Formal : Dilakukan terhadap instansi
birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah
komunitas dengan cara :
- Pengajuan proposal dan perijinan
- Penjelasan tujuan dan program
~> Hasil : surat ijin/persetujuan
ii. Pendekatan Jalur Informal : Dilakukan setelah adanya
ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan
melakukan pendekatan kepada :
- Tokoh-tokoh masyarakat
- Ketua RW, RT
- Kader kesehatan : Dengan menjelaskan tujuan,
program kegiatan, meminta dukungan dan
partisipasi serta kontrak kerjasama.
iii. Pengenalan Masalah Tujuannya untuk mengetahui
masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-
benar menjadi kebutuhan komunitas saai ini. Dengan
tahap pengenalan masalah sebagai berikut :
Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
Diawali dengan survey awal pada komunitas yang
menjadi sasaran, meliputi :
- Survey wilayah
- Survey populasi
- Survey masalah utama dan faktor penyebab

12
- Survey kebijakan program dan frasilitas layanan
kesehatan.
- Survey potensi-potensi, sumber pendukung di
komunitas.
iv. Membuat instrument pengumpulan data, tabulasi data :
- Membuat table tabulasi data
- Menghitung frekuensi distribusi
- Membuat tabel, diagram, grafik frekuensi distribusi
v. Analisa Data
- Analisa Deskripti : Membuat gambaran suatu
keadaan dari obyek yang diteliti
- Analisa Korelasi : Menganalisa tingkat hubungan
pngaruh dari dua atau lebih subvariabel yang diteliti
dengan menggunkan perhitungan statistik.
vi. Perumusan Masalah
Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada
komunitas yang dikaji dengan berdasarkan hasil analisa
data
- Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
- Formulasi :
- Problem
- Etiologi
- Data yang menyokong
vii. Penyadaran komunitas
Tujuan :
- Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang
dihadapi oleh komunitas
- Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan
masalah

13
- Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat
aktif menjadi tenaga potensial dalam kegiatan
pemecahan masalah.
Kegiatan : Mengadakan musyawarah komunitas dengan
metode lokakarya mini, dengan langkah :
- Penyajian data hasil survey
- Diskusi kelompok :
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah
(bentuk masalah, waktu, tempat, penanggung
jawab dan biaya)
- Pembentukan kelompok kerja kesehatan
(Pokjakes) dari anggota komunitas yang
merupakan calon kader kesehatan yang
bertanggung jawabterhadap kegiatan yang
direncanakan.
viii. Penyajian hasil diskusi kelompok
ix. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal,
puskesmas.
b. Pelaksanaan Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah
direncanankan dengan melihat aktifitas kelompok kerja yang telah
terbentuk melalui kerja sama dengan aparat desa/kelurahan,
puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan:
1) Pelatihan Kader
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan kesehatan langsung
4) Home care
5) Rujukan
c. Evaluasi Hal-hal yang harus dievaluasi :
1) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
2) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)

14
3) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
4) Rencana tindak lanjut

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan diawali dengan pembagian kelompok dan
pembagian dosen pembimbing oleh dosenkoordinasi mahasiswa ners.
Pembagian keompok keperawatan komunitas dibagi menjadi 3 kelompok
dengan masing-masing kelompok beranggotakan 10 mahasiswa. Selain itu,
dosen memberikan briefing terkait tugas komunitas secara online melalui
google meet.
Setelah itu masing-masing kelompok diwajibkan untuk mencari
warga binaan setiap mahasiswa harus mencari 5 warga binaan. Setelah itu
mahasiswa dan warga mengadakan acara MMD 1 untuk perkenalan. Setelah
itu mahasiswa membuat kuesioner yang akan digunakan sebagai alat
pengkajian ke warga.

B. TAHAP PELAKSANAAN
Pengkajian
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui pembagian kuesioner kepada warga
binaan (desa Pelang lor, desa Sabrangkali, desa Sumberagung, desa
Sambiroto, desa Tumang Sari, desa Tegalan, desa Jetak, desa kurung dan
masyarakat kecamatan banjarsari). Terdapat 50KK yang dikaji oleh
mahasiswa. Daerah lingkungan warga binaan memiliki iklim tropis jadi
memiliki 2 musim (musim penghujan dan musim kemarau). Tipe

