Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KELOMPOK KELUARGA BERENCANA (KB) SUNTIK 1 BULAN DAN PIL

Disusun oleh :

1. Amelia Susantysilla 2. Marlina Indah Setyorini 3. Maria Ignasia Jendo 4. Tri Lestari 5. Heti Puspitasari

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB). Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk.Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang. Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto, 2002). .Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan

usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui pegendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.

B. Tujuan

1.

Tujuan Umum
pelayanan kontrasepsi

Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam memberikan

2.

Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui jenis jenis pil KB dan KB suntik 1 bulan b. Mahasiswa mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan menggunakan pil KB dan KB suntik 1 bulan. c. Mahasiswa dapat mengetahui efek samping dari pil KB dan KB suntik 1

bulan d. Mahasiswa mampu mengetahui kontra indikasi dari pil KB dan KB

suntik 1 bulan e. bulan Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan pil KB dan KB suntik 1

BAB 2 TINJAUAN TEORI A. Definisi Pil Kb dan Kb suntik 1 bulan


Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan.Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah. Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten (Sastrawinata, 2000). KB suntik kombinasi suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu bulan sekali. Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen). Komposisi hormon dan cara kerja Suntikan KB 1 Bulan mirip dengan Pil KB Kombinasi. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan bila Anda tidak menyusui. Secara prinsip, metode Suntikan KB 1 Bulan efektif mencegah kehamilan sampai 99% bila digunakan sesuai dengan anjuran.

A. PIL KB 1. Jenis-jenis

Ada 5 jenis pil KB/kontrasepsi oral (Saifuddin, 2006), yaitu :

1. Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan diminum sehari sekali.Estrogen dalam pil oral kombinasi, terdiri dari etinil estradiol dan mestranol.Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan. Progestin dalam pil oral kombinasi, terdiri dari noretindron, etindiol diasetat , linestrenol, noretinodel, norgestrel, levonogestrel, desogestrel dan gestoden. Terdiri dari 21-22 pil KB/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus.Pil KB/kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil KB/kontrasepsi oral terakhir diminum, akantimbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid. Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan, yaitu : a. Kemasan 28 hari 7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormone wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari. b. Kemasan 21 hari Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil

dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi. Pil ini mencegah kehamilan dengan cara : a. Menghambat ovulasi b. Membuat endometrium tidak mendukung untuk implantasi c. Membuat lendir servik tidak dapat ditembus oleh sperma Pabrik pembuat obat telah memproduksi banyak pil kombinasi, ada 3 jenis pil kombinasi, yaitu : 1. Pil monofasik Pil monofasik yaitu pil berisi estrogen dan progesterone dalam jumlah yg sama selama 21 hari waktu penggunaan pil tersebut. Misalnya brevinor, eugynon 30, femodene, femodette,leostrin 20,loestrin 30,marvelon, mercilon,mycrogynon,minulet,ovranette,ovysmen,ovran, ovran 30,norinyl-1, yasmin. Saat ini ada 3 pil 20 mcg, yaitu mercilon, femodette, leostrin 20. 2. Pil bifasik Pil ini adalah pil 21 hari yang berisi estrogen dalam jumlah sama selama pengunaan paket tetapi ada pil yang memiliki 2 kadar progestogen berbeda didalamnya. Biasanya pil ini diberi kode dengan warna berbeda misalnya biovum. 3. Pil trifasik Pil ini adalah pil 21 hari yang berisi estrogen yang bervariasi ( biasanya 2 kadar yang berbeda selama paket penggunaan). Tetapi meiliki 3 kadar progesterone yang berbeda didalamnya yang diberi kode warna misalnya Logynon, synphase, trinovum, trinordiol,tri-minulet, triadene.

Selain itu ada pil ED dan Tricycling 1. Pil ED Adalah pil monofasik atau trifasik tetapi merupakan pil 28 hari. 21 pil ini berisi estrogen dan progesterone, dan 7 pil lain adalah pil tidak aktif yang tidak berisi hormone.misalnya femodene ED, Logynon ED, trinovum ED,mycrogynon ED.

