Anda di halaman 1dari 8

TUTOR GUIDE

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS & MENYUSUI

“ ASUHAN KOMPLEMENTER MASA NIFAS & MENYUSUI “

TIM :
ANTRI ARIANI
HANI OKTAFIANI
SRI AYU ARIANTI

PRODI D III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
Asuhan Komplementer Pada Masa Nifas & Menyusui

1. Pijat Oksitosin
a. Pengertian
Pada masa nifas (setelah melahikan), akan terjadi pengeluaran ASI. Perawatan
payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai
persiapan untuk menyusui. Karena payudara merupakan organ esensial penghasil
ASI. Faktor kelancaran ASI, Selain diberikannya perawatan payudara, salah satunya
yaitu melalui pijat oksitosin yang dilakukan pada ibu masa nifas dan menyusui.
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh hipofisis posterior yang
akan dilepas ke dalam pembuluh darah jika mendapatkan rangsangan yang tepat. Efek
fisiologis dari oksitosin adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada
proses saat persalinan maupun setelah persalinan sehingga yang akan mempercepat
proses involusi uterus. Di samping itu oksitosin juga akan mempunyai efek pada
payudara yaitu akan meningkatkan pemancaran ASI dari kelenjar mamae (left down
reflek)
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari
nervus ke 5 - 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk
menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Pijat
oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin Atau let down reflex.
Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan
kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI,
Merangsang pelepasan hormone oksitosin, mempertahankan produksi ASI.
b. Manfaat Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat dalam proses menyusui. Manfaat yang
dilaporkan adalah selain mengurangi stress pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada
tulang belakang. Juga dapat merangsang kerja hormon oksitosin, manfaat lain dari
pijat oksitosin. Selain itu, meningkatkan kenyamanan, meningkatkan gerak ASI
kepayudara. Juga menambah pengisian ASI kepayudara, Memperlancar pengeluaran
ASI, dan, mempercepat proses involusi uterus (penurunan rahim kembali ke posisi
seperti sebelum hamil).
Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan ibu menyusui, diantaranya :
1) Mempercepat penyembuhan luka bekas implantasi plasenta
2) Mencegah terjadinya perdarahan post partum
3) Dapat mempercepat terjadinya proses involusi uterus
4) Meningkatkan produksi ASI
5) Meningkatkan rasa nyaman pada ibu menyusui
6) Meningkatkan hubungan psikologis antar ibu dan keluarga
Efek fisiologis dari pijat oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot polos
uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan. Pijat merupakan
terapi kesehatan yang banyak digunakan masyarakat untuk berbagai tujuan. Mulai dari
mengatasi pegal-pegal, mengusir rasa lelah, sampai membantu memperlancar air susu
ibu (ASI) para ibu menyusui. Khusus untuk memperlancar ASI, pijatan dilakukan
dengan teknik pijat oksitosin.
Hormon oksitosin sangat penting bagi wanita. Hormon yang diproduksi di bagian
dalam otak bernama hipotalamus ini berperan besar dalam beberapa proses penting di
dalam kehidupan wanita, di antaranya proses orgasme, persalinan, dan menyusui.
c. Cara Kerja Oksitosin dalam Proses Menyusui
Dalam proses menyusui, bayi akan menyentuh puting payudara, sel saraf di
payudara akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan oksitosin. Ketika
jumlahnya meningkat, hormon ini menyebabkan kelenjar di payudara dan saluran ASI
berkontraksi, dan menyalurkan ASI melalui puting payudara.
d. Efek Pijat untuk Meningkatkan Oksitosin
Pijat pascapersalinan diketahui memiliki sejumlah manfaat, termasuk membuat tubuh
menjadi relaks, menghilangkan stres, mengurangi rasa sakit, membuat tidur menjadi
lebih berkualitas, membantu proses menyusui, serta memulihkan keseimbangan hormon
pasca persalinan.
Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang banyak dilakukan
pascapersalinan. Teknik pijat ini dapat memberi stimulasi pada puting dan diyakini
mampu meningkatkan produksi ASI. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa pijat
oksitosin dipercaya bisa membantu dalam proses menyusui.
Terdapat sebuah penelitian untuk mengukur efek pijat terhadap tingkat oksitosin, serta
hormon dan senyawa lain dalam tubuh. Dalam penelitian tersebut, dilakukan
pengambilan darah pada sekitar 100 partisipan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan
sesudah dilakukan pijat dengan tekanan sedang di punggung. Hasilnya menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan kadar oksitosin dalam tubuh partisipan yang dipijat.
e. Langkah-langkah Pijat Oksitosin
1) Memberitahukan kepada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan maupun
cara kejanya untuk menyiapkan kondisi psikologis ibu.
2) Menyiapkan peralatan dan ibu dianjurkan membuka pakaian atas, agar dapat
melakukan tindakan lebih efisien.
3) Mengatur ibu dalam posisi duduk dengan kepala bersandarkan tangan yang dilipat
ke depan dan meletakan tangan yang dilipat di meja yang ada didepannya, dengan
posisi tersebut diharapkan bagian tulang belakang menjadi lebih mudah dilakukan
pemijatan.
4) Melakukan pemijatan dengan meletakan kedua ibu jari sisi kanan dan kiri dengan
jarak satu jari tulang belakang, gerakan tersebut dapat merangsang keluarnya
oksitosin yang dihasilkan oleh hipofisis posterior.
5) Menarik kedua jari yang berada di costa 5-6 menyusuri tulang belakang dengan
membentuk gerakan melingkar kecil dengan kedua ibu jarinya.
6) Gerakan pemijatan dengan menyusuri garis tulang belakang ke atas kemudian
kembali ke bawah.
7) Melakukan pemijitan selama 2-3 menit.

