Anda di halaman 1dari 5

BAB

Kelenjar kelamin

Kelenjar gonad iyatu pada pria dan ovarium pada wanita, mempunyai fungsi endokrin dan
reproduksi. Sebagia kelenjar endokrin,testes menghasilkan hormon seks yaitu antrogen dan
sperma. Sedangkan ovarium menhasilkan estrogen dan progesteron serta memproduksi sel
teluer .

Gonad dan kelenjar- kelenjar aksesori pada waktu lahir mempunyai ukuran yang lebih
kecil dan tidak berfungsi. Pada masa pubertas kelenjar gonad menjadi aktif dan sifat kelamin
sekunder mulai nampak, terjadi peningkatan sekresi gonadotropin (FSH dan LH) yang
merangsang perkembangan dan produksi kelenjar gonad. Peningkatan sekresi FSH dan FH
disebabkan kepekaan hipotalamus terhadap inhibisi (hambatan) stroid menurun.

Fungsi reproduksi pria dapat dibagi menjadi tiga golongan:

1. Spermatogenesis untuk pembentukan sperma.


2. Pelaksanaan kerja seksual.
3. Pengaturan fungsi seksual pria oleh berbagai hormon (fungsi endokrin) yang
berhubungan dengan fungsi reproduksi, efek hormon seks pria pada organ seks
tambahan, metabolisme sel dan fungsi tubuh lain.

Testis mengasilkan beberapa hormon seks pria yang bersama-sama dinamakan androgen.
Salah satu diantaranya testosteron yang lebih banyak dan lebih kuat dari yang lain, serta
bertanggun jawab pada efek hormon pria. Testosteron dibentuk oleh sel interstisial leyding
yang terletak pada interstisial antara tubulus seminalis. Sekresi andorgen (hormon seks pria),
misalnya kelenjar adrenal menyekresi androgen dalam keadaan normal tidak menyebabkan
sifat maskulinisasi yang bermakna.

Fungsi Endokrin Testis

1. Testis janin dapat menurun hingga trimester ketiga kehamilan mensintesis androgen
pada minggu ke-6 sampai 8 (maksimum minggu 11-18) menghasilkan testosteron.
2. Pada janin testosteron diperlukan untuk diferensiasi genetalia interna dan eksterna
laki-laki.
3. Pada pria dewasa untuk perkembangan dan mempertahankan ciri-ciri seks sekunder
pria serta spermatogenesis.

Setelah lahir, sel leyding mengalami masa istirahat dan mulai aktif kembali menjelang masa
remaja (pubertas). Pengaruh gonodropin adenohipofisis adalah menyempurnakan manturasi
sistem reproduksi pengaturan fungsi endokrin testis:

1. LH/ICTH adenohipofisis, merangsang sekresi testosteron oleh sel leyding sedangkan


pelepasan LH diatur oleh GnRH hipotalamos.
2. Sebaliknya testosteron melalui mekanisme feed back negatif mengendalikan
pelepasan LH.

Pengaturan spermatogenesis:

1. Folikel perangsang hormon, merangsang spermatogenesis.


2. Hormon intein, merangsang sekresi testosteron dan mempertahankan
spermatogesis.kerja FSH dan testosteron merangsang sel untuk membentuk senyawa
yang diperlukan untuk maturasi sperma. Sekresi FSH diatur melalui mekanisme feed
back negatif yaitu peningkatan sekresi dari sel sertoli.

Efek testosteron:

1. Pada janin, merangsang diferensiasi dan perkembangan alat genital ke arah pria,
pengatur pola jantan (pria) dan pengontrolan hipotalamus terhadap sekresi
gonadotropin setelah pubertas.
2. Pada pubertas, memengaruhi sifat kelamin sekunder, yaitu perkembangan bentik
tubuh, perkembangan alat genital, distribusi rambut, pembesaran laring, dan sifat anak
agresif.

