FISIOLOGI
NEONATUS
DI LUAR
UTERUS
Ines Ratni P, M.K.M 4 SKS (3T, 1P)
140’ (T)
ADA YANG MASIH INGAT?
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN
2OI9
TENTANG KEBIDANAN
PASAL 46 (1)
TUGAS DAN WEWENANG
Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas memberikan
pelayanan yang meliputi:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e. pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
PASAL 50
PELAYANAN KESEHATAN
ANAK
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf b, Bidan berwenang:
a. memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
prasekolah;
b. memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat;
c. melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan anak
prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan
rujukan; dan
d. memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
dilanjutkan dengan rujukan
SUB CAPAIAN
PEMBELAJARAN MATA
KULIAH
1. Pengertian adaptasi fisiologi neonatus
ABNORMAL:
1. Retraksi interkosta dan px
2. Nafas cuping hidung
3. Suara dengkur pd saat ekspirasi
SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR TAMBAHAN SIRKULASI FETUS
1. Vena umbilicalis: membawa darah yg tlh mengalami deoksigenasi dr plasenta ke
hepar
2. Duktus venosus: cabang dr vena umbilikalis yg m’bawa darah yg tlh m’alami
deoksigenasi ke vena cava inferior
3. Foramen Ovale: lubang yg memungkinkan darah lewat dr atrium dextrum ke
atrium sinistrum
4. Ductus arteriosus: mrp bypass yg terbentang dr ventriculus dextra dan aorta
desendens
5. Arteria hypogastrica/ arteria umbilicalis: 2 pembuluh drh yg mengembalikan
darah dr fetus placenta
PERUBAHAN SAAT LAHIR
PERUBAHAN SAAT LAHIR
1. Penghentian pasokan drh plasenta
2. Pengembangan dan pengisian udara pd paru-paru
3. Penutupan voramen ovale pada atrium jantung
4. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru2 & aorta
5. Fibrosis : - Vena umbilicalis - Ductus venosus - Arteria hypogastricae -
Ductus arteriosus
TERMOREGULASI
1. Pada lingkungan yang dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa mekanisme
menggigil merupakan jalan utama bayi yang kedinginan untuk mendapatkan
panas tubuh. Pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merujuk pada
penggunaan lemak coklat untuk produksi panas
2. Timbunan lemak coklat terdapat pada seluruh tubuh, mampu meningkatkan
panas sebesar 100%.
3. Untuk membakar lemak coklat bayi membutuhkan glukosa guna mendapatkan
energi yang mengubah lemak menjadi panas.
4. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh bayi baru lahir.
5. Cadangan lemak coklat akan habis dalam waktu singkat karena stress dingin.
Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak persediaan lemak coklat pada
bayi. Bayi yang kedinginan akan mengalami hipoglikemi, hipoksia dan
asidosis. Pencegahan kehilangan panas menjadi prioritas utama dan bidan
wajib meminimalkan kehilangan panas pada bayi baru lahi
MEKANISME KEHILANGAN
PANAS BBL
1. Konduksi: panas dihantarkan dr
tubuh bayi ke benda sekitarnya yg
kontak langsung dg tubuh bayi
2. Konveksi: panas hilang dr tubuh bayi
kesekitarnya yg sdg bergerak
3. Radiasi: panas dipancarkan dari BBL
keluar tubuhnya
4. Evaporasi: panas hilang melalui
proses penguapan yg bergantung pada
kecepatan dan kelembapan udara
SISTEM GASTROINTESTINAL
1. Proses mengisap dan menelan sebelum lahir sudah dimulai
2. Pengeluaran mekoneum biasanya pd 10 jam pertama kehidupan setelah itu
feses sdh terbentuk dan berwarna biasa
3. Keterbatasan enzim pencernaan khususx enzim lipase dan amilase
4. Hubungan antara esopagus bawah dan lambung belum sempurna
5. Kapasitas lambung terbatas ± 30cc
6. Usus relatif tidak matur
7. Kolon kurang efisien menyimpan cairan
SISTEM IMUNOLOGI
Sistem immunitas BBL belumm matang, sehingga menyebabkan BBL rentan
terhadap berbagai infeksi & alergi
IMUNITAS ALAMI :
terdiri dr struktur tubuh yg mencegah /meminimalkan infeksi .
Contoh:
- perlindungan barier yg diberikan o/ kulit dan membran mukosa
- Kerja spt saringan o/ sal pernafasan
- Kolonisasi pd kulit dan usus o/ mikroba pelindung
- Penutupan usus yg membuat usus mjd matur
IMUNITAS YANG DIDAPAT
Imunoglobulin G (Ig G)
1. Didptkan bayi sjk dlm kandungan mell plasenta (imunitas pasif) krn
berat molekulnya kecil
2. Jmlh pd Bayi aterm > prematur
3. Hilang smp usia 4 bln
4. Macam : virus rubella, measles, mumps, variola, poliomielitis bakteri
diphteri, tetanus
PERBEDAAN
IMUNOGLOBULIN IG M DAN
IG G
IMUNOGLOBULIN M (IG M) IMUNOGLOBULIN G (IG G)
1. Tidak mampu melewati plasenta 1. Dlm bbrp mggu stlh bayi lahir bayi
akan membentuk sndri (imunitas
2. Bayi membentuk sendiri aktif)
3. Ig M dpt ditemukan pd tali pst bila 2. Ditemukan dlm aliran darah,
ibu pernah terinfeksi. sekresi saluran pernafsan dan
4. Contoh : TORCH pencernaan karena melawan virus
yg menyerang daerah tsb.
3. Contoh : E.Coli
SISTEM INTEGUMEN
1. Pada BBL semua struktur kulit tlh ada tetapi belum matur.
2. Epidermis & dermis tidak terikat dengan erat & sangat tipis.
3. Verniks caseosa bersatu dgn epidermis
4. Kulit sering kelihatan berbintik & lurik2
5. Tangan & kaki sedikit sianosis
PERUBAHAN GINJAL
1. Tubuh bbl mengandung banyak air
2. Fungsi ginjal belum sempurna karena defisit struktural dan fungsional
pada sistem ginjal.
3. BBL hrs BAK dlm wkt 24 jam stlh lhr, dgn jumlah urin sktr 20 – 30 ml/hr
& meningkat mjd 100 – 200 ml/hr pd wkt akhir mgg pertama
SISTEM REPRODUKSI
1. Pada bayi perempuan labia mayora & minora mengaburkan vestibulum &
menutupi klitoris
2. Pada bayi laki-laki preputium biasanya tdk sepenuhnya tertarik masuk
3. Pada BBL baik perempuan / laki-laki sering ditemukan pembengkakan
payudara
SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Tubuh BBL kelihatan sdkt tdk proposional
2. Tgn sdkt lbh panjang dr kaki
3. Punggung BBL kelihatan lurus & dpt ditekuk dgn mdh
4. BBL dpt mengangkat & memutar kepala ketika menelungkup
SISTEM NEUROMUSCULAR
Pertumb. otak sgt cpt & membutuhkan glukosa & O2 yg adekuat
Bbrp aktivitas refleks yg tdpt pd BBL
1. Refleks Moro / Peluk
2. Rooting Reflex
3. Refleks menghisap & menelan/ sucking reflex
4. Refleks batuk & bersin
5. Refleks genggam/palmar grasp reflex.
6. Refleks melangkah & berjalan
7. Refleks otot leher
8. Babinsky Reflex
TERIMA KASIH