Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONTRASEPSI ORAL KB

Untuk memenuhi nilai mata kuliah pelayanan KB

Disusun Oleh kelompok I

Afrenni lia zara

Damaiyanti Yuniar

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

STIkes Widya Dharma Husada

Jl. Surya kencana No 1 Pamulang Barat Tangerang Selatan, Banten

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan kasih dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah PELAYANAN KB yang berjudul

Kontrasepsi Oral dengan baik dan semaksimal mungkin.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun tugas makalah ini kami banyak menumukan

berbagi hambatan ataupun kesulitan. Namun atas bantuan dari banyak pihak maka kami pun

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis mengucapkan

banyak terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu

penyelesaian dari makalah ini

Tak lupa kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam

penulisan makalah ini. kami sadar bahwa manusia tidak ada yang sempurna oleh karena itu

kami mengharapkan kebesaran hati dari para pembaca dengan memberikan kritik dan saran

yang membangun sangat diharapkan.

Pamulang, 4 November 2015

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda
kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang
mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat
dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pil KB).
Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara oral yang berisi
hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam bentuk pil atau tablet.Pil ini diperuntukkan
bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegahan kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur.
Pada awal tahun 1930-an para peneliti mengumpulkan cukup banyak informasi
mengenai siklus haid dalam hubungannya dengan waktu senggama yang mungkin sekali
menghasilkan konsepsi. Tahun 1934 Comer dan Beard menemukan dan mengisolasi struktur
progesteron. Tahun 1937 Makepeace menemukan bahwa progesterone mempunyai daya
menghambat evolusi pada kelinci. Walaupun demikian,barulah pada pertengahan tahun 1950-
an setelah Pincus, Chang, dan Rock menemukan bahwa pemberian progesterone peroral pada
hari ke 5 sampai ke 25 daur haid dapat menghambat ovulasi, hormon steroid ini dipakai untuk
keperluan kontrasepsi. Percobaan pertama pemakaian.kontrasepsi oral dengan oretinodrel
dan mestranol di Puerto Rico pada tahun 1956 membuktikan daya guna yang sangat tinggi
sebagai kontrasepsi. Sejak saat itu
sampai sekarang terdapat kecenderungan makin rendahnya dosis dari komponen estrogen dan
progesterone di dalam pil.
Perkembangan kontrasepsi hormonal atau pil kontrasepsi berlangsung terus. Tahun
1960 pil kombinasi estrogen-progesteron mulai digunakan. Tahun 1963 pil selcuensial
diperkenalkan. Sejak tahun 1965 sampai sekarang banyak diadakan penyesuaian dosis atau
penggunaan progesteron saja, sehingga muncul pil mini, dan lain-lain. Perkembangan ini
pada umumnya bertujuan mencari suatu kontrasepsi hormonal yang mempunyai daya guna
yang tinggi, efek samping yang minimal, dan keluhan pasien yang sekecil-kecilnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. pengertian oral kontrasepsi
2. macam-macam oral kontrasepsi
3. mekanisme kerja dan cara pemakaian oral kontrasepsi
4. keuntungan dan kerugian oral kontrasepsi
5. indikasi dan kontra indikasi oral kntrasepsi

1.3 TUJUAN
1. untuk mengetahui pengertian dari oral kontrasepsi
2. untuk mengetahui macam-macam oral kontrasepsi
3. untuk mengetahui mekanisme kerja dan cara pemakaian oral kontrasepsi
4. untuk mengetahui keuntungan dan kerugian oral kontrasepsi
5. untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi oral kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian oral kontrasepsi


Kontrasepsi memiliki peranan dalam setiap fase reproduksi, yaitu untuk menunda
kehamilan atau menjarangkan kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variable yang
mempengaruhi fertilitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang dapat
dilakukan antara lain penggunaan kontrasepsi oral (pilKB).
Pil KB adalah obat pencegah kehamilan yang diminum secara oral yang berisi
hormon steroid (estrogen dan progestin) dalam bentuk pil atau tablet.Pil ini diperuntukkan
bagi wanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegahan kehamilan sementara yang
paling efektif bila diminum secara teratur.