15
komunitas didaerah warga binaan ada yang masyarakat rural dan ada yang
masyarakat urban. Struktur politik terdapat poster, baliho, spanduk partai,
pemilihan perangkat desa dipilih secara langsung oleh masyarat dan
masyarakat berperan aktif dalam pemilihan perangkat desa.
2. Data Demografi
Usia : balita, remaja, lansia
Jenis kelamin : 55,8% perempuan
44,2% laki-laki
Bahasa : jawa dan indonesia
Tingkat pendapatan : 14,9% warga berpenghasilan < 500.000
38,5% warga berpenghasilan 500.000-1.000.000
46,8% warga berpenghasilan >1.000.000
Pendidikan : 4,2% warga tingkat pendidikannya SD
4,2% warga tingkat pendidikannya SMP
47.9% warga tingkat pendidikannya SMA
43,8% warga tingkat pendidikannya S1
Pekerjaan : 2% warga bekerja sebagai PNS
11,8% warga bekerja sebagai karyawan swasta
31,4% warga bekerja sebagai wiraswasta
3,9% warga bekerja sebagai petani
51% lain-lain
Agama :100% warga beragama islam
3. Status Kesehatan Komunitas
a. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas : pusing dibagian
tengkuk kepala terasa berat.
b. Tanda-tanda vital :
c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) : Hipertensi
d. Riwayat penyakit keluarga : hhipertensi
e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari :
1. Pola pemenuhan nutrisi :
2. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit :

16
3. Pola istirahat dan tidur :
4. Pola eliminasi :
5. Pola aktivitas gerak :
6. Pola pemenuhan kebersihan diri :
f. Status psikososial :
g. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan : warga binaan kalau anggota
keluarganya sakit tidak langsung pergi ke pelayanan kesehatan,
terlebih dahulu membeli obat warung.
h. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan : warga
binaan rutin cuci tangan, memakai masker, jaga jarak, dan makan-
makanan yang sehat.
i. Pola perilaku tidak sehat : merokok, penggunaan obat tanpa resep
dokter, pola konsumsi tinggi garam
4. Data lingkungan fisik
a. Pemukiman
1) Bentuk bangunan : rumah
2) Jenis bangunan : permanen
3) Atap rumah : genteng
4) Dinding : tembok
5) Lantai : keramik
6) Ventilasi : ada, dimanfaatkan
7) Pencahayaan : terang
8) Kebersihan : baik bersih
b. Sanitasi
1) Penyediaan air bersih (MCK) : air bersih dari sumur dan PAM
2) Penyediaan air minum : air minum dari sumur dan PAM dimasak
terlebih dahulu sebelum diminum tidak ada bau, tidak ada warna,
tidak berasa.
3) Pengelolaan jamban :
a) Jenis jamban

17
a. 23,5% warga binaan menggunakan jamban
cemplung.
b. 27,5% warga binaan menggunakan jamban plengsengan.
c. 9% warga binaan menggunakan jamban leher angsa.
b) Jarak septitank dengan sumber air
a. 63% jarak sumber air dengan septitank > 10m
b. 37% jarak sumber air dengan septitank < 10m
4) Sarana pembuangan limbah :
21,6% membuang limbahnya di resapan
72,5% membuang limbahnya di GOT
5,9% membuang limbahnya di sembarang tempat
5) Pengelolaan sampah : tidak ada sarana pembuangan sampah,
pembuangan sampah diakukan mandiri oleh wara masing-masing.
Cara pengelolaan sampah :
a) 45,1% dibakar
b) 29,4% TPU
c) 13,7% ditimbun
d) 5,9% disembarang tempat
e) 5,9% disungai
5. Failitas
a. Pekarangan
1) 65,4% ada, dimanfaatkan pekarangan rumahnya
2) 21,2% ada, tidak dimanfaatkan pekarangan rumahnya
3) 13,5% tidak ada pekarangan rumah
a) 45,1% dimanfaatkan sebagai kebun
b) 33,3% tidak dimanfaatkan
c) 13,7% dimanfaatkan untuk kandang
d) 7,8% dimanfaatkan untuk kolam
b. Sarana hiburan : 46,9% ada
53,1% tidak ada
50% taman

18
50% halan masjid, sekolah, rumah
c. Sarana ibadah : masjid atau mushola
d. Pelayanan kesehatan :
80,4% puskemas/ posyandu
11,8% praktik swasta
5,3% balai pengobatan
2,5% lain-lain
e. Fasilitas sosial : 14% supermarket
50% pasar tradisional
32% warung disekitar rumah
4% minimarket
f. Ekonomi :
1) Jenis pekerjaan : 6% PNS
12% pegawai swasta
42% wiraswasta
10% buruh harian
30% tidak bekerja
2) Jumlah penghasilan perbulan : 14,9% berpenghasilan < 500.000
38,5% berpenghasilan 500.000-1.000.000
46,8% berpenghasilan >1.000.000
g. Keamanan dan transportasi
1) Keamanan
a) System keamanan : 10,9% polisi
10,9% satpam
78,3% siskamling
b) Transportasi :
Jenis kendaraan yang dimiliki : 15,7% mobil
82,4% sepeda motor
1,9% sepeda
Sarana transportasi yang ada: 65% bus
27,5% angkot