Fungsi seksual dan reproduksi wanita dibagi dalam dua fase yaitu persiapan tubuh untuk
konsepsi dan kehamilan dan periode kehamilan. Sistem hormon wanita:

1. Hormon pelepas hipotalamus (luteinizing hormone releasing hormone,LHRH ),


hormon dari hipotalamus yang dihasilakn di perikarion neuron hipotalamus,terikat
oleh reseptor gonodotrofin, merangsang reproduksi hormon lutein dan merangsang
folikel perangsang hormon, dan merangasang penurunan reproduksi pelepasan
gonodotrofin.
2. Hormon hipofise anterior (FSH dan LH) yang disekresi akibat respons terhadap
hormon pelepas di hipotalmus, memicu sintesis steroid di ovarium. Pembentukan
reseptor LH dilapisan granulosa mulai terjadi apabila penigkatan konsentrasi
gonodrotrofin pra-ovulasi.maskipun belum ada ovulasi, LH dapat dijumpai dalam
jumlah besar dalam sel-sel granulosa, meletakkan dasar kerja korpus luteum selama
fase luteal. Selama proses ovulasi di dalam sel granulosa terjadi perubahan sintesis
steroid dari estrogen menjadi progesteron dalam proses pecahnya folikel sampai
terjadinya ovulasi, meningkatkan vaskularisasi pada lapisan granulosa maka
progesteron menigkat dalam serum.
3. Hormon ovarium (estrogen dan progesteron) disekresi oleh ovarium akibat respons
terhadap dua hormon dari kelenjar hipofise.korpus luteum membuat steroid estrogen
maupun progesteron yang merangsang pertumbuhan dan diferensiasi saluran
reproduksi wanita serta struktur yang terpengaruh dengan bermacam-macam dan
sistemik.
a. Estrogen alami yang menonjol adalah estradiol. Ovarium hanya membuat
estradiol yang merupakan produk degradasi steroid- steroid pada wanita yan tidak
hamil. Selama kehamilan estrogen diproduksi oleh plasenta.Estrogen beredar
terikat pada protein plasma. Urine wanita hamil banyak mengandung estrogen
yang dihasikan oleh plasenta. Mekanisme aksi estrogen mengatur ekspresi gen
tertentu dalam sel yang bekerja sebagai sasaran. Khasiat umumnya sabagai
perangsang DNA melalui RNA sehingga terjadi penigkatan sintesis protein.
Khasiat khususnya :
Serviks : Produksi estradiol meningkatkan fase folikuler sekresi getah
serviks dalam mengubah konsentrasi getah pada saat ovulasi.
Vagina : Estradiol menyebabkan peruabahan selaput vagina, meningkatkan
produksi getah dan kadar glikogen, meningkatkan produksi asam laktat,
nilai pH menjadi rendah sehingga memperkecil terjadinya infeksi,
mempersiapkan spermatozoa dalam genitalia wanita agar dapat
menembus selubung ovum.
b. Progestron. Senyawa ini memiliki aksi yang bervariasi terhadap organ reproduksi
wanita dan di bawah kondisi psikologik sering berkerja secara sinergistik dengan
estrogen, kadang-kadang juga berkerja saling menghambat (antagonistik). Steroid
ini sangat penting dalam mempersiapkan uterus untuk implantasi blastosit dalam
memilihara.

Kehamilan dan mengatur organ aksesori selama siklus reproduksi. Metabolisme progesteron
yang utama di dalam urine, pregnandiol dan pregnantiol. Senyawa ini dibuang sebagai
glukorunid. Khasiat umumnya mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan merupakan
syarat mutlak untuk konsepsi dan implantasi terjadi karena pengaruh estradiol menyintesis
reseptor untuk progesteron khasiat khusus :

Endometrium : perubahaan sekretorik mencapai puncaknya pada hari ke-22 siklus


haid normal. Bila progesteron terlalu lama memengaruhi endometrium akan terjadi
degenerasi endometrium sehingga tidak cocok menerima nidasi.
Serviks : pengaruh progesteron mengurangin getah serviks, molekul sempit dan getah
serviks menjadi kental.
Miometrium : menrunkan tonus miometrium sehingga kontraksi berjalan lambat,
dalam kehamilan khasiat ini bermanfaat karena membuat uterus menjadi tenang.
Relaksin, merupakan hormon larut dalam air yang terdapat dalam ovarium. Plasenta
dan uterus memiliki aktivitas relaksin yang di isolasi dari ekstrak air ovarium dan di
murnikan. Sebagian ditemukan pada waktu bersamaan dengan adanya steroit
ovarium.

