Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KONTRASEPSI HORMONAL

KONTRASEPSI PIL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Keluarga Berencana Dan
Kesehatan Reproduksi

Disusun Oleh :
1. Ike Septriani Puspitasari

(1402450057)

2. Renita Astia Maulaningtias

(1402450058)

3. Diah Ulfah Wijayanti

(1402450092)

4. Miftakhul Jannah

(1402450093)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2016
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduki ini dengan tepat waktu yang berjudul Kontrasepsi Pil.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan oleh berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Tarsikah, S.ST., M.Keb selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang telah
memberikan tugas dan membantu dalam penyelesaian makalah ini.
2. Seluruh dosen mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Teman teman kelas II B yang telah memberikan motivasi dan saran-saran
dalam penyelesaian makalah ini.
4. Orang tua kami yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa dalam
penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi
ataupun pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu
mahasiswa dalam belajar mata kuliah Asuhan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.

Malang, 12 Maret 2016

Penyusun
DAFTAR ISI
2

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusn Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kontrasepsi Pil

2.2 Macam-Macam Kontrasepsi Pil

2.3 Mekanisme Kerja dan Cara Penggunaan Kontrasepsi Pil

2.4 Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Pil

2.5 Indikasi dan Kontraindikasi Kontrasepsi Pil

2.6 Efek Samping dan Cara Penanganan

10

2.6 Konseling

14

BAB III PENUTUP

22

3.1 Kesimpulan

22

3.2 Saran

22

LAMPIRAN

24

DAFTAR PUSTAKA

28

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan
intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan
untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat
Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil
kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta akseptor di seluruh dunia.
Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil
kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan
jumlah akseptor yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil
mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD,
sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis.
Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat
dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan
dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik untuk
seleksi akseptor maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan.
Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni
estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya salah satu hormon saja.
Kedua hormon ini bekerja menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena
ovulasi atau keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun
tidak berbuah. Angka keberhasilan memakai pil dibilang hampi selalu efektif
dalam mencegah kehamilan.
Namun, tidak semua wanita tidak boleh memilih pil, jika mengidap
tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan
payudara, mengidap penyakit hati aktif, penyakit pembuluh balik atau varices
thrombophlebitis, pernah serangan stroke dan mengidap penyakit kencing
manis. Mereka mutlak tidak boleh memakai pil, dan harus memilih cara
kontrasepsi yang lain.
4

Yang perlu dipertimbangkan tidak boleh memilih pil, apabila mengidap


darah tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim (mioma uteri) dan haidnya
jarang. Oleh karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat suntik,
maka memilih suntikan juga perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi
akseptor. Pilihan pil KB sering ditinggalkan karena faktor efek sampingnya.
Efek samping estrogen sering menimbulkan mual, nyeri kepala, air tertahan
dalam tubuh dan nyeri payudara. Sedangkan efek samping progesteron
menjadikan perdarahan vagina tidak teratur, nafsu makan bertambah sehingga
bertambah gemuk, muncul jerawat, haid jadi sedikit dan kemungkinan
payudara mengecil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kontrasepsi pil?
2. Apa saja macam-macam kontrasepsi pil?
3. Bagaimana mekanisme kerja dan cara pemakaian kontrasepsi pil?
4. Apa keuntungan dan kerugian kontrasepsi pil?
5. Apa indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi pil?
6. Bagaimana cara penanganan efek samping dari kontrasepsi pil?
1.3 Tujuan
1.

Untuk mengetahui pengertian dari kontrasepsi pil

2.

Untuk mengetahui macam-macam kontrasepsi pil

3.

Untuk mengetahui mekanisme kerja dan cara pemakaian kontrasepsi pil

4.

Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi pil

5.

Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi pil

6.

Untuk mengetahui cara penanganan efek samping dari kontrasepsi pil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kontrasepsi Pil
Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk
menunda kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat
sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan
salah satu variable yang mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan
tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan antara lain penggunaan
kontrasepsi oral (pil KB).
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah
konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB
merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB
disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut
(diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk
mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat
pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan
aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.
2.2 Macam-Macam Kontrasepsi Pil
A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO)
Macam-macam kontrasepsi kombinasi oral:
1. Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dalam dosis yang sama,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif (placebo).
2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan dua dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron (E/P) dengan tiga dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
6

B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)


Macam-macam minipil :
1. Kemasan dengan isi 35 pil: 300 g levonorgestrel atau 350 g
noretindron
2. Kemasan dengan isi 28 pil: 75 g norgestrel
Minipil

Kandungan Progestin

Banyaknya g

Microlut
Micronor
Ovrette

Levonorgestrel
Noretindron
Norgestrel

300
350
75

2.3

Mekanisme Kerja Dan Cara Pemakaian Kontrasepsi Pil


A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO)
1. Mekanisme Kerja :
a. Menahan ovulasi.
b. Mencegah implantasi.
c. Lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula.
2. Cara Pemakaian :
a. Minum 1 pil setiap hari, sebaiknya pada waktu yang sama setiap
harinya.
b. Minum pil pertama pada hari pertama hingga hari ke-7 (sebaiknya
hari pertama) saat dimulainya periode menstruasi.
c. Terdapat kemasan berisi 28 dan 21 butir pil.
d. Pada saat kemasan 28 butir telah habis, segera minum pil dari
kemasan yang baru. Dan pada saat kemasan 21 butir telah habis,
sebaiknya menunggu 7 hari terlebih dahulu kemudian minum pil dari
kemasan yang baru.
e. Jika muntah dalam waktu 30 menit setelah minum pil, minumlah pil
lagi atau gunakan metode pendukung jika ada berhubungan seksual
selama 7 hari berikutnya.
f. Jika lupa minum sebutir pil, minumlah pil yang terlupa segera
setelah ingat, meskipun ini ini berarti klien minum 2 pil sehari.
g. Jika lupa minum 2 butir pil atau lebih, harus minum 2 butir pil setiap
hari sampai kembali lagi ke jadwal semula. Gunakan metode