2.2 Macam-macam kontrasepsi


Oral kontrasepsi menurut jenis hormonnya ada 5 yaitu:
1. Yang hanya berisi estrogen saja
2. Kombinasi, estrogen dan progesteron; kadar estrogen yang menonjol
3. Kombinasi, estrogen dan progesteron seimbang
4. Kombinasi estrogen dan progesteron; kadar progesteron yang menonjol
5. Yang hanya berisi progesteron saja

Tausk (1975) membagi macam macam pil kontrasepsi diantaranya:


1. Pil kombinasi
2. Pil sekwensial
3. Pil normofasik
4. Mini pil
5. After morning pills
6. Pil tiga fase
I. Jenis pil kombinasi ada 3 yaitu:
1. Monofasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesteron (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone
aktif.
2. Bifasik: yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesteron (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progesteron (E/P) dengan tiga dosisyang berbeda dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.

II. Pil sekwensial


a. Pil ini mengandung komponen yang sesuai dengan sistem hormonal tubuh
b. 12 pil pertama hanya mengandung esterogen
c. Pil ke13 dan seterusnya merupakan pil kombinasi

III. Pil Normofasik


Pil ini cara kerjanya berada diantara cara kerja pil kombinasi dan cara kerja pil
sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial. Selama 7 hari pertama hanya diberi pil
yang mengandung estrogen saja, kemudian disusul dengan kombinasi estrogen dan
progesteron selama 15 hari.

IV. Jenis mini pil ada 2 yaitu:


1. Kemasan dengan isi 35 pil: 30mg levonolgestrel atau 350 mg noretindron.
2. Kemasan dengan isi 28 pil: 75mg desogestrel

V. Pil Pagi (After Morning Pills) / KB. DARURAT


Disebut juga kontrasepsi pasca koitus (post-coital contraception).adalah pil berisi
estrogen dosis tinggi yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam
harinya. Biasanya hanya untuk mencegah kehamilan pada koitus yang tidak
terlindung,misalnya pada perkosaan, kondom yang bocor atau koyak dsb. pil yang di pakai
adalah Lynoral dengan dosis 1mg pertablet dan Stilbesterol 25 dan 50mg.
Ada beberapa jenis kontrasepsi darurat:
Estrogen:
Sudah mulai ditinggalkan karena dosis yang digunakan cukup tinggi, sehingga
menimbulkan banyak efek samping.
Estrogen-progesteron:
Diberikan dalam 24 jam atau paling lambat 48 jam pascasanggama. Dosisnya harus
tinggi.
Gestagen:
Diberikan paling lambat 3 jam setelah sanggama.
Danazol:
Dosis yang diperlukan 800-1200 mg/hari. Banyak menimbulkan efek samping.
Antiprogestin:
Dikenal sebagai abortivum. Dosisnya cukup 600 mg/hari.

VI. Pil Tiga Fase (Piltrifasik)


Adalah pil kontrasepsi yang lebih alamiah dan diminum dalam 3 fase siklus haid
a. 6 tablet warna coklat berisi levonorgestrel 50 g dan etinil estradiol 30 g
b. 5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 75 g dan etinil estradiol 40 g
c. 5 tablet warna putih berisi levonorgestrel 125 p.g dan etinil estradiol 30 g

2.3 Mekanisme kerja dan cara pemakaian oral kontrasepsi


1. Cara Kerja Pil Kombinasi
Mengalami produksi gonado trokpin dari hipovise secara terus-menerus, sehingga
tidak terjadi ovulasi
Merubah konsistensi lender servix menjadi tebal dan kental, sehingga penetrasi dan
transportasi sperma akan terhalang, sulit, atau tidak mungkin sama sekali
Merubah peristaltik tuba dan rahim, sehingga mengganggu transportasi sperma
maupun sel telur
Menimbulkan perubahan pada endimetrium, sehingga tidak memungkinkan terjadinya
nidasi
Merubah kepekaan indung telur terhadap rangsangan-rangsangan gunadotropin

Cara pemakaian:
a. Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang tidak menyusui :
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan seksual, lebih
baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun sementara gunakan metode barier.
b. Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang menyusui :
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara penyusuan
tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
Kondom atau metode barier lain.
Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
Alat dalam rahim.
Kontrasepsi mantap.
Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis
rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase diminum
pada hari pertama dari siklus haid.
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan tidak
berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari. Jika ada rasa mual,
pening atau sakit kepala karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan pil tersebut,
biasanya perasaan tidak enak akan menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil,
cobalah minum pil saat hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak
menetap, silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila paket 21
pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik untuk
memeriksa kehamilan.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.

2. Cara kerja pil sekwensial


Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen yang ada
lebih tinggi dari pada dosis estrogen pil kombinasi. Berhubung tidak adanya estrogen pada 2
minggu pertama, maka kelupaan minum pil 1 hari saja akan menyebabkan terjadinya ovulasi,
sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan. Pil ini kurang popular dibandingkan dengan
pil kombinasi dan angka kegagalan pil ini lebih tinggi dibandingkan dengan pil kombinasi,
hal ini disebabkan bila minum pil ini tidak boleh lupa, karena dapat terjadi kehamilan.

Cara pemakaian :
Mula-mula minumlah pil yang berisi esterogen selama 2 minggu, teruskan dengan
meminum pil kombinasi selama 1 minggu, lalu Selama 1 minggu tidak minum pil apapun.
Pada akhir minggu ke empat akan terjadi perdarahan haid.

3. Cara kerja pil normofasik


Pil ini cara kerjanya berada diantara cara kerja pil kombinasi dan cara kerja pil
sekuensial, namun lebih mendekati cara sekuensial Cara kerjanya adalah dengan
menyebabkan serviks menjadi tidak dapat ditembus oleh sperma dalam waktu yang lama,
ditambah khasiat menghambat ovulasi

Cara pemakaian:
Selama 7 hari pertama hanya diberi pil yang mengandung estrogen saja, kemudian
disusul dengan kombinasi estrogen dan progesteron selama 15 hari.

4. Cara kerja mini pil


1. Menekan ovulasi Pencegahan ovulasi disebabkan gangguan pada sekresi hormon LH oleh
kelenjar hipofise, sehingga tidak terjadi puncak mid-siklus (Pada keadaan normal terjadi
puncak sekresi LH pada pertengahan siklus dan ini menyebabkan pelepasan ovum dari
folikelnya).
2.Mencegah implantasi, Mini pil menggganggu perkembangan siklus endometrium berada
dalam fase yang salah atau menunjukkan sifat-sifat irreguler atau atrofis, sehingga
endometrium tidak dapat menerima ovum yang telah dibuahi.
3. Mengentalkan lendir servik Progestin mencegah penipisan lendir servik pada pertengahan
siklus sehingga lendir servik tetap kental dan sedikit, yang tidak memungkinkan untuk
penetrasi spermatozoa.
4. Mengubah motilitas tuba Transpor ovum melalui saluran tuba mungkin dipercepat
sehinggga mengurangi kemungkinan terjadinya fertilisasi.

Cara pemakaian:
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertama (5) atau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam) sampai habis
1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama:
Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum pil
segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap minum
pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan pertama. Atau bila
mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka konsul ke dokter.

5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini


Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk AIDS.
Klien lupa minum pil.
Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
Contoh pil mini:
- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0, 35 mg noretindron.
- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0, 03 mg levonogestrol.
- Ourette, noegest mengandung 0, 5 mg norgeestrel.
- Exluton mengandung 0, 5 mg linestrenol.
- Femulen mengandung 0, 5 mg etinodial diassetat.

5. Cara kerja Pil Pagi (After Morning Pills) / KB. DARURAT


a. Mencegah atau menghambat ovulasi.
b. Merubah kondisi endometrium
c. Mencegah penetrasi sperma
d. Mengganggu motilitas tuba

Cara pemakaian:
Diminum pada pagi hari setelah melakukan koitus pada malam harinya. Pil yang
dipakai adalah Lynoral dengan dosis 1 mg pertablet dan stilbesterol 25 dan 50 mg.

6. Cara kerja Pil Tiga Fase (Piltrifasik)


Menghambat ovulasi dan merubah kondisi endometrium
Cara pemakaian:
Mulai diminum pada hari ke5 haid setiap hari, sebaiknya setelah makan atau sebelum
tidur malam.

Contoh obat:
Trinordiol dan triquilar

3.4 Keuntungan dan kerugian oral kontrasepsi


1a. Keuntungan pil kombinasi
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.
5. Mudah dihentikan setiap saat.
6. Mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri.
7. Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk
mencegah kehamulan
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
9. Mengurangi insidens kista ovarium.
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
11. Mengurangi karsinoma endometrium.
12. Mengurangi infeksi radang panggul.
13. Mengurangi osteoporosis.
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
15. Mengurangi kehamilan ektopik.
16. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopaus.
17. Mudah dhentikan sejak saat.
18. kesuburan segera kembali setelah pil dihentikan.

1b. Kerugian pil kombinasi


1. Mahal
2. Penggunaan pil harus:
a. Minum pil setiap hari.
b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdarahan bercak dan breakthrough bleeding.
4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,fenilbutason dan
antibiotik tertentu).
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
a. Amenorea, mual.
b. Rasa tidak enak di payudara
c. Sakit kepala.
d. Mengurangi ASI.
e. Berat badan meningkat.
f. Jerawat.
g. Perubahan mood.
h. Pusing.
i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bias
berbahaya khususnya buat perokok.

2a. Keuntungan pil sekwensial


1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Mudah dihentikan setiap saat.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.

2b. Kerugian pil sekwensial


1. Harus meminum pil tiap hari
2. Angka kegagalan lebih besar
3. Bila lupa 1 minum maka akan cepat terjadi ovulasi

3a. Keuntungan pil normofasik


1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.
5. Mudah dihentikan setiap saat.
6. Mengurangi perdarahan saat haid, siklus teratur, mengurangi nyeri.

3b. Kerugian pil normofasik


1. Mahal
2. Minum pil setiap hari.
3. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
4. Mengurangi ASI.
5. Berat badan meningkat.
6. Jerawat.
4a. Keuntungan mini pil
1. Sangat efektif bila dgunakan dengan benar.
2. tidak mengganggu hubungan seksual.
3. tidak mempengaruhi ASI.
4. kesuburan cepat kembali.
5. nyaman dan mudah dgunakan.
6. sedikit efek samping.
7. tidak mengandung estrogen.

4b. Kerugian mini pil


1. Hampir 30 % - 60 % mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea)
2. Peningkatan berat badan
3. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama (sebaiknya malam hari)
4. Perubahan pada mukus servik membutuhkan waktu yang dua sampai empat jam untuk
memberikan efek, dan impermeabilitas menurun pada 22 jam setelah pemberian dan
setelah 24 jam penetrasi sperma benar-benar tidak dipengaruhi. Sehingga bila lupa satu
pil, kegagalan menjadi besar
5. Payudara tegang, mual, pusing, dermatitis dan jerawat
Aktivitas levonorgestrel menurunkan kadar globulin pengikat hormon seks (SHBG, sex
hormon binding globulin) di dalam sirkulasi.
6. Resiko kehamilan ektopik tinggi (4 dari 100 kehamilan)
Perubahan dalam motilitas tuba menyebabkan implantasi ektopik lebih besar.
7. Tidak melindungi dari PMS.
Wanita yang berisiko terhadap PMS, sebaiknya menggunakan metode perintang sebagai
proteksi dirinya.

5a. Keuntungan pil pagi / KB darurat


Efektivitasnya lebih tinggi bila digunakan segera setelah sanggama. Untuk
menghindari gangguan siklus haid, gunakan hanya 1 kali pada 1 siklus haid.
5b. Kerugian Pil pagi / KB darurat
Sakit kepala, mual, dan muntah. Yang bersangkutan perlu diberi obat antimuntah.
Kalau terjadi kehamilan maka perlu dipertimbangkan pengakhiran kehamilan untuk
mencegah efek kecacatan/kelainan pada janin.
6a. Keuntungan pil tiga fase
1. Efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Dapat cepat kembali pada masa subur
4. mudah untuk digunakan

6b. Kerugian pil tiga fase


1. Harus diminum setiap hari
2. Penambahan berat badan
3. mempengaruhi siklus menstruasi

3.5 indikasi dan kontra indikasi oral kontrasepsi


1a. Indikasi pil kombinasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak
3. Gemuk atau kurus
4. Menginginkan metode kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6. Setelah melahikan 6bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif, sedangkan semua cara
kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi klien
7. Pasca keguguran
8. Anemia karena haid berlebihan
9. Nyeri hebat saat haid
10. Siklus haid tidak teratur
11. Riwayat kehamilan ektopik
12. Kelainan payudara jinak
13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan saraf
14. Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, tumor ovarium jinak