19
7,5% taksi
h. Sistem komunikasi :
1) Jenis alat komunikasi : 100% handphone
2) Cara penyebaran informasi :
Media elektronik : 58% televisi
42% internet
Media cetak : 69,2% koran
28,8% edaran
2% majalah
i. Pendidikan :
1) Tingkat pendidikan : 4,2% warga tingkat pendidikannya SD
4,2% warga tingkat pendidikannya SMP
47.9% warga tingkat pendidikannya SMA
43,8% warga tingkat pendidikannya S1
2) Fasilitas pendidikan yang tersedia : 12% TK
60% SD
4% SMP
16% SMA
8% Perguruan tinggi
3) Jenis bahasa yang digunakan : bahasa jawa dan indonesia
j. Rekreasi :
1) Kebiasaan rekreasi : 40,9% 1 bulan sekali
34.1% 6 bulan sekali
25% 1 tahun sekali
2) Fasilitas tempat rekreasi : 46,9% ada tempat rekreasi
53,1% tidak ada tempat rekreasi

Diagram 1.1 distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin warga binaan

20
Diagram 1.2 distribusi frekuensi menguras penampungan air

Diagram 1.3 distribusi gangguan yang ada

Diagram 1.4 distribusi jumlah remaja yang mempunyai kebiasaan merokok

21
Masalah remaja
25
22

20

15
Masalah remaja
10

5 4 4
2

0
Merokok Tdk percaya diri Gangguan pola Tidak ada
tidur

Diagram 1.5 distribusi riwayat penyakit

22
Riwayat Kesehatan Keluarga
30
25
25

20
Riwayat Kesehatan Keluarga
15

10
5
5
1
0
Hipertensi Tidak Ada Stroke

Diagram 1.6 distribusi kebiasaan warga sebelum berobat

Tindakan anticipatory guidance yang sudah dilakukan, dari 9 responden :


4 responden diantaranya menjawab membelikan anak obat di warung
2 responden diantaranya menjawab memberikan perawatan seadanya
1 responden diantaranya menjawab membawa ke bidan

23
2 responden diantaranya menjawab belum melakukan anticipatory guidance

Kategori Pernyataan Kesimpulan


Data
Geografi : - Lingkungan pedesaan - Kelembaban
Lingkungan antara rumah yang satu lingkungan tinggi.
fisik dengan yang lainnya - Lingkungan
saling berdekatan. tampak kotor dan
- Lingkungan terlihat kurang sehat.
kotor dan banyak
banyak hewan
peliharaan yang
berkeliaran dijalan dan
diarea perumahan
warga.
- Gangguan yang ada di
lingkungan rumah
sarang nyamuk

Demografi : - 40% warga binaan - Jumlah penduduk


Usia lansia. yang berusia lansia
- 60% warga binaan dan remaja tinggi.
remaja
Statistik - 93,8% penduduk - Prevalensi kejadian
Vital mempunyai riwayat hipertensi tinggi.
hipertensi.
- 20% penduduk berobat
aktif dan 80% tidak
berobat.
Sistem - Menguras - PHBS rendah.
Review penampungan air bila
terlihat kotor baru
dikuras
- Banyaknya sarang
nyamuk.
Ekonomi - 14,9% warga - Status ekonomi
menengah
berpenghasilan <
kebawah.
500.000
- 38,5% warga
berpenghasilan
500.000-1.000.000

24
- 46,8% warga
berpenghasilan
>1.000.000
- Pendapatan masyarakat
setara dengan
pengeluaran.
Pendidikan - Mayoritas masyarakat
berpendidikan sampai
SMA dan S1.
- Warga dapat menerima
informasi baru dengan
baik.

Analisa Data
No Data Dx
.
1. Do : - Kurangnya
- Warga menguras penampungan airnya bila pengetahuan
kotor tentang PHBS
- Banyak sarang nyamuk dilingkungan warga
- Kondisi penampungan sampah terbuka
- Pembuangan sampahnya 72,5% di GOT
- 64,9% remaja merokok

Ds :
- Warga mengatakan kadang masih suka
menimbun sampah sebelum dibakar atai
dibuang di TPU
- Warga mengatakan jarang menguras
penampungan air bila terlihat kotor baru
dikuras
- Warga mengatakan tidak menabur bubuk
abate di penampungan air yang tidak bisa
dijangkau atau dikuras
- Warga mengatakan penampungan airnya
terbuka
2. Do : - Perilaku kesehatan
- 70% warga kalau sakit tidak periksa terlebih cenderung beresiko.
dahulu melainkan membeli obat kewarung.
- 6% warga kebiasaannya meminum jamu
sebelum berobat.
- 16% warga kalau sakit dibiarkan saja
- 8% warga kalau sakit dipijat

25
Ds :
- Warga mengatakan kalau sakit lebih baik
membeli obat diwarung karena takut kalau
pergi ke pelayanan kesehatan karena covid
19
- Warga mengatakan tidak mengerti tentang
penggolongan obat
- Warga mengatakan belum mengetahui
tentang fasilitas pelayanan kesehatan
3. Do : - Ketidakefektifan
- 93,8% lansia menderita hipertensi manajemen
- 20% warga lansia berobat hipertensi secara kesehatan diri pada
teratur. lansia.
- 80% warga lansia berobat hipertensi tidak
berobat secara rutin.

Ds :
- 40 warga lansia mengatakan lansia tidak
suka makan buah, dan suka makan santan
serta makanan yang asin.
- 15 warga lansia mengatakan mereka jarang
keposyandu lansia dikarenakan malas dan
kondisi fisik yang lemah.
- 30 warga mengatakan mereka jarang
memeriksakan tekanan darah
- 30 warga lansi masih melakukan aktivitas
fisik yang berat

KRITERIA PENAPISAN
N Kriteria penapisan Juml
o ah
Dx skor

Sesuai Jumlah Bes Kemungkin Minat Kemungk Sesuai Sumber Sumber Sumber Sumbe Sum
dengan yang arny an untuk masyarakat inan dengan daya daya daya r daya ber
peran beresik a pendidikan untuk progra tempat waktu dana peralat daya
perawat o resi kesehatan diatasi m an oran
komunita ko pemeri g
s ntah

1 4 4 4 3 3 3 5 5 4 3 4 5 47
2 4 4 4 3 2 1 4 3 4 4 4 3 40
3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 38

26
Kriteria Pembobotan :
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

PRIORITAS MASALAH
1. Kurangnya pengetahuan tentang PHBS
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada lansia

POA
N Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Wakt Tempat Dana Pj
o kesehatan u
1 Kurangnya Agar warga Penkes PHBS Warga Rabu, g.meet - Bella
pengetahuan binaan (3M plus dan binaan 30- Chika
tentang mengetahui bahaya 12- Cindy
PHBS tentang: merokok 2020
- 3M plus
untuk
membasmi
sarang
nyamuk
- Bahaya
merokok
2 Perilaku Agar warga Penkes Warga Kamis g.meet - Ayusta
kesehatan binaan fasilitas binaan 31-2- Azis
cenderung mengetahui pelayanan 2020
beresiko tentang kesehatan dan
: pembagian
- Fasilitas
pelayanan group Desi
leaflet tentang
kesehatan WhatsApp danang
penggolongan
- Dapat
obat lewat
mengetahui
group wa
penggolong
an obat

27
3 Ketidakefekt Agar warga Membagikan Warga Jum’a group - Bayu
ifan binaan video senam binaan t 1-1- WhatsApp Danti
manajemen mengetahui hipertensi dan (lansia) 2021 Danya
kesehatan tentang : leaflet
diri pada - Senam hipertensi
lansia hipertensi
untuk
menurunka
n
- tekanan
darah
- Cara
mengatasi
hipertensi
- Pemantaua offline Kelompok
n tekanan C
darah

Perencanaan

No Dx kep Tujuan Sasara Strate Rencana Hari/ta tempat evaluasi Ttd


n gi kegiatan nggal

Umum khusus kriteria standar

28
1 Kurangnya Setelah Setelah Warga KIE - Kaji Rabu, Google Kognitif - Warga
pengetahua dilakukan dilakukan 2x binaan lingkungan 30- 12- meet dapat
n tentang 2x pertemuan warga 2020 memahami
PHBS pertemuan masyarakat - kaji tentang 3M
masyarakat diharapkan : kebiaasaaa plus
diharapkan - Warga n warga - Warga
warga dapat mengetahu - kaji dapat
memahami i tentang pengetahu mengetahui
tentang PHBS an tentang tentang
PHBS - Warga PHBS bahaya
mengetahu - Berikan merokok
i cara edukasi dan dapat
membasmi tentang berhenti
sarang PHBS merokok
nyamuk - Berikan
dengan 3M edukasi
Plus tentang
- Warga cara
mengetahu membasmi
i bahaya sarang
merokok nyamuk
dan cara dengan
untuk 3M plus
berhenti - Berikan
merokok edukasi
warga
mengenai
bahaya