pendukung (misal : kondom) atau jangan melakukan hubungan


seksual selama 7 hari.
h. Jika klien 2 bulan atau lebih tidak mendapatkan haid, segera datang
ke klinik untuk melakukan tes kehamilan.
B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
1. Mekanisme Kerja :
a. Menahan ovulasi.
b. Mencegah implantasi.
c. Lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.
d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula.
2. Cara Pemakaian :
a. Minum minipil setiap hari pada waktu yang sama
b. Minum pil yang pertama pada hari pertama siklus haid
c. Bila muntah dalam waktu 2 jam setelah menggumakan pil,
minumlah pil yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila
berniat melakukan hubungan seksual 48 jam berikutnya
d. Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil
tersebut begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selama 48
jam
e. Bila lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut
segera setelah ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir
bulan
f. Walaupun klien belum haid, mulailah kemasan baru sehari setelah
paket terakhir habis
g. Bila klien tidak mengalami haid sebanyak 2 kali atau lebih, klien
harus ke klinik untuk memeriksakan apakah klien hamil, jangan
berhenti minum pil kecuali jika klien sudah tahu bahwa hamil.
2.4 Keuntungan Dan Kerugian Kontrasepsi Pil
A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO)
1. Keuntungan :
a. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
b. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
c. Tidak mengganggu hubungan seksual.
d. Mudah digunakan.
e. Mudah dihentikan setiap saat.
f. Mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri.
g. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamulan
h. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
i. Mengurangi insidens kista ovarium.
j. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
8

k. Mengurangi karsinoma endometrium.


l. Mengurangi infeksi radang panggul.
m. Mengurangi osteoporosis.
n. Mengurangi rheumatoid arthritis.
o. Mengurangi kehamilan ektopik.
p. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
q. Mudah dhentikan sejak saat.
r. kesuburan segera kembali setelah pil dihentikan.
2. Kerugian :
a. Mahal
b. Penggunaan pil harus:
1) Minum pil setiap hari.
2) Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
b. Perdarahan bercak dan breakthrough bleeding.
c. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat,
fenitoin,
d. fenilbutason dan antibiotik tertentu).
e. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
f. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
1) Amenorea, mual.
2) Rasa tidak enak di payudara
3) Sakit kepala.
4) Mengurangi ASI.
5) Berat badan meningkat.
6) Jerawat.
7) Perubahan mood.
8) Pusing.
9) Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang
jarang namun bisa berbahaya khususnya buat perokok.
B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
1. Keuntungan :
a. Sangat efektif bila digunakan dengan benar.
b. Tidak mengganggu hubungan seksual.
c. Tidak mempengaruhi ASI.
d. Kesuburan cepat kembali.
e. Nyaman dan mudah digunakan.
f. Sedikit efek samping.
g. Tidak mengandung estrogen.
2. Kerugian :
a. Hampir 30 % - 60 % mengalami gangguan haid (perdarahan sela,
spotting, amenorea)
b. Peningkatan berat badan
c. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama (sebaiknya
malam hari)
d. Perubahan pada mukus servik membutuhkan waktu yang dua sampai
empat jam untuk memberikan efek, dan impermeabilitas menurun
9

pada 22 jam setelah pemberian dan setelah 24 jam penetrasi sperma


benar-benar tidak dipengaruhi. Sehingga bila lupa satu pil, kegagalan
menjadi besar
e. Payudara tegang,

mual,

pusing,

dermatitis

dan

jerawat

Aktivitas levonorgestrel menurunkan kadar globulin pengikat


hormon seks (SHBG, sex hormon binding globulin) di dalam
sirkulasi.
f. Resiko kehamilan

ektopik

tinggi

(4

dari

100

kehamilan)

Perubahan dalam motilitas tuba menyebabkan implantasi ektopik


lebih besar.
g. Tidak melindungi dari PMS
Wanita yang berisiko terhadap PMS, sebaiknya menggunakan
metode perintang sebagai proteksi dirinya.
2.5 Indikasi Dan Kontraindikasi Kontrasepsi Pil
A. Kontrasepsi Kombinasi Oral (KKO)
1. Indikasi :
a. Berada pada usia reproduksi
b. Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak
c. Gemuk atau kurus
d. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah melahikan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif,
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi
klien
g. Pasca keguguran
h. Anemia karena haid berlebihan
i. Nyeri hebat saat haid
j. Siklus haid tidak teratur
k. Riwayat kehamilan ektopik
l. Kelainan payudara jinak
m.Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata
dan saraf
n. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, tumor
ovarium jinak
o. Perempuan yang menderita tuberkulosis (kecuali yang sedang
menggunakan rifampisin)
p. Perempuan dengan varises vena.
2. Kontraindikasi :
a. Hamil atau dicurigai hamil.
b. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
c. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
d. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
10

e.
f.
g.
h.
i.
j.

Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.


Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
Gangguan fungsi hati.
Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk

lain yang mengandung estrogen.


k. Menyusui ekslusif.
l. Perokok dengan usia >35 tahun.
B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
1. Indikasi :
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak.
c. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
d. Menginginkan metode kontrasepsi.
e. Pasca keguguran.
f. Perokok segala usia.
g. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau
dengan masalah pembekuan darah.
2. Kontraindikasi :
a. Hamil atau dicurigai hamil
b. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
c. Menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin) atau obat untuk epilepsi
(fenitoin dan barbiturat) Karena sifat obat ini menginduksi hormon
mikrosom hati yanr berakibat kadar levonorgestrel menjadi rendah.
d. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
e. Mioma uteri.
Progestin memicu pertumbuhan mioma uteri
f. Riwayat stroke.
Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah
2.6 Efek Samping dan Cara Penanganan Efek Samping Kontrasepsi Pil
1. Perdarahan
a. Bentuk gejala/keluhan
1) Spotting (bercak-bercak darah) terjadi di antara masa haid pada bulan
pertama penggunaan pil KB.
2) Breakthrough bleeding yang terjadi kapan saja saat menggunakan pil
KB untuk beberapa bulan.
b. Penyebab gejala
Karena adanya ketidakseimbangan hormone, terutama pemakaian
estrogen dosis rendah (30m) sehingga endometrium mengalami
degenerasi.
c. Penanggulangan dan pengobatan
Berikut adalah cara penanggulangan yang dapat dilakukan.
KIE
11

1) Penjelasan penyebab terjadinya gejala.


2) Perdarahan tersebut dalam rangka penyesuaian diri dan bersifat
sementara.
3) Perdarahan juga akan terjadi pada pergantian pil dosis tinggi ke dosis
rendah.
4) Pemantapan agar tetap menggunakan pil.
Diatasi dengan pemberian estrogen seperti berikut.
1) Conjugated estrogen (premarin) 2,5 mg per hari selama tujuh hari,
atau
2) Etinil estradiol (lynoral) 20g per hari selama tujuh hari, atau
3) Pil KB 3 x 1 per hari selama tujuh hari.
d. Catatan khusus
Perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan cara di atas harus diselidiki
kemungkinan adanya patologi lain (missal: tumor, polip, infeksi GO)

b.

untuk ini agar konsultasi ke ahli kebidanan.


2. Tekanan darah tinggi
a. Bentuk gejala/keluhan
Tekanan darah sama atau lebih dari 140/100 mmHg.
Penyebab gejala
1) Estrogen memengaruhi pembuluh darah, sehingga terjadi hipertropi
arteriol dan vasokontriksi.
2) Estrogen memengaruhi

system

Renin-Aldosteron-Angiotensin,

sehingga terjadi perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.


c. Penanggulangan dan pengobata
KIE
Memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya peningkatan
tekanan darah dan tidak semua pengguna pil akan menderita tekanan
darah tinggi, kecuali pada wanita yang pada saat hamil mengalami
tekanan darah tinggi.
Tindakan Medis
1) Diberikan pengobatan anti hipertensi yang tersedia, seperti Reserpin
0,1 mg 3 x 1 tablet per hari sampai gejala hipertensi hilang.
2) Apabila dengan cara tersebut tidak menolong, pemakaian pil

a.
b.

dihentikan dan diganti cara kontrasepsi nonhormonal.


3. Berat badan naik
Bentuk gejala/keluhan
Berat badan bertambah dalam beberapa bulan pertama penggunaan pil.
Penyebab gejala
Hormon estrogen menyebabkan retensi air dan udema, sedangkan
progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi
lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktivitas fisik,
12

akibatnya pemakaian pil KB kombinasi dapat menyebabkan berat badan


c.
1)

bertambah.
Penanggulangan dan pengobatan
Berikut adalah cara penanggulangan yang dapat dilakukan.
KIE
Penjelasan penyebab terjadinya.
2) Menjelaskan bahwa penambahan berat badan tidak terjadi pada semua
pengguna pil (bersifat individual) dan bersifat sementara.
Tindakan Medis

1)

Diet.
2) Ganti pil dengan progesteron yang bersifat estrogenic (pil yang
mengandung Norethinodreal), seperti pil Enovid atau progestagen
netral (seperti pil Provest atau Sequens).
3) Apabila dengan cara (a) dan (b) tidak menolong dan berat badan
bertambah terus maka penggunaan pil dihentikan dan ganti cara
kontrasepsi lain yang nonhormonal, missal AKDR.
4. Jerawat
a. Bentuk gejala/keluhan : timbul jerawat di wajah.
b. Penyebab gejala atau keluhan
Karena faktor progesteronnya, terutama 19-Nortestasteron menyebabkan
peningkatan jaringan lemak.
c. Penanggulangan dan pengobatan
KIE
1) Penjelasan penyebab terjadinya
2) Kurangi makanan yang berlemak
3) Menjaga kebersihan wajah
4) Apabila tidak hilang dan makin bertambah banyak, dianjurkan ganti
cara kontrasepsi.
Tindakan Medis
1) Ganti pil dengan

progesteron

yang

bersifat

estrogenic

(Norethinodreal) seperti pil Eriovid E.


