HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN`.................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
D. Manfaat......................................................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
di sertai atau tanpa pendarahan interstitial dalam substansi otak tanpa di ikuti
kecelakaan bermotor (50%), jatuh (21%) dan cidera olah raga (10%).
administrasi satu atap (SAMSAT) polda metro jaya (2006) pada tahun 2002
tercatat 1220 kejadian kecelakaan lalu lintas =1,89 per 100.000 penduduk dan
lalu lintas pada metro jaya pada bulan November 2007terdapat sebanyak 111
Kesehatan Dasar, 2005) diindonesia angka kejadian trauma kepala pada tahun
2004 dan 2005 sebanyak 1426 kasus. Berdasarkan data bulan januari 2010
Lampung pasien dengan kasus cedera kepala ringan rawat inap di ruang
persyarafan: Cedera Kepala Ringan (CKR) di ruang Bougenvil RSUD Dr. Hi.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung tanggal 16-17 Mei 2016 sebagai salah satu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mampu menggambarkan :
kepala ringan
secara komprehensif
c. Analisa data hasil pengkajian pada pasien dengan cidera kepala ringan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan laporan studi kasus ini adalah membahas
tentang asuhan keparawatan dengan cidera kepala ringan pada Ny.E yang
dilaksanakan pada tanggal 19-21 mei 2016 di Ruang Bougenvil Rumah Sakit
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat Penulisan
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
2. Etiologi
c. Kecelakaan industry
d. Kecelakaan olahraga
a. Trauma tajam
b. Trauma tumpul
duanya.
3. Patofisiologi
membentur kepala yang diam seperti trauma akibat pukulan benda tumpul,
adalah bila kepala membentur objek yang secara relatif tidak bergerak,
seperti badan mobil atau tanah. Kedua kekuatan ini mungkin terjadi secara
bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba – tiba tanpa kontak langsung
seperti yang terjadi bila posisi badan berubah secara kasar dan cepat.
Kekuatan ini bisa dikombinasi dengan pengubahan posisi rotasi pada kepala
yang menyebabkan trauma regangan dan robekan pada substansi alba dan
batang orak Cedera primer yang terjadi pada waktu benturan pada waktu
alba, cerdera robekan atau hemoragi sebagai akibat, cedera sekunder dapat
terjadi sebagai kemampuan autoregulasi dikurangi atau tidak ada pada area
kerusakan lokal yang meliputi kontusio serebral dan hematom intra serebral
serta kerusakan otak sekunder yang disebabkan oleh perluasan massa lesi,
kerusakan yang menyebar secara luas dan terjadi dalam 4 bentuk yaitu :
cedera akson menyebar hemoragi kecil multiple pada seluruh otak. Jenis
cedera ini menyebabkan koma bukan karena kompresi pada batang otak
tetapi karena cedera menyebar pada hemisfer serebral, batang otak atau dua
– duanya, situasi yang terjadi pada hampir 50 % pasien yang mengalami
cedera kepala berat bukan karena peluru.Akibat dari trauma otak ini akan
bergantung :
1. Kekuatan benturan
mungkin terjadi secara bersamaan bila terdapat gerakan kepala tiba – tiba
tengkorak pada otak yang berlawanan. Kup dan kontra kup Cedera
desakan benturan.
1) Lokasi benturan
kepala terbesar adalah bagian anterior dari lobus frantalis dan temporalis,
2) Rotasi
otak.
2) Cedera kepala tertutup: dapat disamakan pada pasien dengan geger otak
GCS 13-15
GCS 9-12
GCS 3-8