Disusun Oleh
TIM PSBH CLEANING
WHO Collaborating Centre for Patient Safety pada tanggal 2 Mei 2007 resmi menerbitkan Nine Life
Saving Patient Safety Solutions (Sembilan Solusi Life-Saving Keselamatan Pasien Rumah Sakit).
Panduan .ini mulai disusun sejak tahun 2005 oleh pakar keselamatan pasien dan lebih 100 negara,
dengan mengidentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien. Salah satu solusi
tersebut adalah tingkatkan kebersihan tangan (Hand Hygiene) untuk pencegahan infeksi nosokomial.
RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Kesehatan RI telah menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi secara
konsisten dibawah koordinasi, pembinaan serta pengawasan Panitia Pengendali Infeksi (PPI) RUMAH
SAKIT HIKMAH MAKASSAR Adapun sebagai salah satu bentuk wujud nyata komitmen terhadap
program Save Lives: Clean Your Hands, RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR juga telah
melaksanakan penandatanganan bersama “RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR Berkomitmen
Melaksanakan Budaya Hand Hygiene” oleh seluruh karyawan RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR
pada Oktober 2018.
Intalasi Gizi merupakan salah satu instalasi di RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR yang masuk
kategori High Risk untuk terjadinya infeksi dimana angka kepatuhannya mencapai 85%, diambil data
secara random yaitu 30%, sehingga didapatkan angka kepatuhan 85%. Faktor yang menyebabkan
angka kepatuhan di GIZI kurang yaitu tingkat pengetahuan tentang Hand Hygiene yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah PSBH ini adalah “Upaya
meningkatkan angka kepatuhan Hand Hygiene Di Ruang GIZI”
C. Tujuan
Apakah dengan melakukan pelatihan, penyuluhan, sosialisasi dan supervise oleh team CLEANING
tentang Hand Hygiene untuk semua petugas kesehatan di ruang GIZI selama 3 x seminggu selama 2
minggu akan dapat mempertahankan angka kepatuhan Hand Hygiene.
D. Langkah-Langkah
1. Persiapan
a. Melakukan persiapan dalam rangka koordinasi tim PSBH di ruang GIZI
b. Membentuk kelompok yang akan menyusun program untuk maningkatkan mutu pelayanan di
GIZI.
c. Koordinasi dengan Ka Unit GIZI mengenai rencana kegiatan serta Pertemuan dengan karu
beserta staf menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan PSBH ini. Pertemuan ini dilakukan
saat pre comference. Pada minggu pertama selama seminggu. Dengan sasaran seluruh staf
mengetahui program ini dengan metode tanya jawab / diskusi terarah.
d. Pembuatan format formulir observasi hand hygiene harian dengan jalan mengacu pada sop
timbang terima yang ada dengan Ka. Panitia Pengendali Infeksi untuk mendapatkan masukan
standart format yang optimal dan mudah untuk diaplikasikan di lapangan.
e. Penyusunan jadwal sosialisasi
2. Pelaksanaan
a. Melakukan sosialisasi tentang Hand Hygiene dengan mengacu pada five moment Hand
Hygiene kepada seluruh staff oleh team CLEANING seminggu 2 x, selama 2 minggu.
b. Melakukan sosialisasi formulir observasi harian Hand Higiene.
c. Disamping itu dilaksanakannya Evaluasi bulanan dan tiga bulanan. secara berkala saat
pelaksanaan Gizi sesuai dengan five moment oleh team CLEANING.
d. Supervise yang dilakukan oleh team CLEANING setiap hari.
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan semua staff di ruang GIZI secara random sebanyak 30% dari semua staf
GIZI. Apakah semua telah mengikuti sosialisasi sehingga dalam pelaksanaan Praktek kebersihan
tangan dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Cara evaluasi dilakukan dengan melakukan audit
Hand Hygiene sesuai dengan format yang telah disusun.
Evaluasi akan dilaksanakan secara berkala setiap bulannya pada minggu ke IV yang
akan dilakukan oleh Problem Solver atau komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4. Kesinambungan
Palaksanaan kegiatan ini akan terus dimonitor dan dievaluasi oleh team CLEANING secara
berkala serta akan dibuat laporannya secara tertulis dan akan diusulkan ke ruangan untuk dapat
melakukan penyegaran kembali tentang Hand Hygiene secara berkla bagi karyawan lama dan
sosialisasi bagi karyawan baru.
E. Rencana Waktu
F. Rencana Anggaran
G. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan terhadap kepatuhan petugas kesehatan terhadap Hand Higiene
dengan menggunakan formulir observasi terhadap kepatuhan. Kegiatan Sosialisasi tentang Hand
Hygiene yang mengacu pada Five moment Hand Hygiene di Ruang GIZI.
H. Kesinambungan
1. Mengusulkan untuk melakukan penyegaran bagi karyawan lama dan sosialisasi bagi pasien baru
secara berkala.