2. Tricycling Bermakna 3 siklus monofasik diminum dalam satu urutan tanpa terputus.Minggu bebas pil adalah pada akhir bulan ketiga yang kemudian diikuti oleh 3 paket pil berikutnya. Tipe ini mengurangi jumlah minggu bebas pil yang dimiliki wanita, sehingga jika ia memiliki kelainan pada minggu bebas pil misalnya sakit kepala, tipe ini akan mengurangi jumlah sakit kepala yang dialami dalam 1 tahun. Namun tipe ini bukan praktek yang rutin dilakukan dan biasanya diresepkan pada situasi tertentu.

2. Pil KB/kontrasepsi oral tipe sekuensial Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovarium pada tiap siklus.Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir.Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil mini Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil KB yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali. Berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid. Contoh pil mini, yaitu : a. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron. b. Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol. c. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.

d. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol. e. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat

4. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pill) Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.

5. Once A Month Pill Pil hormon yang mengandung estrogen yang long acting yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang. Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara lain : 1. Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti progesteron yang digunakan dalam uji klinis penelitian. 2. Ormeloxifene (centchroman), yaitu alat kontrasepsi oral yang berupa modulator reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali per minggu dan hanya tersedia di India.

2. Kelemahan dan Kelebihan

A. Pil oral kombinasi

Kelemahan : 1. Mahal 2. Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan meningkatkankegagalan. 3. Perdarahan bercak dan breakthrough bleeding. 4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin, fenilbutason dan antibiotik tertentu). 5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS. 6. Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa tidak enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan meningkat, jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat perokok.

Kelebihan : 1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi. 2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik. 3. Tidak mengganggu hubungan seksual. 4. Mudah digunakan. 5. Mudah dihentikan setiap saat. 6. Mengurangi perdarahan saat haid. 7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi. 8. Mengurangi anemia.

B. Pil Mini

Kelebihan : 1. Sangat efektif apabila digunakan secara benar. 2. Tidak mempengaruhi air susu ibu. 3. Nyaman, mudah digunakan. 4. Tidak mengganggu hubungan seksual. 5. tidak ada bukti peningkatan penyakit kardiovaskuler 6. tidak ada bukti peningkatan resiko trombo embolisme vena 7. tidak terbukti peningkatan resiko hipertensi 8. cocok untuk penderita DM atau migraine local 9. mengurangi dismenorhoe 10. dapat meredakan gejala pre menstruasi 11. cocok untuk wanita yang tidak dapat mengkonsumsi estrogen

Kelemahan : 1. Mahal. 2. Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang. 3. Breaktfrough bleeding perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur. 4. Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil). 5. Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat, hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka) sangat jarang. 6. Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium di masa depan. 7. Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS. (Sarifuddin, 2006)

C. Efek Samping

Gejala-gejala sampingan yang mungkin timbul selama penggunaan pil berupa gejalagejala subjektif dan objektif. Gejala-gejala subyektif, yaitu : 1. Mual/muntah (terutama tiga bulan pertama). 2 Sakit kepala ringan, migraine. 3. Nyeri payudara (rasa sakit/tegang pada buah dada). 4. Tidak ada haid. 5. Sukar untuk tidak lupa. 6. Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis. 7. Nafsu makan bertambah. 8. Cepat lelah. 9. Mudah tersinggung, depresi. 10. Libido bertambah/berkurang.

Gejala-gejala obyektif, yaitu : 1. Sedikit meningkatkan berat badan. 2. Tekanan darah meninggi. 3. Gangguan pola perdarahan yaitu menorrhagia, metrorrgia, spotting, perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan bercak), terutama bila lupa menelan pil atau terlambat menelan pil. 4. Perubahan pada kulit: acne, kulit beminyak, pigmentasi/ chloasma. 5. Keputihan (flour albus). 6. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas Air Susu Ibu (ASI). 7. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah tinggi

terutama pada usia > 35 tahun.

Biasanya gejala-gejala sampingan yang timbul merupakan gejala sampingan yang ringan dan yang sering ditemukan adalah :

E. Kontra Indikasi Kontra indikasi dari penggunaan berbagai jenis pil KB adalah sebagai berikut : 1. Kehamilan, 2. Kecurigaan atau adanya Carcinoma mammae, 3. Adanya neoplasma yang dipengaruhi oleh estrogen, 4. Menderita penyakit thromboemboli atau varices yang luas, 5. Faal hepar yang terganggu, 6. Perdarahan per vagina yang tidak diketahui sebabnya. Kontra indikasi setiap jenis pil berbeda-beda. Kontra indikasi untuk absolut pil oral kombinasi, yaitu tromboplebitis atau tromboemboli, sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli, kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner, diketahui atau diduga karsinoma mammae, diketahui atau diduga karsinoma endometrium, diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya, adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar, diketahui atau diduga hamil, gangguan fungsi hati, serta tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang mengandung estrogen. Kontra indikasi untuk relatif pil oral kombinasi, yaitu sakit kepala (migrain), disfungsi jantung atau ginjal, diabetes gestasional atau pre diabetes, hipertensi, depresi, varices, umur lebih 35 tahun, perokok berat, fase akut mononukleosis, penyakit sickle cell, asma, kolestasis selama kehamilan, hepatitis atau mononukleosis tahun lalu, riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun, serta kolitis ulseratif. Kontraindikasi pil mini, yaitu wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, ada riwayat kehamilan ektopik, diketahui atau dicurigai

hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan positif, benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara, gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata), serta ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas (Saifuddin, dkk. 2000).

3. Cara Penggunaan

Panduan cara penggunaan pil KB(Saifuddin, 2006) adalah sebagai berikut : 1. Pil Kombinasi a. Petunjuk Umum Berikut ini adalah panduan penggunaan pil kombinasi secara umum : 1. Pil kombinasi sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang sama. 2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid. 3. Penggunaan pil kombinasi dianjurkan diminum pada hari pertama haid. 4. Pada kemasan 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan hari yang ada pada kemasan. 5. Bila kemasan 28 pil habis, sebaiknya mulai minum pil dari kemasan yang baru. 6. Bila kemasan 21 pil habis, tunggu 1 minggu kemudian mulai minum pil dari kemasan yang baru. 7. Minum pil yang lain, apabila terjadi muntah dalam waktu 2 jam setelah meminumnya. 8. Penggunaan pil kombinasi dapat diteruskan, apabila tidak memperburuk keadaan saat terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam. 9. Penggunaan pil apabila terjadi muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih sama dengan aturan minum pil lupa. 10. Tes kehamilan dilakukan apabila tidak haid.

b. Aturan Pil Lupa Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), maka setelah ingat segera minum 2 pil pada hari yang sama (tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain). Apabila lupa minum 2 pil (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai jadual yang ditetapkan (sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai pil habis).

c. Petunjuk Untuk Pasien Post Partum yang Tidak Menyusui

Pil kombinasi diminum setelah 3 minggu post partum. Jika sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan seksual, sebaiknya menunggu haid dan gunakan metode barier.

d. Petunjuk Untuk Pasien Post Partum yang Menyusui Petunjuk untuk pasien post partum yang menyusui sama dengan petunjuk umum dan aturan pil lupa. Sebelum menggunakan pil kombinasi, berikan konseling dan KIE pada pasien tentang berbagai metode kontrasepsi.

2. Pil Sequential Pil ini dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus.Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 1416 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 57 hari terakhir.

3. Mini Pil atau Pil Progestin a. Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil atau Pil Progestin Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada siklus haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila: 1. Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid. 2. Pasien sebelumnya menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan mini pil. 3. Pasien sebelumnya menggunakan AKDR (termasuk AKDR yang mengandung hormon).

Mini pil mulai dapat digunakan setiap saat apabila : 1. Diduga tidak terjadi kehamilan. 2. Pasien mengalami amenorea (tidak haid) dan dipastikan tidak hamil (sebaiknya jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau gunakan kontrasepsi lain untuk 2 hari).

3. Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid (bila menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan).

Selain itu, mini pil dapat digunakan saat : 1. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin ganti dengan mini pil. Pil dapat segera diberikan dan tidak perlu menunggu haid berikutnya, apabila penggunaan kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar dan tidak hamil. 2. Bila sebelumnya pasien menggunakan kontrasepsi suntikan dan ingin ganti mini pil. Pil dapat diberikan pada jadual suntikan berikutnya dan tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan lain.

b. Cara Minum Mini Pil atau Pil Progestin Di bawah ini merupakan petunjuk minum pil progestin atau mini pil, yaitu: 1. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama sampai habis. 2. Pil pertama sebaiknya diminum pada saat hari pertama siklus haid. 3. Metode barier digunakan pada hari ke tujuh atau 4-6 minggu post partum walaupun haid belum kembali. 4. Pada pasien 9 bulan post partum sebaiknya beralih menggunakan pil kombinasi karena efektifitas mini pil mulai menurun. 5. Bila pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minum pil yang lain atau gunakan metode kontrasepsi lain jika akan melakukan hubungan seksual pada 48 jam berikutnya. 6. Meskipun pasien belum haid, mulai paket baru sehari setelah paket terakhir habis. 7. Bila pasien mendapat haid teratur setiap bulan dan kehilangan 1 siklus (tidak haid), atau merasa hamil, maka lakukan tes kehamilan. 8. Apabila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap minum pil sesuai jadual (perdarahan biasa terjadi selama bulan-bulan pertama). 9. Apabila pasien mengalami kram, nyeri perut hebat atau demam maka segera periksa ke pelayanan kesehatan.

10. Sarankan pada pasien untuk menggunakan kondom ataupun spermisida selain memakai mini pil apabila kemungkinan terinfeksi penyakit menular seksual (termasuk HBV dan HIV/AIDS) atau lupa minum pil. c. Aturan Pil Lupa Cara minum pil-pil yang terlupa selama 7 hari pertama antara lain: 1. Bila lupa minum pil atau terlambat minum pil, segera minum pil saat ingat dan gunakan metode barier selama 48 jam. 2. Bila pasien lupa minum 1 atau 2 pil, segera minum pil yang terlupa dan gunakan metode barier sampai akhir bulan. d. Hal yang Perlu Disampaikan pada Pasien Informasi yang perlu disampaikan pada pasien antara lain: 1. Penggunaan mini pil akan merubah pola haid terutama 2 atau 3 bulan pertama. Pada umumnya perubahan pola haid ini hanya bersifat sementara dan tidak mengganggu kesehatan. 2. Penggunaan mini pil akan menimbulkan efek samping seperti mual, pusing, ataupun nyeri payudara. 3. Efektifitas penggunaan mini pil akan berkurang, bila pasien mengkonsumsi obatobatan tuberkulosis ataupun epilepsi. 4. Bila beberapa bulan mengalami haid teratur kemudian terlambat haid, kemungkinan terjadi kehamilan. 5. Bila mengeluh perdarahan bercak disertai nyeri hebat pada perut, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik. 6. Masalah penglihatan kabur, nyeri kepala hebat, kemungkinan terjadi hipertensi atau masalah vaskuler. 7. Segera ke pelayanan kesehatan apabila menjumpai masalah-masalah di atas.

B. SUNTIK KB 1 BULAN

1 .Cara kerja Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pematangan dan pelepasan sel telur. Endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Selain itu akan merangsang timbulnya haid setiap bulan

2.Efektifitas Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara, macam-macam suntikan tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1 % per 100 wanita selama tahun pertama penggunaan.

3.Keuntungan Sangat efektif (99,6%) Risiko kesehatan kecil Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami isteri Periksa dalam tidak dibutuhkan pada saat pemeriksaan awal Klien tidak perlu menyimpan obat suntik Tidak mempengaruhi pemberian ASI, kecuali suntikan Cyclofem Reaksi suntik sangat cepat (<24 jam) Dapat digunakan oleh wanita tua (>35 tahun), kecuali Cyclofem Mencegah kehamilan ektopik Jangka panjang Sangat efektif walaupun klien terlambat suntik 1 minggu dari jadwal yang telah ditentukan Sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi, tetapi belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi (tubektomi).

4.Kerugian Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian. Harus kembali ke sarana pelayanan. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering Dapat menyebabkan ketidakteraturan masalah haid Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis B, atau infeksi HIV. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga. Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaaan dengan obat-obat epilepsi dan obat tuberklosis. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati. Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

5.Manfaat Kesehatan Menurunnya jumlah darah haid setiap bulan, menurunkan nyeri perut. Mengurangi kemungkinan penyakit kurang darah akibat kekurangan zat besi. Mengurangi tanda atau gejala sindroma haid Dapat melindungi kemungkinan penyakit radang panggul dan kanker indung telur karena progestin menyebabkan mukus serviks menebal, sehingga memepersulit penularan infeksi dari liang senggama atau serviks untuk mencapai saluran telur (penekanan ovulasi akan menyebabkan berkurangnya stimulasi dari sel epitel ovarium). Mencegah terjadinya kanker endomertrium Dapat digunakan pada wanita yang mempunyai penyakit darah sickle cell anemia Dapat meningkatkan jumlah ASI pada ibu yang menyusui.

6. Indikasi Kontrasepsi Suntik Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau telah mempunyai

cukup anak sesuai keinginan tetapi belum ingin, belum siap atau belum bisa ikut tubektomi saat ini. Rasional : Suntikan KB adalah metoda kontrasepsi jangka panjang, efektif, dapat digunakan untuk jangka panjang (tak terbatas), pada pemakaian tidak menyebabkan permasalahan medis yang serius. Klien menghendaki pemakaian kontrasepsi yang tidak perlu dipakai setiap hari atau setiap bersenggama. Rasional : Suntikan Kb tidak perlu diberikan setiap hari atau ketika akan bersenggama. Para wanita yang menghadapi permasalahan dengan pemakaian cara-cara sederhana atau pelupa dalam minum pil setiap hari dapat dianjurkan untuk memakai kontrasepsi suntik. Setelah mendapatkan suntikan, maka yang dibutuhkan peserta suntik adalah mengingat waktu suntik ulang apakah 1, 2, atau 3 bulan tergantung pada jenis kontrasepsi uang dipakai. Klien tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen, atau kalau meminumnya maka akan timbul gejala-gejala komplikasi pemakaian esterogen. Rasionalnya : Biasanya komplikasi atau efek samping disebabkan oleh komponen esterogen yang ada. Untuk itu, dapat dipakai suntikan KB yang hanya mengandung hormon progestin, sehingga cara ini dapat dipakai sebagai alternatif pilihan bagi peserta yang tidak tahan hormon esterogen. Klien sedang menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai. Rasionalnya : Menyusui tidak akan terpengaruh dengan pemakaian kontrasepsi suntik progestin, bahkan pada beberapa penelitian didapatkan bahwa pemakaian kontrasepsi suntik akan meningkatkan kuantitas ASI walaupun pemakaian kontrasepsi hormonal bukanlah pilihan utama bagi ibu yang menyusui, pemakaiannya tidak akan menyebabkan perubahan secara klinik baik pada perumbuhan dan perkembangan BBL maupun pemakaian setelah 6 minggu persalinan

7.Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi Usia reproduksi Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi Menyusui ASI pascapersalinan lebih dari 6 bulan Pascapersalinan dan tidak menyusui

Anemia Nyeri haid hebat Haid teratur Riwayat kehamilan ektopik Sering menggunakan pil kontrasepsi

8.Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kontrasepsi Hamil atau diduga hamil Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Penyakit hati akut Usia lebih dari 35 tahun yang merokok Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari 180/110 mmHg) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine Keganasan payudara

9.Waktu Mulai menggunakan Suntikan Kombinasi Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari. Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja dipastikan tidak hamil. Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan beri suntikan

kombinasi. Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberi. Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu haid Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya

10. Mekanisme 1. Menekan ovulasi 2. Membuat lendir menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu. 3. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implementasi terganggu. 4. Penghambatan transportasi gamet oleh tuba (Saifuddin, 2003)

Kesimpulan
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Sedangkan KB suntik kombinasi suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu bulan sekali. Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormone Medroxyprogesteron Acetate (hormon Progestin) dan Estradiol Cypionate (hormone estrogen). Adapun jenis pil KB yaitu pil kombinasi (combination oral contraceptive), pil KB atau kontrasepsi oral tipe sekuensial, pil KB atau kontrasepsi oral tipe pil mini, pil KB atau kontrasepsi oral tipe pasca sanggama, dan once a month pill.

Anda mungkin juga menyukai