2. Hypno Breastfeeding
a. Pengertian
Teknik relaksasi hipnosis yang dikenal dengan hypno-breastfeeding adalah cara /
metode terbaru yang sangat baik untuk membangun niat positif dan motivasi dalam
menyusui serta mampu memaksimalkan kuantitas dan kualitas ASI. Secara
fisiologis dapat meningkatkan pengeluaran hormon oksitoksin yang dikirimkan ke
otak sehingga hormon dikeluarkan dan mengalir ke dalam darah, kemudian masuk
ke payudara yang menyebabkan otot-otot disekitar alveoli berkontraksi dan
membuat ASI mengalir di sakuran ASI (milk ducts) lebih lebar dan membuat ASI
mengalir lebih mudah (Lanny Kuswandi,2013). Teknik hypno- breastfeeding akan
emmberikan kenyamanan dan membuat rileks ibu yang dapat memperlancar aliran
darah sehingga aliran darah dan energy didalam tubuh akan kembali lancar, hal ini
dapat merangsang pengeluaran hormon endorphin serta dapat menstimulasi refleks
oksitoksin (Dalimartha, 2009).
Hypno-breastfeeding, perubahan yang diinginkan adalah segala hal yang
mempermudah dan memperlancar proses menyusui. Hypno-breastfeeding terdiri
dari dua kata yaitu hypno=hipnosis yang artinya adalah suatu kondisi nirsadar yang
terjadi secara alami, dimana seseorang menjadi mampu menghayati pikiran dan
sugesti tertentu untuk mencapai perubahan psikologis, fisik maupun spritual yang
diinginkan. untuk diketahui, pikiran bawah sadar (subconscius mind) berperan 88%
terhadap fungsi diri. Sedangkan breastfeeding artinya menyusui. Jadi, proses
menyusui dapat berlangsung nyaman karena ibu merekam pikiran bawah sadar
bahwa menyusui adalah proses alamiah dan nyaman. Sehingga, dasar dalam
melakukan hypno-breastfeeding adalah relaksasi yang dicapai bila jiwa raga berada
dalam kondisi tenang. Relaksasi merupakan sebuah ketrampilan. Sehingga perlu
diulang-ulang untuk menentukan keberhasilannya. Adapun timbulnya suasana
rileks dapat didukung oleh ruangan/suasana tenang, menggunakan musik untuk
relaksasi, ditambah aromatherapy, panduan relaksasi otot, napas dan pikiran.
b. Keuntungan dan Manfaat Hypno-breastfeeding
Keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan hipnosis dalam
hypno-breastfeeding adalah:
1) Sebagai sarana relaksasi
2) Biayanya relatif rendah karena tanpa penggunaan obat-obatan
3) Metode yang digunakan relatif sederhana sehingga mudah dipahami dan
dipraktekan oleh orang banyak, termasuk subjek.
4) Dapat dilakukan sendiri oleh subjek (ibu menyusui) dan cukup dibantu oleh
satu terapis (perawat)
5) Dapat menyehatkan unsur tindakan, perilaku, hasrat, semangat, motivasi,
inisiatif, kebiasaan buruk, dan lain-lain.
6) Mempersiapkan ibu agar berhasil pada masa menyusui
7) Mempersiapkan bayi menjadi generasi yang sehat, cerdas dan kreatif
c. Langkah-langkah Melakukan Hypno-breastfeeding
1) Persiapkan secara menyeluruh tubuh, pikiran dan jiwa agar proses pemberian
ASI sukses Persiapkan batin dan pikiran yang positif, ibu harus
mengosongkan pikiran tidak boleh berpikir negative, ibu dalam kondisi
rileks.
2) Niatkan yang tulus dari batin untuk memberi ASI eksklusif pada bayi yang
kita sayangi dan yakin bahwa semua ibu, bekerja atau di rumah, memiliki
kemampuan untuk menyusui/memberi ASI pada bayinya.
3) Dengan berniat pikiran ibu menyusui semakin tenang, seluruh sel, organ,
