Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN PENYAKIT THYPOID


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan Semester III
Oleh :
IQLIMA KHOERUNNYSA RYSTYAN
P17320114039
2B

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
Jalan Dr. Otten No 32 Bandung

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Masalah

: Kurang pengetahuan tentang pencegahan penyakit Thypoid.

Pokok Bahasan

: Penyakit Sistem Pencernaan

Sub Pokok Bahasan

: Pencegahan Penyakit Thypoid

Sasaran

: Masyarakat di Kampung Dadakan RT 1 RW 5, Bandung.

Waktu

: 09.00-10.00 WIB (60 menit)

Pertemuan ke

:1

Tanggal

: 3 Mei 2016

Pelaksana

: Iqlima Khoerunnysa Rystyan.

Tempat

: Ruang Balai Desa Dadakan RT 1 RW 5, Bandung.

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu melakukan pencegahan penyakit
Thypoid.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit diharapkan masyarakat dapat :
1.

Menjelaskan pengertian Penyakit Thypoid dengan tepat.

2.

Menjelaskan 2 dari 3 penyebab penyakit Thypoid tanpa melihat catatan.

3.

Menjelaskan 3 dari 8 beberapa tanda dan gejala Thypoid dengan benar.

4.

Mendiskusikan cara pencegahan penyakit Thypoid dengan benar.

5.

Mendemonstrasikan salah satu cara pencegahan penyakit Thypoid dengan cara


cuci tangan.

C. Pokok Materi
1. Pengertian penyakit Thypoid.
2. Penyebab penyakit Thypoid.
3. Tanda dan Gejala penyakit Thypoid.
4. Pencegahan penyakit Thypoid.

D. Kegiatan Belajar Mengajar


-

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Demonstrasi

Langkah langkah kegiatan :


Kegiatan

No

Materi

Penyuluh

1.

Kegiatan Pra

1. Mempersiapkan materi,

pembelajaran

media dan tempat.


2. Memberi salam.
3. Perkenalan.
4. Kontrak waktu.

Keteran
Sasaran

1. Mempersiapkan diri

gan
5 menit

untuk mendengarkan
materi
2. Membalas salam
3. Memperhatikan
4. Menyetujui kesepakatan

2.

Membuka
Pembelajaran

1. Menjelaskan tujuan.
2. Menjelaskan pokok
bahasan.
3. Apersepsi.

waktu
1. Mendengarkan penyuluh

5 menit

dengan seksama
2. Mendengarkan penyuluh
menyampaikan materi
3. Menyampaikan
pengetahuannya tentang

3.

Kegiatan inti

1. Menjelaskan topik sesuai


materi:
Pengertian
penyakit Thypoid.
Penyebab penyakit
Thypoid.
Tanda dan Gejala

2.
Penutup

2. Memahami materi yang


disampaikan penyuluh
3. Memahami materi yang
disampaikan penyuluh
4. Memahami materi yang

penyakit Thypoid.
Mendemonstrasikan

5. Mengamati demonstrasi

1. Melakukan post test


2. Menilai peserta yang
sedang melakukan re-

30 menit

dengan seksama

penyakit Thypoid.
Cara pencegahan

cara cuci tangan.


4.

materi penyuluhan
1. Mendengarkan penyuluh

disampaikan penyuluh
yang dilakukan oleh
penyuluh.
1. Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
penyuluh

20 menit

demonstrasi
3. Menyimpulkan materi
4. Memberi salam

2. Melakukan redemonstrasi langkahlangkah cuci tangan


dengan benar
3. Memahami materi yang
disampaikan penyuluh
4. Menjawab salam

E. Media Dan Sumber


1.

Media
a. Cetak

:
: Leaflet, Poster.

b. Elektronik

: LCD, Infokus, Laptop, dan Power Point.

c. Alat Peraga : Air mengalir, sabun, handuk kecil atau tissue.


2.

Sumber

Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan


Penyehatan Lingkungan Tahun 2013.
eIrianto, K., Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. 2006, jakarta:
CV.Yrama Widya.

F.

Evaluasi
1. Prosedur

: Post test.

2. Jenis test

: Pertanyaan secara lisan dan penampilan.

3. Bentuk

: Pertanyaan terbuka dan penampilan.

4. Butir soal

: 5 soal.

Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada


masyarakat, sebagai berikut :
a. Sebutkan apa itu thypoid!
b. Sebutkan penyebab thypoid!
c. Sebutkan tanda dan gejala thypoid!
d. Sebutkan pencegahan penyakit thypoid!
e. Sebutkan kapan saja cuci tangan sebaiknya dilakukan!

Menampilkan teknik cuci tangan dengan benar.

G.

