Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LAPORAN

SURVEY KEWIRAUSAHAAN
“PELUANG USAHA DI BEDAH dan DALAM”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Dosen Pengampu : Annisa Andriyani, M.PH

Disusun Oleh :
Dini Nurul Fatikhah (C2016039)
Dwi Yayuk Lestari (C2016044)

PROGRAM STUDY SARJANAN KEPERAWATAN


STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahan pertama kali muncul pada abat 18 diawalai dengan
penemuan-penemuan baru. Tujuan utamanya untuk pertumbuhan dan
perluasan organisasi melalu inovasi dan kreativitas serta keuntungan dan
kekayaan bukan menjadi tujuan utama.
Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah
barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang.
Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.
Sampai pada masa sekarang ini pun, kewirausahaan masih terus
melekat dan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dalam rangka menghadapi
era perdagangan bebas. Kita ditantang untuk bukan hanya membersiapka
sumber daya manusia yang siap bekerja, melainkan harus mampu
mempersiapkan dan membuaka lapangan kerja baru.
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi menyonsong kegiatan
pasar bebas, maka kita dituntut harus dapat mengimbangi dengan kemampuan
atau skill agar kita mampu memanfaatkan peluang usaha terampil dan
professional.
Peluang usaha yang menjanjiakan salah satunya dibidang kesehatan
terutama perawat. Perawat yang dikenal sebagai asisten dokter kini perawat
dibentuk/dididik menjadi seseorang yang profesional dan berkompeten
diberbagai bidang seperti bidang kesehatan, wirausaha, praktik mandiri, dan
lain-lain. Perawat yang identik bekerja di rumah sakit dan setiap harinya
bertemu dengan pasien untuk memberikan asuhan keperawatan yang
bertujuan untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh pasien dan
mempercepat proses penyembuhan pasien. Perawat yang mempunyai jiwa
kewirausahaan tinggi akan mampu membaca peluang usaha yang ada
disekelilingnya.
Orang yang melakukan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-
nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini akan
dijelaskan mengenai peluang bisnis di dunia kesehatan yang berkecimpung
didunia keperawatan yaitu bedah dalam. Untuk itu kami menyusun laporan
ini guna menyusun rencana dalam menangkap peluang usaha yang ada dana
tau yang belum ada.

B. Perumusan Masalah
Bagaimana peluang usaha yang dapat dilihat dari keperawatan bedah dalam?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui peluang bisnis pemenuhan gizi pada pasien recovery
pasca operasi.
2. Dapat memberikan inovasi baru dalam dunia medis baik keperawatan,
bedah dan gizi.
3. Dapat mempercepat pemulihan pasien atau klien dipelayanan kesehatan.

D. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Mempercepat proses pemulihan pasien pasca operasi selama di rawat
di Rumah Sakit.
b. Meningkatkan nafsu makan pasien pasca operasi.
2. Bagi Rumah Sakit
a. Mampu memberikan pelayanan dalam recovery yang baik kepada
pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Post Operasi
a. Pengertian
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian
tubuh (Smeltzer dan Bare, 2010). Post operasi adalah masa setelah
dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang
pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya. Tahap pasca
operasi dimulai dari memindahkan pasien dari ruangan bedah ke unit
pasca operasi dan berakhir saat pasien pulang (Uliyah dan Hidayat,
2012).
b. Jenis-jenis operasi
1. Menurut fungsinya (tujuannya), Potter dan Perry (2009) membagi
menjadi:
a. Diagnostic : biopsy, laparotomy eksplorasi.
b. Kuratif (ablatif) ; tumor, appendiktomi.
c. Reparative : memperbaiki luka multiple.
d. Rekonstruktif : mamoplasti, perbaikan wajah.
e. Paliatif : menghilangkan nyeri.
f. Transplantasi : penanaman organ tubuh untuk menggantikan
organ atau struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal,
kornea).
2. Menurut luas atau tingkat resiko
a. Mayor
Operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan
mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan
hidup klien.
b. Minor
Operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai
resiko komplikasi lebih kecil dibandingkan operasi mayor.
c. Komplikasi Post Operasi
Menurut Majid (2011) komplikasi post operasi adalah perdarahan
dengan manifestasi klinis yaitu gelisah, terus bergerak, merasa haus,
kulit dingin-basah-pucat, nadi meningkat, suhu turun, pernafasan
cepat dan dalam, bibir dan konjungtiva pucat, pasien melemah.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka post operasi
Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:
1. Vaskularisasi
Mempengaruhi luka karena luka membutuhkan keadaan peredaran
darah yang baik utnuk pertumbuhan atau perbaikan sel.
2. Anemia
Memperlambat proses penyembuhan luka mengingat perbaikan sel
membutuhkan kadar protein yang cukup.
3. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan pertumbuhan
atau kematangan usia seseorang. Namun selanjutnya proses
penuaan dapat menurunkan sistem perbaikan sel sehingga dapat
memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Penyakit lain
Mempengaruhi proses penyembuhan luka. Seperti diabetes dan
ginjal dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
5. Nutrisi
Merupakan unsur pertama dalam membantu perbaikan sel,
terutama karena kandungan zat gizi yang terdapat didalamnya,
sebagai contoh vitamin A untuk membantu proses epitelisasi atau
penutupan luka dan sintesis kolagen, vitamin B kompleks sebagai
kofaktor pada sistem enzim yang mengatur metabolisme protein,
karbohidrat dan lainnya.
6. Kegemukan, obat-obatan, merokok dan stress.
7. Tehnik penanganan luka yang tidak tepat.
8. Lokasi luka (mobilitas pasien).
9. Status imunologi.
10.Kadar gula darah  dan Kadar albumin darah.
2. Nutrisi
a. Pengertian
Nutrisi adalah zat yang terkandung di dalam makanan yang
dibutuhkan makhluk hidup untuk dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik sesuai dengan fungsinya. Ada juga yang mengatakan
bahwa nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan
pemeliharaan kesehatan.
b. Nutrisi yang dibutuhkan untuk pasien post operasi
Makanan penyembuh luka umumnya kaya dengan kandungan protein,
vitamin C , karbohidrat dan zat besi antara lain : 
1. Ikan Gabus
Ikan gabus mengandung albumin yang terbukti mampu
menyembuhkan luka pasca operasi.
2. Makanan Laut (Seafood)
Makanan laut seperti ikan, udang, kepiting dan sebagainya
memiliki kandungan zinc yang membantu berbagai jenis enzim.
Zinc juga memiliki peran penting bagi tubuh, salah satunya
sebagai makanan penyembuh luka dan dalam pembentukan
kolagen.
3. Daging
Daging memiliki kandungan protein yang tinggi. Protein berperan
penting dalam proses regenerasi kulit sehingga berperan sebagai
makanan mempercepat proses penyembuhan luka operasi.
4. Brokoli
Brokoli merupakan sayuran dengan kandungan vitamin C yang
tinggi serta flavonoid yang mampu membantu proses
penyembuhan luka menjadi lebih cepat. 
5. Whole Grains
Whole grains merupakan karbohidrat kompleks yang dapat
diperoleh dari roti, gandum, nasi merah dan oatmeal. Whole
grains berperan penting dalam sumber energi serta mengatasi
sembelit saat proses penyembuhan luka terutama luka pasca
operasi. 
6. Jeruk
Jeruk merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin C yang
berperan dalam antioksidan bagi tubuh sebagai pencegahan
terhadap penyakit. Selain itu vitamin C juga membantu dalam
proses penyembuhan luka. 
7. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan makanan penyembuh luka yang
mengandung vitamin E dan mampu menutrisi kulit termasuk
berperan dalam proses penyembuhan luka. 
8. Putih telur
Putih telur memiliki kandungan asam amino yang berperan dalam
pembentukan jaringan yang rusak serta membentuk pertahanan
tubuh dalam melawan infeksi.
9. Jagung ungu
Di dalam jagung ungu terdapat kandungan anthocyanin yang
memiliki sifat anti inflamasi (peradangan) kuat. Inflamasi adalah
efek sakit yang disebabkan karena terjadinya peradangan di bagian
tubuh tertentu. Bisa itu karena cidera atau tidak normalnya jaringan di
bagian titik tertentu tubuh. Sehingga dengan sifat anti inflamasi tersebut
jagung ungu bisa meminimalisasikan terjadinya infeksi dan
mempercepat penyembuhan luka.
BAB III
METODE
A. Lokasi
Observasi ini akan dilaksanakan di salah satu Rumah Sakit sekarisidenan
Surakarta.

B. Metode pengumpulan bahan


Dalam usaha mendapatkan bahan atau keterangan yang dibutuhkan dalam
laporan perlu menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang sesuai
dengan permasalahan yang akan diamati. Untuk menentukan data-data
dibutuhkan suatu data yang dapat disajika sesuai dengan masalah yang
dihadapi diperlukan metode pengumpulan data. Adapun meotde-metode
pengumpulan data yang dipakai yaitu:
1. Catatan lapangan
Dalam hal ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-
kejadian penting yang muncul pada saat proses pemberian gizi pada pasien
pasca operasi atau selama masa recovery. Model catatan lapangan dalam
kegiatan in dadalah catatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok.

C. Analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui
kejadian sebenarnya. Analisis dapat juga diartikan penjabaran sesudah dikaji
sebaik-baiknya dan pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan
kebenarannya. Analisis ini dilakukan setelah didapat kebenaran suatu data
observasi.

D. Wawancara
Wawancara dilakukan dalam metode pengumpulan data untuk mendaptkan
bukti kebenaran dari suatu subjek yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang
terkait dengan permasalahan atau persoalan yang sedang diterjadi untuk
mengetahui kebenaran dan peluang yang dapat diambil. Pertanyaannya
sebagai berikut :
1. Bagaimana di rumah sakit ini dalam pemberian gizi kepada pasien pasca
operasi atau masa recovery?
2. Apakah pasien pasca operasi berikan makanan bubur selama proses
penyembuahan?
3. Apakah bubur yang diberikan berupa bubur nasi, bubur jagung atau
sejenisnya?
4. Bagaimana respon pasien saat diberikan gizi berupa bubur?
5. Apakah nutrisi bubur yang diberikan dihabiskan oleh pasien?
6. Adakah pasien yang minta diganti menu buburnya?
7. Produk apakah yang saat ini paling dibutuhkan dalam bidang bedah atau
penyakit dalam?
8. Produk makanan apakah yang banyak diminati oleh pasien di bidang
bedah atau penyakit dalam?
BAB IV
LAPORAN
A. Hasil Survey
Dari hasil survey yang kami lakukan dengan via wawancara melalui
media sosial dan dari internet, yang paling dibutuhkan oleh pasien pasca
operasi adalah makanan atau nutrisi yang dapat mempercepat penyembuhan
luka pasien tersebut. Kebanyakan membutuhkan makanan yang mudah
dikonsumsi dan mudah dicerna seperti bubur. Akan tetapi bubur yang
disediakan oleh rumah sakit kebanyakan rasanya monoton dan penyajiannya
tidak menarik. Hal itu membuat pasien jadi tidak nafsu untuk memakannya.
Oleh karena itu, kami berinovasi untuk membuat bubur untuk pasien pasca
operasi yang terbuat dari campuran sayur seperti jagung ungu, brokoli dan
daging yang kaya akan protein, vitamin C dan gizi lainnya dengan penyajian
yang menarik dan enak. Sehingga bisa menambah nafsu makan pasien
tersebut dan mempercepat penyembuhan luka pasca operasi.

B. Rencana Produk
Bubur sayur dan daging untuk pasien pasca operasi.
Gambar 4.1 Bubur sayur dan daging

C. Daftar Kuisioner atau pertanyaan


1. Produk apakah yang saat ini paling dibutuhkan dalam bidang bedah atau
penyakit dalam?
2. Produk makanan apakah yang banyak diminati oleh pasien di bidang
bedah atau penyakit dalam?
3. Bagaimana di rumah sakit ini dalam pemberian gizi kepada pasien pasca
operasi atau masa recovery?
4. Apakah pasien pasca operasi berikan makanan bubur selama proses
penyembuahan?
5. Apakah bubur yang diberikan berupa bubur nasi, bubur jagung atau
sejenisnya?
6. Bagaimana respon pasien saat diberikan gizi berupa bubur?
7. Apakah nutrisi bubur yang diberikan dihabiskan oleh pasien?
8. Adakah pasien yang minta diganti menu buburnya?
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer., dan Bare. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Medah Vol 3. EGC.
Jakarta.
Hidayat, A.A., dan Uliyah, M. 2012. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.
Salemba Medika. Jakarta.
Potter., dan Perry. 2009. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC.
Jakarta.
http://portaledukasi11.blogspot.com/2017/12/makalah-perawatan-pada-pasien-
luka.html. Diunduh pada tgl 19-03-2020. Pukul 10.43 WIB.
https://medi-call.id/blog/makanan-penyembuh-luka/. Diunduh pada tgl 19-03-
2020. Pukul 10.51 WIB
https://hedisasrawan.blogspot.com/2015/04/pengertian-nutrisi-artikel-
lengkap.html?m=1. Diunduh pada tgl 19-03-2020. Pukul 10.58 WIB

Anda mungkin juga menyukai