hormonal pun seimbang sehingga produksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi.
4) Mulailah memberi sugesti positif. Contoh kalimat sugesti atau afirmasi,
misalnya “ASI saya cukup untuk bayi saya sesuai dengan kebutuhannya” atau
“saya selalu merasa tenang dan rileks saat mulai memerah”. Ibu diminta
untuk membayangkan sedang dalam posisi menyusui bayinya, produksi ASI
yang melimpah, paydara yang terasa keras, ASI menetes dari kedua putting
ibu.
5) Kalimat sugesti saat melakukan hypnotherapy juga dapat diberikan suami
saat menemani istri melakukannya.
6) Suasana nyaman benar-benar harus tercipta saat terapi hypno- breastfeeding.
Lingkungan sekitar harus dapat membantu ibu menciptakan suasana nyaman
7) Ini juga bisa dilakukan oleh ibu-ibu hamil untuk mempersiapkan ASI
eksklusif buat sang buah hati.
Tujuan afirmasi positif tersebut adalah untuk menjadikan aktivitas menyusui
sebagai suatu kegiatan yang mudah, sederhana dan menyenangkan.
d. Tiga Tahapan Relaksasi
Teknik relaksasi dalam hypno-breastfeeding terdiri atas tiga tahap:
1) Pertama ; relaksasi otot mulai dari puncak kepala sampai telapak kaki,
termasuk wajah, bahu kiri dan kanan, kedua lengan, daerah dada, perut,
pinggul, sampai kedua kaki.
2) Kedua ; relaksasi napas. Untuk mencapai kondisi relaks adalah dengan cara
tarik napas panjang melalui hidung dan hembuskan keluar pelan-pelan
melalui hidung atau mulut (fokuskan pernapasan di perut). Lakukan selama
beberapa kali sampai ketegangan mengendur dan berangsur hilang.
3) Ketiga; relaksasi pikiran dengan mengosongkan pikiran dan memejamkan
mata dengan napas yang lambat, mendalam dan teratur selama beberapa saat.
Biasanya, sesi hypno-breastfeeding hanya diberikan satu atau dua kali saja
di klinik atau workshop. Setelah itu pasien bisa mencoba sendiri di rumah.
Caranya mudah, masuklah ke dalam ruangan yang tenang, nyalakan musik khusus
untuk relaksasi, sediakan aroma therapy, dan ikuti panduan relaksasi otot, napas,
dan pikiran yang telah dipelajari sebelumnya.
Mirip dengan hypnobirthing, teknik hypno-breastfeeding juga
menggunakan pikiran bawah sadar dengan mengistirahatkan alam sadar melalui
teknik relaksasi. Pikiran bawah sadar secara otomatis akan membimbing untuk
melakukan atau memikirkan hal-hal tertentu, misalnya yakin bahwa kita bisa
menyusui dan ASI akan mengalir deras. Cara lain yang simple adalah dengan
mendengarkan suara bayi serta perhatikan alur napasnya. Jika hal tersebut
dilakukan secara continue, akan menimbulkan bonding dan selanjutnya memicu
tubuh untuk menghasilkan hormon endorfin (hormon pembawa rasa senang dan
tenang) sehingga tubuh merasa rileks. Hormon ini yang merangsang keluarnya
hormon oksitoksin yang dapat memperlancar ASI.
Hypno-breastfeeding adalah upaya alami menanamkan niat ke pikiran
bawah sadar kita, untuk menghasilkan ASI yang cukup untuk kepentingan bayi.
Caranya adalah yakin bahwa “Anda bisa menyusui bayi secara eksklusif tanpa
tambahan susu formula”. Hal ini bisa diperoleh dengan memikirkan hal-hal
positif yang dapat menimbulkan rasa kasih dan cinta kepada si bayi. Hypno-
breastfeeding adalah metode yang sangat baik untuk membangun niat positif dan
motivasi dalam menyusui