2) Apabila dengan cara tersebut masih tetap tidak hilang dan bertambah
banyak, ganti cara kontrasepsi nonhormonal.
d. Catatan khusus
Jerawat dapat timbul juga karena hal sebagai berikut.
1) Alergi terhadap kosmetik
2) Perawatan kulit kurang higienis
3) Kulit berlemak.
Dilaporkan pada seminar tentang Acne Vulgaris (majalah Iluni FKUI),
justru

pil

kombinasi

dapat

menyembuhkan

jerawat.

Estrogen

menurunkan kadar lemak di bawah kulit dengan menaikkan tekanan


osmosis, hal ini mengurangi berkerutnya kulit karena usia tua.
13

5. Kloasma
a. Bentuk gejala/keluhan
Hiperpigmentasi berwarna coklat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul
di dahi dan pipi sebelah atas.
b. Penyebab gejala/keluhan
Efek hormone estrogen. Insiden terjadinya kloasma tergantung dosis dan
lamanya pemakaian estrogen dan progestin.
c. Penanggulangan dan pengobatan
KIE
Penjelasan sebab terjadinya seta menginformasikan bahwa tidak semua
pengguna pil akan menyebabkan kloasma.
Tindakan medis
Menghentikan pemakaian pil dan gantu cara kontrasepsi yang
nonhormonal.
d. Catatan khusus
Kloasma dapat terjadi pada wanita yang hamil, karena terbakar sinar
matahari, terlebih lagi pada wanita yang mempunyai bakat mudah terjadi
hiperpigmentasi.
6. Perubahan libido
1. Bentuk gejala/keluhan
Terjadinya peningkatan atau penurunan libido.
2. Penyebab gejala/keluhan
1) Peningkatan libido : karena bebas dari ketakutan kehamilan yang
tidak diinginkan.
2) Penuruna libido : terjadi karena efek dari progesterone terutama yang
bberisi 19 Norsteroid.
Sebenarnya tidak mudah menyatakan apakah libido meningkat atau
menurun.
3. Penanggulangan dan pengobatan
KIE
1) Penjelasan penyebab terjadinya.
2) Apabila terjadi penurunan libido, dianjurkan untuk mengganti cara
kontrasepsi nonhormonal.
3) Pemantapan agar tetap memakai pil bagi yang mengalami
peningkatan libido.
Tindakan medis
Apabila terjadi penuruna libido, ganti cara kontrasepsi nonhormonal.
4. Catatan khusus
Penurunan libido dapat disebabkan oleh faktor psikologi.
2.7 Konseling
1. Pengertian Konseling
14

Konseling KB adalah percakapan yang bertujuan untuk membantu


calon peserta KB agar lebih memahami norma keluarga kecil bahagia
sejahtera (NKKBS). Dengan memahami NKKBS, diharapkan mereka
memiliki keinginan untuk memiliki keluarga kecil bahagia sejahtera
(KKBS), dan untuk bisa memiliki KKBS mereka akan merasa perlu
memakai alat KB. Agar dapat menolong para calon peserta KB, pemilihan
dan pemakaian alat KB yang cocok, perlu diberikan konseling KB,
pemilihan dan pemakaian alat KB yang didahului dengan konseling KB
akan membuat peserta KB merasa aman dan nyaman.
Konseling

merupakan

aspek

yang

sangat

penting

dalam

pelayananan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi. Dengan


melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan
memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan
pilihannya, selain itu juga dapat membuat klien merasa lebih puas.
Konseling yang baik akan membantu klien dalam menggunakan
kontrasepsi lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB. Konseling akan
mempengaruhi interaksi antar petugas dank lien yaitu dapat meningkatkan
hubungan dan kepercayaan yang sudah terbangun. Namun, seringkali
konseling diabaikan dan tidak tidak dilaksanakan dengan baik karena pet
mempunyai waktu dan mereka tidak mengetahui bahwa dengan konseling
klien akan lebih mudah mengikuti nasihat. Konseling adalahproses yang
berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan Keluarga Berencana,
bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu
kesempatan yakni pada saat member pelayanan. Teknik konseling yang
baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dilakukan secara
interaktif sepanjang kunjungan klien, dengan cara yang sesuai dengan
budaya yang ada.
Rasa aman dan nyaman dalam menggunakan alat KB bisa tercapai
dengan konseling KB, karena hal tersebut membantu calon peserta KB
dalam memilih dan menggunakan cara KB yang sesuai dengan keadaan diri
dan kebutuhannya. Peserta KB menentukan sendiri jenis alat KB yang akan
15

