KONTRASEPSI ORAL KB
Damaiyanti Yuniar
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kasih dan
Kami menyadari bahwa dalam menyusun tugas makalah ini kami banyak menumukan
berbagi hambatan ataupun kesulitan. Namun atas bantuan dari banyak pihak maka kami pun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu
Tak lupa kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini. kami sadar bahwa manusia tidak ada yang sempurna oleh karena itu
kami mengharapkan kebesaran hati dari para pembaca dengan memberikan kritik dan saran
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. untuk mengetahui pengertian dari oral kontrasepsi
2. untuk mengetahui macam-macam oral kontrasepsi
3. untuk mengetahui mekanisme kerja dan cara pemakaian oral kontrasepsi
4. untuk mengetahui keuntungan dan kerugian oral kontrasepsi
5. untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi oral kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN
Cara pemakaian:
a. Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang tidak menyusui :
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan seksual, lebih
baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun sementara gunakan metode barier.
b. Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang menyusui :
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara penyusuan
tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
Kondom atau metode barier lain.
Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
Alat dalam rahim.
Kontrasepsi mantap.
Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis
rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase diminum
pada hari pertama dari siklus haid.
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan tidak
berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari. Jika ada rasa mual,
pening atau sakit kepala karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan pil tersebut,
biasanya perasaan tidak enak akan menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil,
cobalah minum pil saat hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak
menetap, silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila paket 21
pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik untuk
memeriksa kehamilan.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.
Cara pemakaian :
Mula-mula minumlah pil yang berisi esterogen selama 2 minggu, teruskan dengan
meminum pil kombinasi selama 1 minggu, lalu Selama 1 minggu tidak minum pil apapun.
Pada akhir minggu ke empat akan terjadi perdarahan haid.
Cara pemakaian:
Selama 7 hari pertama hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian
disusul dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.
Cara pemakaian:
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertama (5) atau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam) sampai habis
1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama:
Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum pil
segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap minum
pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan pertama. Atau bila
mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka konsul ke dokter.
Cara pemakaian:
Diminum pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam harinya. Pil yang
dipakai adalah Lynoral dengan dosis 1 mg pertablet dan stilbesterol 25 dan 50 mg.
Contoh obat:
Trinordiol dan triquilar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pil KB adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap
hari secara teratur. Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin ini mencegah
terjadinya kehamilan dengan cara meniadakan ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur)
dan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim. Pil KB tidak
mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.
Keuntungan PIL KB
a. Sangat efektif bila dipakai dengan benar
b. Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
c. Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga
mengurangi rasa nyeri haid.
d. Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e. Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
f. Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
g. Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
h. Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
Kerugian PIL KB
a. Mual (terutama tiga bulan pertama) , sakit kepala ringan, dan nyeri payudara
b. Perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa
menelan pil atau terlambat menelan pil
c. Meningkatkan berat badan
d. Tidak ada haid
e. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas Air
Susu Ibu (ASI)
f. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi
terutama pada usia > 35 tahun
3.2 Saran
a) Pembaca: Dengan adanya makalah ini pembaca diharapkan lebih memahami dan
mengaktualisasikan ke masyarakat sehingga nantinya dapat berfungsi dengan baik
b) Institusi: Diharapkan institusi lebih memahami dan menggiatkan mahasiswanya
dalam pemahaman serta landasan teori tentang alkon tersebut yang diharapkan
nantinya dapat diaplikasikan ke masyarakat dengan benar
DAFTAR PUSTAKA