3. Terapi Musik Untuk Mencegah Kecemasan Pada Ibu Nifas


Musik secara luas digunakan untuk meningkatkankesejahteraan, mengurangi stres,
dan mengalihkan perhatian pasien dari gejala yang tidak menyenangkan, sehingga
dengan demikian jelas bahwa terapi musik berpengaruh terhadap kondisi
emosional seseorang. Musik tersebut akan merangsang pengeluaran gelombang
otak yang dikenal sebagai gelombang a yang memiliki frekuensi 8-12 cps (cycles
per second). Pada saat gelombang a dikeluarkan otak memproduksi serotonin yang
membantu menjaga perasaan bahagia dan membantu dalam menjaga mood, dengan
cara membantu tidur, perasaan tenang serta melepaskan depresi dan endorphin
yang menyebabkan seseorang merasa nyaman tenang dan euphoria (Asih dan
Risneni, 2016)
Musik yang menempatkan kelasnya sebagai musik bermakna medis adalah musik
klasik, karena musik ini magnitude yang luar biasa dalam perkembangan ilmu
kesehatan, diantaranya memiliki nada yang lembut dan teratur, memberikan
stimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan membantu pendengarnya lebih rileks.
Sehingga dapat di intervensikan untuk ibu Post Partum yang mengalami baby
blues. Jenis musik klasik, yang dianjurkan banyak dari peneliti adalah jenis musik
klasik Mozart karena aplikasi medis musik Mozart lebih membuktikan hasil yang
menakjubkan bagi perkembangan ilmu kesehatan. Musik-musik klasik Mozart
memiliki keunggulan akan kemurnian dan kesederhanaan, bunyi yang
dimunculkan merupakan Irama, melodi, dan frekuensi frekuensi tinggi, musik
klasik Mozart merangsang dan memberi daya pada daerah daerah kreatif. Hal ini
dibuktikan pada penelitian Permatasari et al. (2015) dalam penelitiannya pada ibu
Post Partum yang mengalami baby blues di salah satu desa Provinsi Riau,
didapatkan hasil bahwa gejala baby blues pada ibu postpartum dapat berkurang
lebih cepat jika dibantu menggunakan terapi musik klasik Mozart, dari pada ibu
postpartum yang mengalami baby blues tetapi tidak menggunakan terapi musik
klasik Mozart.
Terapi musik berperan sebagai salah satu teknik relaksasi untuk memperbaiki,
memelihara, mengembangkan mental fisik dan kesehatan emosi atau psikologis.
Terapi musik sering digunakan karena sangat mudah dilakukan dan efektifitasnya
menunjukkan betapa besar musik dalam mempengaruhi ketegangan atau kondisi
rileks pada diri seseorang, terapi musik membantu ibu post partum yang mengalami
baby bluesmengeluarkan perasaan mereka, membuat perubahan positif dengan
suasana hati, membantu memecahkan masalah dan mengurangi stress, serta
mengalihkan perhatian klien dari gejala yang tidak menyenangkan.
Menurut Permatasari et al (2015) saat diberikan terapi musik klasik Mozart pada
ibu post partum yang mengalami baby blues, musik tersebut akan merangsang
pengeluaran gelombang otak yang dikenal sebagai gelombang a yang memiliki
frekuensi 8 sampai 12 cps (cycles per second). Pada saat gelombang a dikeluarkan
otak memproduksi serotonin yang membantu menjaga perasaan bahagia dan
membantu dalam menjaga mood, dengan cara membantu memudahkan klien
mengawali tidur, perasaan tenang serta melepaskan depresi dan endorphin yang
menyebabkan seseorang merasa nyaman tenang. Saat peneliti memberikan
penerapan terapi musik klasik Mozart pada kedua responden selama 3 hari berturut
turut dengan durasi 30 menit, setiap harinya nilai EPDS pada kedua responden
berkurang, yang mana ibu merasakan lebih tenang dan rileks serta menciptakan
pikiran yang positif saat mendengarkan terapi musik klasik Mozart, sehingga tanda
dan gejala baby blues pada kedua responden berkurang.

Anda mungkin juga menyukai