29
merokok
dan cara
untuk
berhenti
merokok
2 Perilaku Setelah Setelah Warga KIE - Kaji Kamis, Google Kognitif - Warga
kesehatan dilakukan dilakukan 2x binaan kebiasaan 31-12- meet dapat
cenderung 2x pertemuan warga saat 2020 memahami
beresiko pertemuan masyarakat sakit jenis-jenis
masyarakat diharapkan : - Beri Kamis, fasilitas
diharapkan - Warga edukasi 31-12- kesehatan
warga dapat mengetahu tentang 2020 Group yang ada
memahami i tentang fasilitas Whats dilingkunga
tentang fasilitas pelayanan App nnya
fasilitas pelayanan kesehatan - Warga
kesehatan kesehatan - Beri mengetahui
dan - Warga edukasi penggolong
penggolong mengetahu tentang an obat
an obat i tentang penggolon - Warga
penggolon gan obat tidak
gan obat mengkonsu
msi obat
warung lagi
melainkan
langsung
periksa ke
pelayanan
kesehatan

30
3 Ketidakefek Setelah Setelah Warga KIE - Observasi Jum’at, Group Kognitif - Lansia
tifan dilakukan dilakukan 2x binaan dan tekanan 1-1- Whats dan dapat
manajemen 2x pertemuan (lansia) demon darah 2020 App psikomoto mengetahui
kesehatan pertemuan masyarakat strasi - Berikan rik tentang
diri pada masyarakat diharapkan : edukasi tanda gejala
lansia diharapkan - Warga tentang Jum’at hipertensi
warga dapat dapat hipertensi 1-1- offline - Lansia
memanage mengetahu - Berikan 2020 dapat
ment i tentang latihan menerapka
kesehatan hipertensi senam n diet
diri pada - Lansia hipertensi rendah
ansia dapat garam dan
mengenali sadar akan
tanda kesehatan
gejala - Lansia
hipertensi dapat
- Lansia menerapka
dapat n senam
mengetahu hipertensi
i diet secara
hipertensi mandiri
- Lansia
dapat
menerapka
n senam
hipertensi

31
Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi


1 Kurangnya Pengetahuan Rabu, 30 Memberikan penyuluhan 1. Evaluasi Struktur
tentang PHBS Desember kesehatan tentang kegiatan a. Persiapan penyuluhan dilakukan 2
2020 5M untuk pemberantasan hari sebelum acara dilaksankan
nyamuk dan penyuluhan b. Undangan penyuluhan melalui
kesehatan tentang bahaya google meet diberitahukan keoada
merokok warga 1 hari sebelum dilakukan
penyuluhan
c. Link google meet di kirimkan 30
menit sebelum acara dimulai
2. Evaluasi Proses
a. Warga yang hadir 24 orang
b. 50% dari warga yang hadir aktif
saat mengikuti kegiatan
c. 5 dari 24 warga mengajukan
pertanyaan tentang materi yang
disampaikan
d. Penyuluhan dilakukan dengan
aplikasi google meet
3. Evaluasi Hasil
a. 50% warga yang hadir aktif saat
mengikuti kegiatan
b. 5 dari 24 warga mampu

32
menyebutkan apa saja yang terdiri
dari kegiatan 5M
c. 5 dari 24 warga mampu
menyebutkan bahaya merokok
4. Faktor pendukung
a. Media yang digunakan berupa
powerpoint dapat ditampilkan
pada aplikasi google meet
b. Warga tidak kesulitan dalam
menggunakan aplikasi google
meet
5. Faktor penghambat
a. Terdapat sebanyak 55% warga
yang tidak bergabung dalam
kegiatan penyuluhan
b. Sekitar 55% warga binaan
mengeluhkan tentang sinyal
handphone yang tidak
memungkinkan untuk mengikuti
penyuluhan di google meet
2. Perilaku Cenderung Kamis, 31 1. Memberikan 3. Evaluasi Struktur
Berisiko Desember penyuluhan tentang a. Persiapan penyuluhan dilakukan 2
2020 fasilitas pelayanan hari sebelum acara dimulai
kesehatan b. Undangan penyuluhan melalui
google meet diberitahukan kepada
warga 1 hari sebelum dilakukan
penyuluhan
c. Link google meet di kirimkan 30

33
menit sebelum acara dimulai
4. Evaluasi Proses
a. Warga yang hadir 20 orang
b. 30 % waga aktif dalam mengikuti
kegiatan
c. 3 dari 20 warga memberikan
pertanyaan terkait dengan materi
penyuluhan
d. Penyuluhan dilakukan melalui
aplikasi google meet
5. Evaluasi Hasil
a. 30 % warga aktif dalam mengikuti
kegiatan
b. 5 dari 20 warga mampu
menyebutkan apa saja yang
termasuk kedalam fasilitas
pelayanan kesehatan
6. Faktor pendukung
a. Media yang digunakan berupa
powerpoint dapat ditampilkan
pada aplikasi google meet
b. Warga tidak kesulitan dalam
menggunakan aplikasi google
meet
7. Faktor penghambat
a. Terdapat sebanyak 60% warga
binaan yang tidak bergabung
dalam kegiatan penyuluhan

34
b. Aplikasi google meet sempat error
15 menit sebelum acara dimulai
1. Evaluasi Struktur
a. Materi dan media yang akan
digunakan sudah dipersiapkan 2
hari sebelum penyuluhan
b. Pemberitahuan penyuluhan
dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan di
whatsapp grup komunitas sehat
tuntas
b. Terdapat 5 warga yang
mengajukan pertanyaan tentang
materi yang disampaikan dengan
media leaflet
c. Tanya jawab antara warga dengan
perawat komunitas dilakukan di
whatsapp grup
3. Evaluasi Hasil
a. Terdapat 6 warga yang menjawab
pertanyaan tentang obat apa saja
yang tergolong dalam kode biru
b. Tanya jawab yang dilakukan
melalui whatsapp grup berjalan
dengan baik
4. Faktor Pendukung

35
a. Penyuluhan melalui whatsapp
grup tidak menganggu aktifitas
haruan warga
b. 90% warga binaan masuk ke
dalam whatsapp grup komunitas
2. Penyuluhan tentang sehat tuntas
penggolongan obat 5. Faktor Penghambat
a. Perawat komunitas tidak bisa
memantau secara langsung apakah
warga mengunduh dan membaca
leaflet penggolongan obat yang
telah disampaikan.
3. Ketidakefektifan Jumat, 1 1. Penyuluhan tentang 1. Evaluasi Struktur
manajemen kesehatan Januari 2021 penyakit hipertensi a. Persiapan media penyuluhan dan
lansia dan demonstrasi video yang akan di bagikan
video senam kepada warga disiapkan 2 hari
hipertensi sebelum kegiatan dimulai
b. Pemberitahuan pelaksanaan
kegiatan dilakukan 1 hari sebelum
kegiatan dimulai
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan tentang hipertensi dan
demonstrasi video senam
hipertensi dilakukan di whatsapp
grup komunitas sehat tuntas
b. Tanya jawab anatara warga dan
perawat komunitas dilakukan di
whatsapp grup

36
c. Terdapat 3 warga yang
menanyakan tentang materi yang
telah dikirimkan
3. Evaluasi Hasil
a. Terdapat 5 warga yang menjawab
pertanyaan tentang makanan yang
seperti apa yang baik diberikan
kepada lansia yang terkena
hipertensi
b. Tanya jawab yang dilakukan di
whatsapp grup berjalan dengan
baik
4. Faktor Pendukung
a. Penyuluhan melalui whatsapp
grup tidak menganggu aktifitas
haruan warga
b. 90% warga binaan masuk ke
dalam whatsapp grup komunitas
sehat tuntas
5. Faktor Penghambat
a. Perawat komunitas tidak bisa
memantau secara langsung
apakah warga mengunduh dan
membaca leaflet penggolongan
obat yang telah disampaikan

1. Evaluasi Struktur
a. Perencanaan kegiatan dilakukan 2

37
hari sebelum dilaksanakan
b. Alat-alat yang digunakan
disiapkan 1 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. 32 lansia bersedia dilakukan
pengecekan tekanan darah oleh
perawat komunitas
3. Evaluasi Hasil
a. 25 dari 32 lansia tekanan darahnya
rata-rata berkisar 150/100 mmHg
4. Faktor Pendukung
a. Lansia sangat kooperatif dalam
kegiatan ini
b. Lansia tetap memperhatikan
protokol kesehatan (menggunakan
masker)
5. Faktor Penghambat
a. Tidak ada