1b. Kontraindikasi pil kombinasi


1. Hamil atau dicurigai hamil.
2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
9. Gangguan fungsi hati.
10. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
11. Menyusui ekslusif
12. Perokok dengan usia >35 thn

2a. Indikasi pil sekwensial


Sama dengan pil kombinasi
2b. KontraIndikasi pil sekwensial
Sama dengan pil kombinasi
3a. Indikasi pil normofasik
Sama dengan pil kombinasi
3b. KontraIndikasi pil normofasik
Sama dengan pil kombinasi

4a. Indikasi mini pil


1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau pun yang belum memiliki anak
3. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
4. Menginginkan metode kontrasepsi
5. Pasca keguguran
6. Perokok segala usia
7. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah
pembekuan darah

4b. Kontraindikasi mini pil


1. Hamil atau dicurigai hamil
2. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
3. Menggunakan obat tuberkulosis (rifampisin) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan
barbiturat) Karena sifat obat ini menginduksi hormon mikrosom hati yanr berakibat
kadar levonorgestrel menjadi rendah.
4. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5. Mioma uteri. Progestin memicu pertumbuhan mioma uteri
6. Riwayat stroke. Progestin menyebabkan spasme pembuluh darah

5a. Indikasi pil pagi / KB darurat


Sama dengan pil kombinasi
5b. Kontraindikasi pil pagi / KB darurat
Sama dengan pil kombinasi
6a. indikasi pil tiga fase
Sama dengan pil kombinasi
6b. Kontraindikasi pil tiga fase
Sama dengan pil kombinasi

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pil KB adalah kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara menelan pil setiap
hari secara teratur. Pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin ini mencegah
terjadinya kehamilan dengan cara meniadakan ovulasi (pengeluaran telur dari indung telur)
dan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sulit memasuki rahim. Pil KB tidak
mengugurkan kehamilan yang telah terjadi.
Keuntungan PIL KB
a. Sangat efektif bila dipakai dengan benar
b. Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri
c. Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya, juga
mengurangi rasa nyeri haid.
d. Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu
e. Dapat dipakai oleh semua wanita usia reproduktif
f. Dapat dipakai oleh wanita yang belum pernah hamil
g. Dapat dihentikan pemakaiannya dengan mudah kapan saja
h. Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan
Kerugian PIL KB
a. Mual (terutama tiga bulan pertama) , sakit kepala ringan, dan nyeri payudara
b. Perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak) , terutama bila lupa
menelan pil atau terlambat menelan pil
c. Meningkatkan berat badan
d. Tidak ada haid
e. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas Air
Susu Ibu (ASI)
f. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi
terutama pada usia > 35 tahun
3.2 Saran
a) Pembaca: Dengan adanya makalah ini pembaca diharapkan lebih memahami dan
mengaktualisasikan ke masyarakat sehingga nantinya dapat berfungsi dengan baik
b) Institusi: Diharapkan institusi lebih memahami dan menggiatkan mahasiswanya
dalam pemahaman serta landasan teori tentang alkon tersebut yang diharapkan
nantinya dapat diaplikasikan ke masyarakat dengan benar
DAFTAR PUSTAKA

1. The essential of contraceptive technology, johns hopkins population information


program, Baltimore, 1997
2. Hartanto hanafi. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: pustaka sinar harapan.
2004
3. Bari abdul, affandi biran dkk. Bukupanduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta:
yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. 2006
4. Sarwono. Ilmu kebidanan cetakan kesembilan .jakarta : yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.2007
5. Bagus ida gde manuaba.ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana
untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC. 1998
6. Prof.Dr.Rustam mochtar,MPH. Sinopsisobstetri, jakarta:EGC.1998
7. http://www.drdidispog.com/2008/10/kontrasepsi-komplit-plit-plit.html
8. http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/keluarga-berencana.html
9. http://www.resep.web.id/kesehatan/beragam-manfaat-kontrasepsi.htm

Anda mungkin juga menyukai