Anda di halaman 1dari 7

ESSAY REFLEKSI

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEGAGALAN AKSEPTOR PIL


KOMBINASI DI RUANG KIA/KB UPTD PUSKESMAS
TAMPAKSIRING II

Oleh
Dewa Ayu Putri Pramesti
Nim : 20089152075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
TAHUN 2022
YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN SINGARAJA – BALI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
INSTITUSI TERAKREDITASI B
Program Studi : D3 Kebidanan, S1 Kebidanan, S1 Keperawatan, S1 Farmasi, ProfesiNers, dan
Profesi Bidan
Office :Kampus I Jln. Raya Air Sanih Km. 11, Bungkulan, Singaraja – Bali
Kampus II Jln. Raya Air Sanih, Km 3, Kubutambahan, Singaraja – Bali
HP : 081939337102 ( WA ) Web : stikesbuleleng.ac.id Email : stikesbuleleng@gmail.com

ESSAY REFLEKSI

DI RUANG KIA/KB PUSKESMAS TAMPAKSIRING II

Introductoin

Essay pada kasus ini menggunakan alat kontrasepsi. Melalui refleksi ini dapat sebagai

bahan untuk pengembangan diri dan pegetahuan saya ke depannya.

Description

Rotasi berikutnya praktik profesi di stase asuhan kebidanan pada akseptor KB adalah mengenai

penatalaksaan akseptor KB dengan kegagalan pemakaian KB pil kombinasi. di Puskesmas

Tampaksiring II yaitu fasilitas Kesehatan tingkat pertama, yang memberikan pelayanan utama :

 Pemeriksaan kehamilan

 Pelayanan KB

 Pelayanan Imunisasi

 Pemasangan tindik pada bayi

 Dan lain-lain.

Pelayanan tambahan :

 Paket pemeriksaan Iva, Pap Smear dan Sadari


Keluarga Berencana menurut World Health organization (WHO) Expert Commite (1970) dalam

Suratun dkk. (2008) adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami untuk:

Mendapatkan objektif-objektif tertentu, Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,

Mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, Mengatur interval diantara kehamilan,

Mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan suami istri, Menentukan jumlah anak

dalam keluarga. KB menurut Undang-undang (UU No. 52 tahun 2009 pasal 1 (8) dalam Arum

dan Sujiatini (2009) tentang perkembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga

sejahtera adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan mengatur

kehamilan, melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk

mewujutkan keluarga yang berkualitas. Dalam kasus ini saya mengambil akseptor KB pil

kombinasi karena terjadinya kegagalan sehingga ibu tidak menyadari kehamilannya dan

pemikiran ibu tentang penggunaan KB pil.

Evaluation

KB pil atau contraceptive pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam

bentuk pil yang dimasukan melalui mulu (diminum), berisi hormone estrogen dan progesterone (

Sastrawinata, 2004).

Kontrasepsi pil adalah kontrasepsi untuk wanita dalam bentuk tablet, mengandung hormone

estrogen dan progesterone untuk mencegah kehamilan (Prawirohardjo,2008).

Macam-macam pil

Menurut Proverawati (2010), macam-macam KB pil meliputi

1. Pil kombinasi : pil yang mengandung kombinasi derivate estrogen dan derivet progesterone

dalam dosis kecil.

Jenis pil kombinasi meliputi :


a. Monofasik : pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone

aktif estrogen dan progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone

aktif.

b. Bifasik : pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone

aktif estrogen dan progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa

hormone aktif.

c. Trifasik : pil kombinasi yang tersedia dalam 21 tablet mengnadung hormone aktif

estrogen dan progesterone dengan tiga dosis yang berbeda, 7 tablet tanpa hormone aktif.

2. Pil mini : pil mini hanya mengandung progestin saja dalam dosis rendah.

3. Pil kontrasepsi darurat : tidak diminum secara teratur, pil ini hanya diminum setelah

melakukan hubungan sexual tanpa perlindungan.

Sistem kemasan KB pil (Manuaba,2008) :

1. Sisten 28 : peserta KB pil terus minum tanpa pernah berhenti

2. Sisten 22/21 : peserta KB pil berhenti minum pil selama 7 – 8 hari dengan mendapat

kesempatan menstruasi.

Keuntungan memakai KB pil

Menurut Mochtar (2011) keuntungan memakai KB pil :

1. Efektifitasnya tinggi, dapat dipercaya jika diminum sesuai aturan.

2. Tidak mengganggu aktivitas sexual.

3. Siklus haid menjadi teratur

4. Pemakai pil dapat hamil lagi jika dikehendaki, kesuburan dapat kembali dengan cepat.

5. Dapat menghilangkan keluhan nyeri haid (disminorea).

6. Dapat mengobati wanita dengan perdarahan yang tidak teratur.


7. Dapat mengobati perdarahan haid pada wanita usia muda.

Kerugian memakai KB pil menurut Saiffuddin (2008) :

1. Pil harus diminum tiap hari, sehingga kadang-kadang merepotkan.

2. Motivasi harus kuat.

3. Adanya efek samping walaupun walaupun sifatnya sementara , umpamanya mual, sakit

kepala, muntah, buah dada jadi nyeri.