38
2. Penilaian Tekanan
Darah Lansia

4 Ketidakefektifan Sabtu, 2 Penilaian tekanan darah 1. Evaluasi Struktur


manajemen kesehatan Januari 2020 lansia a. Alat-alat yang digunakan disiapkan
lansia 1 hari sebelum kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. 32 lansia bersedia dilakukan
pengecekan tekanan darah oleh
perawat komunitas
3. Evaluasi Hasil
a. 25 dari 32 lansia tekanan
darahnya rata-rata berkisar
150/100 mmHg
4. Faktor Pendukung
a. Lansia sangat kooperatif dalam
kegiatan ini
b. Lansia tetap memperhatikan
protokol kesehatan (menggunakan
masker)
5. Faktor Penghambat
a. Tidak ada

39
Evaluasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf


1 2 Januari Kurangnya pengetahuan tentang S:
2020 PHBS - Hasil tanya jawab dengan warga
binaan melalui whatsapp grup, 60%
warga mengatakan sudah
melakukan kegiatan yang
menunjang kesehatan dan
kebersihan lingkungan
- Warga mengatakan bahwa
pengetahuan mereka bertambah
tentang perilaku hidup bersih dan
sehat
- Warga yang merokok mengatakan
sudah lebih mengerti tentang
bahaya merokok
O:
- Beberapa perawat komunitas yang
berkeliling ke warga binaan yang
sering membuang sampah
sembarangan terlihat sudah tidak
membuang sampah sembarangan
A:
- Masalah teratasi
P:

40
- Intervensi dihentikan
2 2 Januari Perilaku kesehatan cenderung S:
2020 berisiko - Warga mengatakan pengetahuan
tentang golongan dan jenis- jenis
obat bertambah
- Warga mengatakan akan
memanfaatkan pelayanan
puskesmas jika merasa sedang tidak
sehat
O:
- Tampak beberapa warga sudah
berani untuk datang ke puskesmas
mengontrol kesehatannya
A:
- Masalah teratas
P:
- Intervensi dihentikan
3 2 Januari Ketidakefektifan manajemen S:
2020 kesehatan diri pada lansia - Lansia mengatakan pengetahuannya
bertambah tentang makanan yang
boleh dan tidak boleh dikonsumsi
penderita hipertensi
- Lansia mengatakan senang saat
perawatan komunitas melakukan
penilaian tekanan darah
O:
- Lansia tampak memakan makanan
yang dianjurkan untuk penderita

41
hipertensi yang dituliskan didalam
materi penyuluhan
A:
- Masalah Teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

Rencana Tindak Lanjut

No Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Penanggung Dana


jawab
1 Kurangnya pengetahuan Memantauan Warga binaan 6 januari 2021 Mahasiswa
tentang PHBS jentik-jentik
nyamuk di
penampungan
air
2 Perilaku kesehatan Memantau Warga binaan 6 januari 2021 Mahasiswa
cenderung beresiko. kebiasaan
warga kalau
kondisinya
tidak sehat
3 Ketidakefektifan Memantau Warga binaan 6 januari 2021 Mahasiswa

42
manajemen kesehatan tekanan darah (lansia)
diri pada lansia pasien

43
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan pembagian kelompok dan
pembagian dosen pembimbing oleh dosenkoordinasi mahasiswa ners.
Pembagian keompok keperawatan komunitas dibagi menjadi 3 kelompok
dengan masing-masing kelompok beranggotakan 10 mahasiswa. Selain
itu, dosen memberikan briefing terkait tugas komunitas secara online
melalui google meet.
Setelah itu masing-masing kelompok diwajibkan untuk mencari
warga binaan setiap mahasiswa harus mencari 5 warga binaan. Setelah itu
mahasiswa dan warga mengadakan acara MMD 1 untuk perkenalan.
Setelah itu mahasiswa membuat kuesioner yang akan digunakan sebagai
alat pengkajian ke warga binaan.
B. Pengkajian
Setelah kami mendapatkan persetujuan untuk melakukan
pengkajian dari warga yang akan kami bina selama praktik keperawatan
komunitas. kami menyebarkan kuesionernya menggunakan google form
agar mempermudah warga dalam pengisian karena praktik komunitas ini
dilakukan secara online. Pengisian kuesioner diberi wakti 1 hari. Bila ada
warga yangbingung dalam pengisian kuesioner maka warga dapat bertanya
di group whatsapp yang sudah kami buat untuk mempermudah
komunikasi antara mahasiswa dengan warga binaan. Setelah semua warga
sudah mengisi kuesioner maka kami membuat tabulasi data dan
memprioritaskan masalah.
C. Perencanaan
Setelah melakukan tabulasi data dan memprioritaskan masalah kami
membuat rencana tindakan apa saja yang akan kami lakukan ke
masyarakat dan tentunya perencanaan tindakan ini juga disepakati oleh
warga binaa. Kami tentukan tindakan sesuai permasalahan yang ada di