Lampiran
a. Materi.
b. Kunci jawaban.
c. Format penilaian teknik cuci tangan yang benar.
LAMPIRAN MATERI

A. Pngertian penyakit Thypoid

Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. Sinonim dari penyakit
ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis (Syaifullah Noer, 1998).
Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan
pencernaan dan gangguan kesadaran (FKUI, 1999).
Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Typhoid
adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella type A,
B dan C yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman yang
terkontaminasi

B. Penyebab penyakit Thypoid


Penyebab penyakit typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B
dan C. Ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam
typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari
demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air
kemih selama lebih dari 1 tahun, ini juga dapat menginfeksi orang lain.
Adapun beberapa macam dari salmonella typhi adalah sebagai berikut:
1. Salmonella thyposa
2. Salmonella parathypi A
3. Salmonella parathypi B
4. Salmonella parathypi C (Rahmad Juwono, 1996)

C. Tanda dan gejala


Demam thypoid yang tidak diobati sering kali merupakan penyakit yang berat yang
berlangsung lama dan terjadi selama 4 minggu atau lebih.

1. Minggu pertama: demam yang semakin meningkat, nyeri kepala, malaise,


konstipasi, batuk non produktif, brakikardi relative.
2. Minggu kedua: demam terus menerus, apatis, diare, distensi abdomen, rose spot
(dalam 30%) splenomegali (pada 75%).
3. Minggu ketiga: demam terus menerus, delirium, mengantuk, distensi abdomen
massif, diare pea soup.
4. Minggu keempat: perbaikan bertahap pada semua gejala.
Setelah pemulihan, relaps dapat terjadi pada 10% kasus (jarang terjadi setelah terapi
fluorokuinolon). Kasus dapat berlangsung ringan atau tidak tampak. Kasus paratyphoid
serupa dengan typhoid namun biasanya lebih ringan. Masa tunas 7-14 (rata-rata 3
30)hari, selama inkubasi ditemukan gejala prodromal (gejala awal tumbuhnya
penyakit/gejala yang tidak khas):
1. Perasaan tidak enak badan.
2. Lesu.
3. Nyeri kepala dan pusing.
4. Diare.
5. Anoreksia.
6. Bradikardi relative.
7. Nyeri otot (Mansjoer, Arif 1999).

Menyusul gejala klinis yang lain:


1. Demam (> 39 OC)
Demam berlangsung 3 minggu
a. Minggu I: Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada
sore dan malam hari.
b. Minggu II: Demam terus.
c. Minggu III: Demam mulai turun secara berangsur angsur
2. Gangguan pada saluran pencernaan
a. Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang
disertai tremor.
b. Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan.
c. Terdapat konstipasi atau diare.
3. Gangguan kesadaran
a. Kesadaran yaitu apatis somnolen.
b. Gejala lain ROSEOLA (bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler
kulit) (Rahmad Juwono, 1996).
D. Pencegahan penyakit Thypoid
Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa dilakukan dengan cara perbaikan higiene
dan sanitasi lingkungan salah satunya adalah dengan mencuci tangan sebelum
makan serta penyuluhan kesehatan.
E. Teknik Cuci Tangan
Mencuci tangan aseptik yaitu cuci tangan yang dilakukan sebelum tindakan
aseptik dengan menggunakan antiseptik. Waktu-waktu penting untuk cuci tangan
yaitu: sebelum makan, sebelum memegang/mengolah/menyiapkan makanan, setelah
buang air besar, setelah menceboki anak, serta setelah kontak dengan hewan dan tanah
(Depkes, 2012). Mencuci tangan dengan larutan disinfektan, misalnya: Handsanitizer.
Prosedur mencuci tangan aseptik sama dengan m dan prosedur pada cuci tangan
higienis atau cuci tangan biasa, hanya saja bahan deterjen atau sabun diganti dengan
antiseptik.

Berikut adalah standar teknik cuci tangan :

KUNCI JAWABAN
1. Typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh salmonella
type A, B dan C yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan minuman
yang terkontaminasi
2. Penyebab penyakit typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan
C.
3. Tanda dan gejala penyakit thypoid adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perasaan tidak enak badan.


Lesu.
Nyeri kepala dan pusing.
Diare.
Anoreksia.
Nyeri otot.

4. Pencegahan:
Pencegahan penyakit demam Tifoid bisa dilakukan dengan cara perbaikan higiene
dan sanitasi lingkungan salah satunya adalah dengan mencuci tangan sebelum
makan serta penyuluhan kesehatan.
5. Waktu-waktu penting untuk cuci tangan yaitu: sebelum makan, sebelum
memegang/mengolah/menyiapkan makanan, setelah buang air besar, setelah menceboki
anak, serta setelah kontak dengan hewan dan tanah (Depkes, 2012)

Format Penilaian
Aspek yang Dinilai

Ya

Alat:
1. Air mengalir
2. Sabun
3. Handuk Kecil atau Tissue
Langkah-langkah:
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan
memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap
dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara
bergantian.
3. Usap dan gosok jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga
bersih.
4. Bersihkan

ujung

jari

secara

bergantian

dengan

mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan.
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian
dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas
seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tissue.
Total:

Tidak

Anda mungkin juga menyukai