Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAN KELUARGA

TERHADAP ODHA

Dosen Pengampu : Heni Purwaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Hapiana

Nim : 010115A050

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAN KELUARGA TERHADAP
ODHA

I. MATERI PENGANTAR
Topik : Orang dengan HIV-AIDS (ODHA)
Sub topik : Peran keluarga terhadap ODHA
Sasaran : Keluarga Tn.Sugeng
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.Sugeng
Hari/tanggal : Sabtu, 12 November 2016

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit di harapkan keluarga mampu
memahami dan mengerti tentang apa yang dimaksud dengan HIV-AIDS.
.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan selama 10 menit di harapkan masyarakat mampu
memahami dan mengerti tentang apa saja peran keluarga terhadap ODHA, dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar balik

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No. Waktu Kegiatan penyuluhan Peserta
01. 2 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam
menjawab salam dan
2. Perkenalan diri
3. Menjelaskan tujuan dari menyimak
penyuluhan.

02. 5 menit Isi :


1. Menjelaskan apa itu HIV-AIDS Menyimak dengan
2. Menjelaskan cara penularan HIV-
seksama dan bertanya
AIDS.
jika ada materi yang
3. Menjelaskan bentuk deskriminasi
kurang jelas atau tidak
terhadap ODHA dalam keluarga.
4. Menjelaskan apa saja peran dimengerti.
keluarga terhadap ODHA.
5. Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya.

03. 3 menit Penutup :


1. evaluasi Menjawab pertanyaan,
2. menyimpulkan materi
menyimak dan
3. mengucapkan salam penutup
menjawab salam

VII. EVALUASI
Metode evaluasi : Tanya jawab
Jenis pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 2 soal
Soal :
1. Apa saja bentuk deskriminasi terhadap ODHA dalam suatu keluarga?
2. Apa peran keluarga terhadap ODHA?

Jawaban

1. Bentuk deskriminasi dalam keluarga diantanya :


Diasingkan oleh anggota keluarga lainnya
Memisahkan tempat makan serta alat makan ODHA
Mengucilkan dan menganggap ODHA sebagai
Menjauhi ODHA
Memberi cap buruk/ negatif pada ODHA
Enggan berkomunikasi dengan ODHA
Bahkan sampai ada yang memborgol ODHA dalam ruangan khusus
2. Keluarga sangat berperan penting terhadap ODHA
Salah satu peran penting keluarga terhadap ODHA adalah untuk
menangani tingkat stress ODHA, selain itu keluarga juga harus memberikan
dukungan/ suport penuh terhadap ODHA untuk tetap berupaya sembuh, tidak
mendiskriminasi (mengucilkan, mangasingkan, memberi cap buruk dan lain
sebagainya), dan tetap memperlakukan ODHA secara normal seperti
sebelumnya.
LAMPIRAN MATERI
A. Definisi HIV-AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh Human immunodeficiency Virus (HIV). Seseorang
yang terinfeksi virus HIV atau menderita AIDS sering disebut dengan ODHA
singkatan dari Orang yang Hidup dengan HIV-AIDS. Penderita infeksi HIV
dinyatakan sebagai penderita AIDS ketika menunjukkan gejala atau penyakit tertentu
yang merupakan akibat penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV
(indikator sesuai dengan definisi AIDS dari centers for disease control tahun 1993)
atau tes darah yang menunjukkan jumlah CD4 <200 mm3.

B. Cara penularan HIV-AIDS


Virus HIV dapat diisolasikan dari cairan semen, sekresi serviks/vagina,
limfosit, sel-sel dalam plasma bebas, cairan serebrospinal, air mata, saliva, air seni
atau air susu. Namun tidak berarti semua cairan tersebut dapat menjalarkan infeksi
karena konsentrasi virus dalam cairan-cairan tersebut bervariasi. Sampai saat ini
hanya darah dan air mani/ cairan semen dan sekresi serviks/vagina yang terbukti
sebagai sumber penularan serta ASI yang dapat menularkan HIV dari ibu ke bayinya.
Karena itu HIV dapat tersebar melalui hubungan seks bebas, penggunaan jarum yang
tercemar pada penyalahgunaan NAPZA, kecelakaan kerja pada sarana pelayanan
kesehatan misalnya tertusuk jarum atau alat tajam, transfusi darah, donor organ, dan
tindakan medis invasif.
C. Bentuk deskriminasi terhadap ODHA
Deskriminasi bisa saja dilakukan dalam suatu keluarga terhadap ODHA karena
menganggap ODHA sebagai suatu yang negatif dan persepsi mereka bahwa ODHA
merupakan hukum karma seseorang karena telah melakukan suatu hal yang buruk,
namun bisa saja karena ketidaksengajaan sehingga dapat mengidap penyakit
mematikan ini. Berikut bentuk deskriminasi yang bisa saja erjadi dalam keluarga
terhadap ODHA:
Diasingkan oleh anggota keluarga lainnya
Memisahkan tempat makan serta alat makan ODHA
Mengucilkan dan menganggap ODHA sebagai
Menjauhi ODHA
Memberi cap buruk/ negatif pada ODHA
Enggan berkomunikasi dengan ODHA
Bahkan sampai ada yang memborgol ODHA dalam ruangan khusus dan
diawasi satpam.

D. Peran keluarga terhadap ODHA


Infeksi HIV-AIDS masih menimbulkan stigma dan diskriminasi. Jadi penting
bagi keluarga untuk menjaga kerahasiaan Odha. Keluarga tidak berhak memberi tahu
orang lain, termasuk petugas perawatan kesehatan, tentang status HIV si Odha,
kecuali dia memberi persetujuan yang jelas. Keluarga harus sangat berhati-hati
dengan pengunjung agar mereka tidak dapat mengetahui secara tidak sengaja,
misalnya dengan melihat buku mengenai AIDS atau obat khusus untuk infeksi.
Keluarga akan menjadi tempat untuk bernaung, untuk mendapatkan
perawatan, untuk mendapat kasih sayang bagi penderita dan anak-anak yang
ditinggalkan oleh kedua orang tuanya yang direnggut oleh keganasan AIDS.
Dukungan keluarga terutama dalam perawatan Odha dirumah biasanya akan
menghabiskan biaya lebih murah, lebih menyenangkan, lebih akrab, dan membuat
Odha sendiri bisa lebih mengatur hidupnya. Sebenarnya penyakit yang berhubungan
dengan Odha biasanya akan cepat membaik, dengan kenyamanan di rumah, dengan
dukungan dari teman terutama keluarga.
Dukungan keluarga merupakan bagian yang sangat penting yang dibutuhkan
Orang dengan HIV-AIDS dalam proses pemulihannya. Besar atau kecilnya dukungan
tersebut bisa membangkitkan semangat Orang dengan HIV-AIDS untuk sehat bahkan
untuk hidup.
Keluarga juga berperan penting dalam menangani tingkat stress yang bisa saja
terjadi terhadap ODHA, risiko stress terhadap ODHA sangat tinggi dikarenakan
kondisi kesehatannya yang melemah dan kurangnya dukungan dari pihak keluarga,
sehingga dapat menyebabkan virus HIV berkembang lebih cepat hingga berakhir pada
kematian.

Anda mungkin juga menyukai