44
warga binaan. Selain itu juga, kami mempersiapkan bahan materi serta
media yang akan kami pergunakan nanti. Materi kami ambil dari literatur
jurnal-jurnal dari internet, sedangkan media yang akan kami pergunakan
adalah PPT yang kami rancang sendiri.
Perencanaan yang kami buat ada penkes PHBS, penkes fasilitas
pelayanan kesehatan, penkes penggolongan obat, penkes hipertensi,
demonstrasi senam hipertensi, semua perencanaan itu sudah disetujui oleh
mahasiswa, warga binaan, ci puskesmas dan juga dosen pembimbing.
Kami juga membuat PJ disetiap kegiatannya.
D. Pelaksanaan
Ketika bahan materi dan media sudah siap kami sekelompok langsung
mengadakan acara penyuluhan secara online dengan menggunakan google
meet. Kegiatan penyuluhan penkes PHBS, penkes fasilitas pelayanan
kesehatan, penkes penggolongan obat, penkes hipertensi, demonstrasi
senam hipertensi. Alasan kami mengambil implementasi tersebut karena
setelah kami melakukan pengkajian didapatkan hasil warga jarang
menguras penampungan air, mengurasnya bila kotor, penampungan air
dalam keadaan terbuka, terdapat gangguan sarang nyamuk, permasalahan
remaja merokok paling besar, warga kalau sedang sakit tidak pergi
kedokter untuk periksa melainkan membeli obat warung terlebih dahulu,
banyak lansia yang menderita hipertensi, dan lansia tidak melakukan diet
mengurangi garam dan masih melakukan kegiatan fisik yang berat.
E. Evaluasi
Kami melakukan evaluasi setelah kami memberikan penyuluhan
kepada warga dan warga memahami mengenai materi yang sudah kami
sampaikan.

45
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan komunitas secara langsung
selama 4 minggu dapatlah disimpulkan dan disarankan sebagai berikut :
1. Tidaklah mudah untuk melaksanakan pengkajian komunitas dan
rumusan diagnosa keperawatan secara online sebab diagnosa
keperawatan adalah gambaran kebutuhan komunitas.

2. Ternyata tidaklah gampang menyusun perencanaan keperawatan


komunitas secara online sebab kita harus memperhatikan semua
faktor untuk terjadinya dinamisasi.
3. Dalam pelaksanaannya/implementasi keperawatan secara online
ternyata tidaklah mudah sebab banyak kendalanya seperti sinyal,
banyak warga yang tidak bisa ikut karena sedang bekerja.
4. Warga binaan sangat antusias terhadap kesehatan cukup baik yang
mereka butuhkan adalah fasilisator, motivator dan koordinator
dalam masalah kesehatan.
5. Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang berhasil
diidentifikasi di warga binaan tidaklah mudah untuk diselesaikan
secara bersamaan dalam waktu yang terbatas.

B. SARAN
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup
sehat dalam kehidupan sehari – hari, terutama 3M dalam masa
pandemi ini. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam
meningkatkan kesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Warga Binaan
Perlu kerjasama antara yang baik antara masyarakat Sehat Tuntas
untuk mencegah terjadnya masalah kesehatan di masyarakat.

46
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat,
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi warga Sehat
Tuntas.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan refremsi dalam
penerapan pada proses pendidikan.

47
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhamad. 2019. Sistem Pelayanan Asuhan Keperawatan Kesehatan


Komunitas:Studi Kasus di Dusun Mensaleng. Jurnal Kesehatan
Qamarul Huda. 7(2):pp 59-70.
Akbar, M, Agung. 2019. Konsep – Konsep Dasar dalam Keperawatan Komunitas.
CV Budi Utama. Yogyakarta.

48
LAMPIRAN

Dokumentasi mmd 1

49
Dokumentasi MMD 2

50
Dokumentasi Penyuluhan PHBS

51
Dokumentasi penyuluhan fasilitas pelayanan kesehatan

Dokumentasi Penyuluhan penggolongan Obat dan Hipertensi

52
53
54
55

Anda mungkin juga menyukai