KONTRASEPSI PIL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Keluarga Berencana Dan
Kesehatan Reproduksi
Disusun Oleh :
1. Ike Septriani Puspitasari
(1402450057)
(1402450058)
(1402450092)
4. Miftakhul Jannah
(1402450093)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduki ini dengan tepat waktu yang berjudul Kontrasepsi Pil.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan oleh berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Tarsikah, S.ST., M.Keb selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang telah
memberikan tugas dan membantu dalam penyelesaian makalah ini.
2. Seluruh dosen mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Teman teman kelas II B yang telah memberikan motivasi dan saran-saran
dalam penyelesaian makalah ini.
4. Orang tua kami yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi
ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu
mahasiswa dalam belajar mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
10
2.6 Konseling
14
22
3.1 Kesimpulan
22
3.2 Saran
22
LAMPIRAN
24
DAFTAR PUSTAKA
28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan
untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat
Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil
kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia.
Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil
kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan
jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil
mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD,
sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis.
Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat
dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan
dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik untuk
seleksi akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan.
Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni
estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya salah satu hormon saja.
Kedua hormon ini bekerja menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena
ovulasi atau keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun
tidak berbuah. Angka keberhasilan memakai pil dibilang hampi selalu efektif
dalam mencegah kehamilan.
Namun, tidak semua wanita tidak boleh memilih pil, jika mengidap
tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan
payudara, mengidap penyakit hati aktif, penyakit pembuluh balik atau varices
thrombophlebitis, pernah serangan stroke dan mengidap penyakit kencing
manis. Mereka mutlak tidak boleh memakai pil, dan harus memilih cara
kontrasepsi yang lain.
4
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kontrasepsi Pil
Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk
menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat
sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan
salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan
tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan
kontrasepsi oral (pil KB).
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah
konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB
merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB
disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut
(diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk
mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat
pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan
aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.
2.2 Macam-Macam Kontrasepsi Pil
A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO)
Macam-macam kontrasepsi kombinasi oral:
1. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif (placebo).
2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan dua dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
6
Kandungan Progestin
Banyaknya g
Microlut
Micronor
Ovrette
Levonorgestrel
Noretindron
Norgestrel
300
350
75
2.3
mual,
pusing,
dermatitis
dan
jerawat
ektopik
tinggi
(4
dari
100
kehamilan)
e.
f.
g.
h.
i.
j.
b.
system
Renin-Aldosteron-Angiotensin,
a.
b.
bertambah.
Penanggulangan dan pengobatan
Berikut adalah cara penanggulangan yang dapat dilakukan.
KIE
Penjelasan penyebab terjadinya.
2) Menjelaskan bahwa penambahan berat badan tidak terjadi pada semua
pengguna pil (bersifat individual) dan bersifat sementara.
Tindakan Medis
1)
Diet.
2) Ganti pil dengan progesteron yang bersifat estrogenic (pil yang
mengandung Norethinodreal), seperti pil Enovid atau progestagen
netral (seperti pil Provest atau Sequens).
3) Apabila dengan cara (a) dan (b) tidak menolong dan berat badan
bertambah terus maka penggunaan pil dihentikan dan ganti cara
kontrasepsi lain yang nonhormonal, missal AKDR.
4. Jerawat
a. Bentuk gejala/keluhan : timbul jerawat di wajah.
b. Penyebab gejala atau keluhan
Karena faktor progesteronnya, terutama 19-Nortestasteron menyebabkan
peningkatan jaringan lemak.
c. Penanggulangan dan pengobatan
KIE
1) Penjelasan penyebab terjadinya
2) Kurangi makanan yang berlemak
3) Menjaga kebersihan wajah
4) Apabila tidak hilang dan makin bertambah banyak, dianjurkan ganti
cara kontrasepsi.
Tindakan Medis
1) Ganti pil dengan
progesteron
yang
bersifat
estrogenic
pil
kombinasi
dapat
menyembuhkan
jerawat.
Estrogen
5. Kloasma
a. Bentuk gejala/keluhan
Hiperpigmentasi berwarna coklat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul
di dahi dan pipi sebelah atas.
b. Penyebab gejala/keluhan
Efek hormone estrogen. Insiden terjadinya kloasma tergantung dosis dan
lamanya pemakaian estrogen dan progestin.
c. Penanggulangan dan pengobatan
KIE
Penjelasan sebab terjadinya seta menginformasikan bahwa tidak semua
pengguna pil akan menyebabkan kloasma.
Tindakan medis
Menghentikan pemakaian pil dan gantu cara kontrasepsi yang
nonhormonal.
d. Catatan khusus
Kloasma dapat terjadi pada wanita yang hamil, karena terbakar sinar
matahari, terlebih lagi pada wanita yang mempunyai bakat mudah terjadi
hiperpigmentasi.
6. Perubahan libido
1. Bentuk gejala/keluhan
Terjadinya peningkatan atau penurunan libido.
2. Penyebab gejala/keluhan
1) Peningkatan libido : karena bebas dari ketakutan kehamilan yang
tidak diinginkan.
2) Penuruna libido : terjadi karena efek dari progesterone terutama yang
bberisi 19 Norsteroid.
Sebenarnya tidak mudah menyatakan apakah libido meningkat atau
menurun.
3. Penanggulangan dan pengobatan
KIE
1) Penjelasan penyebab terjadinya.
2) Apabila terjadi penurunan libido, dianjurkan untuk mengganti cara
kontrasepsi nonhormonal.
3) Pemantapan agar tetap memakai pil bagi yang mengalami
peningkatan libido.
Tindakan medis
Apabila terjadi penuruna libido, ganti cara kontrasepsi nonhormonal.
4. Catatan khusus
Penurunan libido dapat disebabkan oleh faktor psikologi.
2.7 Konseling
1. Pengertian Konseling
14
merupakan
aspek
yang
sangat
penting
dalam
16
Keluarga
Berencana
(PPLKBD),
Pembina
Keluarga
17
Bentuk Percakapan
Percakapan konseling KB bersifat terbuka dan terjadi dua arah.
Tujuannya untuk membantu calon atau peserta KB dalam memenuhi
kebutuhannya memilih cara KB dan mengatasi kesulitan dalam
pemakaian KB, misalnya karena mengalami efek samping.
Tidak ada beban target pencapaian peserta KB atau target
pemakaian alat KB. Bentuk percakapan dalam konseling KB adalah
percakapan dua arah. Bentuk percakapan ini sangat bermanfaat untuk
tujuan
membantu
orang
yang
diberi
konseling.
Untuk
bisa
18
jujur
dalam
menyampaikan
informasi.
Jangan
19
kesempatan
klien
untuk
bertanya
dan
jawablah
pesan-pesan
khusus
yang
Anda
ingin
klien
dapat
22
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut
(diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesterone, yang bertujuan
untuk
mengendalikan
kelahiran
atau
mencegah
kehamilan
dengan
menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan
efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.
Macam-macam kontrasepsi pil adalah Kontrasepsi Kombinasi Oral
(KKO) dan Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil). Pil kontraksi sangat efektif
sebagai alat kontrasepsi karena resiko terhadap kesehatan sangat baik, tidak
mengganggu hubungan seksual, mudah digunakan, mudah dihentikan setiap
saat, mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri dan
dapat
digunakan
jangka
panjang
selama
perempuan
masih
ingin
KIE
kepada
klien
tentang
penyebab
dan
cara
3.2
Saran
1. Mahasiswa
Bagi mahasiswa atau calon tenaga kesehatan diharapkan mampu
menambah pengetahuannya tentang kontrasepsi pil serta cara memberikan
konseling KB sehingga mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan
bagi pasangan suami isteri yang ingin menunda memiliki keturunan .
Selain itu, mahasiswa dapat menerapkan teori dan keterampilan yang
23
LAMPIRAN
24
Pada suatu hari seorang ibu dan suaminya datang ke Bidan untuk mengikuti
program KB
Ummi & Abi
Bidan
Bidan
: Baik bu Bidan
Ummi
Bidan
Ummi
Bidan
Ummi
Bidan
Ummi
Suami
saya
25
Bidan
Ummi
Abi
Ummi
Bidan
26
Ummi
Bidan
Ummi
Bidan
: Tidak apa apa ibu, jangan malu. Jadi begini ibu sebenarnya
memulai ber KB itu sebaiknya pada saat haid untuk
memastikan ibu benar benar tidak hamil. Tapi tidak apa apa
ibu, jangan khawatir. Ibu masih bisa memulai meminum pil
ini mulai hari ini hanya saja ibu tidak boleh behubungan
dulu dengan bapak selama 1 minggu ini, atau kalaupun ibu
berhubungan ibu bisa menggunakan alat kontrasepsi lain
seperti yang biasa ibu kenakan dengan bapak yaitu kondom.
Bagaimana ibu dan bapak mengerti ya ?
Ummi
Bidan
Abi
Bidan
: Jadi kalau lupa itu tidak boleh lebih dari 12 jam ya bu,
soalnya perlindungan siklus ibu akan berkurang jadi
mengakibatkan kehamilan. Kalau begini ibu minum saja
tablet selanjutnya pada waktu biasa tapi jika ingin
berhubungan ibu dan bapak menggunakan kondom lagi
karena untuk mengembalikan siklus itu tadi ya bu, pak.
Memang sedikit rumit ya pak, namun kunci keberhasilannya
hanya kedisiplinan ibu untuk minum obat dan bapak juga
mempunyai tugas mengingatkan ibu. ibu bisa menggunakan
alarm untuk minum pilnya ya sehingga mengurangi resiko
lupa.
27
Ummi
: Iya bu bidan.
Bidan
Ummi
Bidan
Ummi
Bidan
Ummi
Bidan
: Waalaikumsalam.
28
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika
Setyorini, Aniek.2014.Kesehatan Reproduksi & Pelayanan Keluarga Berencana.
Bogor: In Media
Nugroho, Taufan dan Bobbry Indra Utama.2014.Masalah Kesehatan Reproduksi
Wanita.Yogyakarta: Nuha Medika
http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-kontrasepsi-oral-pil.html
http://perpustakaan-online-kebidanan.blogspot.co.id/2011/06/normal-0-falsefalse-false-en-us-x-none.html
http://widhawidhari.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pil-kb.html
29