Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA

Disusun Oleh:
1. Hannov Helwatul Warda
2. Dwi Ayu Retno Sari
3. Kamila Jasmine

(1401100010)
(1401100033)
(1401100050)

Kelompok 7A/Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHETAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
APRIL 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


KELUARGA BERENCANA
POKOK BAHASAN

: Keluarga Berencana

SUB POKOK BAHASAN : Penggunaan Alat Kontrasepsi


HARI / TANGGAL

: Jumat, 15 April 2016

WAKTU

: 30 menit

SASARAN

: Pasien dan keluarga pasien di ruang 8 RSSA

TEMPAT

: Ruang 8 Rumah Sakit Saiful Anwar

1. Tujuan Umum
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan pasien dan keluarga memahami
macam-macam dan cara penggunaan alat kontrasepsi.
2. Tujuan Khusus
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan pasien atau keluarga :
a. Memahami dan mengetahui pengertian kontrasepsi
b. Memahami dan mengetahui jenis kontrasepsi
c. Memahami dan mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap jenis kontrasepsi.
d. Mampu memilih salah satu metode kontrasepsi yang akan digunakan.
3. Kegiatan
No

TAHAP

Pembukaan

WAKTU
5 menit

KEGIATAN

MEDIA

Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Apersepsi

Pelaksanaan

20 menit

dengan

menggali

pengetahuan klien tentang KB


Menjelaskan materi :
1. Pengertian keluarga berencana

LCD

2. Macam-macama alat kontrasepsi


3. Penggunaan dan efek samping
3

Penutup

5 menit

Mengakhiri kegiatan
Menutup dengan salam

4. Metode
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah dan tanya jawab (diskusi).

5. Evaluasi
Standar persiapan
a.

Menyiapkan materi penyuluhan

b.

Menyiapkan tempat

c.

Menyiapkan PPT

Standar proses
a.

Membaca buku referensi tentang Keluarga Berencana

b.

Memberi penyuluhan dan mendemonstrasikan macam-macam dan cara-cara


penggunaan alat kontrasepsi.

Standar hasil
a.

Klien mampu menyebutkan macam-macam dan cara-cara penggunaan alat


kontrasepsi.

b.

Klien dapat memilih salah satu metode kontrasepsi yang digunakan.

MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA


A. Pengertian
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan
kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa
dilakukan sterilisasi.
Kontrasepsi adalah cara, alat atau obat-obatan untuk mencegah terjadinya konsepsi.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya
masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan
penduduk Indonesia.
b. Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak
C. Manfaat Kontrasepsi
a. Manfaat KB bagi Ibu
1) Perbaikan kesehatan
2) Peningkatan kesehatan
3) Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
4) Waktu yang cukup untuk istirahat
5) Menikmati waktu luang
6) Dapat melakukan kegiatan lain
b. Manfaat KB bagi Anak
1) Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
2) Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
3) Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik
c. Manfaat KB bagi Keluarga
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
D. Macam-Macam Kontrasepsi
1.

Metode Kontrasespsi Sederhana


a.

Senggama Terputus

Cara penggunaan : Mengeluarkan penis dari vagina ketika akan ejakulasi.

Keuntungan : Tanpa biaya

Kelemahan :

- Memerlukan penguasaan diri yang kuat


- Kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa tertumpah
dan masuk ke vagina sehingga dapat mengakibatkan kehamilan.
b.

Metode Kalender

Cara penggunaan : Menghitung masa subur wanita dan menghindari


melakukan hubungan seksual di masa subur.

Keuntungan : Tanpa biaya

Kelemahan : Pasangan sulit untuk bisa mentaati.


Metode Kontrasepsi dengan Alat / Obat
Kondom

2.

a.

Kondom adalah sarung untuk alat kelamin baik pria maupun wanita yang
terbuat dari karet tipis yang digunakan untuk menampung sperma agar tidak masuk
ke dalam vagina.

Cara penggunaan : Disarungkan pada penis, dari ujung hingga pangkal pada
saat akan melakukan hubungan seksual.

Keuntungan :
- Murah
- Mudah didapat
- Dapat digunakan sewaktu-waktu
- Dapat mencegah penularan penyakit kelamin

Kerugian :
- Harus selalu memakai kondom baru
- Mengganggu kenyamanan dalam melakukan hubungan seksual
- Dapat sobek jika menggunakannya tergesa-gesa.

Efek samping :
- Alergi terhadap kondom (jarang terjadi)
- Lecet-lecet pada kemaluan pria akibat pemakaian yang tergesa-gesa/kurang
pelicin.

b.

Tisu KB
Tisu KB adalah kertas tipis yang mengandung spermatisida (bahan kimia
untuk menghentikan pergerakan sperma).

Cara penggunaan :
-

Remaslah tisu KB menjadi gumpalan kecil

Masukkan ke dalam vagina

Dorong hingga menyentuh mulut rahim.

Tunggu 2-5 menit sebelum berhubungan.

Kelemahan : Harus digunakan 2-5 menit sebelum melakukan hubungan


seksual.

Efek samping :
- Gatal-gatal
- Peningkatan pengeluaran cairan vagina
- Iritasi dinding vagina

c.

Pil KB
Jenis-jenis pil KB adalah sebagai berikut:
1. Pil Kombinasi
Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif
Keuntungan:
- Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubektomi),
bila digunakan setiap hari.
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah
anemia), tidak terjadi nyeri haid.
- Mudah dihentikan setiap saat.
Kerugian:
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari.
- Mual, terutama pada 3 bulan pertama
- Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama.
- Pusing
- Nyeri payudara
- Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu kenaikan berat
badan justru memiliki dampak positif.
- Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko
struk.
Cara penggunaan:

- Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak
hamil
- Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
- Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil
tersebut
- Setelah 6 bulan pemberian ASI ekslusif
- Setelah 3 bulan pasca melahirkan dan tidak menyusui
- Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu
haid
2. Pil Mini
Mini pil (kadang-kadang disebut juga pil masa menyusui) mengandung
agen progestasional dalam dosis yang kecil, dan harus dikonsumsi setiap hari
secara berkesinambungan. Mini Pil bukan menjadi pengganti dari Pil Oral
Kombinasi, tetapi hanya sebagai suplemen/tambahan yang digunakan wanita
yang ingin menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau untuk
wanita yang harus menghindari estrogen oleh sebab apapun.
Keuntungan:
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mempengaruhi ASI
- Kesuburan cepat kembali
- Nyaman dan mudah digunakan
- Sedikit efek samping
- Dapat dihentikan setiap saat
- Tidak mengandung estrogen
Kerugian:
- Hampir 30 60 % mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting,
amenore)
- Peningkatan berat badan
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
- Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
- Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatis atau jerawat
Cara penggunaan:
- Mulai hari pertama sampai hari ke 5 siklus haid. Tidak diperlukan
pencegahan dengan kontrasepsi lain.

- Dapat digunakan setiap saat, asal tidak terjadi kehamilan. Bila


menggunakannya setelah hari ke 5 siklus haid, jangan melakukan hubungan
seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2
hari saja.
- Bila klien tidak haid (amenorea), mini pil dapat digunakan setiap saat, asal
saja diyakini tidak hamil.
- Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid,
mini pil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh, tidak memerlukan
metode kontrasepsi tambahan.
- Bila lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan klien telah mendapat haid,
mini pil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid.
- Mini pil dapat diberikan segera pasca keguguran.
- Bila klien sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin

menggantinya dengan mini pil, mini pil dapat segera diberikan, bila saja
kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang
tidak hamil, tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
- Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, mini pil
diberikan pada jadwal suntikan berikutnya. Tidak diperlukan penggunaan
metode kontrasepsi yang lain.
- Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal dan ibu
tersebut ingin menggantinya dengan mini pil, mini pil diberikan pada hari
1-5 siklus haid dan tidak memerlukan metode kontrasepsi lain.
- Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah AKDR, mini pil dapat

diberikan pada hari 1-5 siklus haid.


d.

Suntik KB
Suntik KB adalah obat suntik yang berisi zat yang dapat mencegah lepasnya
sel telur dari indung telur, mengentalnya lendir mulut rahim sehingga sperma tidak
dapat masuk ke dalam rahim dan menipiskan selaput lendir rahim sehingga calon
janin tak dapat tertanam dalam rahim.

Jenis:
- Suntikan / 1 bulan, contoh : cyclofem
- Suntikan / 3 bulan, contoh :
1.

Depo
(DMPA)

Medroksiprogesteron

Asetat

2.

Depo

Noretisteron

Enantat

(Depo

Noristerat)
Keuntungan
- Pencegahan kehamilan jangka panjang
- Tidak memiliki pengaruh pada ASI
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
- Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
Kerugian:
- Gangguan haid seperti siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan
yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
- Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
- Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
Cara penggunaan:
- Waktu Pemberian
a. Setelah melahirkan : hari ke 3 - 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
b. Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah
keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
c. Dalam masa haid : hari 1-7 siklus haid, asal ibu tidak hamil.
- Lokasi Penyuntikan : daerah bokong/pantat
e.

Susuk KB
Susuk KB adalah 6 kapsul kecil berisi obat yang dipasang di bawah kulit
lengan atas bagian dalam untuk dipakai selama 5 tahun.

Cara penggunaan : Dengan memasukkan susuk KB di bawah kulit lengan wanita


bagian atas oleh dokter dan bidan terlatih.

Keuntungan :
- Praktis
- Tidak menekan produksi ASI
- Tidak ada faktor lupa
- Dapat digunakan pada wanita yang tidak cocok dengan hormon estrogen

Kekurangan :
- Lebih mahal
- Harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih

Efek samping :
- Gangguan haid

- Mual, muntah
- Timbul jerawat
- BB bertambah.
f.

IUD / Spiral
IUD adalah alat kontrasepsi yang ditempatkan dalam rahim wanita yang
terbuat dari plastik khusus yang diberi benang pada ujungnya sebagai kontrol.

Cara penggunaan : IUD dipasang pada rongga rahim wanita oleh dokter atau
bidan terlatih.

Keuntungan :
- Praktis
- Ekonomis
- Aman dan mudah dikontrol.

Efek samping :
- Adanya rasa nyeri dan mulas beberapa saat setelah pemasangan
- Ada bercak-bercak perdarahan.

3.

Metode Kontrasepsi Mantap


a.

Vasektomi (MOP)
Operasi kecil untuk menghalangi transport sperma di saluran air mani.

Cara penggunaannya : Dengan operasi.

Keuntungan :
- Efektif
- Proses operasi cepat
- Tidak perlu dirawat di RS.

Kelemahan : Harus dengan tindakan pembedahan dan tidak dapat dilakukan


pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.

Efek samping : Ada kemungkinan komplikasi seperti perdarahan dan infeksi.

Syarat:
- Harus secara sukarela
- Mendapat persetujuan istri
- Jumlah anak cukup
- Mengetahui akibat-akibat vasektomi
- Umur tidak kurang dari 30 tahun
- Umur istri tidak kurang dari 20 tahun dan tidak lebih dari 45 tahun
- Pasangan suami-istri telah memiliki minimal 2 anak dan anak paling kecil
sudah berumur di atas 2 tahun

b.

Tubektomi (MOW)

Cara penggunaannya : Dengan operasi

Keuntungan :
-

Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi

- Tidak mengganggu kehidupan suami istri


- Tidak mempengaruhi ASI
- Lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya memerlukan satu kali
tindakan), lebih efektif (tingkat kegagalan sangat kecil), lebih ekonomis

Kelemahan :
- Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak dapat
dipulihkan kembali.
- Klien dapat menyesal dikemudian hari
- Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
- Dibutuhkan dokter spesalis ginekologi atau dokter spesalis bedah untuk proses
laparoskopi.
- Tidak melindungi diri dari IMS.

Syarat:
- Syarat Sukarela
Syarat sukarela antara lain pengetahuan pasangan tentang cara-cara
kontrasepsi lain, resiko dan keuntungan kontrasepsi mantap serta pengetahuan
tentang sifat permanen pada kontrasepsi ini.
- Syarat Bahagia
Syarat bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang sah dan harmonis,
umur istri sekurang kurangnya 25 dengan sekurang kurangnya 2 orang anak
hidup dan anak terkecil lebih dari 2 tahun.
-

Syarat Medik
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat memenuhi
syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan hambatan atau kontraindikasi untuk
menjalani kontrasepsi mantap. Pemeriksaan seorang dokter diperlukan untuk
dapat memutuskan apakah seseorang dapat menjalankan kontrasepsi mantap.
Ibu yang tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi mantap antara lain ibu
yang mengalamai peradangan dalam rongga panggul, obesitas berlebihan dan
ibu yang sedang hamil atau dicurigai sedang hamil.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Purwanti, Dewi. 2012. Konsep Dasar KB dan Jenis-Jenis Kontrasepsi. Diperoleh dari:
http://purwantiidewii.blogspot.co.id/2012/11/konsep-dasar-kb-dan-jenis-jenis.html,
diakses tanggal 13 April 2016.
www.doktersehat.com, diakses tanggal 13 April 2016.
Setiono, W. 2013. Tubektomi/ MOW (Medis Operasi

Wanita). Diperoleh dari:

http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2013/12/tubektomi-mow-medis-operasiwanita.html#.Vw90k-QYvh0, diakses pada tanggal 13 April 2016.

Anda mungkin juga menyukai