digunakan setelah mendapatkan penjelasan tentang bermacam-macam cara


atau alat KB beserta kemungkinan yang dapat dialami. Dengan konseling
KB, peserta KB tahu persis alas an memilih alat KB yang digunakannya,
maka tidak akan mudah terpengaruh oleh omongan orang lain atau
pengalaman orang lain yang kurang baik dan tahu bahwa pengalaman yang
kurang baik itu tidak terjadi pada semua orang. Peserta KB tahu bahwa alat
KB yang digunakan adalah usaha yang dilakukannya untuk dapat memiliki
KKBS dan tahu bahwa jika tidak cocok memakainya, masih ada cara KB
lain yang bisa dipilih dan dicobanya lagi.
2. Tujuan Konseling
Tujuan umum dilaksanankannya konseling adalah agar tercapai
peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi. Dari penelitian-penelitian yang
pernah diadakan, seorang yang memilih sendiri cara kontrasepsi yang akan
digunakannya akan menggunakannya untuk jangka waktu yang lama. Oleh
karena itu, perlu dilakukan konseling pada pelayanan Keluarga Berencana,
walaupun keputusan untuk menentukan pilihan berada pada individu itu
sendiri. Konselor memberikan informasi yang jelas, tepat, dan benar sesuai
dengan kebutuhan klien setelah mendengar apa yang diungkapkan oleh
klien. Konselor harmenentukan pilihan, klien harus memahami manfaat
maupun kekurangan serta efek samping dari cara kontrasepsi yang
dipilihnya.
Secara detail, tujuan pemberian konseling adalah sebagai berikut.
a. Memberikan informasi yang tepat, lengkap, serta onjektif mengenai
berbagai metode kontrasepsi sehungga klien mengetahui manfaat
penggunaan kontrasepsi bagi diri sendiri maupun keluarganya.
b. Mengidentifikasi dan menampung perasaan-perasaan negatif, misalnya
keraguan maupun ketakutan-ketakutan yang dialami klien sehubungan
sengan pelayanan KB atau metode-metode kontrasepsi sehingga
konselor dapat membantu klien dalam menanggulanginya.

16

c. Membantu klien untuk memilih metode kontrasepsi terbaik bagi mereka.


Terbaik disini berarti metode yang aman dan yang ingin digunakan
klien atau metode yang secara mantap dipilih oleh klien.
d. Membantu klien agar dapat menggunakan cara kontrasepsi yang mereka
pilih secara aman dan efektif.
e. Memberi informasi tentang cara mendapatkan bantuan dan tempat
pelayanan KB.
f. Menyeleksi calon akseptor dengan risiko tinggi, khususnya untuk
kontrasepsi mantap, dan membantu mereka memilih metode kontrasepsi
alternatif yang lebih sesuai.
3. Jenis Konseling
Kenyataan yang ada di lapangan adalah tidak semua sarana
kesehatan fapat dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu, temoat
pelayanan konseling untuk melayani masyarakat yang membutuhkan dapat
dilakukan pada dua jenis tempat pelayanan konseling berikut.
a. Konseling KB di lapangan (nonklinik)
Dilaksanakan oleh petugas di lapangan yaitu Petugas Penyuluh
Lapangan

Keluarga

Berencana

(PPLKBD),

Pembina

Keluarga

Berencana (PKB), Pos Pembina KB Desa (PPKBD), Sub-PPKBD, dan


kader yang sudah mendapatkan pelatihan konseling standar. Tugas utama
dipusatkan pada pemberian informasi KB, baik dalam kelompok kecil
maupun secara perorangan. Adapun informasi yang diberikan mencakup
hal sebagai berikut.
1) Pengertian dan manfaat perencanaan Keluarga.
2) Proses terjadinya kehamilan.
3) Informasi berbagai kontrasepsi yang benar dan lengkap (cara kerja,
manfaat, kemungkinan efek samping, komplikasi, kegagalan,

17

kontraindikasi, tempat kontrasepsi dapat diperoleh, rujukan, serta


biaya).
b. Konseling KB di klinik
Dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedic terlatih di klinik seperti
dokter, bidan, perawat, serta bidan desa. Pelayanan konseling yang
dilakukan di klinik diupayakan agar diberikan secara perorangan di
ruangan khusus. Pelayanan konseling di klinik, yang mencakup hal-hal
berikut.
a. Memberikan informasi KB yang lebih rinci sesuai dengan kebutuhan
klien.
b. Memastikan bahwa klien telah sesuai dengan kondisi kesehatannya.
c. Membantu klien memilih kontrasepsi lain apabila kontrasepsi yang
dipilih ternyata tidak sesuai dengan kondisi kesehatannya.
d. Merujuk klien apabila kontrasepsi yang dipilih tidak tersedia di klinik
atau membutuhkan bantuan dari ahli medis jika ditemui masalah
kesehatan lain.
e. Memberikan konseling pada kunjungan ulang untuk memastikan
bahwa klien tidak mengalami keluhan dalam penggunaan kontrasepsi
pilihannya.
4. Cara-Cara Konseling KB
a.

Bentuk Percakapan
Percakapan konseling KB bersifat terbuka dan terjadi dua arah.
Tujuannya untuk membantu calon atau peserta KB dalam memenuhi
kebutuhannya memilih cara KB dan mengatasi kesulitan dalam
pemakaian KB, misalnya karena mengalami efek samping.
Tidak ada beban target pencapaian peserta KB atau target
pemakaian alat KB. Bentuk percakapan dalam konseling KB adalah
percakapan dua arah. Bentuk percakapan ini sangat bermanfaat untuk
tujuan

membantu

orang

yang

diberi

konseling.

