Kelenjar kelamin
Kelenjar gonad iyatu pada pria dan ovarium pada wanita, mempunyai fungsi endokrin dan
reproduksi. Sebagia kelenjar endokrin,testes menghasilkan hormon seks yaitu antrogen dan
sperma. Sedangkan ovarium menhasilkan estrogen dan progesteron serta memproduksi sel
teluer .
Gonad dan kelenjar- kelenjar aksesori pada waktu lahir mempunyai ukuran yang lebih
kecil dan tidak berfungsi. Pada masa pubertas kelenjar gonad menjadi aktif dan sifat kelamin
sekunder mulai nampak, terjadi peningkatan sekresi gonadotropin (FSH dan LH) yang
merangsang perkembangan dan produksi kelenjar gonad. Peningkatan sekresi FSH dan FH
disebabkan kepekaan hipotalamus terhadap inhibisi (hambatan) stroid menurun.
Testis mengasilkan beberapa hormon seks pria yang bersama-sama dinamakan androgen.
Salah satu diantaranya testosteron yang lebih banyak dan lebih kuat dari yang lain, serta
bertanggun jawab pada efek hormon pria. Testosteron dibentuk oleh sel interstisial leyding
yang terletak pada interstisial antara tubulus seminalis. Sekresi andorgen (hormon seks pria),
misalnya kelenjar adrenal menyekresi androgen dalam keadaan normal tidak menyebabkan
sifat maskulinisasi yang bermakna.
1. Testis janin dapat menurun hingga trimester ketiga kehamilan mensintesis androgen
pada minggu ke-6 sampai 8 (maksimum minggu 11-18) menghasilkan testosteron.
2. Pada janin testosteron diperlukan untuk diferensiasi genetalia interna dan eksterna
laki-laki.
3. Pada pria dewasa untuk perkembangan dan mempertahankan ciri-ciri seks sekunder
pria serta spermatogenesis.
Setelah lahir, sel leyding mengalami masa istirahat dan mulai aktif kembali menjelang masa
remaja (pubertas). Pengaruh gonodropin adenohipofisis adalah menyempurnakan manturasi
sistem reproduksi pengaturan fungsi endokrin testis:
Pengaturan spermatogenesis:
Efek testosteron:
1. Pada janin, merangsang diferensiasi dan perkembangan alat genital ke arah pria,
pengatur pola jantan (pria) dan pengontrolan hipotalamus terhadap sekresi
gonadotropin setelah pubertas.
2. Pada pubertas, memengaruhi sifat kelamin sekunder, yaitu perkembangan bentik
tubuh, perkembangan alat genital, distribusi rambut, pembesaran laring, dan sifat anak
agresif.
Fungsi seksual dan reproduksi wanita dibagi dalam dua fase yaitu persiapan tubuh untuk
konsepsi dan kehamilan dan periode kehamilan. Sistem hormon wanita:
Kehamilan dan mengatur organ aksesori selama siklus reproduksi. Metabolisme progesteron
yang utama di dalam urine, pregnandiol dan pregnantiol. Senyawa ini dibuang sebagai
glukorunid. Khasiat umumnya mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan merupakan
syarat mutlak untuk konsepsi dan implantasi terjadi karena pengaruh estradiol menyintesis
reseptor untuk progesteron khasiat khusus :
Fungsi seksual dan reproduksi wanita di bagi dalam 2 fase yaitu persiapan tubuh untuk
konsepsi dan kehamilan serta selama periode kehamilan.
Thyrotropin relasin hormone (TRH) menghasilkan prolaktin, sel penghasil prolaktin adalah
laktotrof. Hormon ini di jumpai dalam plasma wanita dan pria yang norma. Hormon hipofisis
juga menguatkan prolaktin (prolactine relasin hormone PRF). Laju sintesis prolaktin paling
besar tidak di kendalikan hipotalamus, dalam bentuk sekresi dipomin. Laju sekresi normal
prolaktin pada pria dan wanita yang tidak hamil adalah 300 mg/menit/m 2 dan laju
pembersihaan metabolik 40-50 ml/menit/m2. Sekresi prolaktin dikendalikan oleh dopamin
yang disekresi kedalam pembuluh aorta dari neuron yang berpuncak pada nukleus dan
berakhir pada eminensia mediana. Rangsangan fisiologis prolaktin adalah isapan bayi ketika
menyusu, juga rangsangan taktil pada puting yang menimbulkan refleks neuronendokrim
yang menyebabkan pengeluaran prolaktin. Pada kehamilan, korpus luteum akan dipertahakan
oleh hormon khorion gonodotropin (hCG) sampai 2 bulan kehamilan. Estrogen kadarnya
meningkat, dibentuk oleh sel-sel tropoblas plasenta. Plasenta tidak mempunyai enzim
hidroksilase yang mengubah progesteron menjadi endrostenedion sehingga di perlukan
DHEA yang dibentuk oleh janin dan diaromatisasikan menjadi estrogen. Fungsi estrogen
pada kehamilan untuk meningkatkan aliran darah utero-plasenta. Progesteron dihasilkan oleh
korpus luteun kehamilan kemudian dihasilkan oleh sel-sel tropobles plasenta. Fungsi
progesteron menjaga miometrium dalam keadaan istrahat dan mencegah reaksi imonologik
terhadap antigen asing. hCG mencapai konsentrasi puncak pada minggu ke-10 dan menurun
paling rendah ke-19sampai 20. Fungsinya mengatur produksi endorogen pada janin dan
membentuk korpus luteun menstruasi menjadi korpus luteun kehamilan.