Ovarium merupakan organ otonom, kemampuan funsionalnya dipengaruhui oleh banyak


rangsangan dari luar yang disalurkan ke sistem saraf pusat. Endokrim memiliki pengaruh
modulasi terhadap produksi gamet dan hormon gonadotrofin hipofisis yaitu FSH dan LH.
Pegaruh estrogen adalah menggiatkan jaringan seks aksesori, dengan merangsang
pembelahaan sel dalam lapisan yang lebih dalam menyebabkan pengantian lapisan luar
secara lebih cepat, pembelahaan sel yang cepat akan berlangsung terus-menerus merupakan
suatu faktor predisposis jaringan untuk menjadikan kangker.

Fungsi seksual dan reproduksi wanita di bagi dalam 2 fase yaitu persiapan tubuh untuk
konsepsi dan kehamilan serta selama periode kehamilan.
Thyrotropin relasin hormone (TRH) menghasilkan prolaktin, sel penghasil prolaktin adalah
laktotrof. Hormon ini di jumpai dalam plasma wanita dan pria yang norma. Hormon hipofisis
juga menguatkan prolaktin (prolactine relasin hormone PRF). Laju sintesis prolaktin paling
besar tidak di kendalikan hipotalamus, dalam bentuk sekresi dipomin. Laju sekresi normal
prolaktin pada pria dan wanita yang tidak hamil adalah 300 mg/menit/m 2 dan laju
pembersihaan metabolik 40-50 ml/menit/m2. Sekresi prolaktin dikendalikan oleh dopamin
yang disekresi kedalam pembuluh aorta dari neuron yang berpuncak pada nukleus dan
berakhir pada eminensia mediana. Rangsangan fisiologis prolaktin adalah isapan bayi ketika
menyusu, juga rangsangan taktil pada puting yang menimbulkan refleks neuronendokrim
yang menyebabkan pengeluaran prolaktin. Pada kehamilan, korpus luteum akan dipertahakan
oleh hormon khorion gonodotropin (hCG) sampai 2 bulan kehamilan. Estrogen kadarnya
meningkat, dibentuk oleh sel-sel tropoblas plasenta. Plasenta tidak mempunyai enzim
hidroksilase yang mengubah progesteron menjadi endrostenedion sehingga di perlukan
DHEA yang dibentuk oleh janin dan diaromatisasikan menjadi estrogen. Fungsi estrogen
pada kehamilan untuk meningkatkan aliran darah utero-plasenta. Progesteron dihasilkan oleh
korpus luteun kehamilan kemudian dihasilkan oleh sel-sel tropobles plasenta. Fungsi
progesteron menjaga miometrium dalam keadaan istrahat dan mencegah reaksi imonologik
terhadap antigen asing. hCG mencapai konsentrasi puncak pada minggu ke-10 dan menurun
paling rendah ke-19sampai 20. Fungsinya mengatur produksi endorogen pada janin dan
membentuk korpus luteun menstruasi menjadi korpus luteun kehamilan.

Tabel 19.1 Ringkasan hormon utama

Kelenjar Hormon Sel sasaran Fungsi utama


endokrin hormon
Hipotalamus Hormon yang Hipofisis anterior Mengontrol
melepaskan / pengeluaran
menghambat (TRH, hormon-hormon
CRH, GnRH, hopofisis anterior
GHH,PRH dan PH)
Hipofisis posterior Vasopresin (hormon Tubulus ginjal Meningkatkan
Antidiuretik) arterior resorpsi H2O
menimbulkan
vasokontriksi
Oksitosin Uterus kelenjar Meningkatkan
mamae kontraktilitas
menyebabkan
pengeluaran air susu
ibu
Hipofisis anterior Tiroit stimulating Sel folikel tiroit Merangsang sekresi
hormone (TSH) T3 dan T4
Hormon Zona fasikula dan Merangsang sekresi
andrenokortikotropik zona retikularis kortisol
(ACTH) korteks adrenal
Hormon Tulang jaringn lunak Esensial tetapai
pertumbuhan (GH) bukan satu-satunta
penyebab
pertumbuhan.
Merangsan
pertumbuhan tulang
dan pengaruh
jaringan lunak
metabolik mencakup
anabolisme protein,
lemak dan konsevasi
hati glukosa. Merangsan
sekresi somatostati
Folicle stimulating Wanita: folikel Mendorong
hormone (FSH) ovarium pertumbuhan dan
Pria : tubulus perkembangan
semiverosa di testis folikel. Merangsang
produksi sperma.

Anda mungkin juga menyukai