Untuk

bisa

membantunya, bidan harus berbicara dengan klien dank lien harus


berbicara kepada bidan. Dalam percakapan ini bidan menyampaikan

18

informasi kepada klien, dank lien juga menyampaikan informasi yang


mungkin diperlukan oleh bidan untuk menolongnya.
Percakapan dua arah
Dalam percakapan dua arah, yang diberikan dan yang memberikan
konseling boleh bertanya dan menyatakan pendapatnya. Jadi dalam
percakapan ini tidak hanya petugas konseling KB yang bicara, klien
yang dibantunya juga boleh bicara atau bertanya.
Dalam percakapan yang bersifat dua arah, kedudukan yang
memberikan konseling dan yang diberi konseling adalah sederajat, tidak
ada pihak yang lebih nerkuasa untuk menentukan pilihan bagi pihak
lainnya. Dalam percakapan dua arah diperlukan kemampuan untuk
mendengar yang baik dan aktif. Selain itu juga diperlukan kemampuan
untuk menyelami perasaan orang lain agar dapat memperkirakan dengan
tepat maksud pembicaraan dan keinginannya.
5. Hal-Hal yang Penting dalam Konseling KB
Dua hal yang penting dalam memberikan konseling KB adalah sebagai
berikut.
a. Memberi perhatian dan memahami klien.
Tunjukkan pada klien bahwa Anda memperhatikannya dan bisa
memahaminya, Berikut ini tiga cara untuk menunjukkan perhatian.
1) Bayangkan jika Anda berada pada posisi klien untuk mencoba lebih
bisa memahamu perasaan dan keinginan serta alas an-alasan yang
dikemukakan.
2) Perlihatkan sikap bersahabat dan sikap menghormati pendapat serta
keyakinan klien.
3) Bersikap

jujur

dalam

menyampaikan

informasi.

Jangan

menyembunyikan informasi, apalagi dengan maksud agar klien mau


mengikuti saran Anda.
b. Memberi penjelasan sesuai yang dapat dipahami klien.
Berikan keterangan yang jelas dan mudah dimengerti. Usahakan untuk
menyampaikan secara jelas dan benar. Untuk meyakinkan bahwa

19

keterangan yang Anda berikan dapat dipahami, perhatikan petunjuk


berikut.
1) Gunakan kata yang dimengerti klien.
2) Gunakan kalimat yang pendek.
3) Gunakan gambar yang dapat dijadikan contoh alat-alat kontrasepsi
yang dibicarakan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menunjukkan
contoh alat yang sebenarnya.
4) Hindari untuk terus berbicara sendiri. Berhentilah pada saat-saat
tertentu untuk menanyakan kepada klien apakah ia mengerti dan
sudah memahami penjelasan Anda. Mungkin klien ingin agar Anda
mengulanginya atau ingin bertanya.
5) Berikan

kesempatan

klien

untuk

bertanya

dan

jawablah

pertanyaannya. Jangan memintanya menunggu jawaban sampai Anda


selesai menjelaskan semuanya, karena hal itu mungkin klien sudah
lupa atau tidak ingin bertanya lagi. Ingat, kemampuan klien untuk
menangkap penjelasan Anda mungkin tidak bisa sekaligus banyak.
6) Apabila Anda menyebutkan bagian-bagian tubuh, tunjukkan atau
gunakan gambar agar persepsi sama.
7) Ulangi beberapa penjelasan yang bersifat petunjuk dan pesan-pesan.
8) Untuk

pesan-pesan

khusus

yang

Anda

ingin

klien

dapat

mengingatnya dengan baik, minta ia mengulanginya. Dengan cara


ini, Anda akan tahu apakah klien sudah mengerti benar atau masih
belum paham.
6. Langkah-Langkah dalam Konseling
Dalam meberikan konseling khususnya bagi calon peserta KB yang baru,
hendaknya menerapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan kata
kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu
dilakukan secarat berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan
kebutuhan klien. Beberapa klien membutuhkan banyak perhatian pada
langkah yang satu disbanding dengan langkah yang lainnya.
a. Sa : beri salam,, sambut kedatangan, dan berikan perhatian.
1) Beri salam dan sambutlah kedatangan klien.
20

2) Tunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan mau menyediakan waktu.


3) Bersikaplah ramah dan sopan.
4) Perkenalkan diri Anda.
5) Berikan jaminan bahwa Anda akan menjaga kerahasiaan percakapan
Anda dengan dia sehingga klien bebas bertanya dan mengemukakan
pendapat.
6) Cari tempat, sedapat mungkin agar tidak ada orang lain yang bisa ikut
mendengarkan percakapan Anda dengan klien.
7) Tawarkan pada klien, apa yang bisa Anda bantu untuknya.
b. T ; tanyakan apa masalah dan apa yang ingin dikatakan.
1) Jika klien merupakan calon peresta yang baru Anda kenal, tanyakan
keterangan dirinya sebagai berikut.
a) Umur.
b) Berapa kali mengalami kehamilan.
c) Berapa kali melahirkan.
d) Jumlah anak yang hidup.
e) Cara atau alat KB yang dipakai sekarang atau pernah dipakai.
f) Riwayat kesehatan : pernah sakit apa, baik klien maupun suami
dan anak-anaknya (kalau ada), dan penyakit yang pernah diderita
atau dialami dalam keluarganya maupun keluarga suaminya.
2) Informasikan bahwa semua keterangan itu diperlukan untuk dapat
menolongnya memilih cara atau alat KB yang cocok dengan keadaan
dan kebutuhannya. Tanyakan secara singkat dan jelas. Selama
mengumpulkan keterangan ini jangan memusatkan perhatian pada
catatan Anda ketika menuliskannya, usahakan supaya Anda tetap
dapat melakukan kontak mata (berpandangan) dengan klien.
3) Apabila klien bukan orang baru yang Anda layani, tanyakan apakah
ada perubahan atau hal penting yang ingin dibicarakan dengan Anda
sejak kunjungannya yang lalu.
4) Apakah Anda harus menyebutkan nama-nama atau istilah medis,
usahakanlah agar klien mengerti yang Anda maksud. Oleh karena itu,
gunakan alat bantu atau bahan-bahan KIE sesuai dengan kebutuhan.
21

c. U : uraikan tentang alat-alat KB yang ingin diketahui.


