Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH GANGGUAN NEUROVASKULER DAN ENDOKRIN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis yang Diampu
Oleh : Farida Aini S.Kep.,

Disusun Oleh :
1. Tri Mukti Setyoningsih
2. Surya Purwaningtyas
3. Tri Yoga Astianta
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
2016 2017
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cedera kepala adalah salah satu penyebab kematian utama dikalangan usia
produktif antara 15 - 44 tahun. Pre-hospital stage merupakan faktor yang memiliki
kontribusi besar terhadap kualitas hidup penderita dengan cedera kepala berat. Pasien
dengan cedera kepala berat, 20% meninggal dunia pada awal pasien tiba di IGD, artinya
20% pasien cedera kepala tidak mampu melakukan kompensasi atau terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi komplikasi sekunder tersebut terus berlanjut sehingga
pasien mengalami kematian biologis pada awal pasien tiba di IGD . Pre hospital stage
yang terdiri dari penolong pertama, lama penanganan pertama, dan alat transportasi
pasien merupakan faktor yang memiliki kontribusi yang besar terhadap kualitas hidup
penderita dengan cedera kepala berat.
BAB II
KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN
1. Pengertian
Menurut Brunner dan Suddarth (2001), cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit
kepala, tengkorak dan otak, sedangkan Doenges, (1999) cedera kepala adalah cedera kepala
terbuka dan tertutup yang terjadi karena, fraktur tengkorak, kombusio gegar serebri, kontusio
memar, leserasi dan perdarahan serebral subarakhnoid, subdural, epidural, intraserebral, batang
otak. Cedera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi terhadap
kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak (Pierce & Neil. 2006). Adapun menurut
Brain Injury Assosiation of America (2009), cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala,
bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik
dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan
kemampuan kognitif dan fungsi fisik. Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa cedera
kepala adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak, dan otak yang terjadi baik secara langsung
ataupun tidak langsung pada kepala yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran
bahkan dapat menyebabkan kematiaan.
2. Macam-macam cedera kepala
Menurut, Brunner dan Suddarth, (2001) cedera kepala ada 2 macam yaitu:
a. Cedera kepala terbuka
Luka kepala terbuka akibat cedera kepala dengan pecahnya tengkorak atau luka penetrasi,
besarnya cedera kepala pada tipe ini ditentukan oleh massa dan bentuk dari benturan, kerusakan
otak juga dapat terjadi jika tulang tengkorak menusuk dan masuk kedalam jaringan otak dan
melukai durameter saraf otak, jaringan sel otak akibat benda tajam/ tembakan, cedera kepala
terbuka memungkinkan kuman pathogen memiliki abses langsung ke otak.
b. Cedera kepala tertutup
Benturan kranial pada jaringan otak didalam tengkorak ialah goncangan yang mendadak.
Dampaknya mirip dengan sesuatu yang bergerak cepat, kemudian serentak berhenti dan bila ada
cairan akan tumpah. Cedera kepala tertutup meliputi: kombusio gagar otak, kontusio memar, dan
laserasi.
3. Klasifikasi cedera kepala
Rosjidi (2007), trauma kepala diklasifikasikan menjadi derajat berdasarkan nilai dari Glasgow
Coma Scale ( GCS ) nya, yaitu;
a. Ringan
1.) GCS = 13 15
2.) Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.
3.) Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma.
b. Sedang
1.) GCS = 9 12
2.) Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24 jam.
3.) Dapat mengalami fraktur tengkorak.
c. Berat
1.) GCS = 3 8
2.) Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam.
3.) Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematoma intrakranial.
http://eprints.undip.ac.id/6482

Anda mungkin juga menyukai