2. Melakukan supervise secara rutin
3. Meningkatkan fasilitas dan sarana Hand Higiene.
POA
(PLAN OF ACTION)
DISUSUN OLEH
PSBH CLEANING
A. Latar Belakang
Hand hygiene masalah terselubung di dunia kesehatan yang belum terselesaikan hingga saat
ini. Setiap tahun, ratusan hingga jutaan pasien di seluruh dunia terkena dampaknya. Infeksi
nosokomial merupakan kejadian yang sangat merugikan, paling seriing terjadi saat proses pelayanan
kesehatan meskipun pada prinsipnya hal ini dapat dicegah.
147 negara berkembang, hanya 16% yang memiliki sistem surveilans yang terpadu, padahal
infeksi nosokomial lebih banyak terjadi pada negara berkembang. Menurut WHO, angka pada
negara berkembang yaitu 15,5 per 100 pasien. Semua studi membuktikan bahwa komponen penting
dalam pencegahan dan pengendalian infeksi yaitu hand hygiene(kebersihan tangan).
Sebuah tindakan yang sederhana dan mudah dilakukan. Karena sederhana dan mudah,
sehingga tingkat kepatuhan terhadap hand hygiene seringkali diabaikan. Apakah betul bahwa hand
hygiene itu mudah dan sederhana? Sesungguhnya Hand Hygiene tidak mudah dilakukan karena
memerlukan komitmen dari semua pihak. Hand Hygiene memerlukan perubahan perilaku atau
kebiasaan.
RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSARo mendukung pelaksanaan hand hygiene tersebut maka
RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR berkomitmen melaksanakan komitmen budaya Hand Hygiene
oleh seluruh karyawan RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR pada Oktober 2018 yang mengacu dari
WHO. Unit (GIZI) merupakan salah satu instalasi di RUMAH SAKIT HIKMAH MAKASSAR yang
masuk kategori High Risk untuk terjadinya infeksi dan wajib untuk meningkatkan angka
kepatuhannya dari 85% menjadi 100% . Faktor yang menyebabkan angka kepatuhan di GIZI tinggi
yaitu tingkat tingkat pengetahuan tentang Hand Hygiene yang bagus sehingga harus di pertahankan.
B. Tujuan Kegiatan
Apakah dengan melakukan pelatihan, penyuluhan, sosialisasi dan supervise oleh team
CLEANING tentang Hand Hygiene untuk semua petugas kesehatan di ruang GIZI selama 3 x
seminggu selama 2 minggu akan dapat mempertahankan angka kepatuhan Hand Hygiene dari 85%
menjadi 100%
C. Langkah-Langkah
1. Persiapan
a. Persiapan koordinasi dengan tim PSBH di GIZI
b. Membentuk kelompok untuk menyusun kegiatan kegiatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan di GIZI.
c. Melakukan koordinasi dengan Kepala GIZI rencana kegiatan serta pertemuan dengan
kepala ruang beserta staf..
d. Pembuatan format formulir observasi hand hygiene harian.
e. Penyusunan jadwal sosialisasi.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan sosialisasi tentang Hand Hygiene
b. Melakukan sosialisasi format
c.Evaluasi bulanan dan tiga bulanan secara berkala
d. Supervise setiap hari oleh tean CLEANING
3. Evaluasi
a. Evaluasi harian
b. Evaluasi bulanan.
4. Kesinambungan
a. Audit hand hygiene
b. Sosialisai pada karyawan baru dan penyegaran pada karyawan lama.
LAMPIRAN
A. HAND HIGIENE
Kegagalan melakukan hand hygiene yang baik dan benar dianggap sebagai penyebab utama
infeksi rumah sakit dan penyebaran mikroorganisme multiresisten di fasilitas pelayanan kesehatan
dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pittet, 2002)
Praktek hand hygiene atau membersihkan tangan adalah untuk menghilangkan semua kotoran
dan debris serta menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan
ini diperoleh dari kontak dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme permanen juga
tinggal di lapisan terdalam permukaan kulit yaitu S. epidermidis.
Tujuan Melakukan Hand Hygiene:
1. Untuk memutus transmisi mikroba melalui tangan:
a. Diantara area petugas Gizian dan zona pasien
b. Pada daerah tubuh pasien yang berisiko infeksi (contoh: membrane mukosa, kulit non-
intak, alat invasif)
c. Dari darah dan cairan tubuh.
2. Untuk mencegah:
a. kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multiresisten).
b. penyebaran patogen ke area petugas Gizian
c. infeksi yang disebabkan oleh mikroba endogen.
d. kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan.
LAMPIRAN GAMBAR
OBSERVER
TGL OBSERVASI
KODE
UNIT/INST
RUANG/ LANTAI
WAKTU MULAI JAM S/D
PROFESI
Opp Indication HH Action
1. Bef-pat. HR
Bef-asept HW
Aft-b.f. missed
Aft-pat gloves
Aft.p.surr.
KTU diisi waktu memulai observasi di ruangan terpilih, sampai dengan waktu
OBSERVASI selesai melakukan observasi. Contoh : Mulai Jam 9.30 s/d Jam 10.00