Biasanya orang yang diberi konseling KB memerlukan penjelasan
mengenai cara-cara atau alat KB yang bisa dipertimbangkan, dipilih, dan
dipakainya nanti. Berapa banyak penjelasan yang diperlukannya,
tergantung dari pengetahuan yang sudah dimilikinya dan cara-cara KB
mana yang menarik minatnya.

22

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal
yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut
(diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesterone, yang bertujuan
untuk

mengendalikan

kelahiran

atau

mencegah

kehamilan

dengan

menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan
efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten.
Macam-macam kontrasepsi pil adalah Kontrasepsi Kombinasi Oral
(KKO) dan Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil). Pil kontraksi sangat efektif
sebagai alat kontrasepsi karena resiko terhadap kesehatan sangat baik, tidak
mengganggu hubungan seksual, mudah digunakan, mudah dihentikan setiap
saat, mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri dan
dapat

digunakan

jangka

panjang

selama

perempuan

masih

ingin

menggunakannya untuk mencegah kehamilan.


Selain itu penggunaan pil juga menimbulkan efek samping diantaranya
perdarahan, tekanan darah tinggi, berat badan, jerawat dan kloasma. Namun
jika efek samping tersebut dapat diatasi dengan baik dan bidan dapat
memberikan

KIE

kepada

klien

tentang

penyebab

dan

cara

penanggulangannya sehingga kekhawatiran yang dihadapi klien akan


berkurang. Selain itu klien yakin untuk dapat menjadikan kontrasepsi pil
menjadi salah satu alternatif untuk menunda kehamilan.

3.2

Saran
1. Mahasiswa
Bagi mahasiswa atau calon tenaga kesehatan diharapkan mampu
menambah pengetahuannya tentang kontrasepsi pil serta cara memberikan
konseling KB sehingga mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan
bagi pasangan suami isteri yang ingin menunda memiliki keturunan .
Selain itu, mahasiswa dapat menerapkan teori dan keterampilan yang
23

diperoleh sehingga dapat terjadi kesinambungan dan keterikatan yang erat


antara teori dan praktek nyata pada pasien, juga diharapkan agar
mahasiswa dapat mengadakan pembaharuan melalui pendidikan tinggi
yang ditempuh di intitusi saat ini.
2. Tenaga Medis
Para tenaga medis hendaknya saling bekerja sama dalam
memberikan asuhan keluarga berencana. KB merupakan program yang
digalakkan oleh pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk
sehingga perlu adanya koordinasi yang baik antar tenaga ksehatan untuk
mensukses program tersebut, karena para tenaga medis khususna bidan
merupakan ujung tombak dari suksesnya program KB.

LAMPIRAN
24

NASKAH ROLL PLAY

Pada suatu hari seorang ibu dan suaminya datang ke Bidan untuk mengikuti
program KB
Ummi & Abi

: Assalamu alaikum wr.wb (sambil mengetuk pintu)

Bidan

: Waalaikum salam wr.wb (sambil membuka pintu).


Silahkan
duduk Ibu Bapak!!! (sambil mempersilahkan
dengan sopan)

Ummi & Abi

: Iya, terima kasih

Bidan

: Perkenalkan saya bidan X, Bagaimana kabarnya Ibu


Bapak?

Ummi & Abi

: Baik bu Bidan

Ummi

:Langsung saja bu Bidan,maksud kedatangan saya


disini,saya mau konsultasi tentang program KB. Alat
kontrasepsi apa bu bidan yang cocok buat saya ??

Bidan

: Disini bu ada pil,suntikan,implant dan AKDR atau alat


kontrasepsi dalam rahim (sambil memperlihatkan alatalatnya)

Ummi

: Bu Bidan,saya tidak mau suntikan bu Bidan karena saya


tidak suka disuntik. Saya juga tidak mau implant bu.

Bidan

: Ohh jadi begitu, maaf ya bu sebelumnya, ibu sekaraang


umur berapa ?

Ummi

: 23 tahun bu bidan, saya baru menikah sebulan yang lalu.

Bidan

: Lalu ibu dengan bapak sebelumnya menggunakan alat


kontrasepsi apa ?

Ummi

: Ya sebelumnya kalau berhubungan suami


menggunakan kondom bu (sambil melihat suaminya)

Suami

: Iya bu, jadi begini, kami masih pengen menunda


kehamilan dulu bu, soalnya kami masih mau focus bekerja
terlebih dahulu. Ya kira kira 1 tahun lagi lah bu.

saya

25

Bidan

: Oo iya Bu,jadi saya akan menjelaskan keunggulan dan


kelemahan alat kontrasepsi ini.
Pil kombinasi (sambil menunjuk kearah pil kombinasi)
Keunggulan : kesuburan segera kembali setelah berhenti
mengkonsumsi pil kb. Tidak mengganggu hubungan seksual
Kelemahan : harus diminum setiap hari. Pada bulan-bulan
pertama efek samping berupa mual,pusing,perdarahan
bercak,nyeri payudara yang tidak berbahaya dan segera
akan hilang. Berat badan naik sedikit. Dapat meningkatkan
tekanan darah
Pil progestin/minipil (sambil menunjuk kearah pil progestin
atau minipil)
Keunggulan : cocok untuk perempuan yang menyusui yang
ingin pil KB. Tidak mengganggu hubungan seksual. Tidak
mempengaruhi ASI. Kesuburan segera kembali setelah
berhenti mengkonsumsi pil KB
Kelemahan : efek samping utama adalah gangguan
perdarahan, perdarahan bercak, atau perdarahan tidak
teratur. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama. Terjadi perubahan pola haid terutama pada 2 atau 3
bulan pertama tapi hanya bersifat sementara dan tidak
sampai mengganggu kesehatan. Kadang-kadang dapat
timbul efek samping berupa peningkatan berat badan, sakit
kepala ringan dan nyeri payudara, semua efek samping ini
tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya.
Sekarang ibu dan bapak memilih kontrasepsi yang mana ?

Ummi

: Abi (sambil menghadap kearah Abi), saya pilih


pil,menurut Abi saya pilih yang mana ??

Abi

: Terserah dari Ummi saja,kalau menurut ummi itu yang


terbaik bagi ummi

Ummi

: Bu bidan saya memilih pil.

Bidan

: Pil ya bu ? Jadi apakah ibu sudah tau bagaimana aturan


meminumnya ? Apakah ibu sudah paham kekurangannya ?

26

Ummi

: Minumnya bukannya tinggal minum ya bu hehehe. Kalau


kekurangannya tadi katanya bikin saya tambah gendut terus
juga, terus mual pusing

Bidan

: Hehehe tidak bu, jadi meminum pil juga ada aturannya,


jadi begini ibu kapan terakhir haidnya ? lalu ibu dengan
bapak terakhir berhubungan kapan ? Apakah menggunakan
kondom ?

Ummi

: Kemaren baru selesai haid bu, semalam bu hehe. Iya kami


menggunakan kondom ya kan Bi ? (sambil melihat
suaminya)

Bidan

: Tidak apa apa ibu, jangan malu. Jadi begini ibu sebenarnya
memulai ber KB itu sebaiknya pada saat haid untuk
memastikan ibu benar benar tidak hamil. Tapi tidak apa apa
ibu, jangan khawatir. Ibu masih bisa memulai meminum pil
ini mulai hari ini hanya saja ibu tidak boleh behubungan
dulu dengan bapak selama 1 minggu ini, atau kalaupun ibu
berhubungan ibu bisa menggunakan alat kontrasepsi lain
seperti yang biasa ibu kenakan dengan bapak yaitu kondom.
Bagaimana ibu dan bapak mengerti ya ?

Ummi

: Iya bu bidan, jadi saya tidak boleh berhubungan dulu 1


minggu kedepan atau jika berhubungan menggunakan
kondom.

Bidan

: Iya benar ibu, terus ibu memulai minumnya mengikuti


tanda panah ya bu. Kalau ibu haid ada di bagian blister
kuning. Ibu kalau haid tetap meminum obat ya.

Abi

: Bu bidan maaf Tanya, kalau istri saya lupa meminum


bagaimana ?

Bidan

: Jadi kalau lupa itu tidak boleh lebih dari 12 jam ya bu,
soalnya perlindungan siklus ibu akan berkurang jadi
mengakibatkan kehamilan. Kalau begini ibu minum saja
tablet selanjutnya pada waktu biasa tapi jika ingin
berhubungan ibu dan bapak menggunakan kondom lagi
karena untuk mengembalikan siklus itu tadi ya bu, pak.
Memang sedikit rumit ya pak, namun kunci keberhasilannya
hanya kedisiplinan ibu untuk minum obat dan bapak juga
mempunyai tugas mengingatkan ibu. ibu bisa menggunakan
alarm untuk minum pilnya ya sehingga mengurangi resiko
lupa.
27

Ummi

: Iya bu bidan.

Bidan

: Ibu, bila terjadi perdarahan diluar kebiasaan dalam masa 3


minggu dimana ibu sedang minum tablet diluar bagian
Blister berwarna kuning, maka minum tablet tidak boleh
dihentikan. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti
dengan sendirinya. Namun demikian bila perdarahannya
banyak mirip perdarahan haid, maka Anda harus
menghubungi dokter.

Ummi

: Iya ibu bidan

Bidan

: Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi ?

Ummi

: Sudah bu bidan. Jadi saya ambil 1 dulu ya bu. Bulan depan


saya kesini lagi

Bidan

: Iya bu. Terimakasih semoga ibu tidak lupa minum obatnya


ya.

Ummi

: Iya bu. Terimakasih kembali. Assalamualaikum

Bidan

: Waalaikumsalam.

28

DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba Medika
Setyorini, Aniek.2014.Kesehatan Reproduksi & Pelayanan Keluarga Berencana.
Bogor: In Media
Nugroho, Taufan dan Bobbry Indra Utama.2014.Masalah Kesehatan Reproduksi
Wanita.Yogyakarta: Nuha Medika
http://sichesse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-kontrasepsi-oral-pil.html
http://perpustakaan-online-kebidanan.blogspot.co.id/2011/06/normal-0-falsefalse-false-en-us-x-none.html
http://widhawidhari.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pil-kb.html

29

Anda mungkin juga menyukai