4. Kadang-kadang setelah berhenti munim pil dapat timbul amenorea yang persisten.

5. Untuk golongan penduduk tertentu harganya masih mahal.

Waktu menggunakan pil KB menurut Saifuddin (2010) adalah :

1. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau ibu tidak hamil

2. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.

3. Boleh menggunakan hari ke 8 tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain

(kondom) mulai hari ke 8-14 atau tidak melakukan hubungan sexual sampai anda telah

menghabiskan paket pil tersebut.

4. Setelah melahirkan : setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif, 3 bulan dan tidak menyusi,

pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari).

5. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin mengganti dengan pil kombinasi,

pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.

Analysis

Pengalaman ini adalah hal yang menarik bagi saya karena pada saat ini ibu mengatakan sedang

memakai KB pil selama 7 tahunan dan ibu mengatakan awalnya teratur minum obat dan setiap

bulan ibu mendapatkan menstruasi dengan siklus teratur kadang maju menstruasi 2 hari dari

bulan yang sebelumnya. Selama pemakaian pil KB ibu tidak ada keluhan. Keluhan ibu saat ini
tidak menstruasi dari bulan lalu padahal sudah teratur minum pil KB sama seperti bulan-bulan

sebelumnya. Bidan menyarankan untuk melakukan tes kehamilan. Didapatkan hasil positif

hamil. Bidan melakukan anamnesa dan mengkaji kembali riwayat ibu minum pil KB yaitu

menanyakan pada ibu cara minum pil KB dan menjelaskan bila ibu lupa 1 atau 2 hari minum pil

KB bisa menyebaban terjadinya kehamilan. Ibu kemudian menceritakan sendiri kalau ibu minum

pil KB disaaat akan berhubungan sexual saja dan tidak diminum setiap hari, ini dilakukan ibu

selama bertahun-tahun tetapi tidak hamil dan ibu masih tidak percaya dengan kehamilannya.Ibu

mengatakan biasanya membeli pil KB di apotek sehingga ibu tidak mengetahui cara minum pil

KB dengan benar dan sebelumnya ibu mendapat pengalaman dari saudaranya kalau minum pil

KB hanya disaat akan berhubungan saja.

Beberapa instruksi penting bagi akseptor KB pil Progestin

Menurut Haratanto (2004:h. 162-163) adalah sebagai berikut :

1. Harus ada metode atau alat kontrasepsi cadangan seperti kondom, diafragma, spermisid, yang

dapat digunakan pada :

a. Saat menunggu untuk mulai dengan pil progestin

b. Tujuh hari pertama setelah mulai minum pil progestin.

c. Waktu lupa minum 1 tablet pil progestin , maka harus menggunakan alat kontrasepsi

cadangan unutk 48 jam berikutnya.

2. Minumlah satu tablet setiap hari sampai bungkus pil progestinnya habis, lalu segera muali

dengan bungkus baru keesokan harinya dan jangan sampai terlewat satu haripun. Waktu

terbaik unutk minum pil progestin adalah pada saat malam hari

3. Bila lupa minum 1 tablet, segera minum tablet tersebut pada waktu ingat, sehingga minum 2

tablet untuk hari itu.Bila terlambat lebih dari 3 jam gunakan alat kontrasepsi cadangan untuk
48 jam berikutnya.

4. Bila lupa minum 2 tablet berturut-turut, segeralah pakai alat kontrasepsi cadangan dengan

minum 2 tablet untuk 2 hari berturut-turut. Bila haid tidak terjadi dalam 4-6 minggu segera

periksakan diri.

5. Selalu di catat siklus haid selama minum pil progestin. Bila lebih dari 45 hari tidak terjadi

haid segera periksakan diri.

Conclusion and Action Plan

Dalam kasus kegagalan KB pil Bidan tetap memberikan asuhan kehamilan dengan memberikan

penjelasan pada ibu cara minum pil KB, kemungkinan ibu minum pil KB dan berhubungan

diluar masa subur sehingga tidak terjadi kehamilan pada bulan sebelumnya. Untuk kasus

sekarang berbeda mungkin saat ibu berhubungan dalam masa subur dan pil KB belum berfungsi

sehingga terjadi kehamilan. Setelah mendengarkan penjelasan Bidan ibu mengatakan mengerti.

Memberikan KIE pada ibu untuk melakukan USG ke dr SpOG untuk mengecek kondisi rahim

ibu.

Referensi

Baziad,A 2008. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : Yayasan BIna Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Farrel, H. 2007 Perawatan Maternitas, Jakarta : EGC

Glasier, A dan Gabbie, A. 2005 Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Edisi 4. Jakarta

: EGC

Hartanto, H 2004 Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai