Anda di halaman 1dari 10

Pengajaran Dalam

Keperawatan

Dosen Pembimbing :
Ns. Dwi Novrianda, S.Kep., M. Kep.

Oleh

Cici Heldina
1711316016
Pembelajaran dalam keperawatan

1. Berpikir kritis
Suatu tehnik berpikir yang melatih kemampuan dalam
mengevaluasi atau melakukan penilaian secara cermat
tentang tepat-tidaknya ataupun layak-tidaknya suatu
gagasan. Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan
komponen dasar dalam mempertanggung jawabkan
profesi dan kualitas pembelajaran dalam perawatan.
2. Struktur pembelajaran

Struktur pembelajaran adalah tipe prosedural


urutan anatomis tindakan pembelajaran. struktur
pembelajaran efektif pada dasarnya mencakup
komponen :

1. Pendahuluan pembelajaran.
2. Penjelasan dan klarifikasi isi pembelajaran
secara jelas.
3. Monitoring terhadap pemahaman.
4. Pemberian waktu untuk praktek/berlatih.
5. Fase penyimpulan dan penutupan
pembelajaran.
6. Pendalaman secara terstruktur maupun
mandiri dan review .
Ada 2 Pola Struktur Pembelajaran

1. Pola Struktur terbuka

Pola terbuka adalah pola tanpa struktur dan membutuhkan cara


berpikir adventurous karena guru sedikit sekali memberikan 
informasi  sebagai tuntunan, dan siswa menentukan caranya
sendiri  untuk  memperoleh pengetahuan
2. Pola Struktur Tertutup

Menunjukkan suatu respons yang implisit di dalam


situasi itu sendiri. Struktur  peristiwa-peristiwa
pembelajaran demikian dapat bersifat ketat dalam
arti segala sesuatunya telah ditentukan oleh guru .
3. Aspek-aspek Pengajaran Klinik

Bentuk kegiatan pendidikan/


pengalaman belajar untuk menumbuhkan
serta membina sikap dan keterampilan
profesional keperawatan peserta didik
dengan lingkungan belajar pada tatanan
nyata untuk mempersiapkan tenaga
keperawatan profesional khususnya di
lapangan.
Menurut Infante (1975) pada edisi pertamanya
peran pengajar klinik berhubungan dengan
aktivitas mahasiswa di seting klinik yang pada
tahap ini: perhatian di lab klinik tidak
seharusnya pada bagaimana merawat tapi
bagaimana mengapilkasikan ilmu untuk merawat
klien.
4. Isu-isu dalam pengajaran klinik
Saat ini, di Indonesia pendidikan Keperawatan
masih merupakan pendidikan yang bersifat
vocational, yang merupakan pendidikan
keterampilan, sedangkan idealnya pendidikan
keperawatan harus bersifat profesionalisme,
yang menyeimbangkan antara teori dan praktik.
Isu yang berkembang adalah tentang syarat
pengajar/pembimbing klinik yaitu, seorang
pembimbing praktek klinik hendaknya
memahami dengan baik tentang:

1. Tanggung jawab hukum dan etik


2. Memahami manajemen risiko serta
manajemen mutu asuhan di rumah sakit.
3. Mengerti kebijakan, protap, protokol, dan
ketentuan yang berlaku di lahan praktek.
4. Memahami perjanjian kerjasama antara
pendidikan dan pelayanan keperawatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai